Rabu, 23 Januari 2019

::: Kala Hidayah Menyapa Suku Wana : 200 Orang Suku Wana Ikrarkan Dua Kalimat Syahadat:::

Usai masuk Islam, ratusan mualaf Suku Wana mandi dan menggosok gigi massal di sungai. Ada pula pembagian perangkat alat shalat dan pakaian penutup aurat dari Pos Dai.

HIDAYAH menyapa 200-an Suku Taa Wana di Desa Opo, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Selasa (13/12).



Tampak dalam foto, warga Suku Wana dari Dusun Watu Marando yang akan diangkut ke lokasi pengucapan ikrar dua kalimat syahadat di Dusun Parigi, Desa Opo.

Dalam foto-foto lain, tergambar “perjalanan menjemput hidayah” Suku Wana yang diabadikan reporter hidayatullah.com langsung di lokasi.


Tampak suasana khidmat saat pengucapan dua kalimat syahadat warga Suku Wana di Masjid Al-Ikhlas, Dusun Parigi.


Setelah resmi bersyahadat, dilanjutkan praktik shalat di masjid tersebut.

    200 Orang Suku Wana Ikrarkan Dua Kalimat Syahadat

“Suku Wana yang mengucapkan ikrar 2 kalimat syahadat ini berasal dari dusun Watu Marando, Makoto, Boba Toronggo, dan Salobiro,” kata Tokoh Agama Dusun Parigi, Muhammad Amin Idris kepada hidayatullah.com sebelum prosesi pembacaan ikrar.



Warga Suku Wana melintasi jembatan gantung di Dusun Parigi, Desa Opo, lokasi pengikraran.



Di bawah jembatan itu, digelar acara mandi serta menggosok gigi massal pasca warga Suku Wana itu masuk Islam.



Ada pula pembagian perangkat alat shalat dan pakaian penutup aurat dari Pos Dai Hidayatullah Jakarta.


Aliran sungai di kaki pegunungan Tokala, Morowali Utara yang tampak tenang.*

Sumber :
Hidayatullah


::: Gregorius Theodorus, Panglima Romawi Yang Jadi Syuhada :::

Perang itu bernama Yarmuk, dipimpin oleh Panglima muslim yang sangat tersohor Khalid bin Walid.

Yarmuk ada di perbatasan Syiria -dalam sejarah Islam sering dikenal dengan sebutan Syam-,tempat pertempuran sengit pasukan Muslim dan Romawi terjadi.

Pasukan Islam bermarkas di bukit-bukit yang menjadi benteng alam, sedangkan Romawi terpaksa menempati lembah di hadapannya.

Dengan jumlah tak kurang dari 240 ribu pasukan romawi, mereka kewalahan menghadapi pasukan muslimin yang hanya berjumlah 39 ribu orang saja.

Puluhan ribu pasukan Romawi -baik yang berasal dari Arab Syria maupun yang didatangkan dari Yunani- tewas.

Peristiwa mengesankan yang kemudian akan tersuguh dalam perang ini terjadi saat tampuk kekuasaan dipegang oleh Umar bin Khottob, seorang Pemberani yang lembut hati. Umar adalah satu-satunya Muslim yang hijrah ke Madinah tanpa sembunyi-sembunyi dan tak ada satupun kafir Quraisy yang berani menghadangnya.

Dan, Umar yang sama adalah Umar yang memanggul sendiri gandum untuk rakyatnya. Umar juga yang memecat Khalid bin Walid dari panglima perang kemudian menggantinya dengan Abu Ubaidah;, padahal saat itu Khalid adalah Panglima dengan prestasi luar biasa. Pemecatan itu adalah bukti paham dan sayang Umar yang sangat pada Khalid. Tak perlu menungu Khalid korupsi, kolusi, menjadi pengkhianat terlebih dahulu.

‘Penempatan’ pasukan Romawi sangat tidak menguntungkan dalam peperangan ini. Kehebatan Pasukan Islam juga membuat kagum para panglima Romawi dan komandan pasukannya, Gregorius Theodorus diantaranya, ia ingin menghindari jatuhnya banyak korban. Dipilihlah saat istirahat,Gregorius mendatangi Khali untuk perang tanding, duel satu lawan satu. Sekilas tawaran ini dapat mengurangi jatuh korban, namun bisa saja menjadi taktik sekaligus sebagai ‘psy war’ dalam sebuah pertempuran yang malah dapat menganulir kemenangan pasukan muslimin.

Pertarungan satu lawan satu itu terjadi, disaksikan oleh kubu kedua belah pihak. Dalam duel maut itu, tombak Gregorius patah terkena sabetan pedang Khalid. Luar biasa, rasa takjub begitu saja muncul di benak Gregorius, betapa tidak! Tombak bergagang baja itu rontok oleh sabetan pedang Khalid, padahal sepanjang pertempuran yang dipimpinnya tombak itu menjadi tumpuan pertahanan dirinya. Kepiawaian Khalid memainkan pedangkah? Tenaganya yang kuatkah? Atau memang benar pedangnya diturunkan dari langit? Rasa penasaran panglima Romawi ini makin menjadi-jadi. Dia seperti baru menemukan lawan tanding yang setimpal.

Pedang besar Gregorius dikeluarkan untuk menghadapi Khalid. Namun, Gregorius merasa Khalid selalu memberinya kesempatan untuk mengelak. Untuk kedua kalinya Gregorius merasa kagum kan sikap patriot Khalid yang saat itu sebenarnya sudah menang. Khalid bisa saja melibas lawannya saat itu yang sedang lemah. Tapi kegarangan Khalid di medan perang tidak menutupi kelembutan sikap ksatrianya.

Pertanyaan itu akhirnya terlontar dari mulut Gregorius saat kepala kuda mereka berdua bertemu.

“Ya Khalid, coba katakan dengan sebenar-benarnya dan jangan bohongi saya. Apakah benar Allah telah turun kepada Nabi anda dengan membawa pedang dari langit, lalu menyerahkannya kepada anda, sehingga anda memperoleh julukan “Pedang Allah”? Saya tahu setiap anda mencabut pedang itu, maka tidak ada lawan yang tidak tunduk!”

“Semua itu tidak benar!” tukas Khalid dengan singkat seraya tetap mempermainkan pedangnya untuk menangkis serangan pedang panglima Gregorius.

“Lantas mengapa anda dijuluki Pedang Allah?” tanya Gregorius lagi. Dan bagaikan tumbuh saling pengertian, keduanya kemudian menghentikan ayunan pedang. Keduanya tegak berhadapan di tengah laga, masih tetap bersiaga, dan meneruskan dialog.

“Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Mulia mengutus seorang Nabi kepada kami. Semula kami menentangnya dan memusuhinya. Sebagian dari kami beriman dan mengikutinya. Saya termasuk pihak  yang mendustainya dan memusuhinya, tetapi kemudian Allah menurunkan hidayah ke dalam hatiku. Sayapun beriman dan menjadi pengikutnya. Rasulullah SAW berkata kepadaku: ‘Ya Khalid, engkau  adalah sebuah pedang di antara sekian banyak pedang Allah yang terhunus untuk menghadapi kaum musyrikin!’ Ia mendoakan saya supaya tetap menang. Sebab itulah aku dijuluki ‘Pedang Allah’ …” Khalid menuturkan apa adanya.

“Saya menerima keterangan anda itu dan tidak lagi percaya dengan segala legenda tentang diri anda,” ujar Gregorius yang kemudian meneruskan pertanyaannya.

“Di dalam tugas dakwah anda, apa sajakah yang anda sampaikan?”

“Mengakui bahwa tiada yang patut disembah selain Allah, dan mengakui bahwa Muhammad itu Rasul Allah, dan berikrar dalam hati bahwa ajarannya itu datang dari Allah.”

“Jika seseorang tidak bersedia menerimanya?”

“Membayar jizyah, mengakui kepemimpinan Islam, dan setelah itu kami berkewajiban menjamin hak miliknya, jiwanya dan juga kepercayaan, keyakinan, agama yang dianutnya!”

“Jika ia tetap tidak mau menerimanya?”

“Pilihan akhir adalah perang, dan kami siap untuk itu!” jawab Khalid singkat-singkat, jelas dan tegas. Sementara di kedua kubu pasukan yang masih bertanya-tanya tentang apa yang tengah terjadi di dalam perang tanding itu, panglima Gregorius meneruskan lagi dialognya,

“Bagaimanakah kedudukan seseorang yang menerima Islam pada pilihan pertama pada hari ini?”

“Kedudukan dan derajat bagi kami hanya satu di antara dua, yaitu apa yang ditetapkan oleh Allah. Mulia atau hina. Tak peduli ia menerima Islam lebih dulu atau belakangan!”

“Jadi, orang yang menerima Islam pada hari ini, ya Khalid, apakah sama kedudukannya dengan yang lain dalam segala hal?”


“Ya, Anda benar!”

“Mengapa bisa sama ya Khalid? Padahal anda sudah lebih dulu Islam dari padanya?”

“Kami memeluk Islam dan mengikat bai’at dengan Rasul Muhammad SAW. Ia hidup bersama kami, dan kami menyaksikan kebesaran dan mu’jizat-mu’jizatnya, hingga beliau wafat. Sedangkan orang yang menerima Islam pada hari ini, tidak pernah berjumpa dengan beliau dan tidak pernah menyaksikan semua itu. Jika orang itu menerima Islam dan menerima kerasulan Muhammad dan pembenarannya itu jujur serta ikhlas, maka sesungguhnya ia jauh lebih mulia dari pada kami!”

“Ya Khalid, keterangan anda sangat benar! Anda tidak menipu, tidak berlebih-lebihan dan tidak membujuk. Demi Allah, saya menerima Islam pada pilihan pertama!”

Pembicaraan itu disaksikan ratusan ribu pasukan Muslim dan Romawi. Pasukan Romawi terkejut dan panik, dan serunai perang pun ditiup guna mempersiapkan serangan besar-besaran terhadap pertahanan umat Islam. Sementara Panglima Gregorius bersyahadat dan minta pengajaran Islam di dalam kemah kaum muslimin. Setelah itu ia minta disediakan air bersih untuk  berwudhu. Untuk pertama kalinya ia melaksanakan sendi ajaran Islam yang kedua, shalat dua rakaat!

Pertempuran terus berkecamuk, berlangsung dua hari, medan laga bersimbah darah. Pasukan Romawi saat itu merasakan pedihnya kekalahan. Mereka kehilangan 50.000 prajuritnya. Prajurit yang selamat lari kocar-kacir ke Damaskus, Antokiah dan ada yang ikut Kaisar Heraclius ke Constatinopel.

Pedih juga menghampiri Khalid bin Walid di bukit berbatu. Gregorius yang setelah menyatakan keislamannya ikut membantu pasukan Muslim terbunuh oleh pedang Margiteus yang sebelumnya adalah pasukannya. Gregorius telah syahid. Panggilan fitrah telah membimbingnya kepada Islam. Kepada iman yang benar. Gregorius tak membutuhkan diskusi yang bertele-tele dan melelahkan untuk menerima Islam. Keberanian, kejujuran, sportifitasnya dan kehebatan strategi perang Khalid telah membawanya kepada pintu gerbang hidayah Islam.

Pertemanannya dengan Khalid bin Walid sangat singkat. Namun hal itu terjadi seperti ikan bertemu dengan airnya kembali.(kl/kps)


Sumber :
https://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/gregorius-theodorus-panglima-romawi-yang-syahid.htm


::: Tentang Ustaz Felix Siauw :::

Oleh Tjahja Gunawan
Pemimpin Redaksi AHAD.CO.ID

AHAD.CO.ID- Beberapa kali saya mengikuti taklim dan kajian Ustaz Felix Siauw di sekitar masjid BSD Kota Santri. Mengikuti dua kali kajiannya di Masjid Al Aqsha dan Masjid Al Madani BSD, jamaah yang hadir kebanyakan anak muda dan ibu-ibu.

Kesan saya dan juga jamaah lain, pengetahuan dan pemahaman agama Islam Felix Siauw yang baru masuk Islam pada tahun 2002 itu, sungguh sangat luar biasa. Bukan hanya aqidahnya yang kuat, tetapi pemahaman Al Quran dan hadist serta kisah para Nabi, juga dikuasai dengan mendalam oleh Ustaz Felix Siauw.

Karena dia jebolan pendidikan tinggi (IPB), Ustaz Felix senantiasa menjelaskan tentang kandungan Al Quran dan hadist serta kisah para Nabi dikaitkan dengan ilmu pengetahuan umum dan dunia science. Cerita tentang perjalanan Ustaz Felix, sebagian saya dapat infonya dari Ustaz Fatih Karim, yang juga sama-sama jebolan IPB.

Kalau berbicara di forum-forum kajian Islam, Ustaz Felix selalu menggunakan infokus untuk menampilkan beragam data dan gambar visual yang terkait dengan tema kajian yang dia bawakan. Sayangnya, kalau berbicara dia cenderung cepat. Tapi itulah mungkin tipikal orang cerdas, selalu ingin menyampaikan dan menumpahkan seluruh isi pikiran dan pemahamanya tentang agama Islam kepada khalayak/umat. Sehingga intonasi bicaranya relatif cepat secepat cara berpikirnya.

Setelah beberapa kali mendapat rintangan dan halangan dalam berdakwah, Ustaz Felix Siauw semakin dicintai umat Islam terutama bagi mereka yang haus dan fakir dalam ilmu Agama. Setidaknya bagi saya yang terlahir sebagai turis (turunan Islam), tapi pengetahuan tentang Agama Islam masih deet (baca: dangkal dalam bahasa Sunda). Sementara Ustaz Felix, dikaruniai Allah SWT dengan kemampuan yang lebih dalam penguasaan Ilmu Agama. Kita patut meneladani kandungan Iman, Ilmu dan Amal yang dimiliki Ustaz Felix Siauw.

Pusat perhatian terhadap Ustaz Felix Siauw semakin bertambah terutama setelah beberapa kajiannya dihalangi ormas tertentu. Begitupun ketika ibu-ibu DKM Masjid Raudhatul Jannah di Vila Melati Mas Serpong hendak mengundang Felix Siauw akhir November lalu. Para jamaah di sejumlah masjid yg tergabung dalam Forum Mesjid dan Mushola BSD dan sekitarnya (FMMB), kompak bersatu untuk menjaga dan mengawal dakwah Ustaz Felix di Mesjid Raudhatul Jannah.
Baca juga :   Waspadai Pancasila Dijadikan Komoditas Politik

Alhamdulillah, acara kajian Ustaz Felix Siauw yang dihadiri ribuan jamaah itu, berjalan aman dan lancar. Bahkan syiar Islam itu juga dihadiri Kapolres Tangsel dan Kapolsek Serpong. Pengawalan terhadap Ustaz Felix juga dilakukan Tim Laskar FPI dan unsur TNI. Seusai acara, di tengah hiruk pikuk jamaah bersalaman dan berfoto bersama, saya berkesempatan untuk memeluk Ust Felix Siauw.

“Afwan Ustadz, ana mohon untuk memeluk Antum,” kata Saya.

Dijawab Ustaz Felix dengan rendah hati: “Maaf telah merepotkan…”

Perjuangan beliau dalam berdakwah sungguh luar biasa. Tapi Ustaz Felix Siauw selalu menyatakan bahwa dirinya tidak akan kendor dalam menyebarluaskan syiar Islam. Bahkan dia rela mati dalam keadaan berdakwah. Itulah motto orang beriman: Hidup Mulia atau Mati Syahid !

Beberapa Hari kemudian, saya bersama panitia kajian Islam Masjid Raudhatul Jannah
dan pengurus FMMB, berkesempatan bersilaturahmi ke pusat kajian Islam yang didirikan Ustaz Felix di sebuah Ruko di Kawasan Daan Mogot Jakarta. Setelah itu, bertamu ke rumah Ustaz Felix, tidak jauh dari Ruko tersebut.

Setelah ramah tamah dan menjelaskan tentang sejarah perjuangan Islam di Indonesia, Ustaz Felix Siauw memberikan lima buah buku karyanya kepada pengurus FMMB. Pada kesempatan itu, saya pun memberikan satu buku “Diary 212” yg disusun oleh sahabat saya dari Dewan Dakwah Indonesia, Nurbowo.

Bersyukur kepada Allah SWT, saya bisa kenal lebih dekat dengan Ustaz Felix Siauw dan ulama dan ustadz lainnya.

Yang juga membanggakan, kini saya lebih banyak teman dan sahabat yang saling mengajak pada kebaikan serta ketaatan kepada Allah SWT. Sahabat sejati (Auliya) adalah mereka yang seiman dan saling tolong-menolong dalam kebaikan. Barokalloh

Sumber :
http://ahad.co.id/2017/12/06/tentang-ustaz-felix-siauw/


::: Pasang Bom dan Tembak Mati 10 Orang, Penganut Atheis Ini Tak Disebut Teroris :::

Dimitrios Pagourtzis, namanya. Penganut atheis itu menembak membabi buta di SMA Santa Fe, Texas, Amerika Serikat, Jumat (18/5/2018), hingga menewaskan 10 orang dan melukai sedikitnya 10 orang lainnya.

Saat menjalankan aksinya, Pagourtzis menggunakan senapan sebar dan pistol jenis revolver untuk menembak bertubi-tubi.

Aparat keamanan juga menemukan sejumlah bahan peledak yang disiapkan pelajar SMA itu. Antara lain bom Molotov dan perlengkapan CO2.

Pemuda berusia 17 tahun yang menyerang di sekolahnya itu menyatakan dirinya adalah penganut atheis. Ia juga mengaku “membenci politik”. Di akun Facebook pribadinya, Pagourtzis mengunggah foto dirinya mengenakan t-shirt hitam bertuliskan 'Born to Kill' (dilahirkan untuk membunuh).

Sejumlah pelajar mengatakan tersangka memasuki kelas seni menjelang pukul 08.00 pagi waktu setempat. Ia mulai menembak dan mengenai seorang perempuan di bagian kaki.

Menyadari ada tembakan, seorang guru menyalakan alarm evakuasi. Semua orang berlari keluar mendengar alarm tersebut. Namun tembakan demi tembakan terdengar, semakin membuat panik SMA berkapasitas 1.400 pelajar tersebut.

Usai membunuh 10 orang dan melukai beberapa orang lainnya, Pagourtzis menyerahkan diri. Hal itu tidak sesuai dengan rencananya yang belakangan diketahui aparat dari buku hariannya bahwa ia merencanakan bunuh diri sesuai serangan.

Banyak pihak termasuk Presiden AS Donald Trump mengecam aksi Pagourtzis. Namun, tak ada yang menyebutnya teroris.

"Pemerintahan saya bertekad melakukan segala daya upaya untuk melindungi siswa-siswa kita, mengamankan sekolah-sekolah kita, dan menjaga agar senjata tidak jatuh ke tangan mereka yang menimbulkan ancaman pada diri mereka serta orang lain," kata Trump.

Gubernur Texas, Greg Abbott, juga tidak menyebut pelaku serangan itu sebagai teroris. “Ini adalah salah satu serangan paling keji yang pernah kita saksikan dalam sejarah sekolah di Texas," ujarnya. [Ibnu K/Tarbiyah].
Sumber :
http://www.tarbiyah.net/2018/05/pasang-bom-dan-tembak-mati-10-orang.html
http://www.bbc.com/indonesia/dunia-44178464


::: Sebut Diri ‘Tentara Salib’, Tiga Pria AS Berencana Bom Apartemen Muslim :::

Foto: Dari kiri, Gavin Wright, Patrick Eugene Stein dan Curtis Allen dihukum Rabu karena merencanakan untuk membom sebuah kompleks apartemen Kansas yang menampung para imigran Somalia.

KIBLAT.NET, Kansas – Tiga pria Kansas dijatuhi hukuman pada Rabu (18/04/2018) karena merencanakan pemboman terhadap sebuah kompleks apartemen yang dihuni para imigran Muslim Somalia di Garden City.

Seorang hakim federal menyatakan Curtis Allen (50 th), Gavin Wright (49 th) dan Patrick Eugene Stein (49 th) bersalah atas dakwaan bersekongkol untuk menggunakan senjata pemusnah massal dan melanggar hak-hak perumahan calon korban mereka.

Ketiga orang itu ditangkap pada tahun 2016, beberapa minggu sebelum aksi pemboman massal di kompleks apartemen yang dijadwalkan sehari setelah pemilu AS.

“Mereka ingin mengirim pesan bahwa Muslim tidak diterima di sini – tidak di Garden City, tidak di Kansas, tidak di Amerika,” kata seorang jaksa seperti dikutip situs NPR.

“Mereka menyebut diri mereka ‘Tentara Salib’ dan telah menjangkau beberapa target potensial, menimbun senjata api dan bahan-bahan pembuat bom,”
tambahnya.

Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa mereka menetap di 312 West Mary Street di Garden City, kompleks berisi delapan bangunan yang dapat menampung 100 orang.

Seorang sumber dari FBI mengungkapkan, sebelum mereka bertindak hal itu telah diketahui. Seorang saksi mengatakan bahwa mereka berdiskusi untuk menyempurnakan rencana mereka. Target mereka adalah merubuhkan seluruh gedung beserta penghuninya.

Sumber: NPR
Redaktur: Ibas Fuadi
Sumber :
https://www.kiblat.net/2018/04/19/sebut-diri-tentara-salib-tiga-pria-as-berencana-bom-apartemen-muslim/


::: Begini Perjalanan Yogi Setiadi, Bocah 8 Tahun Jadi Mualaf :::

Ketapang – “Tidak ada petunjuk kecuali milik Allah semata”. Kata-kata itu yang bisa jadi paling tepat untuk menggambarkan kisah Yogi Setiadi, seorang anak dari pasangan Kristen yang bersikeras untuk masuk Islam di usianya yang masih belia.

Dengan diantar oleh ibunya, bocah 8 tahun tersebut akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat. Kesaksian Yogi sebagai seorang muslim dibimbing langsung oleh M. Syafi’ie, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pada Kamis (05/10/2017).

Kepada Kiblat.net, Kepala KUA Delta Pawan M. Syafi’ie membeberkan perihal proses Yogi menjadi mualaf. “Betul, dia masih 8 tahun, dia lahir 13 Agustus 2009,” ungkap Syafi’ie dalam wawancara dengan kiblat.net, senin 9/10.

Syafei menuturkan, sebelumnya dia mengakau merasa tidak yakin bahwa anak berumur 8 tahun tersebut ingin memeluk agama Islam. Pasalnya, dia terlahir di keluarga dengan ayah dan ibu penganut Kristen.

Raupanya panggilan nurani Yogi untuk berislam tak main-main. Niatnya untuk memeluk Islam sudha begitu kuat, dan kedua orang tuanya telah benar-benar memaklumi kondisi itu.

Melihat keinginan kuat Yogi, Syafi’ie kemudian memanggil Eriyanti, ibu Yogi untuk dimintai keterangan. “Rupanya setelah kami tanya, dia memang betul-betul mau masuk Islam. Ketika saya tanya orang tuanya juga demikian jawabannya,” ungkap Syafi’ie.

Muncul kesaksian mengejutkan dari ibu Eriyanti. “Ya memang maunya sendiri pak, dari waktu sebelumnya memang mengajak kita bahkan sedikit memaksa, supaya bisa masuk Islam,” kata Eriyanti, seperti yang ditirukan Syafi’ie.

“Bapaknya kerja, jadi gak bisa menemani. Tapi dalam surat pernyataan izin itu sudah ditandatangani oleh bapaknya dan ibunya sendiri yang mengantar,” terang Syafi’ie.

Reporter: Qoid
Editor: Imam S.

Sumber :
https://www.kiblat.net/2017/10/09/begini-perjalanan-yogi-setiadi-bocah-8-tahun-jadi-mualaf/

5 Fakta Yogi Bocah Muallaf, Nomor Tiga Mengejutkan



Kisah Yogi Setiadi, bocah 8 tahun dari kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat yang berkemauan keras masuk Islam, ternyata menyembunyikan banyak fakta menarik.

Satu: Kerap Menirukan Suara Adzan

Menurut keterangan ibu Yogi, sedari kecil anaknya sudah menunjukkan ketertarikan kepada Islam. Bahkan semenjak masih berumur dua tahun, jika ada adzan berkumandang ia akan menirukan suara adzan.

“Semenjak umur 2 tahun jika ada adzan berkumandang dia akan mengatakan “alaba” (Allahu Akbar),” ujar Eriyanti.

Dua: Tidak Makan Babi

Eriyanti juga mengungkapkan bahwa anaknya tidak pernah mengonsumsi daging babi. Meskipun saat makan bersama keluarga.

“Dia juga tidak mau makan daging babi ketika keluarganya makan,” terangnya.

Tiga: Disunat atas Kemauan Sendiri, Mengerjakan Shalat Lima Waktu

Yogi sudah disunat jauh sebelum masuk Islam atas permintaannya sendiri. Dia juga sering ke surau/masjid dan melaksanakan shalat 5 waktu.

“Dia bahkan terkadang mengajak teman-temannya untuk shalat di rumahnya dengan Yogi yang menjadi Imam,” lanjut Eriyanti.

Selain itu, Yogi sedari kecil tidak mau ke gereja. “Pernah sekali ke gereja, saat kebaktian malah keluar,” kata ibunya.

Yogi juga tidak mau pergi ke acara-acara Kristiani, tapi malah mengajak ke acara Islami. “Ke sana aja bu, ke yang ada amin-amin, ” kata Yogi seperti dituturkan oleh ibunya .

Empat: Memilih Kelas Agama Islam di Sekolah

Guru agama Yogi di sekolah pun memberikan keterangan senada. Dia mengatakan bahwa Yogi tidak pernah mau mengikuti kelas agama Kristen dan lebih memilih mengikuti kelas Agama Islam.

“Yogi bahkan tidak mau keluar walaupun sudah berulang kali disuruh keluar, kan memang kelas agamanya beda,” ungkap guru agama Yogi.

Lima: Hafal Doa dan Surat-surat Pendek

Sebelum dibimbing untuk mengucapkan dua kalimat syahadat oleh Kepala KUA Delta Pawan M. Syafe’i Huddin, Yogi terlebih dahulu menjalani tes untuk mengetahui sejauh mana pengetahuannya tentang Islam.

“Kita tes itu, jadi bacaan Al-Qurannya, surat Al-Fatihah, Al-Ikhlash dan doa-doa yang lain, termasuk doa kebaikan orang tua, doa makan, dan bahkan adzan bisa lancar bacaannya,” ujarnya.


Sumber :
https://www.kiblat.net/2017/10/10/5-fakta-yogi-bocah-muallaf-nomor-tiga-mengejutkan/


::: Ustadz Felix Siauw : Meskipun Orang Tua Berbeda Keyakinan, Hormatilah dan Perlakukanlah dengan Santun :::

Mubaligh muda yang merupakan seorang Mualaf Ustadz Felix Siauw mengunggah foto bersama keluarga besarnya saat makan malam di akun Facebook pribadinya, ahad(26/6/2016).

Dalam foto tersebut Ustadz Felix mengenakan kaos berwarna biru dengan tulisan #Yuk Ngaji bersama sang istri yang berhijab ungu dan keluarga besarnya yang sebagian besar belum memeluk agama Islam.

Ustadz Felix menuliskan bahwa Islam mengajarkan untuk menghormati orang tua dan keluarga meskipun masih berbeda keyakinan.

Berikut ini tulisan lengkap Ustadz Felix Siauw :
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan (QS Luqman: 15)

Begitu indah Islam mengatur hubungan kita dengan orangtua, walau mereka berbeda keyakinan. Perlakuan ihsan, santunnya lisan, lembutnya perbuatan, tetap menjadi hak orangtua

Duhai, bagaimana dengan temen-temen yang punya orangtua yang Muslim? Sungguh rugi bila tidak menyenangkan mereka, tidak membuat mereka tertawa dan bahagia

Dan ketahuilah, tidak ada yang lebih membahagiakan orangtua ketimbang menjadi salih dan salihah bagi mereka. Sebab itu yang akan sangat teramat mereka perlukan saat menghadap Allah

Saat seluruh amal terputus, maka kita menjadi cahaya bagi mereka, dengan amal-amal kebaikan yang tetap kita kirimkan kepada mereka, Insya Allah

Malam Ramadhan ini makan bersama keluarga besar Siauw, semoga esok-esok, Allah perkenankan hidayah bagi semua yang ada di gambar ini, mohon doanya.
Sumber :
http://www.islamedia.id/2017/05/ustadz-felix-siauw-meskipun-orang-tua-berbeda-keyakinan-hormatilah-dan-perlakukan-dengan-santun.html


::: Kekalkan Harta Dengan Waqaf: Harta Dibawa Mati, Pahala Terus Mengalir Jadi Investasi Abadi :::

Islam menyediakan wakaf sebagai fasilitas umat yang ingin menjaga keberkahan dan kekekalan harta untuk taqarrub kepada Allah, menggapai kebaikan dan ridha-Nya.

Wakaf adalah sedekah yang paling mulia dan bentuk perniagaan terbaik dengan Allah SWT. Sehingga Allah SWT menjanjikan pahala yang sangat besar bagi orang yang berwakaf, dengan melimpahkan aliran pahala dan kebaikannya sampai hari kiamat.

WAKAF tidak menghabiskan harta, justru mengekalkan harta dan menjadi jalan untuk meraih ridha dan ampunan-Nya, karena nilai manfaatnya tidak hanya dinikmati di dunia saja, tapi juga dipetik hingga di akhirat nanti.

Wakaf termasuk amal ibadah yang istimewa bagi kaum muslim, karena pahala amalan ini bukan hanya dipetik ketika pewakaf masih hidup, bahkan pahalanya juga tetap mengalir terus meskipun pewakaf telah meninggal dunia. Semakin banyak orang yang memanfaatkannya, maka semakin bertambah pula pahalanya

Wakaf tak hanya mendatangkan manfaat bagi pewakaf, tapi juga penerima wakaf. Karena saat kita melepas harta sebagai wakaf, maka bulir-bulir kebaikan dan manfaat akan lahir seiring pahala yang terus mengalir.

WAKAF MENAHAN ASALNYA DAN MENGALIRKAN HASILNYA

Wakaf berasal dari perkataan Arab “al-waqf” yang bermakna “al-habsu” atau al-man’u yang artinya menahan, berhenti, diam, mengekang atau menghalang. Apabila kata tersebut dihubungkan dengan harta seperti tanah, binatang dan yang lain, ia berarti pembekuan hak milik untuk faedah tertentu.

Adapun secara istilah syariat (terminologi), wakaf berarti menahan hak milik atas materi harta benda (al-‘ain) dari pewakaf, dengan tujuan menyedekahkan manfaat atau faedahnya (al-manfa‘ah) untuk kebajikan umat Islam, kepentingan agama dan atau kepada penerima wakaf yang telah ditentukan oleh pewakaf.

Dengan kata lain, wakaf menahan asalnya dan mengalirkan hasilnya. Orang yang berwakaf berarti melepas kepemilikan atas harta yang bermanfaat, dengan tidak mengurangi bendanya untuk diserahkan kepada perorangan atau kelompok agar dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang tidak bertentangan dengan syariat.

Dengan cara ini, harta wakaf dapat dipergunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial demi kemaslahatan umat secara berkelanjutan tanpa menghilangkan harta asal: mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi mikro, sarana transportasi, tempat ibadah, sarana kegiatan dakwah dan sebagainya. Dengan wakaf nilai kekayaan kekal, manfaat dan kebaikannya akan terus bertambah.

Harta wakaf hanya berhak digunakan dan dimanfaatkan tanpa berhak memilikinya. Berbeda dengan zakat yang boleh dimiliki individu dan diperjualbelikan.

Muslim yang berwakaf bukan saja mendapatkan pahala saat memberikan wakaf, tetapi akan terus mendapat kucuran pahala selama benda yang diwakafkannya dimanfaatkan orang lain meskipun pewakaf tersebut sudah meninggal dunia.

PETUNJUK AL-QUR'AN DAN SUNNAH


Syariat wakaf merujuk kepada petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah sebagai berikut:

“Kalian sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kalian menafkahkan sebagian harta yang kalian cintai dan apa saja yang kalian nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya” (Ali Imran 92).

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir tumbuh seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, Dan Allah Maha Kuasa (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Qs Al-Baqarah 261).

“...Dan apa saja harta yang baik yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan)” (Al-Baqarah 272).

“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga (macam), yaitu: sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya” (HR Muslim).

Para ulama menafsirkan kalimat “shadaqah jariyah” dalam hadits ini sebagai wakaf. Imam Nawawi menyatakan bahwa hadits ini merupakan dalil keabsahan wakaf dan besarnya pahala waqaf. Menurutnya, yang dimaksud dengan sedekah jariyah adalah wakaf (Syarah Nawawi ‘ala Shahih Muslim, 11/85).

    ...Dibandingkan sedekah, manfaat waqaf jauh lebih panjang hingga generasi mendatang. Pahalanya terus mengalir dan berlipat, walau pewakafnya telah meninggal dunia...


KEISTIMEWAAN DAN KEUTAMAAN WAKAF

Bila dibandingkan dengan sedekah dan hibah, wakaf memiliki banyak keistimewaan, kelebihan dan keutamaan. Selain memiliki semua keutamaan sebagaimana sedekah dan hibah, wakaf memiliki keutamaan khusus dibandingkan dengan sedekah dan hibah, antara lain:

1. Bagi orang yang berwakaf (wakif), pahalanya akan terus mengalir sekalipun ia sudah meninggal dunia. Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga (macam), yaitu: sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya” (HR Muslim).

Dibandingkan sedekah dan hibah, manfaat waqaf jauh lebih panjang dan tidak terputus hingga generasi mendatang, tanpa mengurangi hak atau merugikan generasi sebelumnya, serta pahalanya yang terus mengalir dan berlipat, walau wakif (orang yang mewakafkan) telah meninggal dunia.

2. Harta benda yang diwakafkan tetap utuh terpelihara, terjamin kelangsungannya dan tidak bisa hilang atau berpindah tangan. Karena secara prinsip barang wakaf tidak boleh ditasarrufkan (dijual, dihibahkan, atau diwariskan).

3. Manfaatnya terus dirasakan oleh orang banyak, bahkan lintas generasi, karena kepemilikan harta wakaf tidak bisa dipindahkan. Materi yang diambil dan dinikmati oleh penerima wakaf adalah manfaat dari harta wakaf saja, sementara harta yang diwakafkan tetap utuh dan langgeng.

4. Setiap saat wakaf menebarkan kebaikan dan meringankan beban orang-orang yang membutuhkan bantuan seperti fakir miskin, anak yatim, janda, orang yang tidak punya pekerjaan, para pejuang di jalan Allah, pengajar, penuntut ilmu, dan lain sebagainya.

5. Wakaf akan terus memajukan dakwah, menghidupkan lembaga sosial keagamaan, mengembangkan potensi umat, menyejahterakan umat, memberantas kebodohan, memutus mata rantai kemiskinan, memupus kesenjangan sosial.

6. Balasannya adalah surga

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa (yaitu) orang -orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Qs Ali Imran 133-134).

7. Dilipatgandakan hingga 700 kali lipat

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir tumbuh seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, Dan Allah Maha Kuasa (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Qs Al-Baqarah 261).

    ...Harta benda yang diwakafkan tetap utuh terpelihara dan tidak bisa hilang atau berpindah tangan. Karena secara prinsip barang wakaf tidak boleh ditasarrufkan (dijual, dihibahkan, atau diwariskan)...

NABI DAN PARA SHAHABAT SEMANGAT BERWAKAF

Dalam catatan sejarah, pada tahun ketiga Hijriyah Rasulullah SAW mewakafkan ketujuh kebun kurma di Madinah, di antaranya ialah kebun A’raf Shafiyah, Dalal, Barqah dan lain-lainnya.

Wakaf juga dilakukan oleh shahabat Umar bin Khatthab RA. Berbagai riwayat shahih mencatat bahwa Amirul Mukminin ini memiliki harta paling berharga berupa tanah di Khaibar. Karena semangat untuk menginfakkan harta yang paling disukai, ia menemui Rasulullah SAW untuk meminta pendapat tentang apa yang harus dilakukan dengan tanah tersebut. Rasulullah memberikan petunjuk agar mewakafkannya dengan mengatakan:

“Jika engkau mau, engkau tahan harta tersebut dan engkau sedekahkan hasilnya.”

“Maka Umar menyedekahkan tanah di Khaibar tersebut dengan syarat tidak boleh dijual, tidak boleh dihibahkan, dan tidak boleh diwarisi, lalu manfaatnya diperuntukkan kepada fakir miskin, kerabat, memerdekakan budak, jihad, musafir yang kehabisan bekal, dan menjamu tamu” (HR Bukhari-Muslim).

Setelah Umar berwakaf, disusul Abu Thalhah RA yang mewakafkan kebun Bairuha kesayangannya. Lalu disusul oleh shahabat Abu Bakar As-Shiddiq mewakafkan sebidang tanahnya di Mekkah yang diperuntukkan kepada anak keturunannya yang datang ke Mekkah.

Lalu diikuti wakaf para shahabat lainnya: Utsman RA menyedekahkan hartanya di Khaibar. Ali bin Abi Thalib RA mewakafkan tanahnya yang subur; Mu’adz bin Jabal RA mewakafkan rumahnya yang populer dengan sebutan “Darul-Anshar”, kemudian disusul wakaf Anas bin Malik RA, Abdullah bin Umar RA, Zubair bin Awwam RA, dan Aisyah RA, dan seterusnya.

RUKUN WAKAF

Imam Nawawi dalam kitab Raudhatut- Thalibin menjelaskan bahwa rukun wakaf ada empat rukun yang harus dipenuhi dalam berwakaf:

1. Al-waqif (orang yang mewakafkan),
2. Al-mauquf (harta yang diwakafkan),
3. Al-mauquf ‘alaih (pihak yang dituju untuk menerima manfaat dari wakaf tersebut),
4. Shighah (lafaz ikrar wakaf dari orang yang mewakafkan).

    ...Muslim yang berwakaf tak hanya mendapatkan pahala saat menyerahkan wakaf, tapi akan terus mendapat kucuran pahala meskipun pewakaf tersebut sudah meninggal dunia...

SYARAT-SYARAT WAKAF

1. Syarat-syarat Orang yang Berwakaf (Al-Waqif):

a. Memiliki secara penuh harta itu, artinya dia merdeka untuk mewakafkan harta itu kepada siapa yang ia kehendaki.

b. Berakal. Tidak sah wakaf orang bodoh, orang gila, atau orang yang sedang mabuk.

c. Berusia balig dan bisa bertransaksi

d. Mampu bertindak secara hukum (rasyid).

2. Syarat-syarat Harta yang Diwakafkan (Al-Mauquf).

Harta yang diwakafkan itu sah dipindahmilikkan, apabila memenuhi beberapa persyaratan

a. Harta yang diwakafkan itu harus barang yang berharga.

b. Harta yang diwakafkan itu harus diketahui dan ditentukan bendanya. Jadi apabila harta itu tidak diketahui jumlahnya (majhul), maka pengalihan milik tidak sah.

c. Harta yang diwakafkan itu pasti dimiliki oleh orang yang berwakaf (wakif). Tidak boleh mewakafkan harta yang sedang dijadikan jaminan atau digadaikan kepada pihak lain.

d. Harta itu mestilah berdiri sendiri, tidak melekat kepada harta lain (mufarrazan) atau disebut juga dengan istilah (ghaira shai’).

Adapun jenis benda yang diwakafkan ada tiga macam:

a. Wakaf benda tak bergerak (diam), seperti tanah, rumah, toko, dan semisalnya. Telah sepakat para ulama tentang disyariatkannya wakaf jenis ini.

b. Wakaf benda bergerak (bisa dipindah), seperti mobil, hewan, dan semisalnya. Termasuk dalil yang menunjukkan bolehnya wakaf jenis ini adalah hadits:

“Adapun Khalid maka dia telah mewakafkan baju besinya dan pedang (atau kuda)-nya di jalan Allah Ta’ala” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

c. Wakaf berupa uang.

3. Syarat-syarat orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf alaih).

a. Penerima ditentukan pada pihak tertentu (mu’ayyan), yaitu jelas orang yang menerima wakaf itu, apakah seorang, dua orang atau satu kumpulan yang semuanya tertentu dan tidak boleh dirubah.

Persyaratan bagi orang yang menerima wakaf tertentu ini (al-mawquf mu’ayyan) bahwa ia mestilah orang yang boleh untuk memiliki harta (ahlan lit-tamlik), maka orang muslim, merdeka dan kafir zimmi yang memenuhi syarat ini boleh memiliki harta wakaf. Adapun orang bodoh, hamba sahaya, dan orang gila tidak sah menerima wakaf.

b. Penerima tidak ditentukan (ghaira mu’ayyan), maksudnya tujuan berwakaf tidak ditentukan secara terperinci, tapi secara global. Misalnya seseorang berwakaf untuk kesejahteraan umat Islam, orang fakir, miskin, tempat ibadah, dan lain sebagainya.

Karena wakaf hanya ditujukan untuk kepentingan Islam saja, maka syarat penerima wakaf itu haruslah orang yang dapat menjadikan wakaf itu untuk kemaslahatan yang mendekatkan diri kepada Allah.

4. Syarat-syarat Shigah (lafaz ikrar wakaf)

a. Lafaz ikrar harus berisi kata-kata yang menunjukkan kekalnya wakaf (ta’bid). Tidak sah kalau ucapan wakaf dibatasi dengan waktu tertentu.

b. Ucapan itu dapat direalisasikan segera (tanjiz), tanpa disangkutkan atau digantungkan kepada syarat tertentu.

c. Ucapan itu bersifat pasti dan jelas (sharih) yang berarti wakaf dan tidak mengandung makna lain.

d. Ucapan itu tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan. Apabila semua persyaratan di atas dapat terpenuhi maka penguasaan atas tanah wakaf bagi penerima wakaf adalah sah. Pewakaf tidak dapat lagi menarik balik pemilikan harta itu telah berpindah kepada Allah dan penguasaan harta tersebut adalah orang yang menerima wakaf secara umum ia dianggap pemiliknya tapi bersifat ghaira tammah.

GERAKAN WAKAF IDC:

Wakaf rumah ibadah (masjid, mushalla, surau), wakaf Al-Qur'an, wakaf sumur, wakaf produktif, wakaf ilmu dan wakaf produktif untuk kesejahteraan umat Islam bisa disalurkan ke Rekening Waqaf IDC:

1. Bank Muamalat, No.Rek:  34.7000.3007 
    a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center (IDC)
2. Bank Mandiri, No.Rek:  156.000.696.4037
    a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center (IDC)

DETAIL:

Amankan Harta dengan Waqaf: Harta Kekal Dibawa Mati, Pahala Terus Mengalir tak Terbatas Umur Jadi Investasi Abadi
Ayo Wakaf Tanah Rp 15.000 per Meter untuk Muallaf. Agar Harta Kekal Abadi, Pahalanya Terus Mengalir
Ustadz dan Puluhan Muallaf Bombanon Hidup Menumpang di Rumah Kristen. Ayo Bantu..!!
Video: https://youtu.be/2iCb19oMd10

SMS/WhatsApp: 08122.700020
Sumber :
http://www.infaqdakwahcenter.com/read/idc/377/ayo-waqaf-agar-harta-kekal-dibawa-mati-jadi-investasi-abadi-pahala-terus-mengalir-tak-terbatas-umur/


::: Masya Allah.. FPI Dirikan Posko dan Terjunkan Relawan Bantu Korban Bencana Banjir di Sulsel #PrayForSulsel :::

Curah hujan tinggi disertai angin kencang dan gelombang pasang menyebabkan meluapnya sejumlah sungai serta memicu terjadinya banjir bandang sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (22/1/2019).

Hingga Rabu (23/1/2019), data kebencanaan mencatat banjir menerjang 53 kecamatan di 9 kabupaten/kota di wilayah Sulsel. Yakni Kabupaten Jeneponto, Gowa, Maros, Soppeng, Barru, Wajo, Bantaeng, Pangkep dan Kota Makassar.

Informasi yang dihimpun dari Posko BNPB, bencana ini menyebabkan 8 orang meninggal, 4 hilang, dan ribuan rumah terendam banjir. Korban meninggal ditemukan di Jeneponto sebanyak 5 warga dan Gowa 3 orang. Sementara korban hilang 3 orang di Jeneponto dan 1 di Pangkep.

Selain menimbulkan korban jiwa dan menyebabkan ribuan warga mengungsi, banjir juga merendam 10.021 hektare sawah. Hingga pukul 14.00 WIB, banjir masih melanda di sejumlah daerah. Penanganan darurat dan pendataan terus dilakukan untuk mendapat update terbaru.

Guna membantu korban musibah banjir Sulsel, Front Pembela Islam (FPI) langsung mengirimkan laskar dan relawan ke lokasi.

"Relawan HILMI-FPI sejak kemarin terus berupaya membantu para warga yang menjadi korban musibah banjir besar yang melanda Sulawesi Selatan (23/1/2019)," demikian info disampaikan FPI melalui akun twitternya.

Di sosial media solidaritas atas musibah ini netizen ramai-ramai mentwit #PrayForSulsel.

Relawan HILMI-FPI sejak kemarin terus berupaya membantu para warga yang menjadi korban musibah banjir besar yang melanda Sulawesi Selatan (23/1/2019) pic.twitter.com/1GTpU7YUzO
— HILMI-FPI (@hilmi_fpi) 23 Januari 2019

Geliat Relawan HILMI-FPI dalam membantu membersihkan dampak sisa banjir serta penyaluran logistik bagi para korban banjir di Gowa, Sulawesi Selatan (23/1/2019) pic.twitter.com/le0nnCvS0i
— HILMI-FPI (@hilmi_fpi) 23 Januari 2019

Relawan HILMI-FPI kembali membangun posko-posko bencana di beberapa titik dalam upaya membantu masyarakat yang menjadi korban musibah banjir Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019) pic.twitter.com/z2eN6KE1Qi
— HILMI-FPI (@hilmi_fpi) 23 Januari 2019









Sumber :
https://www.portal-islam.id/2019/01/fpi-dirikan-posko-dan-terjunkan-relawan.html

SEPERTI BIASA..
MEDIA MASSA MAINSTREAM BUNGKAM !


 



Kamis, 17 Januari 2019

::: Waspada, Upaya Kristenisasi Menimpa Warga Aceh Lewat Kiriman Buku dan CD :::

Lhokseumawe (SI Online) – Upaya pemurtadan menimpa warga Kota Lhokseumawe, Aceh. Modusnya, warga dikirimi sebuah paket pos berisi buku dan compact disc (CD) yang diyakini bagian dari misi kristenisasi.

Paket terbaru diterima seorang warga bernama Dicky Zulkarnain, warga Lorong Penjara, Kampung Jawa, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Jumat lalu.

Menurut informasi yang dilansir Serambi, paket pos tersebut berisi buku berjudul ‘Christ, Muhammad and I’ serta satu CD berjudul ‘Tiada yang Mustahil Bagi-Mu’. Barang-barang tersebut sudah diserahkan oleh Dicky kepada Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Lhokseumawe.

Sedangkan sebelumnya, sejak pertengahan Desember 2014 sampai akhir Januari 2015, MPU telah menerima empat buku dan dua CD kristenisasi dari tiga warga. Buku dan CD tersebut ditemukan warga di dekat pagar sekolah yang dikirim dengan paket pos.

Ketua MPU Lhokseumawe, Tgk Asnawi Abdullah menjelaskan, sesuai keterangan Dicky Zulkarnain, paket tersebut diterimanya, Kamis, Paketnya dikirim oleh orang bernama Prihatin dari Banten menggunakan jasa pos.

“Kita ucapkan terima kasih kepada warga yang telah menyerahkan buku dan CD tersebut kepada MPU,” kata Tgk Asnawi.

Buku yang diterima Dicky, menurut Tgk Asnawi, isinya masih sama dengan kiriman terdahulu yaitu pendangkalan akidah serta dalam upaya provokasi untuk membangkitkan emosi umat islam. “Jadi sekali lagi kita imbau umat islam di Aceh jangan terprovokasi dengan hal ini,” harapnya.

Menurut Tgk Asnawi Abdullah, dengan rentetan kejadian tersebut, pihaknya mulai menyebarkan imbauan kapada pimpinan dayah, keuchik, dan imum meunasah agar menjadi kewaspadaan bagi masyarakat. (nahimunkar.com).


Sumber :
https://www.nahimunkar.org/waspada-upaya-kristenisasi-menimpa-warga-aceh-lewat-kiriman-buku-dan-cd/

 


::: Kainama, Mantan Pendeta Yang Melepas Kerinduannya kepada Baitullah :::

Catatan Perjalanan Haji  1438 H Jurnalis Islam Besatu (JITU) #4

Rasa rindu Agustinus Christofel Kainama kepada Ka’bah pagi ini (25/8/2017) terobati. Usai shalat subuh, mantan pendeta Gereja Zebaot, Bogor, Jawa Barat, ini memasuki Masjidil Haram.

Sebetulnya, Kainama sudah pernah melihat Ka’bah sebelumnya. Tahun 2012, pria kelahiran Ambon ini mendapat kesempatan mengunjungi Baitullah.

Tapi selepas itu, Kainama mengaku selalu rindu dengan Baitullah. “Saya selalu ingin ke sini dan berdoa agar bisa ke sini lagi,” jelas pria yang pernah kuliah di jurusan Liturgi Teologi, Leiden ini. Seluruh biaya kuliah ketika itu ditanggung oleh Gereja Zebaot.

Allah SWT ternyata mengabulkan doanya. Kedutaan Besar Arab Saudi mengundangnya untuk berhaji tahun ini. “Ini benar-benar seperti mimpi. Allah ternyata memberi kesempatan kepada saya untuk melihat Ka’bah lagi,” tutur Kainama

Kainama memeluk Islam pada tahu 2011. Namun, beberapa tahun sebelum itu, ia sudah gundah gulana dengan agamanya yang lama.

Setelah memeluk Islam, Kainama malah gencar mengajak teman-temannya untuk memeluk Islam. Ia bahkan tak sungkan berdakwah di gereja. “Yang paling mengedankan adalah ketika kita mensyahadatkan orang di bawah Salib,” tutur Kainama.

Buat mualaf seperti dirinya, Ka’bah adalah sesuatu yang menakjubkan. “Ketika seorang mualaf baru pertama kali melihat Ka’bah, dia bisa menangis,” cerita Kainama saat berbincang dengan penulis menjelang memasuki gerbang Masjidil Haram.

Mengapa? Sebab, melihat Ka’bah di depan mata terasa seperti Allah SWT memperlihatkan seluruh kesalahan kita di masa lalu, lalu kita menyesalinya. Bahkan, seorang mualaf seperti dirinya bisa pingsan ketika shalat di dekat Ka’bah.

Rindu untuk kembali ke Baitullah sebetulnya hal yang wajar. Bukankah semua Nabi pernah mendatangi Ka’bah dengan bersusah payah, meskipun wujud Ka’bah ketika itu hanya berupa dataran yang lebih tinggi dibanding sekitarnya?

Bukti sejarah tentang ini telah ditulis oleh Ibnu Katsir. Katanya, tak ada seorang Nabi pun kecuali telah berhaji ke Baitullah (Ka’bah).

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dalam perjalanan hajinya, Rasulullah SAW sampai ke sebuah lembah (wadi) dan bertanya kepada Abu Bakar, “Wahai, Abu Bakar, wadi apakah ini?”

Abu Bakar menjawab, “Ini adalah Wadi Asfan.”

Kemudian Rasulullah SAW menjelaskan, “Sesungguhnya Nuh, Hud dan Ibrahim telah melewati wadi ini dengan mengendarai onta-onta merah mereka yang dikendalikan dengan tali kekang. Sarung-sarung mereka berasal dari Aba’ dan selendang-selendang mereka dari Nimar. Mereka berhaji ke al Baitul-Atiq (Ka’bah)”.

Bahkan Allah SWT memperbolehkan kaum Muslim untuk berpayah-payah mengunjungi Ka’bah, selain Masjid Nabawi dan Masjid Al Aqsa.

Ka’bah, menurut sejumlah liteatur Islam, dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Keduanya memulai proses pembangunan dengan menambah tinggi Ka’bah menjadi 9 hasta dan lebarnya menjadi 32 hasta dari rukun Aswad sampai rukun Syami.

Beliau melebarkan antara rukun Syami dengan rukun Gharbi (Barat) menjadi 22 hasta, dan antara rukun Gharbi dengan rukun Yamani menjadi 31 hasta, serta antara rukun Yamani dengan rukun Aswad menjadi 20 hasta.

Nabi Ibrahim membuat dua pintu untuk Ka’bah dengan ukuran yang sama. Satu dari arah timur dekat Hajar Aswad, dan yang lainnya dari arah barat dekat rukun Yamani.

Beliau juga membuat lubang di dalam Ka’bah. Yaitu di sebelah kanan orang yang masuk dari pintu timur yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan harta Ka’bah. Kala itu, Ka’bah belum diberi atap.

Setelah pembangunan oleh Ibrahim, Ka’bah sempat beberapa kali dibangun atau direnovasi. Yang pertama, pembangunan oleh bangsa Amaliq dan Jurhum. Pembangunan ini dikarenakan munculnya bencana banjir yang dahsyat dan telah menghancurkan tembok Ka’bah.
Eduard, Mualaf Keturunan Yahudi yang Menginjak Tanah Suci

Setelah itu dilanjutkan pembangunan-pembangunan berikutnya, termasuk kala Rasulullah SAW 35 tahun. Kita kerap mendengar kisah fenomenal di mana Rasulullah SAW ketika itu dipilih oleh masyarakat Quraisy untuk memutuskan siapa di antara mereka yang paling berhak meletakkan hajar aswad di tempatnya.

Ada beberapa lagi pembangunan Ka’bah setelah peristiwa itu. Yang terakhir dilakukan oleh Sultan Murad IV karena beberapa bagian Ka’bah roboh oleh hujan yang amat deras. Sejarah mencatat peristiwa ini terjadi pada Rabu 19 Sya’ban 1039 Hijriah. Setelah itu, hingga Kainama menginjakkan kakinya ke Masjidil Haram, tak ada lagi perombakan terhadap kiblat umat Islam ini.

Sungguh beruntung Kainama. Allah SWT telah memberangkatkannya dengan mudah. Allah memang Maha Berkehendak dan Maha Bijaksana.

Labaik Allahumma labaik.*
Sumber :
https://jurnalislam.com/kainama-mantan-pendeta-yang-melepas-kerinduannya-kepada-baitullah/


::: Masya Allah... Jawaban Sultan Brunei Atas Kecaman Barat Terhadap Penerapan Syari'ah Islam :::

Setelah Brunei Darussalam memutuskan untuk menerapkan Syari’at Islam di negaranya, banyak pihak yang anti Syari’ah terguncang.

Media Barat ramai-ramai mengecam kebijakan tersebut, menganggap bertentangan dengan hukum internasional, melanggar hak asasi manusia, serta kecaman keras lain yang tidak pantas.

Para selebriti dunia pun turut ambil bagian dalam aksi protes tersebut dengan memboikot hotel milik Sultan.

Kecaman tersebut juga ditujukan kepada diri pribadi Sultan Brunei yang merupakan kekuatan besar di balik penerapan Syari’ah Islam di Brunei. Mereka mencari-cari kesalahan pribadi sang Sultan, serta membuat fitnah terhadap keluarganya. Media-media Indonesia pun ikut memberondong kebijakan tersebut dengan aneka fitnah yang keji.

Kecaman tersebut tentu saja aneh dan tidak beralasan. Karena penerapan Syari’at Islam di Brunei berlaku untuk negara Brunei, dan yang mendapat dampak dari kebijakan tersebut adalah penduduk Brunei. Akan tetapi, kebijakan penerapan Syari’at Islam membuat banyak pihak yang merasa terganggu kepentingannya mencari celah untuk menggembosi kebijakan tersebut.

Berikut jawaban tegas dari Sultan Brunei Hassanal Bolkiah terkait kecaman keras yang ditujukan atas kebijakan penerapan Syari’ah Islam di negaranya, sebagaimana dilansir oleh My News Hub.

“Di negara Anda, Anda mengklaim menerapkan kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan beragama, dan sebagainya. Hal tersebut ada dalam konstitusi Anda dan sistem politik Anda, identitas nasional Anda, hak Anda dan cara hidup Anda.”

“Di negara kami, kami mempraktekkan budaya Melayu, Islam, Sistem Monarki, dan kita akan menerapkan hukum dan Syariah Islam. Islam adalah konstitusi kami, identitas nasional kami, hak kami, dan cara hidup kami,”

“Kami mungkin menemukan celah (kelemahan) dalam sistem hukum dan peradilan Anda, dan Anda mungkin menemukan hal yang sama pada kami, tapi ini adalah negara kami. Sama seperti Anda yang mempraktikkan hak Anda untuk menjadi gay, dll untuk kehidupan Anda di duni ini. Sedangkan kami mempraktekkan hak-hak kami untuk menjadi Muslim untuk kehidupan di dunia dan akhirat.”

“Ini adalah sebuah negara Islam yang mempraktekkan hukum Islam. Mengapa Anda tidak khawatir tentang anak-anak Anda yang ditembak mati di sekolah-sekolah, khawatir tentang penjara-penjara Anda yang tidak mampu untuk menampung narapidana, khawatir tentang tingginya tingkat kejahatan, khawatir tentang tingginya tingkat bunuh diri dan aborsi, khawatir tentang apa saja yang seharusnya Anda khawatirkan di negara Anda. Sebagian besar agama menentang homoseksualitas, itu bukanlah sesuatu yang baru.”

“Pada saat Anda mendengar bahwa Islam dan Muslim membuat sikap dan berusaha untuk meneguhkan kembali iman mereka, Anda menghakimi, Anda melakukan boikot, Anda mengatakan bahwa itu salah, itu bodoh, itu biadab.”


“Sekali lagi, seharusnya Anda fokus terhadap kekhawatiran-kekhawatiran yang telah saya sebutkan sebelumnya. Apakah tidak salah [hukum] yang membolehkan senjata mematikan? Apakah tidak salah [hukum] yang membolehkan bayi yang belum lahir dibunuh? Apakah tidak salah [hukum] yang membolehkan gaya hidup yang menghasilkan AIDS dan terputusnya generasi?”

“Mengapa Anda begitu peduli terhadap apa yang terjadi di sini, di sebuah negara Islam, sedangkan pada saat yang sama Anda bahkan tidak membuka mata tentang apa yang terjadi di Suriah, Bosnia, Rohingya, Palestina, dan lain-lain?”


“Ribuan orang terbunuh di sana dan Anda tidak peduli, tidak ada seorangpun yang terbunuh di sini di bawah hukum Syari’ah ini, dan Anda begitu meributkannya, bahkan pada saat warga di sini yang langsung terkena dampaknya, menerimanya dengan damai.”


“Hukuman mungkin keras tetapi tidak berarti bahwa ini lebih mudah untuk dilakukan. Ada proses yang harus dilalui sebelum suatu hukuman yang sebenarnya dijatuhkan. Kami baik-baik saja dengan ini, dan kami senang.”(dm).

Sumber :
PortalPiyungan


::: Kisah Pesatnya Penyebaran Islam di Eropa dan Amerika >> Walaupun Media Massa Gencar Memfitnah :::

Umat Islam terus menjadi sasaran kecurigaan atas aksi terorisme di dunia. Kecurigaan berkembang menjadi kebencian.

Di beberapa negara, utamanya di Eropa dan Amerika Serikat, perlakuan diskriminatif masih dirasakan pengikut Nabi Muhammad ini.

Di Eropa, kebencian ini terekam dalam jajak pendapat yang dirilis pada April 2010 lalu. Jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa 54 persen dari masyarakat Austria menganggap bahwa Islam adalah ancaman bagi gaya hidup Barat yang damai.

Dilihat dari sisi demokrasi, kebebasan dan toleransi, sebanyak 71 persen dari mereka berpendapat bahwa Islam tidak sesuai dengan konsep Barat tentang demokrasi, kebebasan dan toleransi. Sementara dari sisi hidup kolektif, sebanyak 72 persen beranggapan bahwa muslim di Austria tidak mengikuti aturan hidup kolektif.

Di Swiss, sebanyak 57 persen menolak pembangunan menara masjid, dan di Inggris 53 persen menganggap bahwa Islam adalah bahaya itu sendiri.

Survei lainnya menyebutkan bahwa empat dari 10 orang Perancis dan Jerman melihat muslim yang tinggal di negara mereka sebagai ancaman. Demikian hasil jajak pendapat yang diterbitkan oleh Surat kabar Prancis, Le Monde.

Sementara itu di Amerika Serikat, survei yang dilakukan perusahaan asal AS Rasmussen, mendapati bahwa warga Negeri Paman Sam menilai Islam sebagai agama yang paling menganjurkan kekerasan dibanding agama lain.

Surat kabar the Washington Times melaporkan, Selasa (13/1), sebanyak 52 persen responden dalam jajak pendapat itu mengatakan praktik agama Islam saat ini mendorong orang berbuat kekerasan. Sedangkan 28 persen menyatakan bukan itu masalahnya dan 20 persen sisanya abstain.

Survei melalui telepon itu juga menyatakan sebanyak 64 persen responden berpendapat saat ini memang tengah terjadi konflik global antara peradaban Barat dan Islam. Sebanyak 19 persen tidak setuju dan 17 persen lagi tidak yakin.

Sekitar tiga per empat warga yang disurvei atau 75 persen responden mengatakan para ulama harus mendorong pemahaman yang lebih menekankan perdamaian.

Sementara itu hanya 24 persen responden meyakini tindakan penyerang Charlie Hebdo yang membunuh 12 orang karena kartun nabi itu mencerminkan Islam yang sebenarnya.

Sebanyak 16 persen responden juga menyatakan Taliban di Afganistan yang membantai 130 siswa di Pakistan mewakili Islam yang sebenarnya. Sedangkan yang menilai kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai Islam yang sebenarnya hanya 27 persen responden.

Dengan kata lain, sesungguhnya jajak pendapat itu memperlihatkan sekitar tiga per empat warga Amerika tidak paham seperti apa Islam yang sebenarnya atau bagaimana sejarah Islam sesungguhnya. Bisa juga dikatakan, kebanyakan orang Amerika saat ini tidak bisa menilai Islam secara objektif.

Kebencian terhadap Islam sudah muncul sejak berabad-abad lampau. Terlepas dari latar belakang penyebab kebencian tersebut, nyatanya Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Eropa dan Amerika.

Sejak menyebarnya Islam ke Eropa pada abad ke-7 Masehi melalui Andalusia (Spanyol) oleh pasukan Thariq bin Ziyad, panglima tentara dari Dinasti Bani Umayyah, benua putih dan biru itu seakan menjadi lahan subur penyebaran dakwah dan syiar Islam.

Hasil studi yang dirilis akhir tahun lalu menemukan bahwa Eropa memiliki sedikitnya 38 juta muslim atau sebesar lima persen dari total populasi benua tersebut. Muslim di Eropa sebagian besar terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur. Sementara itu, Rusia memiliki lebih dari 16 juta penduduk muslim, angka ini merupakan yang terbesar di Eropa. Sedangkan penduduk muslim di Jerman sebanyak 4,5 juta, Prancis sebanyak 3,5 juta jiwa, Inggris sekitar 2 juta orang, dan Italia sebanyak 1,3 juta jiwa.

Sisanya tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti Portugal, Swedia, Belanda, Swiss, Belgia, dan lainnya. Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah. Sebuah hasil studi di Rusia menyebutkan, jumlah pemeluk Islam di negara Beruang Merah tersebut mencapai 25 juta jiwa dari total populasi yang mencapai 145 juta jiwa.

Sementara itu, kelompok pencari fakta asal Amerika, Pew Research Center mendapati bahwa dalam 30 tahun terakhir, jumlah penduduk muslimin di seluruh dunia telah meningkat pesat. Data statistik menunjukkan, pada tahun 1973 penduduk Muslim dunia sekitar 500 juta jiwa. Namun, saat ini jumlahnya naik sekitar 300 persen menjadi 1,57 miliar jiwa. Tercatat, satu dari empat penduduk dunia beragama Islam.

Studi tersebut mengatakan bahwa hampir 46 juta Muslim berada di benua Amerika. Di negara super power, Amerika Serikat, agama Islam dipeluk oleh sekitar 2,5 juta orang. Sementara itu, di Kanada jumlah pemeluk Islam mencapai 700 ribu orang. Tak jauh berbeda dengan Argentina. Umat Islam di negara Tango itu mencapai 800 ribu orang, dan merupakan pemeluk Islam terbesar di Amerika Selatan. Sementara itu, di Suriname, pemeluk Islam mencapai 16 persen dari total penduduknya, dan menjadi populasi Muslim terbesar di benua Amerika.

Pesatnya penyebaran Islam di Eropa dan Amerika ini muncul terutama setelah serangan terhadap World Trade Center (WTC) pada tanggal 11 September 2001 silam. Ketertarikan secara alamiah clan rasa ingin tahu yang mendalam telah mendorong peningkatan jumlah warga dunia yang berpaling kepada Islam.

Hal ini diakui oleh Imam besar Islamic Centre of New York, Shamsi Ali. Menurutnya, perkembangan Islam di AS semakin pesat setelah kejadian tersebut. Ali menyebut, kejadian 11 September 2001 merupakan momentum perkembangan Islam di Amerika.

"Kesalahpahaman terhadap Islam kan sudah lama. (11/9) Itu titik balik. Saya melihat justru itu titik baliknya, karena Islam di ekspose kan, dan Islam itu walau diekspos secara negatif kepada orang Amerika, ternyata dengan karakter ingin tahunya mereka, mereka mencari dan ketika mereka mencari mereka menemukan Islam yang sesungguhnya," ujar Ali kepada merdeka.com.

Ali memaparkan, sebelum 11 September 2001, pemeluk Islam di AS adalah imigran dan pekerja biasa yang datang dari Indonesia atau negara-negara lain yang mayoritas penduduknya memeluk Islam. Setelah 11 September 2001, lanjut Ali, banyak kalangan intelektual serta profesional muda yang memutuskan untuk memeluk Islam.

"Artinya jumlahnya bertambah, kualitasnya juga semakin kokoh, semakin kuat," ujar Ali.

Salah satu profesional muda yang pada akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam adalah George Green. Green sebelumnya dikenal sebagai manajer tur artis-artis hip hop kenamaan dunia seperti Jay-Z dan Kanye West.

Selama lima tahun Green mempelajari Islam setelah mendengar suara azan saat bertandang ke Dubai bersama rapper ternama yang juga seorang muslim, Akon pada tahun 2006. "Tahun 2011 saya memutuskan untuk memeluk Islam," ucap Green kepada merdeka.com, Minggu (29/3).

Kini, Green memilih jalan hidup sebagai motivator, penulis, dan sukarelawan di bidang kemanusiaan. Bukan hal yang aneh apabila menemui Green sedang membagi-bagikan makanan kepada para tunawisma di jalan-jalan di kota New York, AS atau di Melbourne, Australia lantaran Green berkomitmen menggarap proyek-proyek amal dan kemanusiaan secara global.

Sumber :
http://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-pesatnya-penyebaran-islam-di-eropa-dan-amerika.html

 


::: Innalillahi.. Rezim Komunis Cina Hapus Simbol-Simbol Islam di Yinchuan :::

Pemerintah Cina menghapus seluruh petunjuk dan simbol-simbol keislaman di kota Yinchuan, ibukota provinsi Ningxia. Jumlah umat Islam di provinsi ini itu mencapai 35% dari total populasi.

Seperti dilansir dari Al-Jazeera pada Senin (08/10), rezim Cina mengganti nama-nama tempat umum, petunjuk-petunjuk serta simbol-simbol berbahasa Arab dengan bahasa Cina.

Tak boleh lagi menggunakan nama jalan atau toko dengan bahasa Arab. Sebagian masjid yang dibangun tanpa izin dibongkar, sehingga mendorong umat Islam dari etnis muslim Khawai berdemonstrasi.

Daerah Otonomi Ningxia memiliki hak permanen untuk menjadi tuan rumah forum ekonomi dan perdagangan Tiongkok dan negara-negara Arab, yang dihadiri oleh lebih dari 76 negara dan organisasi internasional. Cina telah mempromosikan kawasan itu sebagai basis kerjasama budaya dan komersial dengan negara-negara Arab, yang menimbulkan banyak pertanyaan.

Peneliti Sosial, Jiang Zhao Yong, melihat bahwa langkah Cina itu terkait dengan kasus di Xinjiang. Pemerintah khawatir perlawanan warga muslim menyebar ke wilayah lain.

“Memang benar bahwa Cina telah mengintensifkan hubungan budaya dan perdagangannya dengan negara-negara Arab, tetapi kerusuhan terhadap warga negara Cina lainnya atas nama Islam telah meminta pihak berwenang untuk mengambil beberapa langkah,” kata peneliti sosial Yong.

Pihak berwenang Cina juga telah mengangkat slogan-slogan yang menyerukan kebebasan, keamanan dan koeksistensi di dalam masjid, yang tampaknya diperlukan di sebuah negara dengan 56 kebangsaan yang berbeda. [kn].
Sumber :
https://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/rezim-komunis-cina-hapus-simbol-simbol-islam-di-yinchuan.htm

APAKAH KITA AKAN DIAM SAJA?


 SEANDAINYA KHILAFAH ISLAM BERDIRI..
TIDAK AKAN ADA UMAT ISLAM YANG DI ZALIMI..