Sabtu, 11 Juni 2016

::: Rumah Nabi Sangatlah Sederhana.. Apa Alasannya ? >> Inilah Alasan Nabi Muhammad SAW Hanya Memiliki Rumah yang Sederhana :::

Nabi Muhammad SAW Tauladan seluruh umat yang dihormati kaum muslimin dan disegani dikalangan musuhnya saat itu memiliki prinsip hidup yang sangat kuat sekuat pemahamannnya terhadap arti dirinya hidup di dunia ini.

Beliau -SAW- tak pernah sampai kenyang jika makan. Tutur kata yang keluar dari lisannya yang mulia tak pernah terdengar cacian maupun makian.

Beliau – SAW – sangat menyayangi ummatnya melebihi sayangnya terhadap istri-istrinya sampai-sampai ketika beliau menjumpai sakaratul maut, kata-kata yang keluar dari lisan beliau adalah ,”Ummati,ummati..ummati.” yang artinya ummatku..ummatku..ummatku…”
 
Beliau takut sepeninggal dirinya, ummat Islam akan mengalami berbagai macam godaan hidup yang menipu. Pernah juga beliau bersabda mengenai ummatnya yaitu, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan bila menimpa ummatku, tetapi yang aku takutkan adalah jika Allah membukakan pintu dunia (kekayaan) dan ummatku berlomba-lomba untuk mengejar dunia ini.

Saat ini umat Islam tengah mengalami kebalikan sudut pandang dalam menilai seseorang. Sekarang kemuliaan seseorang diukur dari banyaknya harta, dari mewahnya rumah, dan dari luasnya kekuasaan. Sedikit sekali orang yang menilai kemuliaan dari tingginya akhlak atau dari banyaknya ilmu yang bermanfaat.

Oleh karena itu benarlah perkataan Rasulullah yang khawatir akan ummatnya jatuh pada perlombaan mengumpulkan harta dan kekayaan dunia, karena bila mereka melakukan itu semua maka tidak beda-lah kelakuannya dengan orang-orang yang tidak beriman.

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari Muslim disebutkan, :  

“Bahwa suatu hari sayyidina Umar RA pernah menemui Nabi SAW. Saat itu beliau SAW sedang berbaring di atas tikar kasar yang terbuat dari pelepah kurma. Dengan berbantalkan kulit kasar yang berisi serabut ijuk kurma. Melihat keadaan Nabi SAW yang seperti itu Umar RA pun menangis. Kemudian Nabi SAW bertanya: Mengapa engkau menangis? Umar RA menjawab: “Bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini membekas pada tubuhmu. Engkau adalah Rasulullah SAW, Utusan Allah SWT. kekayaanmu hanya seperti ini. Sedangkan Kisra dan raja lainnya hidup bergelimangkan kemewahan." Kemudian Nabi SAW menjawab, “Apakah engkau tidak rela jika kemewahan itu untuk mereka di dunia dan untuk kita di akhirat nanti?”(dm).

MasyaAllah..
Allahuakbar...

 
Sumber :
http://ift.tt/1XfhZSe




Tidak ada komentar:

Posting Komentar