Kamis, 21 Maret 2019

::: Penelitian: Poligami Memperpanjang Umur Pria 12% :::

Sebuah studi terkini di Inggris mengatakan bahwa poligami bisa memperpanjang umur hingga 12 persen.

Setelah melakukan analisis terhadap praktek poligami di hampir 140 negara, Virpi Lummaa, seorang ekolog dari University of Sheffield, Inggris menyebutkan bahwa pria yang melakukan poligami cenderung lebih panjang umur hingga 12 persen daripada pria yang monogami.

Tidak hanya pria, wanita yang dipoligami pun ternyata lebih panjang umur. Sebuah fenomena yang disebut para peneliti sebagai 'efek nenek' bisa menjelaskan mengapa wanita yang dipoligami punya umur lebih panjang, terutama setelah melewati masa menopause.

Lumma mengatakan bahwa setiap 10 menit seorang wanita berhasil melewati masa menopause, kebahagiaanya akan bertambah 2 kali lipat. Peneliti mengatakan bahwa banyaknya cucu dan perhatian dari anak-anaknya membuat ia lebih bahagia dan ingin hidup lebih lama.

Sementara itu, pria yang mmelakukan poligami disebut peneliti masih memiliki alat reproduksi yang bagus hingga umur 60, 70, bahkan 80 tahun. “Hal itulah yang yang kemungkinan memperpanjang hidupnya,” ujar Lumma seperti dikutip dari Redorbit.

Lumma dan timnya membandingkan negara-negara yang melakukan praktik poligami dengan negara yang monogami, dan hasilnya ternyata mereka yang melakukan praktik poligami memang lebih sehat dan memiliki nutrisi yang lebih baik ketimbang mereka yang monogami.

Peneliti mengatakan bahwa rahasia dari manfaat poligami berasal dari istri. Suami yang memiliki istri banyak, yang bisa mengurus dirinya dengan baik sudah tentu akan memiliki kesehatan yang lebih baik. Mereka juga akan lebih bahagia karena memiliki banyak anak dan kehidupan seksnya terpenuhi terus.

“Kebutuhan seks yang terpenuhi membuat kesuburan tetap bertahan meski sudah memasuki usia abu-abu. Dan kesuburan seseorang sangat berpengaruh terhadap fungsi hormon yang mengatur metabolisme tubuh. Semakin baik kesuburannya, semakin baik pula kinerja hormon dan itu membuat seseorang tetap sehat,” jelas Lumma.

Manfaat poligami lainnya yang disebut peneliti yakni adanya dorongan dan motivasi untuk terus menghidupi dan memberi nafkah untuk anak dan istrinya. Menurut antropolog Chris Wilson dari Cornell University in Ithaca, New York, hipotesis tersebut sangat masuk akal.

Namun yang paling penting dalam poligami adalah perhatian suami terhadap semua istri dan anak-anaknya. “Suami yang melakukan poligami akan lebih panjang umur hanya jika ia bisa memperhatikan dan memperlakukan semua istri dan anak-anaknya dengan adil,” ujar Wilson.

Sumber :
http://www.pkspiyungan.org/2015/10/penelitian-poligami-memperpanjang-umur.html


::: Kembalian Uang Receh di Minimarket (Alfa, Indo, Dll Minimarket Non Islam) Jangan Dianggap Remeh :::

Jika kita belanja di minimarket, pasti sering ditanya oleh kasirnya, "Uang kembaliannya Rp 200 mau disumbangkan?"

Karena itu hanya uang receh, kita mungkin dengan gampang berkata, "Ya boleh."

Namun tahukah Anda? Penghasilan minimarket dari uang receh seperti itu bisa mencapai miliaran rupiah.


Tragisnya, uang itu mungkin disumbangkan ke lembaga-lembaga yang tidak kita sukai.

Sejak beberapa tahun lalu, sering muncul info berantai mengenai penggunaan uang receh dari minimarket ke lembaga-lembaga yang program-programnya merugikan umat Islam.

Saya tak bisa memberitahu apakah info itu benar atau salah. Namun jika kita ragu, sebaiknya tolak saja tawaran untuk menyumbangkan uang receh tersebut.

"Kok ditolak? Cuma uang receh gitu kok pelit banget?"

Ini bukan soal pelit atau dermawan. Ini soal SIKAP. Walau hanya uang receh, namun jika uang tersebut digunakan untuk hal-hal yang merugikan umat misalnya, tentu kita ikut terkena dosanya, bukan?

Masa sih, kita ikut serta dalam upaya-upaya untuk merugikan umat kita sendiri?
Saya secara pribadi nih, biasanya selalu pura2 sibuk memandang ke arah lain ketika si kasir selesai menghitung total belanjaan. Agar dia tidak menanyakan soal sumbangan tersebut.

Dan jika dia bertanya, saya biasanya menjawab, "Mau saya sumbagkan ke kotak amal yang di depan itu aja."

Ya, di depan tiap minimarket kan biasanya ada kotak amal. Mending uang receh kita disumbangkan ke situ saja, karena lebih jelas.

====================
PERKECUALIAN
====================

Maaf, ini bukan iklan, Tapi saya sudah mendengar langsung info dari seorang teman yang bekerja di Rumah Zakat Indonesia *RZI". Dia juga menjabat sebagai kepala sekolah di salah satu cabang Sekolah Juara (yang dikelola oleh RZI).

Katanya, untuk pembiayaan Sekolah Juara, selama ini mereka bekerja sama dengan Lotte Mart. Jadi kembalian uang receh Anda di hypermartket yang satu ini, insya Allah jelas penyalurannya, digunakan untuk kesejahteraan umat, khususnya di Rumah Zakat Indonesia.

Beberapa bulan lalu, saya menulis sebuah artikel mengenai hal ini. Berikut saya copy paste.

=====================
 
Sekolah yang Dibiayai dari Uang Receh
Oleh: @Jonru


Tanggal 22 Februari 2014 kemarin saya mengisi pelatihan penulisan untuk guru2 di Sekolah Juara, Jakarta. Sempat takjub saat berbincang dengan kepala sekolahnya ketika sesi istirahat.

Katanya, Sekolah Juara yang merupakan milik Rumah Zakat ini didanai dari uang receh, alias uang kembalian dari Lotte Mart.


Anda yang terbiasa belanja di minimarket mungkin sering ditanyai oleh kasir, “Uang kembalian Rp 200 boleh disumbangkan?”


Rp 200 memang hanya uang receh. Tapi jika dikumpulkan, ternyata jumlahnya bisa miliaran rupiah! Dan Sekolah Juara dibiayai dari uang receh seperti ini.


Mendengar penuturan sang kepala sekolah, saya takjub sekaligus kagum. Saya pun langsung teringat pada minimarket yang juga rajin mengumpulkan uang receh dari para pembeli.


“Karena saya terjun langsung di situ, maka saya tahu seluk-beluknya,” ujar sang Kepala Sekolah. “Ada minimarket yang bekerja sama dengan organisasi yang berafiliasi dengan lembaga-lembaga yang selama ini memusuhi dakwah. Jadi sebaiknya jangan sumbangkan uang kembalian Anda pada mereka.”


Saya manggut-manggut. Ternyata jika uang receh dikelola dengan baik, sebenarnya hasilnya bisa sangat luar biasa. Bisa membuat anak-anak tak mampu bersekolah gratis, berobat gratis, dan sebagainya.
________________________


HATI-HATI !PENGEMIS MODERN..... !!

Info dari teman;
~» Kemaren saya belanja di Indomart . trus abis bayar, kasirnya tanya secara otomatis (sesuai prosedur standarnya) apa sisa uang receh mau disumbangkan ke badan sosial?

Teman saya jawab YA, krn dia pikir cuman recehan. Tapi dia iseng becanda tanya, sumbang ke mana mbak? Ke gereja yah?

Di jawab IYA (!!!!).

Lho yang bener aja, ke badan sosial apa?

GKI katanya.

KURANG AJAR, teman saya bilang saya ISLAM.

Balikin recehan saya tadi.

Coba kalian bayangin berapa Milyar gereja per bulan dapat dari ribuan Indomart (mungkin super/mini market lain). Saya yakin banyak yang tidak tahu hal ini krn tidak DETAIL nanya atau kasir tidak kasih tahu (bisa jd hanya bos nya yang tahu).

Jadi kasih tahu yang lain biar hati2...!


¤•¤

~» Penting diketahui :
Indomaret walaupun franchise milik perorangan ternyata tetap membuat aturan pusat...dan pusatnya tetap milik Hary Tanoe yang modalnya dari George Soros...

Tiap minggu pagi, kebaktian di MNC Tower.
Info dari jurnalist SINDO (muslim).
Ini namaya penipuan.

Anehnya mereka mancela para peminta sumbangan (untuk mesjid) yang biasa mangkal di Jln raya, namun mereka tanpa malu2 menipu konsumen muslim dgn cara2 yang keji.

Mari sebarkan info ini kesemua saudara2 muslim, karena Semua yang kita sumbang untuk musuh2 Allah akan diminta pertanggung jawaban.

Berita ini harus disebarkan supaya umat Islam lbh berhati-hati, jangan sampe ikut andil ... Jangan sampai jadi senjata makan tuan..









::: Sariya Chervallil Terpesona Dengan Kebenaran Alquran :::

JAKARTA -- Sariya lahir di lingkungan yang sangat religius. Pemilik nama lengkap Sariya Chervallil ini lahir pada 1979. "Kami adalah Katolik Ortodoks sebelum kami kembali ke Islam," kata Sariya seperti dilansir dari On Islam, belum lama ini.

Keluarga Sariya adalah keluarga yang cukup aktif terlibat dalam kegiatan keagamaan dan urusan gereja.

Sejumlah anggota keluarga lainnya bahkan ada yang mengabdikan dirinya kepada Tuhan. Sariya sangat bangga mempunyai keluarga yang religius.

Kakek Sariya pernah membangun sebuah gereja di Kerala (asal Sariya), India. Keluarganya juga selalu mengajarkan kepada Sariya untuk menjadi manusia baik. Ibunya sendiri yang selalu mencontohkan untuk menjadi orang yang selalu beriman kepada Tuhan.

Sang ibu bahkan pernah menjadi ikon di kampung halamannya sebagai contoh wanita paling taat di gereja. Sang ibu secara teratur selalu membaca Alkitab. "Dia wanita yang paling taat agamanya," ungkap Sariya.

Sariya menjelaskan, ibunya mempunyai sejumlah pengalaman spiritual selama ini. Pengalaman inilah yang sejujurnya menimbulkan perasaan yang tidak puas akan agamanya. Ibunya berpaling dari Alkitab untuk menemukan jawaban. "Ia berpaling dari sesuatu yang sebelumnya ia anggap suci," jelasnya.

Dalam situasi ini, muncul seorang pengacara bernama Ibrahim Khan. Fase ini membuka babak baru bagi kehidupan keluarganya. Ibrahim bekerja kepada orang tua Sariya sebagai penasihat hukum. Pria ini bekerja hanya sebagai pengacara sementara.

Karena, pengacara tetap keluarga Sariya sedang berlibur bersama keluarganya. Saat itu, kedua orang tuanya membutuhkan penasihat hukum untuk beberapa urusan bisnis.

Ibrahim adalah seorang Muslim yang mempunyai pengetahuan cukup luas. Pria ini juga yang memperkenalkan Islam kepada ibunya. Yang mengejutkan bagi Sariya, ibunya bisa menerima Islam hanya dalam beberapa pekan. Kondisi ini memicu perceraian kedua orang tuanya. Sariya menyaksikan ibunya memilih berpisah.

Setelah perpisahan tersebut, sang ayah pergi meninggalkan Sariya dan anggota keluarga lainnya. Awalnya, situasi tersebut cukup membingungkan baginya. Terlebih, ia merupakan anak sulung. "Aku benci Islam karena menghancurkan keluargaku," ujar Sariya.

Sariya pernah merasakan benar-benar membenci Islam. Ia mengatakan kepada dirinya sendiri, ia bisa menjadi apa pun kecuali seorang Muslim. Meski ia mengatakan membenci Islam, ia mengaku senang mendengar suara azan.

Untungnya pula, kebencian Sariya ini tak mengurangi rasa hormatnya kepada sang ibu. Sariya hanya tidak bisa mengerti mengapa ibunya melakukan sesuatu seperti ini. Ia ingin memahami apa yang telah menarik seorang wanita berpendidikan dan berbudaya seperti ibunya kepada sesuatu yang berasal dari Abad Pertengahan.

Akhirnya, Sariya memberanikan diri bertanya kepada ibunya. Namun, jawaban sang ibu sangat sederhana, "Bacalah Alkitab dari satu halaman ke halaman lainnya."

Inilah awal Sariya memulai perjalanannya. Usianya masih sangat muda, namun ia dapat mengerti apa yang ia baca. "Aku menemukan begitu banyak inkonsistensi dan kesalahan dalam Alkitab," katanya.

Banyak hal yang disebutkan dalam Alkitab yang menurut Sariya sangat tidak logis. Sariya terus mempelajarinya. Bahkan, ketika ia menemukan sebuah kebenaran mengenai seseorang yang disebut Nabi Muhammad SAW.

Sariya bersikeras menolak pembenaran mengenai Nabi Muhammad. Ia justru selalu belajar mengenai agama Kristen. Namun, perlahan-lahan mulai melantur ke perbandingan agama. “Tetapi, aku selalu menolak untuk mempelajari Islam," tuturnya.

Ibunya memaklumi kondisi tersebut. Sang ibu lalu memberikan surah al-Ikhlas yang ia tulis dan diterjemahkan dengan baik. "Ini menjadi obsesi bagiku. Aku membacanya dan terjemahannya sepanjang hari (berulang-ulang). Rasanya seperti memuliakan bagiku," ujar Sariya.

Ketika akhirnya tidak ada kitab suci lain yang bisa memuaskan Sariya, ia beralih ke Alquran. Ia mengaku benar-benar terpesona. "Ini adalah kebenaran yang aku cari! Jawaban atas semua pertanyaanku," katanya.

Selama ini, ia yakin suatu saat akan menemukan takdirnya. Ia membutuhkan waktu dua tahun untuk akhirnya yakin tentang Islam. Usianya 15 tahun saat itu, dua tahun setelah sang ibu memeluk Islam. Ia berharap sang ibu bisa menyaksikannya mengucap dua kalimat syahadat.

Suatu hari, sang ayahnya datang kepada mereka. Ia masih seorang penganut Katolik. Namun, ketiganya memutuskan tetap mencintai sang ayah dan menerima apa adanya. "Ia belajar Islam dan memiliki rasa hormat yang luar biasa terhadap dien kami, cara kami hidup dan Islam," jelas Sariya.

Ayah, kata Seriya, seperti tiang dukungan untuknya dan saudaranya. Meskipun sang ayah belum memeluk Islam, ia tak pernah campur tangan mengenai keimanan anak-anaknya. Sariya mengibaratkan ayahnya seperti paman Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib.

Sikap sang ayah bertolak belakang dengan sikap keluarga besarnya. Mereka ternyata masih kukuh menentang Islam. "Namun, kami akan selalu menjadi Muslim, insya Allah," ujarnya.

Sariya dan saudaranya selama ini mendapatkan pesan dari kerabat lainnya yang ingin mengubah ketiganya menjadi Kristen. Keluarga besar ingin Sariya dan adik-adiknya kembali pada Kristen.

Sang ibu berkisah pada Sariya. Selama ini, ibunya selalu berdoa kepada Allah SWT untuk memberi Sariya hidayah jika memang tak ada orang-orang yang mau membantunya. Setidaknya, ia ingin putri sulungnya selalu mendukung dia. "Dan, Allah SWT telah mengabulkan keinginannya. Allahu Akbar," lanjutnya.

Bahkan, adik laki-laki dan perempuannya yang masih sangat muda memutuskan mengikuti jejak Sariya dan memeluk Islam. Ketiganya lalu memutuskan pindah ke Bombay.

Mereka khawatir akan ada orang-orang yang mencoba memisahkan mereka dari sang ibu. Mereka juga sadar, di Kerala, keluarga ini tak bisa beribadah dengan nyaman. Bombay adalah satu-satunya pilihan yang mereka miliki. Ketiganya merasa mendapatkah berkah yang luar biasa dari Allah di Bombay.

Kaum Muslim di Bombay begitu terbuka menerima ketiganya. Mereka bahkan bisa belajar bahasa Arab. Mereka juga menyelesaikan pendidikan formal di Bombay hingga mempunyai rumah sendiri-sendiri.

Sekira 10 tahun kemudian, Sariya dan saudaranya kembali ke Kerala. Mereka ingin mengunjungi kakek-neneknya. Mereka sempat berpikir, suatu hari nanti akan mendirikan Islamic center dan masjid di Kerala. "Kami telah membantu mendirikan sebuah madrasah pembelajaran Alquran," katanya.(dm).

Sumber :
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/18/12/05/pj828q313-sariya-terpesona-dengan-kebenaran-alquran


::: Mualaf Belanda Temukan Hakikat Tuhan Dalam Agama Islam :::

Perjalanan spritual mualaf asal Belanda Siti Malikah Feer bak cerita Ibrahim saat mencari hakikat tuhan.

Malikah yang dulu bernama Marlou Feer sejak kecil tidak pernah dikenalkan kepada tuhan. Malikah tumbuh dalam keluarga ateis.

"Saat itu saya bermain dengan teman saya, saat itu banyak awan, tapi matahari menyinari menembus ke awan mungkin di sana ada tuhan, dia melihat kita," kata Malikah mengawali ceritanya kepada merdeka.com di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (11/6).

Lalu Malikah mulai mencari jati dirinya dan agamanya dengan ikut kelas agama Kristen. Dia pun banyak membaca berbagai literatur tentang manusia, salah satunya teroi evolusi Darwin.

"Saya tertarik dengan agama Kristen tapi saya tidak bisa menerima Isa, tuhan atau anak tuhan karena waktu itu saya berpikir bagaimana tuhan bisa disalib kalau dia memang tuhan,"
tanya dia.

Pencarian Malikah sempat terhenti, sampai akhirnya dia bertemu teman-temannya yang berasal dari Turki dan Irak. Malikah mulai tertarik dengan agama teman-temannya karena mereka menunjukkan akhlak mulia.

"Mereka memperlihatkan hormat, baik hati, berbagi makanan waktu istirahat dan tempat kerja, saya tertarik dengan mereka. Masya Allah, karena orang Belanda tidak berbagi daripada mereka saya tertarik dengan budaya mereka dan Islam," ungkap dia sembari menyebut asam Allah berkali-kali.

Rasa ingin tahunya makin membara karena teman-temannya asal Turki dan Irak tersebut tampak 'berbeda' dari mayoritas mahasiswa di sana. "Tahun 2002 waktu mereka puasa saja juga ingin tahu bagaimana puasa dan saya suka dan senang dengan mereka. Mereka lebih dekat dengan orang miskin saya ingin mengerti mereka lebih baik," tutur wanita berjilbab ini.

Hidayah pun datang, Malikah dengan mantap bersyahadat atau bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Syahadat itu disaksikan teman-temannya dan dilakukan di tengah Malikah menghadapi ujian universitas. "Waktu itu umur saya 18 tahun, saya memeluk Islam tahun 2003,"tutup wanita berumur 29 tersebut.[rep]

Sumber :
https://www.merdeka.com/ramadan/mualaf-belanda-temukan-hakikat-tuhan-dalam-agama-islam.html

Wanita cantik Belanda ini jadikan syahadat uji kelulusan universitas

Siti Malikah Feer (29) belajar mengenal Islam dari berbagai sumber, baik buku maupun bertanya dengan teman sekampusnya yang dianggap mempunyai suri tauladan baik.



Siti Malikah yang dulu bernama Marlou Feer terkejut saat dia mendapati surat Al Mukminun ayat 12-14 dalam Alquran. Di situ diceritakan proses penciptaan manusia mulai dari segumpal darah sampai akhirnya menjadi manusia.

"Sudah ada di Alquran walaupun waktu itu scientist (ilmuwan) tidak tahu gimana. Masya Allah banyak miracle (keajaiban) di dalam Alquran," takjub Malikah kepada merdeka.com di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (11/6).

Meski sudah merasa ada kebenaran dan keajaiban di dalam Alquran, Malika masih bergeming dan menutup hati dari Islam. Bahkan dengan enteng dia bertaruh akan memeluk Islam jika dia lulus ujian universitas.

"Waktu saya masih tunggu keajaiban dan jawaban dari Allah. Saya berjanji jika saya tidak lulus maka jawabannya saya tidak akan masuk Islam," tambah dia.

Namun ujian belum juga dimulai, Malikah sudah berjabat tangan dengan rekan muslimnya sembari mengucapkan syahadat dengan mantap.

"Waktu mau ujian saya sudah percaya sudah ada tuhan dan muhammad. Waktu ujian saya sudah bersyahadat. saksinya dua teman saya dari Irak dan Afghanistan ketika berkata syahadat saya belum tahu akan lulus tapi lulus," ucap dia sumringah.

Akhirnya di tahun 2003, Marlour Feer resmi mengganti namanya menjadi Siti Malikah. Selanjutnya di tahun 2006 gadis cantik bermata abu-abu ini mulai mengenakan jilbab.

Sumber :
https://www.merdeka.com/ramadan/wanita-cantik-belanda-ini-jadikan-syahadat-uji-kelulusan-universitas.html


::: Kejayaan Islam di Masa Khilafah Islam :::

Selama lima ratus tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan dan peradabannya yang tinggi (Jacques C. Reister).

Cukup beralasan jika kita menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri.

Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi ‘dinamo’-nya, Barat bukanlah apa-apa (Montgomery Watt).

Peradaban berhutang besar pada Islam (Presiden AS, Barack Obama).

Pengantar

Pernyataan dari dua cendekiawan Barat dan satu dari orang nomor satu Amerika Serikat ini sengaja saya kutip sekadar ingin menunjukkan, bahwa siapapun yang jujur melihat sejarah tak akan bisa mengelak untuk mengakui keagungan peradaban Islam pada masa lalu dan sumbangsihnya bagi dunia, termasuk dunia Barat, yang denyutnya masih terasa hingga hari ini. Meski banyak ditutup-tutupi, pengaruh peradaban Islam terhadap kemajuan Barat saat ini tetaplah nyata.

Tulisan berikut tidak bermaksud membangkitkan romantisme sejarah Islam masa lalu yang gemilang, yang memang merupakan sebuah realitas sejarah. Kalaupun secuil gambaran masa lalu peradaban Islam yang cemerlang sengaja ditampilkan di sini, itu tidak lain sebagai bentuk restrospeksi sekaligus instrospeksi, yang tentu amat diperlukan oleh kaum Muslim saat ini.

Dengan itu, kaum Muslim secara sadar dan jujur akan mampu melihat kembali kebesaran peradaban Islam masa lalu sekaligus potensinya untuk kembali hadir pada masa depan untuk yang kedua kalinya. Karena itu, selain merestrospeksi keagungan peradaban Islam masa lalu, tulisan ini juga lebih dimaksudkan sebagai upaya untuk memproyeksi sekaligus merekontruksi kembali masa depan perabadan Islam di tengah-tengah hegemoni perabadan Barat sekular saat ini, yang sesungguhnya mulai tampak kerapuhannya dan makin kelihatan tanda-tanda kemundurannya.



Peradaban Islam: Peradaban Emas
1. Tingginya Kemampuan Literasi.
Sebuah peradaban maju, termasuk peradaban Islam, tentu mencakup ruang-lingkup yang sangat luas. Kemajuan peradaban Islam masa lalu pun demikian. Jika buku dianggap sebagai salah satu warisan sebuah peradaban yang gilang-gemilang maka peradaban Islam menjadi peradaban garda depan yang ditopang oleh buku.

Di samping menjadi sumber inspirasi bagi kemajuan sebuah peradaban, buku juga menjadi ukuran sejauh mana sebuah peradaban dipandang maju. Para khalifah Islam pada masa lalu memahami benar hal ini. Pada abad ke-10, misalnya, di Andalusia saja terdapat 20 perpustakaan umum. Yang terkenal di antaranya adalah Perpustakaan Umum Cordova, yang saat itu memiliki tidak kurang dari 400 ribu judul buku. Ini termasuk jumlah yang luar biasa untuk ukuran zaman itu.

Padahal empat abad setelahnya, dalam catatan Chatolique Encyclopedia, Perpustakaan Gereja Canterbury saja, yang terbilang paling lengkap pada abad ke-14, hanya miliki 1800 (1,8 ribu) judul buku. Jumlah itu belum seberapa, apalagi jika dibandingkan dengan Perpustakaan Darul Hikmah di Kairo yang terkenal itu, yang mengoleksi tidak kurang 2 juta judul buku.

Perpustakaan Umum Tripoli di Syam—yang pernah dibakar oleh Pasukan Salib Eropa—bahkan mengoleksi lebih dari 3 juta judul buku, termasuk 50 ribu eksemplar al-Quran dan tafsirnya. Di Andalusia, pernah pula terdapat Perpustakaan al-Hakim yang menyimpan buku-bukunya di dalam 40 ruangan. Setiap ruangan berisi tidak kurang dari 18 ribu judul buku. Artinya, perpustakaan tersebut menyimpan sekitar 720 ribu judul buku.

Pada masa Kekhilafahan Islam yang cukup panjang, khususnya masa Kekhalifahan ‘Abbasiyyah, perpustakaan-perpustakaan semacam itu tersebar luas di berbagai wilayah Kekhilafahan, antara lain: Baghdad, Ram Hurmuz, Rayy (Raghes), Merv (daerah Khurasan), Bulkh, Bukhara (kota kelahiran Imam al-Bukhari), Ghazni, dsb. Lebih dari itu, hal yang lazim saat itu, di setiap masjid pasti terdapat perpustakaan yang terbuka untuk umum.

Menggambarkan hal ini, Bloom dan Blair menyatakan, “Rata-rata tingkat kemampuan literasi (kemampuan melek huruf membaca dan menulis Dunia Islam di abad pertengahan lebih tinggi daripada Byzantium dan Eropa. Karya tulis ditemukan di setiap tempat dalam peradaban ini.” (Jonathan Bloom & Sheila Blair, Islam – A Thousand Years of Faith and Power, Yale University Press, London, 2002, p-105).

2. Lahirnya Banyak Ilmuwan Besar dan Karya-karya Fenomenal Mereka.
Dari perpustakaan-perpustakaan itulah dimulainya penerjemahan buku-buku, yang dilanjutkan dengan pengkajian dan pengembangan atas isi buku-buku tersebut. Dari sini pula sesungguhnya dimulainya kelahiran para ilmuwan dan cendekiawan Muslim yang kemudian melahirkan karya-karya yang amat mengagumkan, yang mereka sumbangkan demi kemajuan peradaban Islam saat itu.

Bahkan tokoh-tokoh seperti Ibn Sina (terkenal di Barat sebagai Aveciena), Ibn Miskawaih, Asy-Syabusti dan beberapa nama lain mengawali karirnya—sebagai cendekiawan dan ilmuwan Muslim—dari ‘profesi’-nya sebagai penjaga dan pengawas perpustakaan. Ibn Sina, misalnya, adalah seorang pakar kedokteran. Ia meninggalkan sekitar 267 buku karyanya. Al-Qânûn fi al-Thibb adalah bukunya yang terkenal di bidang kedokteran.

Beberapa nama lain adalah Ibn Rusyd (terkenal di Barat sebagai Averous); seorang filosof, dokter sekaligus pakar fikih dari Andalusia. Al-Kulliyât, salah satu bukunya yang terpenting dalam bidang kedokteran, berisi kajian ilmiah pertama mengenai fungsi jaringan-jaringan dalam kelopak mata.

Ada juga az-Zahrawi, kelahiran Cordova. Ia adalah orang pertama yang mengenalkan teknik pembedahan organ tubuh manusia. Karyanya berupa eksiklopedia pembedahan dijadikan referensi dasar dunia kedokteran dalam bidang pembedahan selama ratusan tahun.

Sejumlah universitas Barat juga menjadikannya sebagai acuan. Lalu ada az-Zarkalli, masih dari Cordova. Ia adalah salah seorang ahli astronomi yang pertama kali mengenalkan astrolobe, yakni istrumen yang digunakan untuk mengukur jarak sebuah bintang dari horison bumi. Penemuan ini menjadi revolusioner karena dapat membantu navigasi laut yang kemudian mendorong berkembangnya dunia pelayaran secara pesat.

Kemudian ada al-Khawarizmi, ahli matematika sekaligus penemu angka nol dan penemu salah satu cabang ilmu matematika, Algoritma, yang diambil dari namanya. Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi (770-840) lahir di Khwarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus (sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi. Pengaruhnya dalam perkembangan matematika, astronomi dan geografi tidak diragukan lagi dalam catatan sejarah.

Beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada awal abad ke-12 oleh dua orang penerjemah terkemuka, yaitu Adelard Bath dan Gerard Cremona. Risalah-risalah aritmatikanya, seperti Kitâb al-Jam’a wa at-Tafrîq bi al-Hisâb al-Hindi, Algebra dan Al-Maqâl fî Hisâb al-Jabr wa al-Muqâbilah hanya dikenal dari translasi berbahasa Latin. Buku-buku itu terus dipakai hingga abad ke-16 sebagai buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di Eropa.

Buku geografinya berjudul Kitâb Surât al-Ard yang memuat peta-peta dunia pun telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Selanjutnya ada al-Idrisi, pakar geografi. Orang Barat menyebutnya Dreses. Al-Idris (1099-1166) dikenal oleh orang-orang Barat sebagai seorang ahli geografi. Ia pernah membuat bola dunia dari bahan perak seberat 400 kilogram untuk Raja Roger II dari Sicilia.

Globe buatan al-Idrisi ini secara cermat memuat pula ketujuh benua dengan rute perdagangannya, danau-danau dan sungai, kota-kota besar, dataran serta pegunungan. Beliau memasukkan pula beberapa informasi tentang jarak, panjang dan ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu, oleh Idris sengaja dilengkapi pula dengan Kitâb ar-Rujari (Roger’s Book).

Dialah yang pertama kali memperkenalkan teknik pemetaan dengan metode proyeksi; suatu metode yang baru dikembangkan oleh ilmuwan Barat, Mercator, empat abad kemudian.
Selain beliau, masih ada nama yang patut disebut sebagai penyumbang peradaban untuk dunia. Dialah Jabir Ibn Hayyan, masternya ilmu kimia yang diakui oleh dunia. Ide-ide eksperimen Jabir sekarang lebih dikenal sebagai dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada bahan metal, non-metal dan penguraian zat kimia.

Pada abad pertengahan karya-karya beliau di bidang ilmu kimia—termasuk kitabnya yang masyhur, Kitâb al-Kimya dan Kitâb as-Sab’în—sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa latin. Terjemahan Kitâb al-Kimya bahkan telah diterbitkan oleh orang Inggris bernama Robert Chester tahun 1444, dengan judul The Book of the Composition of Alchemy.

Buku kedua (Kitâb as-Sab’în) diterjemahkan juga oleh Gerard Cremona. Lalu tak ketinggalan Berthelot pun menerjemahkan beberapa buku Jabir, yang di antaranya dikenal dengan judul Book of Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury.

Masih ada ilmuwan lainnya. Dia adalah Nashiruddin ath-Thusi, masternya ilmu astronomi dan perbintangan. Ada Ibnu al-Haitsam, jagoannya ilmu alam dan ilmu pasti. Beliau menulis buku berjudul Al-Manâzir yang berisi tentang ilmu optik. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Frederick Reysnar, dan diterbitkan di kota Pazel, Swiss, pada tahun 1572 dengan judul Opticae Thesaurus.

Ada lagi seorang ahli geografi ulung bernama Muhammad bin Ahmad al-Maqdisi. Bukunya, Ahsan at-Taqâsim, merupakan buku geografi yang nilai sastra Arabnya paling tinggi. Buku tersebut menguraikan tentang semenanjung Arabia, Irak, Syam, Mesir, Maroko, Khurasan, Armenia, Azerbaijan, Chozistan, Persia dan Karman. Kemudian ada al-Kindi.

Beliau adalah simbol kedigdayaan ilmuwan Muslim. Jempolan dalam ilmu fisika dan filsafat. Beliau bahkan mewariskan sekitar 256 jilid buku. Lima belas buku di antaranya khusus mengenai meteorologi, anemologi, udara (iklim), kelautan, mata dan cahaya; juga dua buah buku mengenai musik. Muhammad, Ahmad dan Hasan—tiga keturunan Musa Ibnu Syakir, menyumbangkan ilmu teknik pengairan dan matematika.

Lalu mengenai dunia sejarah, filsafat dan sosiologi, ada sang maestronya, yaitu Ibnu Khaldun. Selain mereka, masih banyak lagi ilmuwan dan cendekiawan Muslim lainnya dengan keunggulan dan kepakarannya di bidangnya masing-masing. Orang-orang seperti merekalah yang kemudian memberikan banyak sekali sumbangsihnya bagi kemajuan peradaban Islam pada masa lalu yang masih terasa denyutnya hingga kini, justru pada saat orang-orang Eropa masih bergulat dengan masa kegelapannya yang panjang.

Tanpa kehadiran para ilmuwan dan cendekiawan Muslim yang telah mewariskan peradaban yang sangat agung, kemajuan peradaban Barat saat ini tidak mungkin terjadi. Sebab, merekalah sesungguhnya yang menjadi penghubung peradaban Yunani dan Romawi dengan peradaban Eropa saat ini. Secara jujur, hal ini diakui oleh salah seorang cendekiawan Barat sendiri, yakni Emmanuel Deutscheu yang asal Jerman itu.

Ia mengatakan, “Semua ini (yakni kemajuan peradaban Islam) telah memberikan kesempatan baik bagi kami untuk mencapai kebangkitan (renaissance) dalam ilmu pengetahuan modern. Karena itu, sewajarnyalah kami senantiasa mencucurkan airmata tatkala kami teringat akan saat-saat jatuhnya Granada.” (Granada adalah benteng terakhir Kekhilafahan Islam di Andalusia yang jatuh ke tangan orang-orang Eropa).

Hal senada diungkapkan oleh Montgomery Watt, ketika ia menyatakan, “Cukup beralasan jika kita menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi ‘dinamo’-nya, Barat bukanlah apa-apa.”

Jacques C. Reister juga berkomentar, “Selama lima ratus tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan dan peradabannya yang tinggi.”

Bahkan yang menarik sekaligus mengejutkan, sumbangsih peradaban Islam terhadap dunia, termasuk dunia Barat, juga diakui oleh Presiden Amerika Serikat saat ini, Barack Obama. Hal itu terungkap saat dia berpidato tanggal 5 Juli 2009. Dia antara lain menyatakan:
Peradaban berhutang besar pada Islam. Islamlah—di tempat-tempat seperti Universitas Al-Azhar—yang mengusung lentera ilmu selama berabad-abad serta membuka jalan bagi era Kebangkitan Kembali dan era Pencerahan di Eropa.

Inovasi dalam masyarakat Muslimlah yang mengembangkan urutan aljabar; kompas magnet dan alat navigasi; keahlian dalam menggunakan pena dan percetakan; dan pemahaman mengenai penularan penyakit serta pengobatannya.

Budaya Islam telah memberi kita gerbang-gerbang yang megah dan puncak-puncak menara yang menjunjung tinggi; puisi-puisi yang tak lekang oleh waktu dan musik yang dihargai; kaligrafi yang anggun dan tempat-tempat untuk melakukan kontemplasi secara damai.

Sepanjang sejarah, Islam telah menunjukkan melalui kata-kata dan perbuatan bahwa toleransi beragama dan persamaan ras adalah hal-hal yang mungkin (https://ift.tt/1juW0Db).


Sisi lain Keagungan Peradaban Islam
Selain itu, setidaknya berdasarkan pengakuan Will Durant, kebesaran peradaban Islam juga tampak pada beberapa hal berikut:

a. Jaminan atas keamanan dunia.
Dalam hal ini, Will Durant jelas mengatakan:
Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan usaha keras mereka. Para Khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang bagi siapapun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam keluasan wilayah yang belum pernah tercatat lagi fenomena seperti itu setelah masa mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan menyebar luas sehingga berbagai ilmu, sastra, falsafah dan seni mengalami kejayaan luar biasa; yang menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad. (Will Durant – The Story of Civilization).

b. Menyatukan umat manusia.
Dalam hal ini, Will Durant terang mengakui:
Agama Islam telah menguasai hati ratusan bangsa di negeri-negeri yang terbentang mulai dari Cina, Indonesia, India hingga Persia, Syam, Jazirah Arab, Mesir bahkan hingga Maroko dan Spanyol. Islam pun telah memiliki cita-cita mereka, menguasai akhlaknya, membentuk kehidupan¬nya, dan membangkitkan harapan di tengah-tengah mereka, yang meringankan urusan kehidupan maupun kesusahan mereka. Islam telah mewujudkan kejayaan dan kemuliaan bagi mereka sehingga jumlah orang yang memeluknya dan ber¬pegang teguh padanya pada saat ini [1926] sekitar 350 juta jiwa.

Agama Islam telah menyatukan mereka dan melunakkan hati¬nya walaupun ada perbedaan pendapat maupun latar belakang politik di antara mereka. (Will Durant – The Story of Civilization).

c. Menciptakan kemajuan ekonomi.
Dalam hal ini, Will Durant pun jujur bertutur:
Pada masa pemerintahan Abdurrahman III diperoleh pendapatan sebesar 12,045,000 dinar emas. Diduga kuat bahwa jumlah tersebut melebihi pendapatan pemerintahan negeri-negeri Masehi Latin jika digabungkan. Sumber pendapatan yang besar tersebut bukan berasal dari pajak yang tinggi, melainkan salah satu pengaruh dari pemerintahan yang baik serta kemajuan pertanian, industri, dan pesatnya aktivitas perdagangan (Will Durant – The Story of Civilization).

d. Menjamin kesehatan masyarakat.
Dalam hal ini, Will Durant secara jelas juga menegaskan:
Islam telah menjamin seluruh dunia dalam menyiapkan berbagai rumah sakit yang layak sekaligus memenuhi keperluannya. Contohnya adalah al-Bimarustan yang dibangun oleh Nuruddin di Damaskus tahun 1160, telah bertahan selama tiga abad dalam merawat orang-orang sakit tanpa bayaran dan menyediakan obat-obatan gratis. Para sejarahwan berkata bahwa cahayanya tetap bersinar tidak pernah padam selama 267 tahun (Will Durant – The Story of Civilization).


Bukti-bukti Arkeologis Keagungan Peradaban Islam
Pada masa-masa ‘kemunduran’-nya pun, peradaban Islam tetaplah mengagumkan. Sejumlah dokumen di sejumlah museum di Turki adalah di antara saksi bisu keagungan peradaban Islam masa lalu. Kita tahu, Turki pada masa Khilafah Utsmaniah adalah saksi terakhir kemajuan peradaban Islam.

Di Turki hingga hari ini, misalnya, ada sebuah masjid/museum terkenal bernama Aya Sofia. Di Aya Sofia dipamerkan surat-surat Khalifah (“Usmans Fermans”) yang menunjukkan kehebatan Khilafah Utsmaniyah dalam memberikan jaminan, perlindungan dan kemakmuran kepada warganya maupun kepada orang asing pencari suaka, tanpa pandang agama mereka.

Yang tertua adalah surat sertifikat tanah yang diberikan tahun 925 H (1519 M) kepada para pengungsi Yahudi yang lari dari kekejaman Inquisisi Spanyol pasca jatuhnya pemerintahan Islam di Andalusia. Kemudian surat ucapan terima kasih dari Pemerintah Amerika Serikat atas bantuan pangan yang dikirim Khalifah ke Amerika Serikat yang sedang dilanda kelaparan (pasca perang dengan Inggris), abad 18.

Lalu surat jaminan perlindungan kepada Raja Swedia yang diusir tentara Rusia dan mencari eksil ke Khalifah, 30 Jumadil Awal 1121 H (7 Agustus 1709). Selanjutnya ada surat tertanggal 13 Rabiul Akhir 1282 H (5 September 1865 M) yang memberikan ijin dan ongkos kepada 30 keluarga Yunani yang telah beremigrasi ke Rusia namun ingin kembali ke wilayah Khilafah, karena di Rusia mereka justru tidak sejahtera. Yang paling mutakhir adalah peraturan yang membebaskan bea cukai barang bawaan orang-orang Rusia yang mencari eksil ke wilayah Utsmani pasca Revolusi Bolschewik, tertanggal 25 Desember 1920.

Peradaban Islam juga tampak dari berbagai bangunan kuno yang saat ini masih bisa disaksikan di berbagai penjuru dunia. Kordoba sebagai ibukota Khilafah Umayah di Spanyol dibangun pada tahun 750 M. Ia menjadi pusat peradaban hingga 1258 M. Kota tua Kordoba masih bisa kita saksikan sekarang. Sejak berdirinya, kota ini memiliki drainase yang bagus sehingga jalan-jalan tampak bersih dan asri. Ini adalah suatu teknologi sanitasi—yang Jakarta hari ini perlu iri.

Masjid Agung Kordoba, yang saat ini hanya tinggal sebagai museum, memiliki arsitektur yang sangat indah; sekaligus memiliki fungsi akustik sehingga meskipun saat itu belum ada alat pengeras suara elektronik, suara khatib bisa terdengar jelas hingga pojok-pojok masjid yang cukup besar. Tata ruang masjid juga ditambah dengan pola ventilasi yang luar biasa, yang menjamin cukupnya cahaya dan segarnya udara.

Tidak jauh dari masjid terdapat Taman Alcazar yang sangat indah. Mengingat Andalusia dikelilingi oleh tanah-tanah yang gersang maka keberadaan taman itu membuktikan sistem irigasi yang baik. Irigasi memang salah satu teknologi yang diwariskan Islam.
Di banyak negeri Timur Tengah, masih dijumpai kincir untuk menaikkan air yang dibangun berabad-abad yang silam—dan kincir ini masih berfungsi! Di beberapa kota gurun pasir juga masih dijumpai sistem distribusi air bawah tanah, yang disebut Qanat.

Dari sekian banyak bangunan fisik berusia tua di Istanbul, yang paling menarik tentu saja adalah masjid-masjid yang indah. Ikon Istanbul adalah masjid Sultan Ahmet, yang berhadapan dengan Aya Sofia. Masjid ini dibangun pada Abad 16 dan satu-satunya masjid yang punya enam minaret.

Ketahanan bangunan ini terhadap gempa telah teruji. Harus diingat bahwa Turki adalah wilayah pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Eropa, Asia, dan Afrika-Mediteran. Wilayah ini sangat sering diguncang gempa hingga data pertanahan di sana harus terus-menerus di-update karena titik-titiknya akan selalu bergeser oleh dinamika bumi. Namun, masjid-masjid di Turki yang dibangun berabad-abad yang lalu terbukti bertahan hingga kini.

Bangunan bersejarah semacam ini berserakan di seluruh dunia, di tempat Islam pernah berkuasa. Di Cina juga terdapat banyak masjid berusia minimal 1000 tahun. Di India, meski sejak masa penjajahan Inggris didominasi oleh warga beragama Hindu, sebagian besar bangunannya berarsitektur Islam; termasuk Tajmahal, sebuah bangunan mirip masjid yang sangat indah, padahal sebenarnya hanya makam.

Beberapa bangunan tua masih memegang fungsi seperti saat didirikan dulu, sekalipun mengalami renovasi berkali-kali. Contohnya adalah berbagai masjid dan universitas di Mesir, Damaskus, atau Istanbul. Universitas al-Azhar di Mesir faktanya adalah universitas tertua di dunia!


Pengaruh Peradaban Islam di Indonesia
Sesungguhnya pengaruh peradaban Islam di Nusantara nyaris merata, mewarnai sebagian besar wilayah, dari ujung barat hingga ke ujung timur. Aceh, yang dijuluki sebagai ‘Serambi Makah’ hanyalah salah satunya. Sejak sebelum kadatangan penjajah Belanda, Aceh telah menerapkan syariah Islam sebagai patokan kahidupan bermasyarakat dan bernegara.

Aceh juga banyak didatangi para ulama dari berbagai belahan dunia Islam lainnya. Syarif Makkah mengirimkan utusannya ke Aceh seorang ulama bernama Syaikh Abdullah Kan’an sebagai guru dan mubalig. Sekitar tahun 1582, datang dua orang ulama besar dari negeri Arab, yakni Syaikh Abdul Khayr dan Syekh Muhammad Yamani. Selain itu, di Aceh sendiri lahir sejumlah ulama besar, seperti Syamsuddin Al-Sumatrani dan Abdul Rauf al-Singkeli.

Abdul Rauf Singkel mendapat tawaran dari Sultan Aceh, Safiyat al-Din Shah, untuk menduduki jabatan Kadi dengan sebutan Qadi al-Malik al- Adil yang sudah lowong beberapa lama karena Nur al-Din Al-Raniri kembali ke Ranir (Gujarat). Setelah melakukan berbagai pertimbangan, Abdul Rauf menerima tawaran tersebut.

Karena itu, ia resmi menjadi qadi dengan sebutan Qadi al-Malik al- Adil. Selanjutnya, sebagai seorang kadi Abd Rauf diminta Sultan untuk menulis sebuah kitab sebagai patokan (qanun) penerapan syariah Islam. Buku tersebut kemudian diberi judul Mir’at al-Tullab.

Menurut Abd Rauf, naskah Mir’at al-Tullab mengacu pada kitab Fath al-Wahhab karya Abi Yahya Zakariyya al-Ansari (825-925 H). Sumber lain yang digunakan untuk menulis buku ini ialah: Fath-al-Jawwad, Tuhfat al-Muhtaaj, Nihayat al-Muhtaj, Tafsir Baydawi, al-Irsyad, dan Sharh Sahih Muslim. Mir’at al-Tullab mengandung semua hukum fiqh Imam Syafii, kecuali masalah ibadah. Walhasil, Aceh sesungguhnya sejak lama telah memiliki qanun penerapan syariah Islam yang ditulis oleh Abd Rauf al-Singkeli.

Bahkan banyak bukti yang menunjukkan adanya hubungan yang dekat antara Aceh dan Khilafah Turki Utsmani, sebagai pusat peradaban Islam saat itu.



Peran Sentral Khilafah
Dengan secuil gambaran historis mengenai kehebatan peradaban Islam di atas, tentu wajar jika muncul sejumlah pengakuan dari para cendekiawan yang jujur, sebagaimana terpapar di awal. Pengakuan jujur ini penting dicatat untuk membantah pandangan beberapa pihak yang mengidap Islamophobia akut seakan-akan Islam tidak pernah memberikan sumbangan apapun terhadap peradaban dunia.

Namun, ada satu hal yang belum secara jujur diakui atau paling tidak sering ditutupi, bahwa peradaban Islam yang memberikan sumbangan besar bagi dunia ini terjadi di era Kekhilafahan Islam. Bahkan boleh dikatakan, semua pencapaian kemajuan peradaan Islam itu tidak lepas dari peran sentral Khilafah. Kecemerlangan sejarah itu terjadi ketika umat Islam menerapkan sistem negara Khilafah yang menjadikan Islam sebagai dasar ideologi dan syariah Islam sebagai dasar hukum yang mengatur segenap aspek kehidupan manusia.

Karena itu, sebuah kepicikan atau kedustaan yang fatal jika di satu sisi memuji peradaban Islam, tetapi di sisi lain melepaskan seluruh kemajuan itu dari peran sentral Khilafah, selain karena faktor akidah dan syariah Islam. Ketiga hal inilah (akidah, syariah dan Khilafah) yang paling menentukan kemunculan peradaban Islam yang agung.

Sayang, ketiga hal ini sering ditutup-tutupi bahkan menjadi obyek penyesatan dengan membangun stigma negatif terhadapnya. Pada tanggal 5 September 2006 Presiden George W. Bush, misalnya, mengatakan, “They hope establish a violent political utopia across the Middle East, which they call Caliphate, where all would be ruled according to their hateful ideology (Mereka berangan-angan untuk membangun utopia-politik kekerasan di sepanjang Timur Tengah, yang mereka sebut dengan Khilafah, dimana semua akan diatur berdasar pada ideologi yang penuh kebencian).”

Senada dengan itu Tony Blair saat menjadi perdana menteri Inggris menyatakan bahwa salah satu ciri dari ‘ideolog iblis’ (evil ideology) adalah keinginan menegakkan syariah dan Khilafah. Tentu menggelikan sekaligus tidak masuk akal, bagaimana sebuah ideologi kebenciaan, utopis dan penuh kekerasan—ada juga yang menyebutkan sebagai sistem zaman batu—bisa menghasilkan peradaban agung yang diakui cemerlang oleh dunia; bagaimana sistem zaman batu bisa menyatukan berbagai bangsa, warna kulit dan ras di seluruh dunia; bagaimana mungkin pula ‘ideolog setan’ bisa diyakini bahkan diperjuangkan oleh pemeluknya dan bertahanan selama 13 abad. Padahal masa kecemerlangan itu terjadi di bawah naungan sistem Khilafah, yang sering oleh para sejarahwan Barat sering secara kurang pas disebut peradaban Arab, dinasti atau imperium.

Para ahli sejarah pun mengakui, Kekhilafahan itu memang ada dan menjadi kekuatan politik real umat Islam. Setelah masa Khulafaur Rasyidin, di belahan Barat Asia muncul kekuatan politik yang mempersatukan umat Islam dari Spanyol sampai al-Sind di bawah Kekhilafahan Bani Umayyah (660-749 M), dilanjutkan Khalifah Abbasiyyah kurang lebih satu abad (750-870 M), serta Khilafah Utsmani sampai 1924 M.

Adanya kekuatan politik di Asia Barat yang berhadapan dengan Cina telah mendorong tumbuh dan berkembangnya perdagangan di Laut Cina Selatan, Selat Malaka dan Samudra Hindia. Hal ini dengan sendirinya memberikan dampak bagi penyebaran Islam dan tumbuhnya kekuatan ekonomi, karena banyak pendakwah Islam sekaligus sebagai pedagang.


Peradaban Barat: Hegemoni yang Rapuh
Sejak runtuhnya Kekhilafahn Turmi Utsmani tahun 1924, dunia saat ini memang berada dalam genggaman hegemoni peradaban Barat. Hegemoni itu antara lain ditandai oleh dominannya pengaruh negara-negara maju terhadap konstelasi politik dan ekonomi dunia saat ini. Jika diadakan survei jajak pendapat tentang negara-negara tersukses di dunia saat ini, orang akan cenderung menyebut sejumlah negara-negara industri maju seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, Jepang, Jerman Italia dan Canada. Negara-negara ini dikenal sebagai kelompok G7.

Menyusul mereka adalah negara-negara Barat lainnya seperti Swiss, Swedia, Negeri Belanda, Australia dan sebagainya. Di bawahnya baru menyusul negara-negara ekonomi baru (macan Asia), seperti Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia, Cina dan India.

Namun demikian, seluruh “success story” itu tidak boleh menutup mata kita pada kebobrokan mendasar yang ada dalam peradaban Barat kapitalis-sekular yang sedang dipraktikkan di negara-negara itu. Kebobrokan itu mau tidak mau akan dirasakan dalam jangka panjang atau dimensinya tak lagi lokal, namun global.

Berikut ini hanyalah beberapa di antara tanda kebobrokan itu.

1. Kekeringan Spiritual.
Mungkin kemajuan pembangunan fisik dan materi Barat sangat mengesankan, namun pondasi dan tatanilai kehidupannya sesungguhnya amat rapuh. Akibatnya, kekeringan spiritual dan degradasi moral menjadi gejala umum. Kita melihat, kebanyakan orang Barat saat ini memang akhirnya meraih sukses secara material.

Namun, pada saat yang sama, banyak di antara mereka yang mengidap beragam penyakit sosial semacam hedonisme, yang bahkan berdampak pada munculnya penyakit-penyakit psikologis yang sangat berbahaya. Para pakar ilmu sosial Barat sendiri telah mengakui hal ini.

A. Sorokin menyebut adanya “The Crisis of Our Age”; Luis Leahy menyebut terjadinya “kekosongan ruhani, sebagaimana digambarkan dalam bukunya, Esai Filsafat untuk Masa Kini (1991); Carl Gustave Jung menyebut terjadinya “kegersangan psikologis”. Eric Fromm menyebut adanya alienasi (keterasingan).

Barat juga termasuk bangsa dengan angka degradasi moral dan angka kriminalitas yang tinggi. Itulah di antara bentuk kerapuhan masyarakat Barat saat ini yang maju secara material.

2. Kesenjangan Kaya-Miskin.
Kesenjangan kaya-miskin adalah fenomena dunia yang sebenarnya baru terjadi kurang dari seabad terakhir. Pada saat ini, 20% penduduk dunia (The Club of Rich) memiliki 83% kekayaan dunia, mengendalikan 81% perdagangan dunia, mendapatkan 81% hasil investasi, seraya menggunakan 70% energi, 85% persedian kayu dunia, dan 60% pangan. Perbandingan pendapatan 20% penduduk terkaya dunia dengan 20% penduduk termiskin dunia adalah 60 berbanding [1] .

Pada tahun 1980, misalnya, untuk mendapatkan satu lokomotif dari Swiss, negara berkembang dapat menukar dengan 12910 karung kopi. Sepuluh tahun kemudian (1990), mereka membutuhkan 45800 karung kopi! Tren ini terus memburuk sejak perdagangan bebas ala WTO diterapkan.

Untuk sekuntum bunga cengkeh yang dipetik di Kolumbia (Amerika Latin), petaninya mendapatkan kurang lebih 4 sen-dolar. Bersama biaya produksi dan margin profit, total sebesar sekitar 10 sen-dolar akan tinggal di Kolumbia. Di pasar Eropa, harga akhir dari sekuntum bunga cengkeh ini adalah 1 dolar! Keuntungan yang terbesar dinikmati oleh para pedagang. Para pedagang kelas dunia ini didominasi para kapitalis besar!

3. Hancurnya Keluarga.
Hancurnya sebuah peradaban sering dimulai dari hancurnya keluarga. Keluarga adalah benteng terakhir yang mempertahankan nilai-nilai luhur, kasih sayang dan kebahagiaan. Ketika keluarga hancur maka seseorang yang tumbuh dewasa akan kehilangan acuan tentang makna hidup dan kebahagiaan. Fenomena ini benar-benar terjadi di Barat, termasuk di Amerika Serikat. Hal ini tampak dari semakin tingginya angka perceraian dan pada saat yang sama menurunnya minat orang untuk menikah (orang merasa lebih aman untuk hidup bersama tanpa ikatan).

Pada tahun 2003, misalnya, hanya terdapat tiap 1000 penduduk 7,5 pernikahan baru, dan sebaliknya 3,8 perceraian. Selain perceraian, kasus bunuh diri terjadi tiap 16 menit sekali di AS, dan setiap kasus menimbulkan dampak sosial pada minimal enam orang.

Walhasil semakin banyak anak-anak yang tumbuh hanya dengan satu orang tua (single parent), baik karena perceraian maupun kehamilan di luar nikah. Di AS pada tahun 2002 terdapat 21,5 juta anak seperti ini (pada 13,4 juta orangtua tunggal). Tiap 5 dari 6 orang tua tunggal ini adalah wanita. Anak yang dibesarkan dari orangtua tunggal terbukti cenderung lebih mudah terjebak dalam kriminalitas, kehamilan di usia belasan tahun atau kecanduan narkoba. Fenomena ini bukan monopoli AS, namun juga dapat diamati di hampir semua negara Barat yang dikalim berperadaban maju tersebut.

4. Ancaman Militer Terhadap Negara Lain
AS adalah negeri yang sebenarnya memiliki sumberdaya energi melimpah. PLTA-PLTA terbesar di dunia ada di sana. Demikian juga dengan pembangkit tenaga nuklir. Ada 104 PLTN di seluruh AS dengan kapasitas total 99,2 GigaWatt. (Bandingkan dengan kapasitas seluruh pembangkit listrik PLN di Indonesia yang total hanya: 13,7 GigaWatt!).

Selain itu para fisikawan juga sedang sibuk melakukan riset nuklir fusi yang diharapkan dapat menghasilkan energi murah dan bersih dari hidrogen berat yang melimpah di air laut. Jika demikian, kita pantas bertanya, mengapa mereka perlu menyerbu Irak, juga Afganistan?

Secara resmi mereka ingin memburu senjata pemusnah massal dan menggulingkan rezim diktator. Namun, kedua alasan ini tampak jelas kebohongannya, karena Badan Atom PBB sudah jelas menyatakan tidak ada pengembangan senjatan nuklir di Irak, bahkan sampai sekarang hal itu tidak terbukti. Senjata nuklir justru malah jelas ada di Israel dan tidak diusik.

Sementara itu, rezim diktator juga ada di banyak negara lain. Karena itu, orang menduga kuat bahwa alasan sesungguhnya adalah bisnis minyak dan senjata dari para penyelenggara negara itu.

Jadi, meski AS memiliki kapasitas energi nuklir yang sangat besar, kepentingan yang besar dari segelintir elit atas bisnis minyaknya telah mengalahkan segalanya. Benarlah kata-kata bijak, “Dunia amat cukup untuk memberi makan semua manusia, namun tidak akan pernah cukup untuk memenuhi kerakusan mereka.”

5. Krisis Ekonomi.
Krisis ekonomi yang kini melanda hampir seluruh benua Eropa dan Amerika, juga Asia termasuk Indonesia, sesungguhnya hanyalah repetisi (pengulangan) belaka dari krisis-krisis sebelumnya yang ‘diproduksi’ oleh sistem ekonomi Kapitalisme sebagai salah satu pilar peradaban Barat saat ini. Tahun 1992, Prof. Figgie, penasihat Bill Clinton (saat itu masih calon presiden) mempublikasikan bukunya yang menghebohkan: The Coming Collapse of America and How to Stop It.

Dalam buku itu Figgie menggambarkan bahwa defisit AS yang mulai terjadi sejak Perang Vietnam akan menjadi sangat berbahaya akibat bunga berbunga. Jika pada tahun 1992, defisit AS menimbulkan “gunung hutang” sebesar empat triliun dolar, maka tahun 2000 diproyeksikan menjadi 13 triliun dolar.

Defisit yang luar biasa ini suatu saat akan membawa konsekuensi meningkatnya inflasi, kenaikan pajak, kenaikan suku bunga, kredit susah, pertumbuhan ekonomi turun, standar hidup turun, ekonomi dalam negeri di luar kontrol dan akhirnya status adidaya dunia AS akan hilang.

Pada masa Bill Clinton, kepanikan atas situasi ini membuat pernah beberapa lembaga federal seperti museum dan kebun binatang ditutup untuk sementara karena pegawainya tidak bisa digaji. Memang, bencana seperti yang dikhawatirkan Figgie hingga awal 2006 belum terjadi karena “kecerdasan” para ekonomnya yang menjadwal ulang semua hutang-hutang negara itu ke tahun-tahun ketika Clinton sudah tidak lagi menjabat.

Namun, ada spekulasi bahwa George W. Bush melakukan perang global terhadap terorisme karena ingin mengalihkan perhatian rakyat AS atas krisis ekonomi dalam negeri itu, sekaligus menambah cadangan ekonominya sendiri. Kenyataannya, setelah Bush lengser dan digantikan Obama, saat ini krisis ekonomi AS tiba-tiba terkuak, yang diawali oleh macetnya dalam jumlah besar kredit di sektor properti.

Krisis AS yang kemudian terus meluas dan berdampak luar biasa ini hingga hari ini diprediksi masih terus berlangsung dan belum ada tanda-tanda ke arah pemulihan. Akibatnya, di negara adidaya AS sendiri, juga di sejumlah besar negara-negara Eropa, angka pengangguran makin meningkat. Entah, kapan krisis ini akan berakhir.

Yang pasti, banyak kalangan menilai, inilah babak akhir dari Kapitalisme Barat. Ini berarti, peradaban Barat dengan Kapitalisme sebagai penopang utamanya sesungguhnya sedang di ambang kematiannya.


Kembalinya Peradaban Islam: Pasti!
Di tengah hegemoni peradaban Barat yang tampak mulai jompo ini, bahkan sedang menuju titik balik ke arah kehancurannya, bagaimana dengan masa depan peradaban Islam? Adakah peradaban Islam memiliki peluang untuk kembali tampil ke permukaan? Mampukah peradaban Islam menjadi tantangan baru bagi hegemoni peradaban Barat saat ini?

Jawaban: pasti! Tentu jawaban ini bukan sekadar sebuah apologia. Pasalnya, sumber inspirasi bahkan rahasia hidup peradaban Islam adalah al-Quran yang diturunkan empat belas abad lalu, yang keberadaannya akan terpelihara hingga Hari Kiamat. Artinya, selama al-Quran ada, potensi kebangkitan kembali peradaban Islam juga tetap ada. Sebab, sekali lagi, al-Quranlah sumber inspirasi sekaligus rahasia hidup peradaban Islam, baik pada masa lalu maupun pada masa depan.

Kenyataan ini diakui pula oleh sejumlah cendekiawan Barat berikut ini:
Hendaklah diingat, al-Quran memegang peranan yang lebih besar bagi kaum Muslim daripada Bibel dalam agama Kristen. Ia bukan saja kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan text-book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan…

Demikianlah, setelah melintasi masa selama 13 abad al-Quran tetap merupakan kitab suci bagi seluruh Turki, Iran, dan hampir seperempat penduduk India.

Sungguh, sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa kini… (E. Denisen Ross, seperti dikutip dalam buku Kekaguman Dunia Terhadap Islam).

Prof. G. Margoliouth dalam De Karacht van den Islam juga menulis:
Penyelidikan telah menunjukkan, bahwa yang diketahui oleh sarjana-sarjana Eropa tentang falsafah, astronomi, ilmu pasti, dan ilmu pengetahuan semacam itu, selama beberapa abad sebelum Renaissance, secara garis besar datang dari buku-buku Latin yang berasal dari bahasa Arab dan al-Quranlah yang—walaupun tidak secara langsung— memberikan dorongan pertama untuk studi-studi itu di antara orang-orang Arab dan kawan-kawan mereka.

Itu sebabnya, W.E. Hocking berkomentar:
Oleh karena itu, saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa al-Quran mengandung banyak prinsip yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesunguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke tigabelas, Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat (The Spirit of World Politics, 1932, hlm. 461).

Persoalannya tinggal berpulang pada kaum Muslim saat ini sebagai pewaris hakiki peradaban Islam yang gemilang: Maukah mereka kembali pada al-Quran? Berminatkah mereka kembali menjadikan al-Quran sebagai rujukan hidup? Terpanggilkah mereka untuk menjadikan kembali al-Quran sebagai sumber inspirasi sekaligus rahasia hidup peradaban Islam masa depan?

Pertanyaan di atas tampaknya mulai terjawab dengan munculnya antusiasme kaum Muslim di seluruh dunia untuk kembali pada al-Quran dan Islam. Di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, kerinduan kaum Muslim terhadap akidah, syariah, juga Khilafah—sebagai tiga pilar peradaban Islam—mulia menggeliat sejak beberapa tahun lalu.

Karena itu, pada saat peradaban Barat saat ini hampir-hampir tersungkur, masa depan peradaban Islam sesungguhnya amatlah cerah. Sebentar lagi, kebangkitan kembali peradaban Islam bukan lagi sekadar mimpi, tetapi pasti akan mewujud dalam kenyataan. Wallâhu a’lam bi ash-shawâb.


Sumber: eramuslim (Arief B. Iskandar)
http://www.muhammad-sabran.com/2010/03/islamic-training-memburu-sebenar.html


::: Luar Biasa Manfaat Sujud Bagi Kesehatan :::

Mungkin banyak di kalangan umat Islam tidak sadar mengenai berbagai hikmah yang tersembunyi ketika sujud.

Padahal, kita perlu sadari bahwa tiada sesuatu pun ciptaan dan suruhan Allah s.w.t. yang sia-sia, malah setiap ciptaan itu mempunyai kelebihan yang selalu tidak terjangkau oleh akal manusia.

Kita diperintahkan untuk shalat, dan di dalam shalat kita terdapat gerakan-gerakan yang sudah ditentukan oleh Allah. Allah yang telah menciptakan kita, maka hanya Dia lah yang maha mengetahui bagaimana tubuh kita dan bagaimana cara merawatnya.

Dr Fidelma O’Leary, Phd, neuroscience dari St Edward’s University, mendapati fakta mengenai manfaat sujud bagi kesehatan. Dalam kajiannya ditemukan ada beberapa urat syaraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki darah dan urat ini baru bisa dimasuki darah pada saat manusia sujud.

Apabila seseorang sedang mengalami stress, tensi naik, pusing yang berkepanjangan, atau mengalami nervous (salah satu jenis penyakit penyimpangan perilaku berupa uring-uringan, gelisah, takut), maka sujud adalah solusinya.

Dengan sujud, akan terlepaslah segala penyakit nervous dan penyakit kejiwaan lainnya. Inilah salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Muhammad Dhiyaa'uddin Hamid, dosen jurusan biologi dan ketua departemen radiasi makanan di lembaga penelitian teknologi radiasi.

Sudah lumrah bahwasannya manusia apabila mengalami kelebihan dosis dalam radiasi, dan hidup di lingkungan tegangan listrik atau medan magnet, maka hal itu akan berdampak kepada badannya, akan bertambah kandungan elektrik di dalam tubuhnya.

Oleh karena itu, Dr Dhiyaa' mengatakan sesungguhnya sujud bisa menghilangkan zat-zat atau pun hal-hal yang menyebabkan sakit.

Listrik dan medan magnet yang dihasilkan oleh tubuh menyebabkan gangguan dan merusak fungsi organ tubuh sehingga akhirnya mengalami penyakit kejang-kejang otot, radang tenggorokan, mudah capek atau lelah, stres, sering lupa, migrain, dan penyakit serupa lainnya.

Jika sudah demikian, sebagaimana yang populer dibuktikan kebanyakan umat Islam di seluruh dunia adalah dengan shalat. Orang yang banyak mengalami beban, terbukti setelah ia melaksanakan shalat maka bebannya akan terasa ringan.

Dengan bersujud kepada Allah dengan menempelkan dahi ke bumi (lantai). Maka di dalam sujud akan mengalir ion-ion positif yang ada di dalam tubuh ke bumi sebagai tempat ion-ion negatif. Seterusnya sempurnalah aktivitas penetralisiran dampak listrik dan magnet.

Lebih khusus lagi ketika sujud dengan menggunakan tujuh anggota badan (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua kaki) maka dalam posisi ini sangat memudahkan bagi kita menetralisir dampak listrik dan magnet.

Diketahui selama penelitian, agar semakin sempurna proses penetralisiran dampak itu semua, maka sujud harus menghadap ke Makkah (Ka'bah), yaitu aktivitas yang kita lakukan di dalam shalat (qiblat).

Sebab Makkah adalah pusat bumi di alam semesta. Dan penelitian semakin jelas bahwa menghadap ke Makkah ketika sujud adalah tempat yang paling utama untuk menetralisir manusia dari hal-hal yang mengganggu fikirannya dan membuat rileks. Subhanallah!

Sumber: Piyungan



Selasa, 19 Maret 2019

::: MAKANAN ALA RASULULLAH SAW :::

Tidak semua yang ada di Dunia ini boleh dimakan. Demikianlah pelajaran yang sering kita dengar dari para Syaikh/ Ustadz atau Orang Tua kita sendiri.

Pada kesempatan kali ini saya mau menulis tentang beberapa makanan dan minuman yang menjadi Favorit Baginda Rasulullah SAW, sebagiannya ada yang biasa kita konsumsi sehari-hari, langsung aja

1. Daging Ayam
Dari Abu Musa al-Asy^ari RA berkata :
Saya pernah melihat Rasulullah SAW makan ayam (HR. al-Bukhari)

2. Sirup
Diungkapkan oleh para ulama, bahwasannya minuman yang paling disukai Rasulullah SAW adalah Al Hulwa Al Barid atau minuman yang manis dan dingin. Landasan pendapat terkait kesukaan Rasulullah SAW tersebut tidak lain hadits yang berasal dari Aisyah RA:
“Sesungguhnya minuman yang paling disukai oleh Rasulullah SAW adalah Al Hulwa Al Barid (minuman manis yang dingin).” (H.R. Tirmidzi)

Sementara Az-Zuhri menyatakan, bahwasannya Nabi SAW pernah ditanya, “Minuman apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Minuman yang manis dan dingin.” (H.R. Ahmad)
yang dimaksud air dingin di sini adalah air yang didinginkan semalaman oleh hawa, atau yang disebut dalam kitab At-Tabikh karya Ibnu Sayyar dengan ma’mubarad bil hawa.’

Air dingin ini terkadang dijadikan bahan baku untuk membuat sirup yang disebut nabidz atau naqi’. Nabidz atau naqi’ adalah sirup kesukaan Rasulullah SAW dan menjadi sajian ketika diadakannya pesta pernikahan.

Abu Usaid As Sa’idi pernah mengundang Nabi SAW di hari pernikahannya, sementara istri Abu Usaid juga lah yang melayani mereka (para undangan) padahal ia sebagai pengantin (mempelai wanita). Isteri Abu Usaid berkata, “Apakah kalian mengetahui apa yang aku tuangkan kepada Rasulullah SAW?” “Aku tuangkan kepada beliau (minuman) dari rendaman kurma semalam di dalam kuali.” (H.R. Bukhari)

3. Daging Burung
Safinah RA meriwayatkan : Aku pernah memakan daging burung hubara bersama Rasulullah SAW. (HR. Abu Daud dan al Tirmidzi)

4. Madu
Dalam kitab Ath-thibb minal Kitab was Sunnah, Muwafiquddin Al Baghdadi rahimahullah mengatakan, “Rasulullah SAW biasa minum madu setiap hari, yaitu madu yang dicampur air. Beliau meminumnya di pagi hari ketika perut masih kosong”.

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Aisyah r.a. katanya Nabi s.a.w. amat gemar makanan manis-manis dan madu...
Telah berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah. “Dan petunjuk Rasulullah s.a.w. tentang minuman ialah baginda suka meminum madu yang dicampurkan dengan air sejuk.”Rasulullah s.a.w. meminum madu itu sebelum makan pagi yang dibantu dengan air. (air yang hendak digunakan untukdicampurkan dengan madu itu hendaklah disimpan semalaman di dalam suatu bekas sebagaimana yang disukai oleh Rasulullah s.a.w.)

5. Daging Kelinci
Dari Anas ibn Malik RA, berkata :
Ketika kami berada Marr al Zhahran, kami mengejar seekor kelinci sampai berhasil menangkapnya, saya membawa kepada Abu Thalhah yang memotong dan menghadiahkan kedua pahanya kepada Rasulullah SAW, maka Rasulullah SAW menerimanya. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

6. Daging Domba

Jabir ibn Abdillah RA meriwayatkan :
Suatu hari, Rasulullah SAW keluar rumah, saya ikut menemani Beliau. Rasulullah SAW mendatangi seorang perempuan dari golongan Anshar. Perempuan itu menyembelih domba dan Rasulullah memakannya, kemudian perempuan itu menyuguhkan sepiring kurma matang, Rasulullah pun memakannya. Setelah itu, Rasulullah SAW berwudhu untuk melaksanakan shalat Dzuhur, lalu pergi. Perempuan yang sama tadi mendatangi Rasulullah dengan membawa sisa olahan daging domba dan Beliaupun memakannya. Kemudian shalat Ashar tanpa berwudhu terlebih dahulu. (HR. al-Tirmidzi)

7. Bagian Paha
Abu Hurairah RA meriwayatkan : Rasulullah SAW pernah disuguhi daging. Bagian kaki (dari daging itu) diberikan kepada Beliau. Rasulullah SAW menyukainya, maka Beliau menggigit daging itu (HR, al-Bukhari dan Muslim)

8. Daging Bakar
Rasulullah SAW diriwayatkan oleh beberapa sahabat bahwa Beliau senang makan daging bakar. bahkan beberapa riwayat menjelaskan bahwa Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya makan daing bakar di Masjid.

Abu Rafi’ berkata: Saya bersaksi bahwa saya biasanya menyiapkan daging bakar/daging panggang buat Rasulullah SAW dan Beliau shalat sesudah memakannya tanpa berwudhu lagi. ( HR al-Tirmidzi dan Ahmad)

9. Susu Sapi
Rasulullah saw bersabda
“Sesungguhnya Allah tidak menciptakan suatu penyakit, kecuali menciptakan pula obatnya. Maka hendaklah kalian berobat dengan susu sapi, karena sapi memakan seluruh pohon (tumbuhan)” (HR. Ahmad)

Dari Aisyah ra bahwa ia mengatakan,
“Apabila Rasulullah saw diberi susu, beliau bersabda, ‘Betapa banyak rumah yang di dalamnya terdapat satu keberkahan atau dua keberkahan”. (HR Ahmad)

“Minumlah susu Sapi, karena Sapi memakan dari setiap daun pepohonan. Susu Sapi juga berfungsi sebagai Obat bagi setiap penyakit.” [HR. al-Hakim:4/403]

10. Tsufl
Tsufl adalah makanan yang terbuat dari tepung dan kurma. Anas ibn Malik RA meriwayatkan : Rasulullah SAW sangat menyukai Tsufl (HR. al-Tirmidzi dan Ahmad)

11. Air zam-zam
dari ibnu abbas r.a. bahwa ia berkata Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya sebaik-baik air yang ada di bumi ini adalah air zam-zam. didalamnya terdapat pengenyang dari segala rasa lapar, dan penyegar dari rasa haus dan penyembuh penyakit”.
Ini sebagaimana yang diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit ra bahwa ia berkata,
“Abu Dzar r.a. menuturkan dalam hadist yang panjang, lalu ia menyebutkan pertanyaan Nabi saw kepadanya, ‘Sejak kapan kamu di sini?’ Aku (Abu Dzar) menjawab, ‘Kami di sini sejak 30 hari, siang dan malam’. Rosulullah SAW bertanya: ‘Siapa yang memberikan kamu makan?’ Aku menjawab, ‘Tidak ada makanan padaku kecuali air zam-zam. Aku menjadi gemuk sampai perutku buncit, dan tidak aku dapati rasa lapar dalam perutku’. Lantas beliau saw bersabda, ‘Sesungguhnya itu air yang diberkahi, makanan yang mengenyangkan dan penyembuh penyakit’. (HR. Muslim dan At Thaylisi)

12. Bubur Daging (Tsarid)
Ibnu Abbas r.a. berkata :
“Makanan yang paling disukai oleh Rasulullah SAW adalah bubur. (HR. Al Hakim)

Tsarid (bubur daging) memiliki keutamaan dibandingkan makanan yang lain, di antara banyaknya hadist shahih menyebutkan keutamaan tersebut. Sebagaimana disebutkan di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Nabi saw bahwa beliau bersabda,
“Keutamaan ‘Aisyah dibandingkan semua wanita, bagaikan keutamaan tsarid (bubur daging) atas semua makanan”. (HR Muslim )

Diriwayatkan dari Salman Al-Farisi r.a. secara marfu’ bahwa Nabi saw bersabda,
“Keberkahan itu terdapat di dalam tiga perkara: berjamaah, tsarid (bubur daging) dan makan sahur”. (Lihat Silsilah Al Hadist As Shahiih, hadist no 1045)

Diriwayatkan dari Asma binti Abu Bakar ra bahwa Apabila dirinya membuat tsarid, ia menutupinya dengan sesuatu sehingga hilang asapnya. Ia berkata,
“Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Sesungguhnya Tsarid merupakan berkah yang paling besar”. (HR Ahmad dan Ad-Darimi)

13. Kurma
Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baik kurma adalah al-barniy. ia boleh menghilangkan penyakit dan tidak mengandung penyakit. (HR. Ibnu Adhi, Baihaqi Ad-Dhiya)

Rasulullah saw juga bersabda,
“Rumah yang tidak ada kurma di dalamnya, maka kelaparanlah bagi penghuninya atau laparlah penghuninya”. (HR Muslimdan Tirmidzi).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Sebaik-baik makanan sahur bagi orang mukmin adalah kurma”. (HR Ibnu Hibban dan Baihaqi).

Sementara itu, keberkahan kurma ‘Ajwah Madinah yaitu dapat menyembuhkan sakit dan penawar racun. Dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, diriwayatkan hadits dari Shahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah bersabda.
“Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwah padapagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir” (HR. Bukhari dan Muslim)

14. Buah Labu
Anas ibn Malik RA meriwayatkan :
Seorang tukang jahit mengundang Rasulullah SAW untuk makan makanan yang dibuatnya, lalu aku pergi bersama Rasulullah SAW (sewaktu makan) aku melihat Rasulullah SAW mencari-cari labu di sela-sela potongan roti (HR. al-Bukhari dan Muslim)

15. Buah Zaitun
Dari Abi Usaid Al-Anshari bahwa ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Makanlah minyak zaitun! Sesungguhnya ia diberkahi. Berlauklah dengannya dan berminyaklah dengannya! Sesungguhnya ia keluar dari pohon yang diberkahi”. (HR. Ahmad, Ad Darimi dan Tirmidzi).

16. Semangka
Abdullah ibn Jafar ibn Abi Tholib, berkata :
Saya pernah melihat Rasulullah SAW makan Rutob dan mentimun (HR. al Bukhari)
Aisyah menceritakan bahwa : Rasulullah SAW suka makan Semangka dan Rutob.(HR. Abu Dawud dan al-Tirmidzi).

Sumber :
https://daulahislamiyahbaqiyyah.wordpress.com/2015/09/08/makanan-ala-rasulullah-saw-2/


Senin, 18 Maret 2019

::: CARA HAFAL AL QUR'AN :::

Tahu ga? Jika Al Qur’an itu adalah obat & rahmat … dengan kita hafalin, maka seakan-akan kita nelen Qur’an. Kita campur langsung sama darah dan daging kita.

1 hari 1 ayat. Ngafal ayat sambil lihat-lihat artinya. Kalau tiap hari nambah 1 ayat, 1 tahun bisa 3 juz. 1 ayat itu waktu ngafalnya bisa tiap waktu shalat fardhu. Dicicil. Enteng dah.

Bayangin ya. 1 ayat ngafalnya di 5 waktu shalat. Dan cara ngafalnya juga jangan langsung ngafal. Baca aja yang banyak. 1 ayat, 40 kali baca dah.

40 kali baca … untuk 1ayat tuh nggak lama juga. Apalagi waktu bacanya juga di 5 waktu shalat wajib. Bisa dibagi-bagi, misalnya 10 kali baca setiap habis shalat 5 waktu. Kalau 20x bacanya, totalnya bisa 100 kali baca per ayat tuh. Bisa kuat hafalannya.

Tapi yaaah, ini soal hidayah & kehendak Allah sih. Makanya DOA dah. Supaya Allah berkehendak menjadiin kawan-kawan semua, beserta anak dan keluarga sebagai penghafal Qur’an.

Saya tuh pagi, siang, sore, malam, berdoa agar diri dan keluarga bisa jadi penghafal Qur’an. Dan juga agar bisa jadi wasilah bagi Indonesia serta dunia bisa hafal, paham dan ngamalin Qur’an. Doa yang saya panjatkan lumayan bertahun-tahun. Sampe sekarang gak berhenti, mau saya baca terus. Hasilnya? Luar biasa doa itu. Berasa koq … Indonesia sekarang familiar sama tahfidz. Mudah-mudahan kehadiran saya bisa melengkapi dakwah Qur’annya kawan-kawan dan senior-senior. Luar biasanya, sebab doa dan doa, anak-anak makin ke sini semakin banyak yang mau ngafal.

Maka, coba deh DOA, doa pagi siang sore malam. Saban-saban habis shalat fardhu dan sunnah, doa lagi, supaya diizinkan betul sama Allah. Biar tergerak dan ada kemudahan. Jangan bilang lagi cuma doa ya, he he he … tar dibilangnya cuma doa. Ya tetap gerak lah. Cuma, gerakan yg dah dibimbing Allah, efek dari doa.

Sungguh-sungguhlah dalam berdoa untuk bisa mencintai Qur’an. Supaya bisa punya anak-anak dan keluarga haafidz haafidzah. Sesering dan serajin serajin mungkin doanya. Doalah untuk Qur’an, kayak doa minta jodoh, kerja, modal, lunas utang, duit, dan lain-lain perkara dunia. Sedang untuk dunia pun kalau diminta ya dikasih kan? Apalagi doanya untuk Quran.

Terus coba jajal sedekah. Sedekahnya diikuti dengan doa agar fadhilah sedekah bisa berbuah hidayah dan kemudahan Allah untuk diri, anak dan keluarga bisa hafal Qur’an. Makanya saya ngajak kawan-kawan untuk ikut donasi masjid tahfidz. Kenapa coba? Supaya ada sambungannya dengan doa & ikhtiar dalam menghafal dan belajar Qur’an.

Ok ya … 1 hari 1ayat. One Day One Ayat. Ayat dan artinya. Dari pagi sampai dengan mau tidur, masa seayat aja ga hafal? iya kan? kalo beneran terjadi ga hafal, adalah karena ga nyempetin. Apalagi 1 ayat itu, bener-bener ga usah dihafal, dibaca aja sebelum dan sesudah shalat fardhu … baca 10 kali, maka total sehari 50 kali baca. Kalo 20 kali? 100 kali total baca per ayatnya.

Bila kawan-kawan baca 100 kali baca per ayat, maka MaasyaaAllah, kuat banget dah hafalannya. itu mah ga usah ngafal, kehafal dg sendirinya. Sambil baca, sambil mata liat2 posisi atau letak ayat. Mata, liatnya, melekat. Ngafal dg bantuan mata juga. Tambah hafal dah.

Syukur-syukur dipake dalam shalat … dan, dengan sambil liat juga terjemahnya, ngafal jd nikmat. Asli. Kayak ngobrol sama Allah koq.

Buat yang ga bisa baca, atau buta matanya, minta dibacakan saja. Konsep ini, bs dipake u tahfidz anak. Sambil nemenin anak, bacain aja. Bacain anak, kalo cuma 1x, ya ga bakalan hafal. sambil anak maen, bacain 10, 20, sd 100x, maka anak sama ayah ibunya, otomatis hafal koq.

Jumlah banyaknya baca, di mana saya nyebut sampe 100 tadi, itu kan 1 hari. Bukan 1x duduk, dibagi 5 waktu. Enteng banget … kecuali ga dapat hidayah.

Tahu ga? Jika al Qur’an itu adalah obat & rahmat … dengan kita hafalin, maka seakan-akan kita nelen Qur’an. Kita campur langsung sama darah dan daging kita. Begitu juga ketika anak & keluarga ikut tahfidz, maka Al Qur’an menyatu sama darah dan dagingnya, juga di hati dan pikirannya.

Obat dan rahmatnya Al Qur’an tidak lagi di kertas … tapi udah nyatu sama diri kita, dirinya anak-anak dan keluarga. Kayak HP, ga lagi kosong, dah diinstall program. Yup, ibarat gadget/HP, diri kita pun kita install di dlmnya Qur’an. MaasyaaAllah kan? Subhaanallaah. Kereeen …

Jika kita sempet untuk selain Qur’an … jika otak muat untuk ilmu-ilmu dan informasi selain Qur’an … tentu buat Qur’an harusnya lebih lagi …

Ok. Ok. Tulisan saya ini dibaca lagi ya dari awal. Baca pelan-pelan … biar kesentuh hidayah juga. Masa taonan hidup, tapi ga bertambah ayat yang dihafal.

Bismillaah dah … 1 hari 1ayat. Atau seperti di pengajian istiqlal tempo hari, 1 hari 1 baris. 15 hari, 1 lembar kelar. 1 juz berapa? 20 lembar. 1 tahun 1juz dah.

Juz ‘amma, 271 baris. itu blm dipotong yang dah kita hafal kayak Al Ikhlas dan lain-lain. Anggap dah 200 baris. cuma 200 hari tuh jika 1 hari 1 baris. Sedaaap …

200 hari itu itu hanya 5 bulanan. kalo 1 hari 5 baris? 40 hari kelar. kejar aja.

satu lagi…

Setiap nambah bacaan (bacaan loh ya. bukan hafalan), bertambah pula rizki loh. Asli. Hidup saya berubah drastis setelah ngedeketin Qur’an. Padahal program kita tadi kan kita bacanya bukan 1 kali. Tapi 20 kali, 40 kali, bahkan 100 kali baca per ayat per hari. Berapa tuh rizki yang bakal kebuka. Coba dah … Biar hidup berubah juga …

Bismillaah ya … saya doain kawan-kawan semua, juga anak-anaknya dan keluarganya agar bs diizinkan Allah untuk ngafal. Bacain tulisan ini ke keluarga & kawan-kawan yang lain. Barangkali ada yg tergerak ngafal, maka bacaan mereka, dan juga di setiap ayat yang meraka baca, kita dapat pahalanya. Kalo banyak yang tergerak? Allahu Akbar dah.

Salam hormat dari saya, Yusuf Mansur, kawan yag banyak salahnya, kawan yang banyak candanya yang kadang ga penting,  kawan yang kadang ngeselin … mhn maaf lahir batin …

Oh ya … Untuk muroja’ah, siapin aja salah satu waktu shalat untuk muroja’ah. Bisa sebelum tidur, bisa pas tahajjud, atau bisa juga pas perjalanan … pepinter-pinternya kawan-kawan aja. Sebaik-baik muroja’ah dipake di dalam shalat. Bila laki-laki, jadi imam aja. Pake bacaan yang dihafal. Bisa juga ditulis dengan penulisan yang sama dengan aslinya. Atau muroja’ah dengan jadi guru/mitra/partner bagi yang lain. Kalau bisa, ngafal cari temen. Suami dengan istri, Kakak dengan adik, kawan dengan kawannya … gitu …

Ingat ya … sesuatu yg nyenengin & ngegedein hati adalah, setiap huruf yang dibaca, apalagi dihafal, jadi rizki banget-banget. Labih dari ngumpulin uang dan emas.

Ok dah …

Ok melulu nih … he he he …. Sampe ketemu Tanggal 25 Oktober ya … WISUDA AKBAR ke-5 di GBK. Berapapun hafalannya, hadir … beli tiketnya, he he …

Sumber :
http://yusufmansur.com/install-quran/


::: Campur Aduknya Kitab Injil Sekarang :::

Oleh Ahmad Deedat

Kita sebagai umat Islam tidak ragu ragu lagi untuk mengakui bahwa didalam Bibel , ada tiga jenis kesaksian yang berbeda, yang dapat diketahui tanpa memerlukan keahlian khusus. Tiga jenis tersebut adalah sebagai berikut :

Anda akan dapat mengenali apa yang boleh disebut sebagai “Firman Tuhan” dalam Bibel.

Anda juga akan mengamati apa yang bisa disebut sebagai “Perkataan Nabi Tuhan”

Anda juga akan sangat mudah mengamati bahwa bagian terbesar isi Bibel adalah catatan catatan para saksi mata dan telinga, atau tulisan orang dari kabar angina. Catatan catatan seperti ini disebut “Perkataan ahli sejarah”.

Anda tidak perlu bersusah payah mencari contoh contoh dari ketiga jenis bukti tersebut pada Bibel. Contoh contoh kutipan ayat di bawah ini akan membuktikan sejelas jelasnya ketiga jenis bukti tersebut, yakni sebagai berikut :

Jenis Pertama :

“ Seorang Nabi akan Aku bangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini. Aku akan menaruh firmanKu dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan.” (Ulangan 18:18)

“Akulah Tuhanmu, dan tak ada juru selamat selain daripadaKu” (Yesaya 43:11)

“Berpalinglah kepadaKu dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.”  (Yesaya 45:22)

Dalam kutipan ayat ayat di atas, kata ganti orang pertama tunggal perlu anda perhatikan, dan tanpa kesukaran sedikitpun, anda akan setuju bahwa pernyataan pernyataan tersebut

Jenis Kedua


“Berserulah Yesus dengan suara nyaring, Eli, Eli lama sabakhtani?” (Matius 27:46)

“Jawab Yesus , “ Hukum yang terutama ialah dengarlah hai orang orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.” (Markus 12:29)

“Kata Yesus, “ Mengapa kau katakan Aku baik ? Tak seorangpun yang baik selain daripada Allah saja.” (Markus 10:18)

“Bahkan anak kecil sekalipun dapat mengatakan bahwa Yesus Berseru, Yesus menjawab dan Yesus berkata merupakan kata kata dari seorang manusia, yakni kata kata Nabi Tuhan, bukan kata kata Tuhan”.

Jenis Ketiga

“Dan dari jauh Ia (Yesus) melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau kalau Ia mendapatkan apa apa dari pohon itu. Tapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapatkan apa apa selain daun daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.” (Markus 11:13)

Bagian terbesar dari isi Bibel adalah kesaksian dari jenis ketiga ini. Jelas ada perkataan dari orang ketiga. Anda dapat memperhatikan kata ganti yang di cetak tebal. Kata kata tersebut bukan firman Tuhan, bukan pula kata kata Nabi Tuhan, tapi kata kata ahli sejarah.

Umat Islam sangat mudah membedakan ketiga macam fakta seperti yang tersebut di atas karena mereka mempunyai pedoman tertentu dalam akidahnya. Di antara para pemeluk berbagai agama yang berbeda, umat muslim sangat beruntung dalam hal ini karena catatan catatan yang beragam itu telah termaktub dalam kitab kitab yang terpisah.

Pertama, firman Tuhan, terwakili oleh Al Quran.

Kedua, Kata kata Rasulnya , terwakilkan dalam Hadist Nabi.

Ketiga, Fakta dan bukti dalam sejarah Islam, yang ditulis oleh para ahli ilmuan yang bisa dipercaya dan juga ditulis oleh orang orang yang kurang layak dipercaya. Tetapi dalam hal ini, dengan pertimbangan yang matang, muslim memperlakukan kitab kitab tersebut secara khusus, dalam arti tidak pernah mencampuradukkannya dengan Kitab Suci Al Quran dan Al Hadis.

Muslim senantiasa mempertahankan ketiga macam fakta tersebut secara terpisah karena berbeda derajat dan kekuatan hukumnya. Muslim tidak pernah menganggap menganggap ketiga fakta tersebut memiliki kedudukan hukum yang sama.

Dengan kata lain, kitab suci Bibel mengandung beragam daftar pustaka, termasuk hal hal yang memalukan, jorok, dan cabul, dan semuanya berada di bawah kulit yang sama. Seorang Kristen dipaksa mengakui kedudukan  untuk hukum dan iman keagamaan itu sama untuk semua hal. Jadi, dalam hal ini orang Kristen tersebut sungguh tidak beruntung.


Sumber :
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/campur-aduknya-kitab-injil-sekarang.htm