Kamis, 27 Juni 2019

::: Seabrek Penghargaan Anies Baswedan yang Sepi Pemberitaan :::

Sejumlah media arus utama tak memberitakan penghargaan untuk Pemprov DKI

Media telah kehilangan salah satu fungsi, dengan tidak memberitakan berita yang sebenarnya punya “nilai jual” dilihat dari sudut mana pun.

Memiliki bobot berita untuk diberitakan, tetapi tidak diberitakan. Maka media bersangkutan dapat dikatakan mengingkari kerja mulianya, mengkhianati korpsnya: media kehilangan fungsi memberitakan berita yang patut diberitakan, sebagai informasi pada masyarakat.

Media demikian memilih bekerja tidak pada fungsinya, cenderung memasuki wilayah politik praktis, dengan dukungan pada partai politik tertentu atau satu figur politisi, guna menghantam partai politik lainnya atau figur politisi lainnya.

Masyarakat disuguhkan berita yang tidak sebenarnya, bahkan acap dijejali berita yang terus digoreng dengan opini-opini menyesatkan. Nalar dan akal sehat masyarakat coba diperdaya dengan teknik pemberitaan framing pada opini yang dibuat, dan itu terus menerus diberitakan. Berharap lambat laun masyarakat akan tergiring pada opini yang dibuatnya.

Sedang realita sebenarnya yang patut diberitakan, tidak diberitakan. Pilih-pilih dan suka-suka media memberitakannya: Gajah di pelupuk mata tak tampak, tapi semut di seberang lautan tampak. Inilah model pemberitaan media akhir-akhir ini.

Memuakkan nalar masyarakat yang tidak terkooptasi oleh opini-opini busuk. Media perjuangan sebagaimana digagas periode awal kemerdekaan yang memiliki karakter idealistik, baik pemilik dan awak media bersangkutan, saat ini tinggal cerita.

Sejumlah media dikuasai segelintir orang saja, baik dari kalangan pengusaha atau politikus. Karena itu, ada media yang sarat kepentingan bisnis dan corak partai politik tertentu. Dengan media yang dimilikinya, mereka mengendalikan media sesuai yang dikehendaki dan menjadikan awak media, para jurnalis, seolah robot tanpa nurani.

Bagi jurnalis yang masih punya idealisme dan nurani sehat, bingung memposisikan dirinya. Bingung jika harus hengkang ke mana nantinya dia mesti berlabuh, dan jika memilih tetap bekerja di dalamnya merupakan kesakitan batin dan moral tersendiri.

Prestasi dengan Sepi Pemberitaan

Anies Rasyid Baswedan disebut gubernur Indonesia. Adalah julukan kepeleset lidah dari Mendagri Tjahjo Kumolo terhadap Gubernur DKI Jakarta. Disampaikan Pak Menteri saat melantik Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Namun Tjahjo menampik, ungkapan itu diberikan kepada Anies, karena beban kerja Jakarta amat berat, di mana seluruh lapisan masyarakat dan suku yang ada di Indonesia berkumpul dan bekerja di ibu kota provinsi. Jadi layaklah jika Anies disebut gubernur Indonesia.

Setahun sebulan lebih kurang, Anies memimpin ibu kota, dan menorehkan banyak prestasi. Namun demikian, meski sarat prestasi, Anies tidak menjadi pilihan media arus utama untuk diberitakan. Tidak menjadi media darling. Beda dengan pendahulunya, Ahok yang terus diberitakan media khususnya 'televisi berita' tertentu saban waktu. Meski yang dilakukannya adalah pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya tidak punya nilai berita.

Kebiasaan Ahok tiap pagi dikerubuti orang-orang yang mengadu di Balai Kota, menjadi berita yang diulang, bahkan digoreng sampai gosong. Tidak persis tahu orang yang mengadu itu beneran atau orang upahan yang merupakan bagian dari setting pemberitaan pada tokoh yang dimaui. Kasihan Anies.

Dalam setahun ini (2018), Anies Baswedan, selaku Gubernur Jakarta menerima beberapa penghargaan dari lembaga-lembaga pemerintahan dan swasta. Tapi itu sepi dari pemberitaan media arus utama --tidak termasuk media cetak Republika dan TVOne.

Pantaslah jika M. Saiful Jihad, Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS) memuji Anies dengan menyatakan, “Prestasi kepala daerah yang luar biasa. Jadi pantas meraih MURI.”

    Ada sedikitnya 21 penghargaan dari instansi pemerintah yang diterima Anies. Sedangkan dari lembaga swasta Anies juga mendapatkan sejumlah penghargaan.


Pada 2018, Anies menerima penghargaan dari lembaga pemerintah, di antaranya tiga penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyelenggaraan Pelayanan Publik Sangat Baik dan Layanan Prima dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi, Penghargaan Kualifikasi Badan Pemerintah Provinsi Paling Informatif dari Komisi Informasi Pusat, Penghargaan Indeks Demokrasi Indonesia (Provinsi dengan Indeks Demokrasi Terbaik dari BPS).

*[Foto]  Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dadang Suhendar(kiri) bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) menunjukan piala reksa bahasa dalam acara penghargaan a Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di Jakarta, Senin (10/12).

Penghargaan Universal Health Care: Jaringan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat, Provinsi dengan Cakupan Jaminan Kesehatan Bagi Warga di Atas 95 persen (Ditingkatkan dari 78 persen menjadi 98 persen dalam waktu enam bulan) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, Pemerintah Provinsi dengan Komitmen Tinggi Terhadap Pelaksanaan Pembinaan Sosial Bagi Anak Jalanan dari Kementerian Sosial, tiga penghargaan dari Kementerian Ketenagakerjaan, Penghargaan 10 Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dan seabrek lagi penghargaan yang luput dari pemberitaan media arus utama.

Sementara Anies diganjar penghargaan dari lembaga swasta antara lain: Anugerah Obsession Award 2018 pada kategori Best Achiever in Regional Leader, Penghargaan Bapak Peningkatan Kompetensi Guru Indonesia dari IGI, Penghargaan Grand Property Award. Dan anugerah Moeslim Choice Award 2018 dalam rangka 1st Anniversary Moeslim Choice Media.

Baru di era Anies, klub Persija sukses mengawinkan gelar Juara Liga 1 2018 dan Juara Piala President Cup 2018. Itu pun mendapat pemberitaan seadanya. Beda pemberitaan jika media memberitakan Presiden Jokowi yang selalu menjadi media darling. Menonton konser grup cadas Metallica saja mengundang kehebohan berita. Amat tidak adil memang.


Sumber :
https://www.republika.co.id/berita/kolom/wacana/18/12/26/pjz0au282-seabrek-penghargaan-anies-baswedan-yang-sepi-pemberitaan


::: Alhamdulillah.. Setelah Mempelajari Islam.. Artis Roger Danuarta Jadi Mualaf :::

Jakarta – Aktor Roger Danuarta resmi menjadi mualaf. Kabar Roger masuk Islam dibenarkan oleh pengurus Mualaf Center Yogyakarta (MCY). Disebutkan, proses pengIslaman Roger itu berlangsung di Jakarta.

“Infonya tanggal 29 (Oktober), dari kawan kami di Jakarta,” ujar Amru, pengurus MCY, Selasa (30/10).

Dia menjelaskan, kali pertama mendapat informasi tersebut dari salah satu rekannya bernama Herman Bin Mansyur melalui unggahan di Facebook. Herman mengunggah itu kemarin malam, tepatnya pukul 23.06 WIB. Unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 20 ribu kali.

“Alhamdulillah, ROGER DANUARTA masuk ISLAM, beliau telah diberi hidayah. Semoga istiqomah, diampuni segala dosa yang telah lalu..amiin,” tulis akun tersebut.

Sementara, aktivis Mualaf Center Indonesia, Hanny Kristianto mengunggah video proses pengucapan kalimat syahadat oleh artif FTV itu, melalui akun Instagramnya, Selasa (30/10)

“Hidayah Allah bagi orang yang sungguh – sungguh mau membuka hati dengan jujur, tulus dan ikhlas mencari kebenaran untuk beribadah dan menyembah hanya kepada Allah Azza wa Jalla, Tuhan semesta alam.. Alhamdulillah, @rogerojey telah bersyahadat bersama pak Insan mokoginta kemarin Senin 29 Oktober 2018,” tulis Hanny.

Sumber :
https://www.swamedium.com/2018/10/30/artis-roger-danuarta-resmi-jadi-mualaf/


::: [Video] Deddy Corbuzier Ikrar Syahadat.. Allahu Akbar :::

Yogyakarta – Deddy Corbuzier telah mengikrarkan dua kalimat syahadat sebagai penanda dirinya memeluk Islam di Masjid Al Mbejaji Pondok Pesantren Ora Aji Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (21/6/2019).

Syahadat Deddy Corbuzier dilangsungkan sekitar pukul 12.30 WIB. Hal itu diungkapkan oleh Gus Miftah, yang membimbing Deddy Corbuzier memeluk Islam.

“Setelah jumatan, semoga diberi kelancaran,” ujar Gus Miftah, pengasuh Ponpes Ora Aji.

Gus Miftah mengungkapkan Syahadat dilakukan setelah Jumatan karena Deddy Corbuzier belum belajar salat dan baru mau belajar. Selain itu, mengantisipasi pesawat delayed sehingga dipilih waktu siang hari.

Video Klik Disini


Sumber :
https://www.swamedium.com/2019/06/21/video-deddy-corbuzier-baca-syahadat/


::: Selama 4 Tahun Deddy Corbuzier Dalami Ajaran Islam :::

Jakarta - Deddy Corbuzier dikenal sebagai artis yang beda. Populer, Deddy tidak terlalu suka disebut sebagai artis.

Pemikiran Deddy Corbuzier pun diakui sahabatnya, ustaz Wijayanto, adalah seseorang yang sangat rasional. Selama bertukar pikiran soal Islam, Deddy lebih sering bertanya tentang ide-ide Islam.

"Kalau ke saya hanya ide-ide pemikiran Islam saja," aku ustaz Wijayanto kepada detikHOT, Jumat (21/6/2019).

"Ya memang dia kan orang yang kalau nggak rasional, nggak bisa terima. Tapi saya tekankan juga, agama itu tidak hanya semua rasional, ada doktrinnya. Kalau semua dirasionalkan bukan tidak rasional tapi akal kita nggak jangkau," tambahnya.

Selama saling tukar pikiran, ustaz Wijayanto bersyukur Deddy bisa menerima perdebatannya. Karena Wijayanto memberikan semua penjelasannya dengan rasional.

"Ehm kalau saya selalu welcome, karena ide-idenya rasional jadi tidak pernah ada masalah karena umumnya semua masuk," katanya.

Wijayanto pun menegaskan kepada Deddy Corbuzier, untuk urusan nafsu, Islam bukanlah agama yang enak. Banyak hal dan larangan dalam Islam.

"Jadi kalau mau beragama enak itu jangan Islam, di dunia ini kacamatanya bukan iman. Tapi kalau kacamata orang beragama, Islam itu paling enak, tapi kan apapun nggak bisa, makan babi nggak boleh, banyak nggak bolehnya dibanding agama lain,"
tegas ustaz Wijayanto.
(pus/doc)

Sumber :
https://hot.detik.com/celeb/4594532/selama-4-tahun-deddy-corbuzier-dalami-ajaran-islam


::: Tokoh Idola dan Sihir Media >> Menjadi Besar Karena Propaganda Media :::

Jakarta - Semua orang yang menjadi TOKOH IDOLA di muka bumi ini, pasti asal muasal mereka sangat jelas.

Silsilah keluarganya, siapa orang tuanya, bahkan nenek moyangnya, bagaimana prestasi masa lalunya, suka dukanya dalam meraih sukses, kita akan dengan sangat mudah mengetahuinya.

Kita ambil contoh almarhum GUS DUR. Terlepas dari pro kontra, banyak orang yang tidak suka pada beliau, namun secara objektif harus kita akui bahwa track record masa lalu dan silsilah keluarga beliau sangat jelas.

Demikian pula Soekarno, Amien Rais, Soeharto, Megawati, BJ Habibie, Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, Sandiaga Salahuddin Uno, Anies Baswedan, dan tokoh-tokoh kita lainnya. Semuanya jelas. Clear.

Makanya SEJAK AWAL saya sudah curiga pada si Jae. Masa lalunya masih misteri, silsilah keluarganya masih misteri, namun tiba-tiba tampil sebagai tokoh paling populer di kampung saya, bahkan banyak yang cinta buta padanya. Ini membuat saya bertanya-tanya, “Berapa harga tiket pesawat ke Medan?”

Ups… salah. Bukan itu maksudnya hehehe… 🙂

Tapi yang jelas: PELAJARAN BERHARGA dari kejadian ini adalah:

SIHIR MEDIA ITU SANGAT NYATA.

Coba kita simak kasus KOPI SIANIDA. Siapa sih Mirna dan Jessica itu? Mereka bukan siapa-siapa. Tapi entah kenapa, persidangannya diliput secara live selama berminggu-minggu di televisi nasional. Setiap hari kita disuguhi oleh berita-berita terbaru mengenai kasus kopi sianida. Seolah-olah ini adalah berita paling penting seantero jagad.

Dan karena sudah terlanjur ngetop di media, maka masyarakat pun menilai bahwa Mirna dan Jessica adalah orang yang sangat penting. Padahal aslinya mereka bukan siapa-siapa.

Demikian pula si Jae, tokoh utama di kampung saya.

Mungkin karena beking si Jae udah membayar semua media, maka si Jae pun diliput setiap hari. Diberitakan setiap saat.

Media-lah yang membesarkan Jae. Dia bisa terkenal semata-mata karena dibesarkan oleh media. Padahal aslinya, siapa sih dia?

Bahkan di partai asalnya pun, dia bukan siapa-siapa. Jabatannya tidak jelas.

Maka SIHIR MEDIA pun kembali berlaku. Jae yang sebenarnya bukan siapa-siapa, bahkan masa lalu dan silsilah keluarganya pun masih misteri, namun sihir media membuat masyarakat yakin bahwa dia adalah orang yang sangat penting, sangat layak untuk diidolakan, dan sebagainya.

Karena itu, jika kamu ingin terkenal, ingin diidolakan oleh semua orang, namun selama ini selalu gagal, maka caranya sangat gampang. Bekerjasamalah dengan seorang atau sembilan konglomerat. Maka besok kamu mungkin sudah menjadi THE NEXT JAE.

Selamat mencoba! Semoga sukses, ya.

Jakarta, 8 Juni 2019

*Penulis: Jonru Ginting (Pegiat Media Sosial)

Sumber :
https://www.swamedium.com/2019/06/08/tokoh-idola-dan-sihir-media/


::: Washington Post Angkat Kiprah Sosial FPI.. Media Mainstream Di Indonesia Malah Menutupi Aksi Sosial FPI ! :::

Washington Post : "Ketika Bencana Melanda, Kelompok Islamis Indonesia Yang Pertama Membantu."

Amerika - Media ternama AS The Washington Post mengangkat topik menarik tentang kiprah FPI (Front Pembela Islam) yang dipuji karena terdepan dalam setiap bencana yang melanda berbagai daerah di Indonesia.

"When disaster hits, Indonesia’s Islamists are first to help"
(Ketika Bencana Melanda, Kelompok Islamis Indonesia Yang Pertama Membantu)


Demikian judul artikel di The Washington Post edisi 11 Juni 2019.

Artikel yang ditulis Stephen Wright ini dibuka dengan narasi kisah nyata korban bencana gempa dan tsunami di Palu Sulteng beberapa waktu lalu, seorang ibu tua bernama Anwar Ragaua (50 tahun), yang tak mau menurunkan bendera FPI meski sudah diperingatkan polisi.

Anwar Ragaua, korban bencana, tetap bersikukuh mempertahankan bendera FPI, karena FPI lah yang pertama menolong para korban bencana.

The flags hanging outside Anwar Ragaua’s house have drawn warnings from police, but the wiry 50-year-old vows he’s not taking them down.

After all, the police weren’t there to help when he was the sole fisherman in his village to survive the tsunami that inundated the Indonesian city of Palu at dusk on Sept. 28. Nor was the government. Nor were the aid organizations that swept into the stricken region in remote central Sulawesi.

Instead, the first people to offer him hope — and a new boat — were deployed by a hardline Islamic group notorious for vigilante violence such as storming the offices of Playboy magazine, smashing up stores selling alcohol and attacking minority Muslim sects.

When the wind picks up, it’s the Islamic Defenders Front’s white-and-green flag that flutters outside Ragaua’s house, alongside a much bigger black flag with white Arabic script. The words are a well-known declaration of Muslim faith; similar flags have become associated with violent extremists.


(Bendera yang tergantung di luar rumah Anwar Ragaua telah menarik peringatan dari polisi, tetapi perempuan berusia 50 tahun itu berikrar tidak akan menurunkannya.

Lagi pula, polisi tidak ada di sana untuk membantu ketika ia adalah satu-satunya nelayan di desanya yang selamat dari tsunami yang menggenangi kota Palu di Indonesia pada sore hari pada 28 September. Juga bukan pemerintah. Organisasi-organisasi bantuan juga tidak sampai kesitu yang merupakan daerah terpencil.

Sebaliknya, orang-orang pertama yang memberikan bantuan kepadanya - dan memberikan sebuah kapal baru - dilakukan oleh kelompok Islam garis keras (FPI) yang terkenal karena kekerasan main hakim sendiri seperti menyerbu kantor majalah Playboy, menghancurkan toko-toko yang menjual miras dan menyerang sekte-sekte (menyimpang) Muslim minoritas.

Ketika angin bertiup kencang, bendera putih-hijau Front Pembela Islam berkibar di luar rumah Ragaua, di samping bendera hitam yang jauh lebih besar dengan tulisan Arab putih yang bertuliskan Kalimat Tauhid (bendera Tauhid); bendera serupa telah dikaitkan dengan ekstremis brutal.)


***

Artikel Washington Post juga mengangkat kiprah kemanusiaan FPI di berbagai tempat. Juga sekilas sejarah berdirinya FPI dengan segenap kontroversinya.

Selengkapnya artikel: https://www.washingtonpost.com/world/asia_pacific/when-disaster-hits-indonesias-islamists-are-first-to-help/2019/06/11/ab0110ea-8cae-11e9-b6f4-033356502dce_story.html
***

Kiprah kemanusiaan FPI ini membuat aktivis buruh non-muslim menyatakan keinginannya untuk masuk menjadi bagian dari Laskar FPI.

"...Merinding gua baca ini (artikel Washington Post -red). FPI buka pendaftaran anggota khusus nonmuslim ga sih? Daftar nih gua kalo ada, serius," kata Iyut VB di akun twitternya (@kafiradikal).

...Merinding gua baca ini.

FPI buka pendaftaran anggota khusus nonmuslim ga sih? Daftar nih gua kalo ada, serius. (``,)https://t.co/CvzPsN6gKq

— K.H. Iyut~Kafir Hybrid Iyut (@kafiradikal) 13 Juni 2019

KOMENTAR NETIZEN :

Om Jin
saya dulu yg benci FPI krn framing2 kotor media setan...skrg saya FPI Lover

Abdullah Yeslam Kindi
Allahu Akbarrr...sumpah ane jg merinding baca ini posting...Semoga FPI tetaplah menjad FPI...yg akan selalu berada di garis terdepan menolong sesama umat manusia dan tetap menegakkan amar ma'ruf dan nahi mungkar...

Miftahul Munir
sy doakan Iyut semoga segera dapat hidayah.

Sugeng Riadi
Sementara itu di pihak lain ada yang mencari orderan proyek ketika bencana melanda, melakukan korupsi program rehabilitasi pascabencana

Salman Alfarisi
Ternyata kebenaran yang hakiki adalah Allah SWT. Kalau Allah menurunkan dikalangan umat islam ini untuk berjuang diatas suatu kebenaran. Dan berjihat dgn amarmaruf nahimunkar. Itu akan terjadi.

Marsudi Laksono
Kami butuh bukti, bukan janji2, FPI lah bertindak, dan dak perlu berjanji


Sugeng Riadi
Yang paling pancasilais mikir dulu kalo ada bencana

Bang Jay
MasyaAllah...Ormas yg dituduh Radikal ternyata memang Radikal Dalam Membantu Sesama Manusia...saya bukan anggota FPI, tapi saya Cinta Mati dengan FPI...Allahu Akbar...

Km
Banser mana banser...

Ita Arun
I love fpi

Muhammad Iahak
Jadi Nggak Perlu Teriak-teriak Paling Pancasilais. Ketika Ada Bencana Ngumpet.
Memang FPI Paling Radikal Kalau Dalam Membantu Bencana Alam. Kalau Partai PKS.


Abu Ahnaf
Biar imbang & nggak bikin iri, coba WP menayangkan kiprah banser di Indonesia, jagain gereja, geruduk ceramah para ulama, bakar bendera tauhid, makan duit kemenpora 3M tp nggak diusut ... blm bacotnya yg kotor & penuh kebencian nantang2 FPI dll ...

Iskak Jerolas
....dan gak perlu koar2 paling toleran, paling NKRI, paling Pancasila dll

Sumber :
https://www.portal-islam.id/2019/06/washington-post-angkat-kiprah-fpi.html


Selasa, 25 Juni 2019

::: Innalillahi.. Robby, Pria Yang Lehernya Berlubang Akibat Rokok Meninggal Dunia :::

Beberapa waktu lalu, nama Robby Indra Wahyuda mendadak populer di media sosial, khususnya Facebook sejak ia rajin menceritakan pengalamannya setelah divonis dokter menderita kanker larynx. Akibat kanker tersebut, Robby harus merelakan kehilangan suaranya.

Perjuangan Robby melawan kanker berakhir setelah dirinya menghembuskan napas terakhir pada Selasa (23/6). Menurut keterangan Gerakan Muda FCTC (Framework Convention on Tobacco Control), Robby meninggal pukul 14.00 WIB di usia 27 tahun.

"Selamat berpulang Robby, istirahatlah di sisi-Nya, tapi estafet perjuangan idealisme akan terus kami bawa sampai garis finish," tulis Gerakan Muda FCTC melalui akun Twitter-nya, Rabu (23/6).

Tidak cuma menuliskan pengalamannya setelah terkena kanker di Facebook pada 2014, pria yang bekerja di Dinas Pendidikan Kota Samarinda ini juga mengunggah foto-foto saat ia menjalani pengobatan hingga menjalani operasi di rumah sakit. Dalam salah satu foto, tampak istri Robby setia menemaninya hingga tertidur di samping kasur rumah sakit.

"Saat kanker stadium 3 yang aku idap. Istriku rela menemani dan menjagaku sampai pagi. Love u sayang," tulis Robby.

Meski kanker larynx yang disebabkan karena kebiasaannya merokok telah merenggut suaranya, Robby meminta perokok lain untuk segera berhenti merokok.

"Aku bukan menakut-nakuti kalian. Saya cuma berkata kami adalah contoh korban kenikmatan rokok yang selalu mengisi waktu luang kita biar ga stres. Dan rasanya mantap setelah habis makan."
 
Sumber :
http://www.merdeka.com/peristiwa/robby-pria-yang-lehernya-berlubang-akibat-rokok-meninggal-dunia.html

MUSLIM.. STOP MEROKOK !


::: Kisah Haru Robby Menyesal Bilang : "Merokok Mati, Tak Merokok Juga Mati !" :::

Robby Indra Wahyuda, seorang aktivis anti rokok meninggal dunia karena menderita kanker larynx yang mengakibatkannya kehilangan suara.

Di akhir hidupnya Robby terus berjuang mengkampanyekan antirokok. Dia tak mau ada orang bernasib sama seperti dirinya.

Robby pernah menulis kata-kata yang kemudian sangat disesalinya. Kata-kata ini lazim digunakan para perokok jika ditegur supaya berhenti merokok.

"Lucu juga ya hidup gw
Teriak lantang

"MEROKOK MATI GAK MEROKOK MATI. MEDING MEROKOK SAMPAI MATI."

sekarang gw ngeluh ngeluh di sosmed.
Kenapa... kenapa harus gw yg kena sakit ini....
Yah itu lah manusia...
Maklumin aja yah klo gw banyak ngeluh karena kebodohanku dulu.."


Di status lain, Robby menuliskan betapa mengerikannya penyakit yang dideritanya. Pengobatannya sangat mahal, hidupnya menderita.

"Kenapa mesti seram liat lubang di leher?

Yang seram di balik lubang itu.
Saya gak punya jakun dan tenggorokan.
Apa aja yg tidak berfungsi
Tidak bisa bicara.
Tidak dapat mencium bau
Tidak bisa meludah cuiihh kaya orang

Gak bisa bicara? Yang jelas membuat penderita cepat marah atau tempramental... karena merasa tidak dimengerti

Gak bisa mencium bau. Sedih jg sih gak bisa cium aroma makanan...

Jadi yg seram lobangnya apa di balik lobangnya.."


Di akhir hayatnya, Robby terus melawan tembakau. Dia membuat petisi agar Jokowi mengadopsi Konvensi Pengendalian Tembakau atau FCTC (Framework Convention on Tobacco Control).

Sumber :
http://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-haru-robby-menyesal-bilang-merokok-mati-tak-merokok-juga-mati.html


::: Nabi Larang Shalat Cepat dan Tergesa :::

“Ulangilah shalatmu karena sesungguhnya engkau tidaklah shalat,” demikian kata Rasulullah pada orang shalat tergesa-gesa

DALAM hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa sallam memerintahkan kepada orang yang “ngebut” shalatnya untuk mengulangi shalatnya.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika masuk masjid, maka masuklah seseorang lalu ia melaksanakan shalat. Setelah itu, ia datang dan memberi salam pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau menjawab salamnya. Beliau berkata, “Ulangilah shalatmu karena sesungguhnya engkau tidaklah shalat.” Lalu ia pun shalat dan datang lalu memberi salam pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau tetap berkata yang sama seperti sebelumnya, “Ulangilah shalatmu karena sesungguhnya engkau tidaklah shalat.” Sampai diulangi hingga tiga kali. Orang yang jelek shalatnya tersebut berkata, “Demi yang mengutusmu membawa kebenaran, aku tidak bisa melakukan shalat sebaik dari itu. Makanya ajarilah aku!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengajarinya dan bersabda, “Jika engkau hendak shalat, maka bertakbirlah. Kemudian bacalah ayat Al Qur’an yang mudah bagimu. Lalu ruku’lah dan sertai thuma’ninah ketika ruku’. Lalu bangkitlah dan beri’tidallah sambil berdiri. Kemudian sujudlah sertai thuma’ninah ketika sujud. Kemudian bangkitlah dan duduk antara dua sujud sambil thuma’ninah. Kemudian sujud kembali sambil disertai thuma’ninah ketika sujud. Lakukan seperti itu dalam setiap shalatmu.” (HR. Bukhari no. 793 dan Muslim no. 397).*

Sumber :
http://www.hidayatullah.com/kajian/hadits-harian/read/2015/06/29/73207/nabi-larang-shalat-cepat-dan-tergesa.html


::: Hanya 2 Pilihan untuk Muslim Afrika Tengah: "Masuk Kristen Atau Mati !" :::

RABAT - Pascapemberontakan yang dipimpin Muslim-Séléka tahun 2013, Republik Afrika Tengah telah diguncang oleh kekerasan dan konflik sektarian berdarah.

Para milisi Kristen membalas penggulingan pemimpin Kristen, François Bozize, yang telah berkuasa sejak tahun 2003 melalui kudeta militer.

"Sejak akhir 2013 dan pembantaian awal 2014, Muslim di negara tersebut menghadapi penyiksaan dan ancaman kematian oleh milisi Kristen," tulis Amnesty Internasional dalam laporannya yang diterbitkan 31 Juli lalu, dilansir dari Morocco World News, Selasa (4/8).

Laporan Amnesty International berjudul "Identitas yang Terhapus: Muslim di Wilayah Etnis Dibersihkan dari Republik Afrika Tengah" itu menuliskan, Muslim di Republik Afrika Tengah menghadapi depresi dan dipaksa untuk masuk agama Kristen di bawah ancaman hukuman mati.

Laporan juga menyebutkan, Muslim telah dilarang oleh milisi bersenjata anti-Balaka untuk mempraktikkan agama mereka di depan umum. Muslim yang selamat dari pembantaian tahun lalu sedang terancam dan telah dipaksa masuk Kristen di bawah ancaman kematian.

"Di daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh pasukan perdamaian PBB, Muslim menjadi target kekerasan, tanpa mendapat perlindungan hukum," tambah Amnesty Internasional.

Menurut laporan PBB, milisi anti-Balaka menggerebek rumah Muslim, membunuh anak-anak dan perempuan, serta melakukan penjarahan dan perusakan. Milisi anti-Balaka juga menghancurkan masjid dan tempat-tempat ibadah kaum Muslim untuk menghapus semua jejak dari komunitas Muslim di negara ini.

Di tengah kekacauan dan ketidakamanan ini, Muslim di bagian barat Republik Afrika Tengah tidak memiliki kebebasan untuk mempraktikkan ibadah di depan umum. Mereka telah dipaksa untuk menyembunyikan agama mereka, atau menghadapi penyiksaan dan kematian.(dm).

Sumber :
Piyungan


::: DIKEPUNG MISIONARIS MUSLIM PAPUA MEMBUTUHKAN BANTUAN >> AYO KITA BANTU ! :::

Missionaris berkata mereka mau menjadi lilin yang menerangi sekitarnya, karenanya kita jangan menjadi lilin !

Perbedaan antara kata dan realita adalah salah satu hal yang sangat berbahaya, Mereka orang yang pandai berkata namun tidak mempraktekkannya..

“Tidakkah mereka berakal?” (QS. Al-Baqarah: 44)

Jundub bin Abdillah Al-Bajali mengatakan, “gambaran yang tepat untuk orang yang menasihati orang lain namun melupakan dirinya sendiri adalah laksana lilin yang membakar dirinya sendiri untuk menerangi sekelilingnya.” (Jami’ Bayan Ilmi wa Fadhlih, 1/195)

Saya kutip syair yang disampaikan oleh manshur al-Fakih, “Sungguh ada orang yang menyuruh kami untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka lakukan, sungguh orang-orang gila. Dan sungguh mereka tidaklah berterus terang.” (Tafsir Qurthubi, 1/410)

Sungguhkah kita cinta Allah Subhanahu Wa Ta'ala? Benarkan Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wassallam teladan kita? Sudahkan kita buktikan kepada diri kita sendiri dan sudahkah terbukti dalam pengorbanan dan tindakan nyata kita?

Apakah ke Islaman kita hanya kata - kata pemanis bibir kita saja? Tegakkan syariat dimulai dari diri kita sendiri !

"Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."
(QS. As-Shaff: 2-3)

Mari kita hidupkan silaturrahiim ukhuwah islamiyah menegakkan amar makruf nahi munkar. Karena amar makruf itu wajib bagi orang yang mampu melakukannya dan tidak khawatir adanya bahaya menimpa dirinya !

Mohon doa restu pengorbanan dan dukungan nyata untuk saudara - saudara kita di Papua kita bangun Pondok Pesantren, kita dirikan Masjid, kita ajari mereka sholat, ajari mereka adab dan ilmu..

Sudah cukup ratusan tahun (kristenisasi dan perampokan sumber daya alam Papua sudah terjadi sejak dua misionaris papua yakni Johan Gottlob Geissler dan C.W. Ottow, datang pertama [ada tanggal 5 Februari 1855 dipulau Manansbari (Mansinam) Manokwari -Papua barat) Papua tidak kunjung sejahtera, sampai hari ini foto telanjang dan keterbelakangan, kekurangan dan kelemahan saudara kita sesama manusia di ekploitasi.

Muslim Bersatu Muallaf Berseru

Karena ridho dan pertolongan Allah sudah ribuan saudara kita yang dulu telanjang dan korban missionaris sekarang lihatlah mereka semua sudah tidak minum minuman keras (mabuk) -> missionaris meracuni masyarakat Papua dengan memberi saudara kita minuman keras !

Mereka sekarang tidak melakukan hal yang sia - sia, rajin belajar, sopan, ramah, taat beribadah, rajin belajar, rajin berdzikir dan juga mengaji, mereka berpuasa dan mendoakan kebaikan untuk tanah Papua dan orang tua mereka, mereka tidak cinta dunia dan tidak takut mati, kembali ke Papua untuk membangun tanah Papua dan syahid di jalan Allah adalah cita - cita mereka !

In Syaa Allah masa depan Papua cemerlang dan sejahtera melalui mereka - mereka MASA DEPAN PAPUA doa kami Mualaf Indonesia dan keluarga besar Mualaf Center Indonesia untuk saudara - saudari kami di pondok pesantren AFKN Nuu Waar dan Papua, khususnya mualaf - mualaf di Papua yang terus bertambah !

Terjemahan surat Ar-Ra'd ayat 11:
artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”

Papua tidak perlu merdeka ! Dengan Islam in syaa Allah hidup sejahtera, sukses bahagia dunia dan akhirat !

Rasulullah telah mewariskan agama ini dan ini merupakan tanggung jawab terbesar bagi kita. Dan kitalah yang harus menjaga dan menegakkan syariat Islam dimuka bumi ini.

Kita semua pasti berdiri dihadapan Allah untuk bertanggung jawab terhadap amalan kita masing-masing, dan kita akan berbincang dengan Rasulullah bagaimanakah kita melakukan yang terbaik untuk Allah dan untuk Islam?

Amin !


Sumber :
https://www2.facebook.com/MualafCenter/posts/686158564863183


::: Kekaguman Paige Botello Terhadap Islam : "Islam Sangat Dapat Diterima Oleh Akal." :::

[Ilustrasi]
Paige Botello, seorang karyawan di salah satu toko buku besar AS, Barnes & Nobel, ini mengawali jalannya menuju Islam karena pengalaman unik.

Pasca insiden bom 9/11 yang menghantam gedung WTC di NewYork, buku Islam di tokonya tiba-tiba ludes terbeli. Fenomena itu pun kemudian menghantarkan Paige untuk memperoleh hidayah Islam.

“Semua buku tentang Islam, Timur Tengah, bahkan Alquran habis terjual sehari setelah insiden, yakni 12 September. Tentu saja saya berpikir ini sangat menarik. Namun, saya tak tahu-menahu tentang Islam,” ujar Paige dalam sebuah acara mualaf di Algarian TV, dan dapat disaksikan di YouTube.

Larisnya buku Islam dan kitabullah membuat Paige amat penasaran. Ia pun kemudian melihat sebuah buku bertajuk Islam for Dummies. Ia kemudian membeli dan membacanya. Dari buku tersebut, Paige merasakan takjub yang amat sangat.

Menurutnya, Islam sangat dapat diterima akalnya. “Ada banyak hal yang benar-benar indah di dalam Islam. Aku pun kemudian mendapati diri sangat tertarik karena rasionalitas agama Islam. Ini agama yang sangat rasional, semuanya masuk akal,” ujarnya sembari mengangkat bahunya, tak habis pikir, tak habis kagum pada Islam.

Sejak kecil, Paige hidup sebagai atheis. Ayah angkatnya merupakan seorang anti-Tuhan. Alhasil, ia dan kakaknya pun tumbuh dalam didikan tak percaya sedikit pun tentang Tuhan.

Paige sempat mencoba beberapa agama untuk mengetes ketertarikan hatinya. Namun, semua agama yang pernah dikenal Paige tak mampu menembus rasionalitas akalnya. Tak ada agama yang membuatnya jatuh hati sebelum akhirnya ia amat terkagum-kagum dengan Islam.

Paige pun tumbuh menjadi seorang pemudi yang kritis. Ia sangat tertarik pada ilmu filsafat. Sebagai seorang athesis, ia pun gemar mengkaji teologi dan sejarah agama. Setelah mengenal Islam, ia pun menyimpulkan sesuatu yang mengejutkan mengenai tiga agama ibrahimiyyah.

“Sangat menemukan hal menarik bahwa Islam berasal dari Kristen dan Kristen tentu saja berasal dari Yahudi. Ada pesan yang sama dari sini. Saya berpikir Tuhan sepertinya terus memberikan pesan, namun manusia selalu tak paham,” katanya.

Hidayah yang dicarinya sendiri itu pun tiba. Paige mulai mantap untuk berislam. Ia pun mendatangi masjid yang selama ini menjadi tempat yang menakutkan baginya. Selama ini, kata Paige, televisi menayangkan hal-hal yang menakutkan tentang Islam dan masjid.

Kendati demikian, kemantapan hati pada hidayah tak akan sirna. Paige menepis segala ketakutannya dan melangkahkan kaki menuju masjid untuk kali pertama. “Aku takut pergi ke masjid. Tapi, aku merasa ingin mencari agama dan untuk itu aku harus bertemu dengan orang-orang yang pergi ke masjid,” kata Paige.

Itulah kali pertama Paige bertemu seorang Muslim. Ia pun kemudian memperoleh kebulatan tekad untuk bersyahaadat. Namun, ia menyembunyikan keislamannya. Apalagi, saat itu ia merupakan seorang ibu rumah tangga.

Paige yang diam-diam mempelajari dan memeluk Islam tak pernah diketahui keluarganya, terutama sang suami, Tim Botello. Namun, siapa sangka, Tim ternyata telah mempelajari Islam, bahkan tertarik untuk memeluk agama rahmatan lil alamin ini.

“Ketika Tim memutuskan untuk menjadi seorang Muslim, aku benar-benar tergelitik karena aku telah menjadi Muslim beberapa bulan sebelum Tim mengatakan keinginannya itu,” ujar Paige dengan mata berbinar.

Paige sempat sedih saat telah menjadi Muslim. Maka, itu artinya ia tak dapat menjalin hubungan pernikahan dengan non-Muslim. Namun, Paige pun tak tega dan tak mampu meninggalkan suami tercintanya. Saat itu, wanita kelahiran asli AS ini benar-benar dirundung dilema.

Saat mengetahui keinginan Tim untuk berislam, kebahagiaan Paige tak terkira. “Dalam waktu enam bulan setelah saya bersyahadat, ia kemudian bersyahadat juga,” katanya girang dan bersyukur.

Tak hanya sang suami, putrinya, Kayla Botello, pun menyusul memperoleh hidayah Allah. Kayla mengenal Islam bermula dari sang ibu. Berbeda dengan kisah Tim, Paige mengenalkan Islam kepada putri tercintanya itu. Sambutan hangat pun datang dari Kayla.

Meski sedari kecil keluarganya tak pernah memeluk agama namun hati kecil Kayla selalu berkata untuk percaya kepada Tuhan. Kayla pun memeluk Islam. Saat ini, ia bahkan telah bersuamikan Muslim, seorang keturunan Suriah-Amerika bernama Yasser. 

Keluarga Botelli tampak bahagia dengan identitas keislaman mereka. Tinggal di Kota Denver, mereka menjalankan syariat agama dengan baik. Paige dan putrinya bahkan sangat pede mengenakan jilbab ke manapun mereka pergi. Meski jilbab amat asing di negeri minoritas Islam, mereka tetap merasa nyaman dengan berjilbab.

Meski saat ini beridentitas sebagai Muslim, keluarga Paige tetap bersosialisasi dengan baik. Mereka tak pernah mengalami kesulitan menjadi Muslim di Negeri Paman Sam tersebut. Mereka amat bangga dengan keislaman mereka.(dm).

Sumber :
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/18/12/15/pjr62i313-larisnya-buku-islam-dan-kitabullah-buat-paige-penasaran


::: Masya Allah.. Richard Stephen Gosal (Putera Pendeta), Mengenal Islam Melalui Musik Underground dan Malcom X :::

JAKARTA --  Lagu-lagu Rage Against The Machine (RATM)  selalu mengusung ramuan musik punk, hip-hop, dan trash.

Penggemar ketiga aliran musik ini, terutama punk dan trash, mayoritas berasal dari komunitas underground--komunitas yang selalu diidentikkan mempunyai budaya yang negatif serta sedikit menyimpang dari norma-norma yang telah tertanam di masyarakat.

Terlepas dari semua stigma negatif ini, justru bagi seorang Richard Stephen Gosal, dari komunitas underground inilah dia mulai tertarik untuk mengenal agama Islam lebih jauh. ''Saya suka sekali dengan (lagu-lagu) Rage Against The Machine. Bahkan, sampai sekarang saya menaruh respek meskipun mereka bukan orang Islam,'' ungkap mualaf yang kini menggunakan nama Muhammad Thufail al-Ghifari.

Dari salah satu lagu yang dibawakan RATM, pria yang sejak remaja memang menyukai aliran musik underground ini mengenal Malcolm X--tokoh mualaf kulit hitam Amerika Serikat yang memperjuangkan hak asasi kaum kulit hitam di negeri Paman Sam tersebut. Tidak hanya dalam lagu band RATM, nama Malcolm X juga Thufail temukan dalam lagu grup hip-hop asal New York (AS) yang ia sukai, Public Enemy.

Rasa penasaran terhadap tokoh pejuang hak asasi manusia asal Amerika ini mendorong Thufail untuk mencari berbagai informasi mengenai kehidupan sang tokoh. ''Saya belajar banyak tentang dia. Dari Malcolm X ini kemudian saya mengenal Muhammad Ali dan Nabi Muhammad SAW,'' ujarnya.

Pada saat ia masih memeluk agama Kristen Protestan, kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai pendeta kerap mendoktrinnya bahwa Nabi Muhammad SAW adalah gambaran orang yang suka berperang, main perempuan, memiliki jenggot, berasal dari suku kedar (anti-christ), menyesatkan umat manusia dengan Alquran, dan pengikutnya akan binasa di neraka.

Ada kalimat yang mengungkapkan kekaguman Malcolm terhadap umat Islam.

Dari salah satu literatur mengenai Malcolm X yang dibacanya, menurut Thufail, ada satu kalimat yang diucapkan sang tokoh kepada Muhammad Ali--petinju legendaris AS--yang membuatnya terkesan. Ketika Muhammad Ali mengecam kaum kulit putih yang menindas yahudi dan orang kulit hitam, Malcolm justru berkata, ''Di Makkah, saya lihat orang bermata coklat, biru, hitam serta berkulit putih, hitam, dan coklat semuanya duduk bersama.''

Kalimat yang mengungkapkan kekaguman Malcolm terhadap umat Islam tersebut, membuat ia semakin tertarik dengan Islam. Meski dididik dengan ajaran Kristen Protestan yang cukup ketat, agama Islam bukanlah sesuatu yang baru bagi Thufail.

''Sejak di SMP, saya banyak bergaul dengan teman-teman yang beragama Islam. Bahkan, di antara mereka banyak yang sering menggoda saya dan mengatakan kapan saya masuk Islam,'' paparnya.

Dari belajar mengenai Malcolm, hingga suatu ketika Thufail merasa jenuh dengan kehidupan yang dijalaninya sebagai seorang penganut paham ateis. Kejenuhan yang sama pernah ia alami ketika masih memeluk Kristen Protestan. Saat itu, ia masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Ketika di bangku SMP itulah ia mulai tertarik dengan buku-buku mengenai sosialisme dan komunisme.

Ajaran sosialisme dan komunisme ini di kemudian hari banyak memengaruhi pola pikir Thufail. Hingga akhirnya, saat duduk di bangku kelas 2 SMA (sekitar tahun 1999-2000--Red), ia memutuskan menjadi seorang ateis. ''Saya tidak mengimani lagi Yesus Kristus dan menganggap agama hanya membuat orang saling membunuh dan berperang.''

Kejenuhan terhadap paham ateisme yang dianut Thufail, bermula dari fenomena sweeping terhadap kelompok beraliran kiri di Tanah Air yang terjadi pada kurun waktu tahun 2000-2001 oleh kelompok Pancasilais. Ketika terjadi sweeping itulah, ungkapnya, banyak tokoh PRD (Partai Rakyat Demokratik)--tempat Thufail pernah bergabung menjadi salah seorang anggotanya--tidak bertanggung jawab terhadap penahanan simpatisan-simpatisan mereka yang berada di kelompok underground di daerah-daerah.

''Para tokoh PRD ini menghilang, ada yang karena diculik dan ada yang bersembunyi. Di sini awal mula saya kecewa dengan yang dinamakan revolusi diri,'' tukas vokalis band rock indie The Roots of Madinah ini.

Rasa jenuhnya ini kemudian ia lampiaskan kepada seorang sahabatnya, sesama anak band di komunitas underground. Walaupun memiliki pergaulan di komunitas underground, menurut Thufail, sahabatnya ini tidak pernah meninggalkan kewajibannya sebagai seorang Muslim untuk menunaikan ibadah shalat kendati saat itu ia sedang manggung.

Kepada sahabatnya ini, Thufail mengutarakan niatnya untuk masuk Islam. Bukan dukungan yang ia peroleh, justru larangan dari sang sahabat. Pelarangan tersebut, ungkapnya, karena sahabatnya itu tidak menginginkan keputusan dirinya untuk masuk Islam lebih karena faktor emosional sesaat. Sahabatnya ini menginginkan jangan sampai begitu ia masuk Islam terus di kemudian hari memutuskan untuk murtad.

''Menurutnya, saya tidak hanya akan kehilangan dia sebagai teman, tapi teman-teman yang lain bakal nggak suka sama saya,'' ujarnya mengenang perkataan sahabatnya kala itu.

Thufail tidak lantas menyerah. Kemudian, ia menemui teman-teman lainnya dari kalangan komunitas underground yang beragama Islam. Dengan bertempat di pinggir jalan yang berada di Kompleks Perumahan Taman Kartini, Bekasi, Thufail mengucapkan syahadat di hadapan teman-temannya ini. ''Peristiwa itu terjadi tahun 2002 dan yang menjadi saksi saya ketika itu teman-teman yang memakai baju Sepultura, Kurt Cobain, dan Metallica.''

Keputusannya untuk masuk Islam membuat kedua orang tuanya marah dan mengusirnya dari rumah. Keputusannya ini, ungkap Thufail, juga berdampak terhadap penghidupan orang tuanya. Gereja yang selama ini menjadi tempat mata pencaharian ibunya terancam ditutup begitu mengetahui ia masuk Islam. ''Sampai-sampai mama itu menyembunyikan keislaman saya dari para jemaat.''

 
Tinggal di jalanan, setelah diusir dari rumah, ia jalani selama tiga bulan. Beruntung Thufail bertemu dengan seorang teman lama yang menawarinya untuk menjaga rumahnya yang sedang direnovasi. Selama menjaga rumah temannya ini, tidak hanya memperoleh tempat tinggal, ia juga mendapatkan jatah makan setiap hari.

Masalah muncul ketika renovasi rumah selesai. Thufail saat itu tidak tahu akan tinggal dimana. Namun, oleh ayah temannya ini dia ditawari pekerjaan di sebuah sekolah tinggi, tempat ayah temannya ini menjabat sebagai rektor. Dengan hanya berbekal selembar CV (curriculum vitae), ia lalu melamar dan diterima sebagai petugas cleaning service dengan gaji sebesar Rp 600 ribu per bulan.

Ketika bekerja sebagai petugas cleaning service, ia berkenalan dengan Ustadz Nur Hasan yang merupakan imam Masjid Baiturahim Perumahan Taman Kartini, Bekasi. Oleh sang ustadz, ia ditanya bersyahadat di mana. ''Ketika saya jawab di pinggir jalan, beliau bilang syahadat saya tidak sah. Akhirnya, saya baca syahadat lagi di Masjid Baiturahim,'' ujarnya.

Sejak bersyahadat untuk kedua kalinya ini, menurut Thufail, mulai timbul keinginan untuk belajar membaca Alquran dan pengetahuan mengenai ajaran Islam lainnya. Kemudian, ia ketemu dengan seorang ustadz yang pada saat itu juga merupakan pengurus sebuah partai politik berideologi Islam. Pelajaran pertama yang didapatkannya adalah mengenai dua kalimat syahadat. ''Ketika itu semua anggota halakah disuruh syahadat lagi sama beliau. Jadi, syahadat saya tiga kali.''

Kendati sudah membaca syahadat hingga tiga kali, Thufail tidak langsung mempercayai adanya Allah SWT sebagai sang Maha Pencipta. Dia mulai meyakini keberadaan Allah SWT, justru ketika dirinya diizinkan untuk bertemu dengan sesosok makhluk gaib untuk pertama kalinya.

''Setelah bertemu dengan sosok gaib ini, saya mulai berpikir secara logika bahwa segala sesuatu di bumi ini pasti punya dua sudut pandang, ada benar dan salah, ada hitam dan putih. Begitu juga, ada benda dan yang menciptakan benda tersebut,'' paparnya.

Setelah memeluk Islam, ia mendapatkan ketenangan batin yang tidak pernah diperoleh sebelumnya. Di samping itu, ia merasa lebih optimistis dalam menjalani kehidupan dan lebih bisa mensyukuri hidupnya. ''Ketika saya menaruh hukum Allah SWT di atas segala apa pun, saya tidak takut mati, tidak takut miskin, tidak takut lapar.''

Keinginannya saat ini, menurut Thufail, adalah bagaimana ajaran Islam tidak hanya bisa dinikmatin di Masjid, tetapi juga di lingkungan komunitas underground. Diakuinya, hingga kini memang masih belum ada ustadz yang peduli dengan komunitas underground ini.

''Ada banyak teman saya yang tatoan, mabuk, tapi kalau bicara Islam diinjak-injak dia sudah nggak mau dialog. Dia pasti akan ambil parang dan ditebas orang itu,'' ungkapnya.

Karena itulah, melalui musik yang disuguhkannya bersama band rock yang dibentuknya, The Roots of Madinah, dia mau merangkul para temannya yang Muslim yang ada di komunitas underground untuk berhijrah. Aliran musik rock yang dikemas dalam lagu-lagu bersyair religi Islami, ia harapkan juga bisa menjadi senjata untuk menghantam balik musik-musik Yahudi.

''Saya bikin musik ini supaya ngebalikin orang Yahudi lagi. Mereka kan ngancurin saya waktu dulu, membuat saya keluar dari Kristen dan menjadi ateis dengan musik,'' katanya menandaskan.(dm).



Sumber :
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/19/01/09/pl21f9313-mengenal-islam-melalui-musik-underground-dan-malcom-x


Senin, 17 Juni 2019

::: Muhammadiyah Haramkan Rokok, Ini Alasannya :::

JAKARTA -Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan organisasinya mengharamkan rokok karena produk itu berdampak buruk bagi kesehatan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.

Dalam diskusi di Jakarta, Selasa, Anwar menjelaskan pendekatan yang digunakan untuk menghukumi konsumsi rokok.

"Menghukumi sesuatu yang belum jelas perlu dua pendekatan, yaitu syariah dan ilmiah. Dalam pendekatan syariah, Allah menghalalkan segala sesuatu yang baik dan mengharamkan yang buruk," katanya.

Karena tidak ada ayat Alquran yang secara khusus menyebut tentang rokok, ia menjelaskan, maka kajian mendalam dan empiris diperlukan untuk mengetahui apakah rokok merupakan barang yang baik atau buruk.

Dalam hal ini, hasil penelitian para ilmuwan telah menunjukkan bahwa rokok mengandung zat-zat yang berbahaya dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan epidemi rokok telah menyebabkan 4,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok.

"Bila pengendalian tembakau tidak dilakukan dengan baik, WHO menyatakan bisa mengancam delapan juta nyawa per tahun,"
ujarnya.

Anwar menjelaskan bahwa Islam mengajarkan untuk tidak mengonsumsi sesuatu yang bisa menjatuhkan diri dalam kebinasaan atau kematian serta barang yang memabukkan dan melemahkan. (Baca: PGI: Hanya Muhammadiyah yang Jelas Haramkan Rokok)

"Islam juga melarang perilaku boros dan menghambur-hamburkan uang. Orang yang boros adalah sahabat setan,"
tuturnya.

"Umat Islam juga diajarkan untuk memikirkan orang lain. Tidak boleh mencelakai diri sendiri maupun orang lain," katanya.

Anwar merupakan salah satu pembicara dalam diskusi publik mengenai pandangan pemuka agama soal rokok dan kemiskinan yang diselenggarakan Center for Health Economics and Policy Studies (CHEPS) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia bekerja sama dengan Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Indonesia Institute for Social Development (IISD).

Pembicara lainnya meliputi Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt Bambang H Wijaya, Bendahara Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Ida I Dewa Gede Ngurah Utama, Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Soesatyo dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Mukhaer Pakkana. * [Antara/Syaf/voa-islam.com]

Sumber :
http://www.voa-islam.id/read/indonesiana/2017/08/29/52901/muhammadiyah-haramkan-rokok-ini-alasannya/


Jumat, 14 Juni 2019

::: Waspada ! Akun FB Anti Islam Memprovokasi Umat.. Kenapa FB Membiarkan ? :::

Akun Facebook Komunitas Anti Islam belakangan ini terus saja menebar kebencian terhadap agama Islam secara terbuka.

Namun demikian, umat Muslim di Tanah Air diharapkan tidak terpancing dengan upaya-upaya provokasi yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab tersebut.

"Umat Islam harus menunjukkan bahwa Islam adalah agama damai dan kasih sayang. Apalagi, penghinaan dan penodaan itu sendiri tidak mengurangi nilai kemuliaan agama kita," tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Saleh P Daulay, kepada ROL, Jumat (17/10).

Ia mengatakan, aparatur negara seharusnya bisa segera mengambil tindakan tegas terhadap akun-akun media sosial yang menghina Islam. Selain berusaha menangkap para pelakunya, pemerintah juga diharapkan dapat melakukan komunikasi dengan pihak pengelola media sosial supaya akun-akun penebar kebencian tersebut ditutup.

Saleh yakin, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah tersebut, karena salah satu fungsi negara adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban sosial. "Kalau pemerintah meminta agar akun tersebut ditutup, lalu pihak FB (Facebook) tidak mau melakukannya,  pemerintah kan bisa menutup akses FB di Indonesia. Ada banyak negara yang pernah menolak kehadiran FB. Kalau di luar negeri saja bisa, tentu di Indonesia pun saya kira bisa," tuturnya.



Sumber :
Republika







::: Beribu Cara Dilakukan untuk Bantu Gaza :::

Berita negatif yang bikin miris,  ‘pintu Rafah’ sebagai satu-satunya akses ke Jalur Gaza, dibuka-tutup  semaunya oleh otoritas Mesir.

Karena itulah bantuan dunia ke Gaza terhambat. Bahkan tak semua lembaga dunia bisa dapat izin masuk Gaza.  Apakah lantas dunia ‘berhenti’ membantu Gaza?

Benar, pemerintah Mesir mengetatkan aturan masuk ke Palestina (melalui pintu Rafah). Sampai tulisan ini dibuat, sejumlah lembaga non-pemerintah (NGO) Eropa seperti MSF, NGO Norwegia, Swedia, dan Denmark juga terhalang dalam upaya menyalurkan bantuan secara langsung pada korban di Gaza.

NGO Eropa bahkan tidak mendapat surat izin dari Kementerian Mesir sama sekali.

“MAPIM (Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia/Malaysian Consultative Council of Islamic Organisation) sudah empat kali mencoba sejak April lalu, tetap tak berjaya,” kata Direktur ACT Cabang Malaysia, Mohammad Riadz Hasyim yang memimpin Tim SOS Palestine kedua tahun ini. Salah satu pertimbangan sehingga ACT Malaysia memimpin tim, karena Malaysia sejak lama bebas visa ke Mesir.

Tim kedua ini merupakan ikhtiar setelah melewati berbagai persiapan selama sepekan di Kairo. Prosedur sudah dilakoni,  pelaporan rencana ke pihak Kedutaan Besar RI dan Kedutaan Malaysia di Kairo, berkoordinasi dengan NGO dan badan lain sebagai langkah  mencari peluang masuk ke kawasan yang menjadi sasaran pemboman Zionis Israel. Tim sebelumnya, terganjal masalah yang sama. Mereka mengurus proses perizinan melalui Jordania, dipimpin Andhika Purbo Swasono.

ACT menyiapkan  sejumlah personal strategisnya untuk siap merespon krisis Palestina, meskipun giliran keberangkatan tak bisa ditetapkan segera. “Kabar terhambatnya tim Indonesia dan Malaysia masuk Gaza bukan berarti bantuan tak tersalur.

Semua bisa masuk Gaza, insya Allah, dengan banyak ikhtiar, doa dan keyakinan. Risiko apapun, sudah menjadi hal yang siap dihadapi para pegiat kemanusiaan. Masyarakat Indonesia dan Malaysia di manapun berada, selain membantu dana, doakan kami sukses menunaikan amanah,” ungkap N. Imam Akbari, Senior Vice President ACT yang juga memimpin tim internasional Global Philanthropy Network (GPN).

Dari Kairo, ACT mendapat laporan, tim  sudah bertemu dengan banyak NGO di sini. “Semuanya sedang mencari jalan untuk masuk,” tutur Riadz  Hasyim lebih lanjut.  Sebelumnya,  tim juga sudah berkoordinasi dengan Red Crescent Egypt untuk mendapatkan surat izin memasok obat-obatan ke Gaza. Tim ACT juga sudah bertemu dengan NGO yang sudah berada di Cairo seperti MAPIM Malaysia dan Aman Palestine. Berbagai NGO juga berkoordinasi dengan UNRWA (The United Nations Relief and Works Agency).

“Hampir semua NGO ini menghadapi jalan buntu untuk mengirim relawan medis ke Gaza.  Saat ini, hanya NGO dari Uni Arab Emirate, Saudi Arabia, Turki dan PBB yang bisa masuk ke Gaza. Itupun untuk suplai makanan dan obat-obatan. Waktu masuk juga terbatas hanya di saat ada gencatan senjata sementara di antara Hamas dan Israel,” kata Yusnirsyah Sirin, Tim ACT dari Global Partnership Network.

Kegigihan dan debat untuk meyakinkan pemberian izin petugas pemegang otoritas pintu Rafah, tak terbantah. ”Kalian pulang saja,” kata si petugas sambil mengeluarkan pistol revolvernya. Tim keluar ruangan. Mereka sempat menunggu tiga jam memikirkan jalan dan berkoordinasi dengan beberapa pihak sebelum memutuskan untuk kembali ke Kairo. Perjalanan dari check point ke Kairo makan waktu empat jam.

Kerumitan di check point Rafah, bukan “kiamat” pemberian bantuan untuk Gaza. Sejak tahun 2010 ACT sudah mengirim bantuan, ada atau tidak ada serangan Israel ke Palestina. “Hanya saja, pasca serangan dan lonjakan korbannya begitu hebat, lonjakan dukungan dan kepedulian lebih hebat lagi. Berkat interaksi dengan lembaga sosial di Gaza, berbagai amanah bisa diwujudkan dan sampai ke tangan yang berhak,” jelas N. Imam Akbari yang pernah menyampaikan bantuan langsung di Jalur Gaza, sebagaimana Riadz Hasyim dan sejumlah personil ACT.

Pertengahan Ramadhan baru-baru ini, sepuluh sapi rata-rata seberat 520 kilogram bisa dipotong di Gaza dan dagingnya dibagikan untuk warga Gaza. “Mereka bisa menikmati santapan daging saat Lebaran, selain menerima seribuan paket pakaian untuk anak-anak Gaza. Jangan tanya harganya. Melejit, tapi tetap kami beli sebagai wujud penunaian amanah. Alhamdulillah bantuan sudah diterima warga Gaza dengan rasa syukur,” ungkap Imam.

Fakta ini memberi harapan besar, banyak cara membantu Gaza. Rakyat Gaza tak menadahkan tangan, sebagai bangsa terhormat. “Mereka punya seribu satu cara, juga nyali, sehingga kepedulian Anda sampai ke tangan yang berhak,” Imam menegaskan. (sbb/dakwatuna).


Sumber:
Dakwatuna


Sabtu, 08 Juni 2019

::: MENGAPA HARUS PEMIMPIN MUSLIM ? :::

Oleh: Dr. Adian Husaini

Ada pertanyaan: Jika muslim menolak kepemimpinan orang kafir (non-muslim), maka menyingkir saja ke gunung, tinggalkan pesawat terbang, laptop, dan alat-alat teknologi lain buatan orang kafir.

Jawab kita:

Pertama, dalam melakukan setiap tindakan, muslim selalu mengacu kepada al-Quran dan Sunnah Nabi saw. Sebab, itulah pesan Nabi, bahwa jika muslim berpegang teguh kepada keduanya, maka pasti mereka tidak tersesat. Muslim hidup untuk dunia dan akhirat.


Bahkan, keselamatan akhirat lebih utama, karena merupakan kehidupan yang abadi. Sikap ini berbeda dengan kaum lainnya, atau juga kaum sekuler yang tidak percaya al-Quran dan Sunnah Rasul menjadi pedoman untuk seluruh aspek kehidupan manusia.

Mereka lebih percaya kepada "buku-buku lain" ketimbang al-Quran. Itu pilihan. Nanti kita akan sama-sama menghadap Allah SWT dan mempertanggungjawabkan pilihan kita masing-masing.

Kedua, Muslim punya suri teladan yang utama dan abadi, yakni Nabi Muhammad saw. Dalam hal sekecil-kecilnya, seperti bagaimana cara bangun tidur atau masuk kamar mandi, bagaimana adab naik kendaraan, maka muslim berusaha mencontoh tata-cara (adab) Nabi Muhammad saw.

Beliau adalah utusan Allah SWT untuk seluruh umat manusia. Beliau adalah suri tauladan. Inilah keyakinan kami, orang muslim. Mohon dihormati. Dalam memilih pemimpin, Nabi saw telah memberikan contoh yang abadi.

Ketiga, dalam konsep Islam, "pemimpin" (imam) sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad saw, adalah ibarat perisai (junnah). Tentu saja, dalam segala aspek kehidupan, mulai rumah tangga, organisasi, sekolah, universitas, sampai negara, idealnya sang pemimpin adalah orang yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Bukan sekedar yang beragama Islam.

Seorang muslim akan lebih merasa nyaman, jika pilot pesawat adalah muslim yang taat, yang mengajak penumpang pesawat untuk berdoa sebelum terbang. Meskipun, secara hukum Islam, boleh saja, seorang muslim naik pesawat yang pilotnya non-muslim. Muslim boleh kuliah di satu universitas yang rektornya bukan muslim. Tetapi, bukankah lebih baik jika rektornya muslim yang taat yang memimpin kampus dengan nilai-nilai kenabian?

Keempat, dalam soal kepemimpinan politik kenegaraan, memang seorang muslim wajib memilih pemimpin yang muslim. Itu karena dalam konsep kepemimpinan Islam, pemimpin masyarakat bertugas memimpin dan membimbing rakyatnya agar hidupnya selamat, sejahtera, dan bahagia dunia dan akhira. Ini bedanya dengan konsep kepemimpinan sekuler, yang memandang pemimpin hanya sebatas aspek materi dan duniawi saja.

Pemimpin politik/kenegaraan, memiliki wewenang untuk membuat hukum dan peraturan bagi masyarakat. Tentu diharapkan, pemimpin yang baik akan membuat paraturan yang baik pula. Rencana Gubernur DKI, Ahok, untuk melegalkan pelacuran di Jakarta, menunjukkan bahwa pemimpin politik memiliki kedudukan yang sangat strategis untuk memperbaiki atau merusak masyarakat. Benarlah kata Imam al-Ghazali, bahwa rakyat rusak karena pemimpin (penguasa/umara) rusak. Umara rusak karena ulama rusak, dan seterusnya.

Kelima, jika kondisi muslim tidak mungkin memilih pemimpin yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia, -- karena seluruh calon pemimpin itu bukan muslim, seperti di berbagai negara Eropa dan Amerika -- , maka tentu saja, kaum muslim akan memilih yang "terbaik" di antara yang ada. Sebab, Islam adalah agama yang bersifat rahmatan lil-alamin. Kaum muslim harus menjadi rahmat untuk semua.

Keenam, muslim diperintahkan berbuat adil, terhadap seluruh umat manusia. Tidak boleh kebencian kepada seseorang atau kepada suatu kaum menyebabkan tindakan yang zalim (tidak adil). Jika ada pemimpin non-muslim yang melakukan tindakan yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat -- selama tidak bertentangan dengan syariat Islam -- maka tindakan itu harus diberikan apresiasi. Bahkan, pemimpin muslim harus melakukan yang lebih baik lagi, daripada yang dilakukan oleh pemimpin non-muslim. Karena itu, kaum muslim pun perlu lebih keras dan selektif dalam memilih pemimpin; bukan asal beragama Islam.

Ketujuh, dalam al-Quran dijelaskan, bahwa amal perbuatan orang kafir tidak ada nilainya di mata Allah SWT, ibarat fatamorgana (QS 24:39). Itu sangat logis, karena orang kafir tidak mengakui Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan ditaati. Mereka juga menolak utusan Tuhan Yang Maha Esa (Nabi Muhammad). Tentulah tidak masuk akal, jika seorang warga negara meminta gaji dari Presidennya, sementara dia sendiri tidak mengakui sang Presiden sebagai pemimpin yang sah dan berhak ditaati.




Demikianlah, sekilas pandangan, mengapa kita perlu pemimpin muslim yang tidak sekedar beragama Islam, tetapi yang benar-benar beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Umat Islam harus menjadi umat terbaik (QS 3:110), karena mereka mendapatkan amanah melanjutkan perjuangan para Nabi dalam menegakkan kebenaran.

Masalah siapa yang akan jadi gubernur DKI nanti tidak perlu sampai menjadikan kaum muslim kehilangan iman. Iman lebih mahal harganya dari kursi gubernur itu sendiri. Siapa pun yang jadi gubernur, jangan sampai kita menukar iman kita dengan godaan dunia. Siapa pun gubernurnya, kita harus dan bisa menjadi muslim yang baik. Kewajiban kita berjuang menyampaikan kebenaran. Yang mau terima silakan. Yang tidak mau, semoga suatu ketika terbuka pintu hatinya untuk menerima kebenaran. Jika orang tuanya belum mau, semoga anak atau cucunya nanti yang terima kebenaran.

Semoga penjelasan singkat ini bermanfaat. Mohon maaf, jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Wallahu a'lam bish-shawab.





Sumber :
PortalPiyungan


::: Masya Allah.. Lelaki Ini Masuk Islam Karena Lihat Muslim Shalat di Stasiun Kereta :::

HIDAYAH Allah bisa datang tanpa terduga. Seseorang mengatakan hidayah Allah itu mahal, karena tidak semua bisa dapat.

Tapi jika Allah sudah berkehendak, maka siapapun dan kapanpun hidayah datang, langsung bisa diterima.

Sama halnya dengan pemuda berkulit cokelat asal Trinidad ini. Ia begitu terpana melihat pemandangan di depannya.


Namanya Dion, lelaki berusia 26 tahun itu, tak henti-henti mengarah ke sekelompok Muslim yang sedang shalat dengan khusyu’nya di tengah ramainya stasiun kereta di sebuah kota di Belgia. Dion seperti tersambar petir. “Saya tidak tahu, tiba-tiba karena melihat mereka shalat di stasiun hati saya bergetar,” ujarnya.

Seusai mereka shalat, Dion memberanikan diri bertanya, siapa mereka dan apa gerangan yang mereka baru lakukan? Setelah mendapatkan jawaban dari mereka, pemuda yang bekerja sebagai akuntan di Stamford, Connecticut, itu tidak pernah habis berpikir. Ada pikiran yang berkecamuk keras, antara percaya dengan perasaannya sendiri dan apa yang dia kenal selama ini tentang Islam.

Tiga minggu sesudah kejadian itu, Dion bertemu saya di Islamic Forum for non Muslim New York yang saya asuh. Rambutnya panjang. Gaya berpakaiannya membuat saya hampir tidak percaya jika hatinya begitu lembut menerima hidayah Ilahi.

Biasanya ketika menerima pendatang baru di kelas ini, saya mulai menjelaskan dasar-dasar Islam sesuai kebutuhan dan pengetahuan masing-masing peserta. Tapi hari itu, tanpa kusia-siakan kesempatan, saya jelaskan makna shalat dalam kehidupan manusia, khususnya dalam konteks manusia modern yang telah mengalami kekosongan spiritualitas.

Hampir satu jam saya jelaskan hal itu kepada Dion dan pendatang baru lainnya. Hampir tidak ada pertanyaan serius, kecuali beberapa yang mempertanyakan tentang jumlah shalat yang menurut mereka terlalu banyak. “Apa lima kali sehari tidak terlalu berat?” tanya seseorang. “Sama sekali tidak. Bagi seorang Muslim, shalat 5 waktu bahkan lebih dari itu adalah rahmat Allah,” jawabku. Biasanya saya membandingkan dengan makan, minum, istirahat untuk kebutuhan fisik.

Setelah kelas bubar, Dion ingin berbicara berdua. Biasanya saya tergesa-gesa karena harus mengisi pengajian di salah satu masjid lainnya. “Saya rasa Islam lah yang benar-benar saya butuhkan. Apa yang harus saya lakukan untuk menjadi Muslim?” tanyanya tanpa tedeng aling-aling.

Saya diam sejenak, lalu saya bilang, “Saya bukannya mau menunda jika kamu benar-benar yakin bahwa ini jalan yang benar untuk kamu. Tapi coba pastikan, apakah keputusan ini datang dari dalam dirimu sendiri.”

Dengan bersemangat Dion kemudian menjawab, “Sejak dua minggu lalu, saya mencari-cari jalan untuk mengikuti agama ini. Beruntung saya kesini hari ini. Kasih tahu saya harus ngapain?” katanya lagi.

Alhamdulillah, siang itu juga Dion resmi menjadi Muslim setelah mengucapkan syahadat menjelang shalat Ashar. Diiringi gema “Allahu Akbar!” dia menerima ucapan selamat dari ratusan jama’ah yang shalat Ashar di Islamic Center of New York.

Saat itu Dion pernah mengikuti ceramah saya di Yale University dengan tema “Islam, Freedom and Democracy in Contemporary Indonesia”. Pada kesempatan itu saya perkenalkan dia kepada masyarakat Muslim yang ada di Connecticut, khususnya Stamford.

Sayang, belum ada tempat di daerahnya di mana dia bisa mendalami Islam lebih jauh. Hingga kini, dia masih bolak balik Stamford-New York yang memakan waktu sekitar 1 jam, untuk belajar Islam.

Semoga Dion dikuatkan dan selalu dijaga dalam lindunganNya! []

Sumber: pitidki

Oleh : M. Syamsi Ali, Imam Masjid Islamic Cultural Center New York


Sumber :
https://www.eramuslim.com/berita/lelaki-ini-masuk-islam-karena-lihat-muslim-shalat-di-stasiun-kereta.htm


::: Tujuh Manfaat Wakaf.. Pahalanya Dilipatgandakan Hingga 700 Kali Lipat ! Allahuakbar ! :::

Wakaf diakui dan diatur dalam sistem hukum Indonesia melalui Undang-undang nomor 41 tahun 2004.

Wakaf diartikan sebagai perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.

Nilai lebih wakaf, dibandingkan dengan sedekah dan hibah, wakaf memiliki berbagai manfaat, antara lain:

Orang yang berwakaf, disebut juga wakif, seorang wakif akan terus mendapat pahala meskipun sudah meninggal dunia. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga (macam), yaitu: sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya” (HR Muslim). Mengapa demikian? Baca terus di bawah ini.

Harta wakaf tidak boleh dijual, dihibahkan, digadaikan, diwariskan, dan ditukar dengan harta lain. Karena, harta wakaf bukanlah milik manusia. Manfaatnya terus dirasakan oleh orang banyak, dari generasi ke generasi, karena kepemilikan harta wakaf tidak bisa dipindahkan. Materi yang diambil dan dinikmati oleh penerima wakaf adalah manfaat dari harta wakaf saja, sementara harta yang diwakafkan tetap utuh.

Setiap saat wakaf menebarkan kebaikan dan meringankan beban orang-orang yang membutuhkan bantuan seperti fakir miskin, anak yatim, janda, orang yang tidak punya pekerjaan, para pejuang di jalan Allah, pengajar, penuntut ilmu, dan lain sebagainya.

Wakaf akan terus memajukan dakwah, menghidupkan lembaga sosial keagamaan, mengembangkan potensi umat, menyejahterakan umat, memberantas kebodohan, memutus mata rantai kemiskinan, memupus kesenjangan sosial.

Balasannya adalah surga. “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa (yaitu) orang -orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Qs Ali Imran 133-134).

Dilipatgandakan hingga 700 kali lipat. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir tumbuh seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, Dan Allah Maha Kuasa (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Qs Al-Baqarah 261).

Koperasi Syariah 212, memiliki program wakaf produktif, yaitu sebuah ikhtiar untuk memberdayakan ekonomi umat secara syariah. Melalui Wakaf Koperasi Syariah 212, umat dapat ikut membangun infrastruktur ekonomi umat khususnya di bidang ritel, seperti gerai 212Mart, distribution center, dan pabrik produk-produk milik umat.

Ayo berwakaf, tim marketing kami siap menemui Anda untuk menjelaskan manfaat dan tata cara berwakaf melalui Koperasi Syariah 212.

Sumber :
http://koperasisyariah212.co.id/tujuh-manfaat-wakaf/