Selasa, 29 Mei 2018

::: Islam Dituduh Menyebarkan Paham Teroris.. Aksi Pria Muslim Dengan Mata Tertutup Buat Haru Warga Paris :::

Pasca penyerangan teror di Paris membuat seorang pria muslim membuat aksi yang mengharukan.

Seperti yang diunggah sebuah media dengan akun In The Now di channel Youtube, video berjudul "Blindfolded Muslim man with sign "Do you trust me?" hugs hundreds in Paris" membuat haru warga.

Di dalam video tersebut seorang pria berdiri di lokasi Place de la Republique dengan menutup matanya menggunakan kain seperti surban atau scarf dan membuat dua poster bertuliskan, "Saya Muslim, dan saya dituduh teroris," dan yang kedua yaitu "Saya percaya Anda, apakah Anda percaya saya? Jika iya, peluk saya,".

Saat melakukan aksi tersebut dia dikelilingi warga yang melintas, tak disangka banyak sekali warga yang memeluk dirinya. Baik itu pria maupun wanita datang ke arah dirinya yang matanya tertutup dan memeluk pria tersebut.

Aksi tersebut pun mengundang haru. Beberapa wanita yang melihat aksi pria ini terlihat menangis dan juga langsung memeluk pria tersebut.

Dia juga sempat mengatakan bahwa pada hari Jumat saat penyerangan terjadi dirinya sedang berulang tahun dan dia saat itu berada di rumah.

Dia juga menyampaikan rasa terimakasih nya pada semua orang yang memeluk dirinya. "Saya mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah memeluk saya. Saya melakukan ini untuk memberian pesan kepada semua orang. Saya adalah seorang Muslim tapi itu tak  menjadikan saya seorang teroris," ujar pria yang bertampang keturunan Arab tersebut.

Dia juga menjelaskan bahwa Islam melarang tindakan teror apalagi sampai membunuh. "Saya katakan kepada Anda, Muslim bukan berarti teroris. Teroris adalah teroris, mereka membunuh orang lain tanpa dasar apapun. Muslim tidak akan melakukan itu, agama kami melarang hal itu," tutupnya.

Tonton Videonya disini :




Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=R50-2zwc4C8

 
Sumber :
http://pontianak.tribunnews.com/2015/11/17/aksi-pria-muslim-dengan-mata-tertutup-buat-haru-warga-paris


::: Khilafah Islam Itu Melindungi dan Mengasihi Non-Muslim >> Sebuah Kisah Nyata Sang Khalifah :::

Khalifah Umar bin Khattab RA dikenal sebagai pemimpin agung umat Islam sepeninggal Rasulullah Muhammad SAW. Jasa Umar kepada Islam sangatlah besar.

Lewat tangannya, Umar membentuk struktur pemerintahan modern dan membuat pengaruh Islam meluas.

Bahkan, di bawah kepemimpinan Umar, umat Islam berhasil meruntuhkan dominasi dinasti-dinasti yang menguasai negeri-negeri legenda, terutama Persia dan Byzantium.


Meski begitu, Umar dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat tawadhu' (rendah hati) dan menyukai hidup secara sangat-sangat sedehana. Bahkan Umar mendermakan upahnya sebagai khalifah untuk sepenuhnya kesejahteraan umat.

Banyak kisah menyentuh ditorehkan oleh Umar. Salah satunya ketika Umar bertemu dengan seorang pengemis non-Muslim.

Kisah ini terabadikan dalam Kitab Al Kharaj karya Imam Abu Yusuf Ya'qud bin Ibrahim Al Anshari.



Suatu hari, Khalifah Umar melintasi pintu rumah suatu kaum. Ia menjumpai pengemis tua dengan penglihatan telah terganggu.

Khalifah Umar menghampirinya, menepuk punggungnya dengan pelan, lalu bertanya, "Tuan dari ahli kitab golongan manakah?"

Pengemis itu menjawab, "Yahudi".

Khalifah Umar kembali bertanya, "Apa yang memaksa Tuan melakukan apa yang aku lihat ini?"

"Aku meminta-minta agar dapat membayar jizyah, memenuhi kebutuhan hidup, dan karena usia tua," kata pengemis itu.

Khalifah Umar seketika tersentak "Demi Allah, kita tidak berlaku adil karena kita telah memakan jerih payah masa mudanya (membayar jizyah), kemudian kita mengabaikannya ketika dia telah mencapai usia tua."

Khalifah Umar lalu memegang lengan pengemis itu. Kemudian membawa orang tua tersebut ke rumahnya, lalu memberikan sesuatu.

Beberapa saat kemudian, Khalifah Umar membawa orang tua itu ke Baitul Maal. Kepada petugas Baitul Maal, Khalifah Umar berkata, "Uruslah orang ini dan orang-orang sepertinya."
Masya Allah... begitulah Khilafah Islam dan para pemimpinnya menegakkan agama dan menjalankan kekuasaan.

Saat ini fitnah dahsyat luar biasa menempa istilah "Khilafah". Khilafah langsung dikaitkan dengan ISIS yang suka membunuh, membom siapapun diluar mereka. Khilafah dikaitkan dengan Terorisme.

Inilah fitnah akhir zaman.

Kilk [video]

Mengaitkan Khilafah dengan ISIS merupakan penyesatan.. Sebab, ISIS bukan khilafah.
Mestinya Khilafah dikaitkan dengan al-Khulafa' al-Rasyidun: Abu Bakar, Umar, Utsman , dan Alib, serta al-Hasan radhiyallah 'anhum. Sebab, mereka adalah para khalifah yang absah dan lurus. pic.twitter.com/xQ96ps3Bl4

— Rokhmat S. Labib (@RokhmatLabib) 27 Mei 2018



Sumber :
http://www.portal-islam.id/2018/05/khilafah-islam-itu-melindungi-non-muslim.html


Jumat, 18 Mei 2018

::: Indonesia Darurat Kristenisasi :::

“Perkembangan Kristen terpesat di dunia ada di Indonesia. 140 persen selama lima tahun. dan pemurtadan besar-besaran Muslim ada di negara Muslim terbesar di dunia, itulah Indonesia. Dua juta pertahun murtad!” .

Pernyataan tersebut diucapkan Brigjen Pol (purn) Anton Tabah, anggota Komisi Hukum dan HAM Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, saat menghadiri soft launching Badan Koordinasi Penanggulangan Penodaan Agama (Bakorpa) di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (15/4/2016).

Menurut Anton presentase penduduk Muslim di negri kita tercinta saat ini mengalami penurunan drastis. Menurut data yang dilansir, Muslim Indonesia saat ini hanya tinggal 73 persen. Bandingkan dengan tahun 1950 yang sebanyak 99 persen, 89 persen paska lengsernya Suharto dan terus menurun  sejak adanya reformasi.

Sumber :
http://www.nugarislurus.com/2016/04/polemik-temuan-data-2-juta-muslimin-indonesia-murtad-setiap-tahun.html

Pakar Kristenisasi kenamaan, ustad Munzir Situmorang, menegaskan kabupaten Sukabumi, Cianjur,  Ciamis dan sekitarnya sejak beberapa tahun belakangan telah menjadi target kristenisasi para misionaris. Di kabupaten Cianjur, tak jauh dari tempat wisata Taman Bunga Cipanas, berdiri sebuah tempat wisata ziarah Kristen terbesar di Asia tenggara. Di tempat ini ratusan pasien setiap hari datang untuk berobat gratis untuk kemudian dimurtadkan.

Sedangkan untuk Sumatra, ustad Munzir mendapat informasi bahwa Lampung, Jambi, Bengkulu dan Palembang  adalah daerah yang masuk target pemurtadan. Bahkan Aceh yang selama ini dikenal dengan julukan Serambi Mekah dan Sumbar yang dikenal sebagai gudangnya para ulama, tak luput dari sasaran kristenisasi ! Naudzubillah min dzalik.

Ustad asli Medan ini juga mengingatkan betapa para pemuda Muslim di negri mayoritas Muslim ini amat sangat rentan di murtadkan. Keimanan yang tipis dan pengetahuan keislaman minim adalah penyebab utamanya.

“Berapa banyak lulusan S2 luar negri namun jadi imam shalat jenazah orang-tuanya saja tidak mampu. Bahkan tidak sedikit shalat Subuh saja terlewat. Ironisnya, orang-tuanya tidak menganggap sebagai masalah serius !”, keluh ustad Munzir.

“Jangankan shalat Subuh berjamaah, cobalah tengok sekeliling bapak-ibu sekalian, adakah anak muda di ruangan ini ???  “, tanyanya lagi, getir.

Kegelisahan ustad Munzir tampaknya sangat beralasan. Benteng keimanan terkuat adalah keluarga. Sekalipun miskin, iming-iming bantuan keuangan maupun pelayanan kesehatan gratis yang menjadi ujung tombak misionaris, tapi bila keimanan kuat tentu tak mudah pemurtadan terjadi. Ironisnya, pemurtadan tak jarang dilakukan oleh umat Islam sendiri !



Bahkan belakangan muncul pula ulama-ulama NU nyleneh yang kerap membuat pernyataan menyimpang, seperti yang diakukan Said Aqil Siraj, yang belakangan terindikasi beraliansi dengan Syiah. Terakhir ia menyatakan bahwa pemimpin kafir yang baik lebih utama dari pada seorang Muslim tapi dzalim. Untuk itu ia nekad mengajak dan mempromosikan Hari Tanoe kepada para santri suatu pesantren. Di tempat tersebut konglomerat non Muslim sekaligus politikus yang dikenal kerap berpindah dari satu partai ke partai lain tersebut, disambut bak seorang ulama besar. Para santri berebut bersalaman dan mencium tangannya.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim”. (Terjemah QS. Al-Maidah (5):51).

Ayat di atas menunjukkan bahwa dzalim menurut kriteria Allah swt adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani. Jadi bagaimana mungkin seorang Said Aqil bisa mengatakan hal yang bertolak belakang. Anehnya ia bisa berhasil kembali terpilih sebagai ketua umum PBNU meski banyak tokoh NU menolaknya. Hingga akhirnya lahir NU garis lurus untuk menunjukkan bahwa ada NU yang tidak lurus alias melenceng.

Belum lagi tokoh-tokoh JIL ( Jaringan Islam Liberal) yang dengan ringannya suka menafsirkan ayat-ayat suci Al-Quran sesukanya tanpa mengacu hadist shoheh, dan seenaknya menyamakan semua agama adalah sama. Dengan lihainya mereka bertutur bahwa Injil maupun Al-Quran sama-sama diturunkan oleh  Sang Pencipta, Allah Azza wa Jala, Tuhannya semua orang, tanpa menerangkan terjadinya penyimpangan terhadap kitab yang dibawa nabi Isa as tersebut. Tentu bagi Muslim yang cetek ilmunya terdengar mengesankan, sekaligus menyesatkan!



Ini makin membuktikan bahwa JIL dan Syiah memang bukan Islam, dan sedang berusaha menghancurkan Islam dari dalam.

Menjadi pertanyaan besar, mungkinkah JIL dan Syiah adalah bagian dari “ The Grand Design New World Order Dajjal Si Mata Satu”?? Seperti juga penyebar isu Islam adalah teroris, penggagas ISIS yang jauh dari Islam dll, yang menjadi penyebab lahirnya Islamophobia akut. Ironisnya, korbannya bukan hanya non Muslim yang tidak pernah mengenal ajaran Islam tapi juga kaum Muslimin itu sendiri. Yaitu dengan munculnya rasa tidak percaya diri terhadap ke-Islam-annya … ??

Ntahlah, yang pasti, Kristenisasi bukan isapan jempol belaka. Para misionaris tidak main-main dengan “ Gerakan Penuaian Jiwa dan Transformasi 2005-2020”, sebuah program kristenisasi yang terdiri atas W10/40  dan W4/14. W10/40 atau Window 10/40 adalah sebuah kode untuk kawasan yang terbentang dari 10 sampai 40 derajat Lintang Utara garis Khatulistiwa. Itulah negara-negara dari Afrika Barat sampai Asia Timur. Negara-negara  mayoritas berpenduduknya Muslim ini adalah sasaran misionaris untuk pemurtadan.

Sedangkan W4/14 atau Window/14 adalah rentang anak usia 4 hingga 14 tahun yang disasar misionaris untuk   digarap menjadi ujung tombak Kristenisasi. Mengapa 4 hingga 14 ? Karena itu adalah usia rentan dimana anak mudah diiming-imingi “kesenangan sesaat”. Diantaranya melalui hiburan seperti game online, mainan boneka, permen dan aneka permainan lain. Apalagi dengan kondisi saat ini dimana kedua orang-tua sibuk bekerja mencari nafkah dan mengejar karir.

Mereka menargetkan kedua program tersebut sepanjang tahun 2005-2020. Dapat dibayangkan bila sekarang saja, yaitu tahun 2016, mereka telah berhasil memurtadkan 2 juta Muslim pertahun, dan membuat persentase Muslim merosot hingga menjadi 73 persen, bagaimana pada tahun 2020 nanti ???  Alangkah mengerikannya !! Sementara kita tahu di Barat masyarakat, sebagian besar ilmuwannya pula, justru berbondong-bondong memeluk Islam.

Mungkin ada benarnya apa yang dikatakan Junaidi Salat, pemeran film tahun 70-an “ Ali Topan anak jalanan” yang menikahi gadis Batak kemudian murtad dan kini menjadi pendeta. Dengan lancang ia mengatakan bahwa sebagian besar orang Islam itu bodoh hIngga dengan mudahnya bisa dimurtadkan.  Pendeta ini menyatakan bahwa gereja tempat ia berdakwah, ditargetkan menjadi gereja yang diisi seluruhnya oleh jamaah mantan Muslim.



“Mantan Muslim yang jadi jamaah saya awalnya hanya 5 orang, Sekarang sudah mencapai ratusan”, aku pendeta yang suka memalsukan ayat-ayat Quran itu, dengan bangga.
http://www.kabarmakkah.com/2016/04/inna-lillahi-pdt-junaedi-palsukan-ayat.html
https://www.youtube.com/watch?v=AOnFr1SJ1PM

Video diatas memperlihatkan bagaimana seorang murtad memurtadkan teman dan keluarganya sendiri tanpa dalil yang jelas. Naudzu’billah min dzalik …

Berikut adalah ayat 30 – 36 surat Maryam yang menunjukkan Isa as hanyalah seorang nabi seperti juga nabi Muhammad saw, nabi Musa as, nabi Ibrahim as dll.

Berkata Isa:

“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.

Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya:

“Jadilah”, maka jadilah ia. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus”.

Yang juga memprihatinkan adalah peran pemerintah yang terkesan tidak peduli terhadap fenomena ini. Salah satu contohnya adalah Fauzi Bowo. Mantan gubernur  DKI ini di akhir jabatannya malah meletakkan batu pertama pembangunan sebuah gereja raksasa seluas 6000m2 dengan kapasitas 6000 jamaah. Padahal penghuni area yang meliputi 5 kelurahan di Cipayung Jakarta Timur tersebut bukan mayoritas Kristen. Tentangan dari warga sekitar yang masih terus terjadi hingga detik ini sama sekali tidak digubris.

Bandingkan dengan apa yang terjadi di Papua ketika kaum Muslimin ingin membangun rumah ibadah meski hanya sekedar mushola, bukan masjid. Dengan beringas dengan celurit di tangan warga menghancurkan dan membakar mushola sederhana tersebut. Tidak hanya itu, bahkan Persekutuan Gereja resmi menolak adanya pembangungan masjid di Papua. Namun adakah media main stream yang menyoroti hal tersebut ? Dimana suara Komnas  HAM??

Sumber :
http://islamedia.id/komnas-ham-membisu-melihat-umat-islam-papua-dilarang-membangun-masjid/

Mungkin inilah saatnya para ulama dan pendakwah harus bersatu, menjauhkan perbedaan dan merekatkan persamaan. Bukan lagi saatnya mempermasalahkan perbedaan kecil apalagi hanya di cabang. Aqidah umat harus diperkuat. Dakwah harus dari segala arah, disesuaikan dengan yang didakwahi. Anak-anak muda sudah waktunya mendapat perhatian khusus, didakwahi dengan materi dan cara yang sesuai dengan perkembangan jiwa dan kebutuhan mereka. Merekalah yang kelak akan  meneruskan perjuangan dakwah yang makin lama makin berat.


Yang juga patut diingat, Islam bukan melulu agama langit yang mengabaikan kesejahteraan kehidupan dunia. Artinya zakat infak sedekah harus benar-benar mengena sasaran yaitu menghilangkan kemiskinan. Karena kemiskinan beresiko melunturkan keimanan. Oleh karenanya masjid harus dikembalikan fungsinya bukan sekedar sebagai tempat shalat tapi juga sebagai pelayanan bantuan rakyat miskin, baik untuk bantuan keuangan maupun kesehatan.

Kristenisasi lewat perut yaitu mereka yang miskin harta dan aqidah, layanan kesehatan dan anak-anak muda yang lemah iman memerlukan perlawanan dan persatuan dari seluruh komponen Islam. Islamphobia harus segera diatasi agar rasa tidak percaya diri kaum Muslimin yang imannya sejak awal memang sudah tipis tidak makin menjadi tipis bahkan pudar dan hilang.

Untuk itu diperlukan tokoh panutan demi mengembalikan rasa percaya diri mereka. Para ulama harus dapat meyakinkan umatnya perlunya mempelajari dan memperdalam ilmu agama, tidak hanya puas sebagai Islam terlahir. Pentingnya ber-akhlak mulia, menjaga silaturahmi, hormat kepada orang-tua dll.

Akhir kata, semoga Allah swt ridho menjaga kita dan keluarga kita dari fitnah akhir zaman yang sungguh mengerikan tersebut. Semoga Allah Azza wa Jalla memberi kita kekuatan dan kesabaran di tengah keterasingan  seperti terasingnya para sahabat 14 abad silam, aamiin Allahumma aamiin …

“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim).

Wallahu’alam bish shawwab.

Jakarta, 15 Mei 2016.

Vien AM.

Sumber:
https://www.nahimunkar.org/darurat-kristenisasi/

 


::: Innalillahi.. Kekerasan Warga Buddha Terhadap Muslim di Sri Lanka Masih Berlanjut ! >> Apakah Kita Akan Diam Saja ? :::

SRI LANKA - Pemerintah Sri Lanka mengatakan pasukan tambahan dikirim ke Distrik Kandy untuk membantu menghentikan kekerasan terhadap penduduk yang beragama Islam oleh massa dari komunitas Buddha.

Langkah ini ditempuh setelah sebelumnya, polisi melepas tembakan gas air mata untuk membubarkan sekelompok warga yang melanggar jam malam sebagai bagian dari penerapan keadaan darurat guna meghentikan kekerasan anti-Muslim.

Sedikitnya tiga polisi cedera dalam kerusuhan sepanjang Selasa malam lalu di Menikhinna, kawasan pinggiran Kandy, yang beberapa hari ini marak dengan kekerasan bernuansa agama.

Tujuh orang ditangkap karena melanggar jam malam dan berupaya merusak beberapa toko maupun masjid.

Rabu kemarin, sekolah-sekolah di Kandy, sekitar 115 kilometer dari ibu kota Kolombo, masih ditutup.

Juru bicara polisi, Ruwan Gunasekara, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sepanjang malam ada beberapa insiden kerusuhan di sekitar Kandy, yang merupakan salah satu tujuan wisata populer dengan 'Taman Teh'-nya.

Presiden Maithripala Sirisena menetapkan keadaan darurat selama tujuh hari sejak Selasa untuk menghentikan dan mencegah kekerasan menyebar ke wilayah lain.

Otorita Telekomunikasi Sri Lanka akan memblokir media sosial, seperti Facebook, Viber, dan Whatsapp, di seluruh negeri untuk mencegah menyebarnya kekerasan komunal.

Pemerintah sudah menerapkan keadaan darurat selama tujuh hari setelah kelompok umat Buddha menyerang masjid dan usaha milik Muslim.

Sedikitnya dua orang tewas sementara lebih dari 150 rumah, toko, dan mobil dibakar dalam kerusuhan sejak Minggu malam dan pada hari Selasa, jenazah seorang pria Muslim ditemukan di sebuah gedung yang dibakar.

Parlemen Sri Lanka sudah menyampaikan permintaan maaf kepada umat Muslim, yang merupakan minoritas di negara yang sebagian besar penduduknya beragama Buddha.

"Kami ingin meminta maaf kepada komunitas Muslim atas tindakan yang tidak berperikemanusiaan yang terjadi," kata Menteri Pengembangan Badan Usaha Negara, Lakshman Kiriella, di parlemen.[fq/bbc].


Sumber :
http://www.voa-islam.id/read/world-news/2018/03/08/56526/kekerasan-warga-buddha-terhadap-muslim-di-sri-lanka-masih-berlanjut/



::: Ustadz Purnomo, Dai Pinggiran Butuh Sanitasi MCK di Semanggi Solo. Ayo Bantu.!! :::

Ustadz Purnomo, dai pinggiran Semanggi Solo yang aktif berdakwah melawan pemurtadan misionaris ini tinggal di rumah sederhana tanpa kamar mandi (mck). 

Keluarganya, terutama anak-anak dan sang istri yang berhijab, kesulitan bila setiap mandi, buang air dan buang hajat (bab) harus pergi ke wc umum di luar rumahnya.

Bekerja sebagai kuli serabutan dan buruh panggul, penghasilannya sangat minim dan tak menentu. Jangankan mewujudkan impian punya kamar mandi/mck yang aman dan syar’i, biaya sekolah dan pesantren anak-anaknya saja menunggak hingga 4 bulan.

SOLO, Infaq Dakwah Center (IDC) – Ustadz Purnomo, demikian pria berusia 40 tahun ini biasa disapa oleh warga sekitar. Di kawasan pinggiran Kenteng Sawah Semanggi Solo yang padat penduduk, pria bersahaja ini menjadi aktivis penggerak dakwah dan pejuang Islam dari ancaman pemurtadan akidah.

Salah satu jasanya yang setiap saat dirasakan warga setempat adalah perjuangan membangun Mushola Barokah. Rumah Allah di tengah lingkungan keras dan kumuh ini, setiap hari dimanfaatkan untuk sentral ibadah dan dakwah.

Atas sentuhan dakwahnya, bangunan serbaguna yang terbengkalai disulap menjadi mushalla, bersama beberapa takmir lainnya. Aktivitas ibadah dan dakwah pun menjadi semarak di daerah ini, di antaranya: shalat jamaah lima waktu, pengajian dan taman pendidikan Al-Qur'an.

Selain kumuh, terpinggirkan dan keras, kawasan Kenteng Sawah adalah daerah rawan pemurtadan yang dilancarkan oleh para misionaris. Pasalnya, ekonomi warga sekitar termasuk kategori di bawah rata-rata atau ekonomi lemah. Rayuan santunan bahan pokok (sembako), biaya sekolah dan pengobatan gratis masih menjadi senjata andalan misionaris untuk memurtadkan warga. Hal ini menjadi keprihatinan Ustadz Purnomo dan takmir mushalla lainnya.

Di tengah idealisme perjuangan dakwah dan membentengi umat dari bahaya pemurtadan, Ustadz Purnomo harus berjibaku menafkahi keluarga dan biaya pendidikan anak-anaknya. Putri sulungnya, Khonsatun (13), saat ini sedang mengejar cita-cita menjadi mujahidah hafizhah di pesantren tahfizh Ulul Albab Polokarto Solo. Meski lahir dari keluarga tak mampu, Khonsatun memiliki banyak prestasi, di antaranya menyabet juara 1 mata pelajaran Agama Islam se-Solo Raya.

    ...impian mahal Ustadz Purnomo saat ini adalah memiliki kamar mandi mck yang aman dan syar'i untuk privasi keluarganya. Supaya istri dan anak-anaknya tidak harus pergi ke toilet umum untuk mandi, pipis dan buang hajat...

Segala pekerjaan berat dan kasar dijalani Ustadz Purnomo yang penting halal, tapi gajinya minim tak menentu dan tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga.



Ia bekerja sebagai kuli/pesuruh serabutan, buruh panggul di truk ekspedisi, dan menjadi buruh pengepul barang bekas di agen rongsokan milik tetangganya. Bila malam tiba dan tak ada kegiatan keagamaan, selepas isya’ Purnomo membantu adiknya berjualan jagung bakar di alun-alun Kota Solo.

MCK JADI IMPIAN MAHAL UNTUK PRIVASI KELUARGA

Bersama sang istri, Suwarni (39) dan kedua anaknya, Asiyah (8) dan Khoiriyah (2), Ustadz Purnomo tinggal di rumah yang sangat sederhana. Bangunan seluas 30 meter persegi itu terbuat dari kayu dan bambu. Dindingnya tambal sulam, kamar tidur seadanya tanpa sekat, dan atapnya banyak pecah sehingga sering bocor jika hujan tiba.

Yang paling memprihatinkan adalah ketiadaan kamar mandi (mck), yang mengharuskan keluarganya pergi ke toilet umum untuk mandi dan buang hajat. Hal ini sangat merepotkan dan mengganggu privasi, terutama bagi istrinya yang berhijab sempurna.



Saat ini, impian termahal Ustadz Purnomo adalah ingin membuat kamar mandi dan WC di depan rumahnya untuk kebutuhan keluarganya. Impian yang sudah sejak lama ini tak bisa diwujudkan karena terbentur biaya.

Untuk pembuatan kamar mandi dan toilet di rumah Ustadz Purnomo dibutuhkan biaya tak mahal, hanya sekitar tiga juta rupiah.

    ...Jangankan membangun mck, biaya sekolah dan pesantren anak-anaknya saja sudah menunggak selama 4 bulan...

Namun Purnomo masih belum mampu mewujudkan impian sanitasi yang sehat untuk keluarganya karena kendala ekonomi yang minus. Jangankan untuk membangun mck, biaya sekolah dan pesantren anak-anaknya saja sudah menunggak selama 4 bulan.

PEDULI KASIH SESAMA MUSLIM, AYO BANTU MCK USTADZ PURNOMO

Kesulitan hidup yang dipikul Ustadz Purnomo dan keluarga adalah beban kita juga, karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.
“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَومَ القِيَامَةِ و مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيهِ في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و مَن سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ الله في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و الله في عَونِ العَبْدِ ما كان العَبْدُ في عَونِ أَخِيه
“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa membantu saudaranya...” (HR Muslim).

Bunga-bunga kasih kepedulian kaum Muslimin sangat dibutuhkan untuk membantu dakwah dan kesejahteraan dai aktivis anti pemurtadan. Donasi kepedulian untuk membantu sanitasi kamar mandi (mck) Ustadz Purnomo bisa disalurkan melalui program INFAQ DARURAT:

    Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
    Bank BNI Syariah, No.Rek: 293.985.605 a.n: Infaq Dakwah Center.
    Bank Mandiri Syari’ah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
    Bank Bukopin Syariah, No.Rek: 880.218.4108 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center
    Bank BTN Syariah, No.Rek: 712.307.1539 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center
    Bank Mega Syariah, No.Rek: 1000.154.176 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center
    Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
    Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
    Bank CIMB Niaga, No.Rek: 80011.6699.300 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
    Bank BCA, No.Rek: 631.0230.497 a.n Budi Haryanto (Bendahara IDC)

CATATAN:

Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,- 53.000,- dan seterusnya.

Bantuan disampaikan dalam bentuk pembangunan sanitasi mck dan pelunasan tagihan sekolah/pesantren anak-anak Ustadz Purnomo.

Bila biaya program ini sudah tercukupi/selesai, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
Video: https://youtu.be/yn2_JxTSp0U
Info: 08122.700020, 08999.704050



Sumber :
http://www.infaqdakwahcenter.com/read/idc/455/ustadz-purnomo-dai-pinggiran-semanggi-solo-butuh-mck-layak-ayo-bantu/






Rabu, 16 Mei 2018

Ketidakadilannya Begitu Nyata : "Penganiayaan Ustadz Kriminal Biasa, Penyerangan Gereja Dicap RADIKAL TERORIS !"

Publik selalu dibuat bertanya-tanya kenapa "framing" atas kejadian yang menimpa Ulama/Ustadz/Masjid/Umat Islam BEDA dengan ketika menimpa gereja/pendeta?

Saat terjadi penganiayaan bahkan sampai pembunuhan yang menimpa Ustadz dan Ulama hanya disebut kejadian KRIMININAL BIASA.

KH Umar Basri dianiaya saat dzikir di Masjid usai sholat Subuh. Selang beberapa hari Ustadz Prawoto dianiaya saat hendak sholat Subuh dan akhirnya meninggal dunia. Kejadian itu kriminal biasa.

Kapolri: Penganiayaan Sejumlah Ustaz Kasus Kriminal Biasa
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1006399-kapolri-penganiayaan-sejumlah-ustaz-kasus-kriminal-biasa

***

TAPI... saat satu kejadian penyerangan menimpa gereja dan pendeta pada hari Minggu (11/2/2018) kemarin di gereja St Lidwina Dukuh Jambon Trihanggo, Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta... langsung disebut RADIKAL dan TERORIS.

Kapolri: Penyerang Gereja Sleman Terpengaruh Paham Radikal
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/02/12/p415rs409-kapolri-penyerang-gereja-sleman-terpengaruh-paham-radikal

Wiranto: Penyerang Gereja Lidwina Sleman Teroris
https://news.detik.com/berita/3863464/wiranto-penyerang-gereja-lidwina-sleman-teroris

Sampai Densus 88 ikut diterjunkan...

Densus 88 Diterjunkan Selidiki Penyerangan Gereja di Sleman
https://www.merdeka.com/peristiwa/densus-88-diterjunkan-selidiki-penyerangan-gereja-di-sleman.html

LUAR BIASA BANGET penanganannya kalau kejadian menimpa gereja padahal tidak ada korban jiwa.

Sementara ustadz di Jawa Barat dianiaya sampai meninggal dunia... tak heboh, biasa saja.

Sekali lagi... ini membuat publik bertanya, WHY? Kenapa?



Sumber :
http://www.portal-islam.id/2018/02/penganiayaan-ustadz-kriminal-biasa.html


::: Penganut Katholik: "Non Muslim Diperlakukan Istimewa, Kenapa Masih Jejeritan Kebhinnekaan dan Intoleran ?" :::

Jenni Retno Vincentia dalam komentar di fb terkait kejadian penyerangan terhadap gereja dan ulama, menulis:

"Saya bicara sebagai orang Katholik nih ya... Sebegitu diapresiasinya non muslim oleh saudara-saudara saya kaum Muslim yang memberi empati pada kejadian itu. Berita penyerangan pada gereja dan pastor begitu ramai diapresiasi positif (empati -red) oleh saudara-saudara Muslim saya.

Tapi giliran ulama Muslim/ustadz koq apresiasi-nya sama kubu sono banyak diplintir seolah ditampilkan sebagai reaksi yang lebay?

Yang saya ingin tanyakan pada pendukung JW yang non muslim kalian sadar gak sih klo kita begitu diapresiasi khusus dan istimewa? Kenapa masih jerit2 minoritas yang selalu mengaitkan dengan Ke-Bhinnekaan dan intoleran? gw gedeg sendiri."
 

***

Terimaksih bu Jenni Retno Vincentia. Orang seperti ibu inilah yang tulus merawat dan menjaga NKRI, rumah bersama kita.




Sumber :
http://www.portal-islam.id/2018/02/penganut-katholik-non-muslim.html



Selasa, 08 Mei 2018

::: Innalillahi.. Junta Myanmar Blokir Bantuan Untuk Muslim Rohingya :::

Kelompok HAM asal Inggris menuduh pemerintah Myanmar sengaja memblokir bantuan internasional untuk pengungsi Muslim Rohingya.

Dalam sebuah pernyataan resminya pada hari Kamis (19/04) kemarin, Jaringan HAM Burma (BHRN) menyatakan, “Mereka yang masih di sana memiliki akses minimal terhadap bantuan karena adanya pembatasan terhadap LSM dan lembaga-lembaga lain di wilayah tersebut.”

“Hanya Palang Merah saja yang diberikan akses, sementara masih banyak orang lainnya yang membutuhkan makanan dan bantuan medis,” lanjut BHRN

Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan Muslim Rohingya sebagai kelompok paling teraniaya di dunia akibat kekerasan komunal yang dilakukan pemerintah dan junta militer Myanmar.

Tercatat sejak 25 Agustus 2017, lebih dari 750.000 warga Rohingya menyeberang dari Rakhine ke Bangladesh.

Para pengungsi ini melarikan diri dari genosida yang dilakukan junta militer dan kelompok teroris Budha Myanmar.

Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam aksi kekerasan tersebut.

Setidaknya 9.000 Rohingya tewas di Rakhine antara 25 Agustus dan 24 September, menurut lembaga Dokter Lintas Batas (MSF).

Dalam sebuah laporan tertanggal 12 Desember, MSF mengatakan 71,7 persen Rohingya atau sekitar 6.700 orang tewas akibat kekerasan tersebut, termasuk 730 anak-anak dibawah usia 5 tahun. (Aa).


Sumber :
https://www.eramuslim.com/berita/junta-myanmar-blokir-bantuan-untuk-muslim-rohingya.htm


::: Innalillahi.. RRC Larang Siswa Muslim Ikut Pengajian Selama Libur Sekolah :::

Cina kembali melakukan praktik pengekangan beragama di berbagai wilayah mayoritas Muslim.

Dilansir Reuters, Rabu (17/1), pemerintah di provinsi barat Cina dilaporkan telah mengeluarkan larangan bagi siswa Muslim untuk ikut pengajian atau pelajaran agama pada libur musim dingin kali ini.

Larangan yang dirilis di situs biro pendidikan ini salah satunya dikeluarkan di kota Linxia di provinsi Gansu, rumah bagi masyarakat etnis minoritas Muslim Hui.

Dalam larangan disebutkan, para siswa Muslim di kota ini dilarang masuk “gedung keagamaan” seperti masjid selama liburan. Mereka juga dilarang membaca teks-teks keagamaan selama libur.

Para siswa dan guru diharapkan memperkuat ideologi dan propaganda politik.

Reuters sendiri telah mencoba mengkonfirmasi kepada pejabat biro pendidikan Linxia, akan tetapi mereka menolak menjawab dan menutup telepon.

Foto larangan itu juga diunggah oleh Xi Wuyi, cendekiawan Marxis di Chinese Academy of Social Scientists di akun Weibo miliknya.

Xi yang dikenal kerap memprotes kebangkitan Islam di China, mendukung larangan itu dengan mengatakan China telah melakukan tindakan konkret memisahkan agama dan pendidikan. (Kmp/Ram).


Sumber :
https://www.eramuslim.com/berita/cina-larang-siswa-muslim-ikut-pengajian-selama-libur-sekolah.htm


::: MENGENAL ULAMA-ULAMA KRISTOLOG PEMBELA ISLAM :::

1. Syeikh Yusuf Estes (Mantan Pendeta yang taat)

Tak sedikit yang bertanya-tanya soal keputusan pendeta Yusuf Estes memeluk Islam.

Apalagi di tengah pembicaraan negatif tentang Islam dan muslim.

“Banyak orang ingin tahu, bahkan mempertanyakan secara detail mengapa saya memeluk Islam,” ujar Estes.

Estes lahir dari keluarga Kristen yang taat di Midwest, Amerika Serikat. Keluarganya secara turun temurun membangun gereja dan sekolah di AS. Ia menempuh pendidikan dasar di Houston, Texas. Semasa kecil, ia selalu menghadiri gereja secara teratur.

Ia dibaptis pada usia 12 tahun di Pasadena, Texas. Keingintahuannya yang besar terkait ajaran Kristen membuatnya ingin mengunjungi gereja-gereja lain. Ia datangi gereja Metodis, Episkopal. Nazareth, Agape, Presbyterian dan lainnya. Tak hanya itu, Estes juga mempelajari agama lain seperti Hindu, Yahudi, dan Buddha.

“Saya tidak menaruh perhatian serius pada Islam. Inilah yang banyak ditanyakan oleh teman-temanku,” kenang dia.

Tak hanya tertarik dengan agama, Estes juga menaruh perhatian pada musik, utamanya musik klasik. Kebetulan, keluarganya gemar menikmati musik. Ia bahkan menjadi pengajar Keyboard pada tahun 1960 dan tiga tahun kemudian memiliki studio sendiri di Laurel, Maryland. Seiring berlalunya waktu, bisnis yang digeluti Estes terus berkembang.

Bersama ayahnya, ia membuat program hiburan dan atraksi. Ia juga membuka toko piano dan organ sepanjang jalan dari Texas, Oklahoma dan Florida. Dari bisnis itu, Estes memperoleh pendapatan hingga jutaan dolar AS. Tapi ada satu hal yang mengganjal.

Pikirannya tidak merasa tenang. “Mengapa Tuhan menciptakan aku? Apa yang Tuhan inginkan? Tapi di agamaku terdahulu, siapa pun harus percaya tanpa perlu bertanya,” tuturnya.

Satu hal yang membuat Estes merasa aneh adalah tidak terdapat kata “trinitas” dalam Injil. Masalah itu, kata dia, telah menjadi perhatian selama dua abad. Ia pernah mempertanyakan masalah ini kepada para pendeta. Nyatanya, tidak ada jawaban yang logis. Sebaliknya, terlalu banyak analogi dan pendapat yang aneh. Untuk sementara pikiran itu teralihkan oleh kesibukannya dalam mengurusi bisnis.

Bisnis Estes terus berkembang, kali ini ia memproduksi lagu-lagu pujian dan mendistribusikannya secara gratis kepada pensiunan, rumah sakit dan panti jompo. “Memberikan siraman rohani kepada orang lain membuatku lupa dengan keraguan yang kualami,” ungkapnya.

Diawal 1991, bisnis Estes mulai merambah keluar negeri. Negara pertama yang ia kunjungi adalah Mesir.

Di negeri Piramida, Estes bertemu dengan seorang pria Muslim. Satu hal yang ada di pikiran Estes tentang Muslim, “teroris”. Estes tidak percaya ia harus berhubungan dengan sosok yang begitu ia benci.

“Mereka tidak percaya kepada Tuhan. Mereka adalah penyembah kotak hitam di padang pasir. Mereka cium tanah lima sehari. Sial, saya tidak ingin bertemu dengan mereka,” kata Estes menirukan ucapannya dahulu saat tiba pertama kali di Mesir.

Sikap Estes akhirnya luluh, ketika ayahnya menjelaskan sosok yang bakal ditemui. Ayahnya mengatakan calon klien yang akan ditemui memiliki kepribadian yang baik. Tapi alasan yang paling diterima Estes adalah rencana ayahnya untuk mengkristenkan setiap Muslim. “Itulah alasan kuat yang akhirnya membuat saya mau bertemu dengan pria Muslim itu,” ucapnya.

Akhirnya, Estes dan ayahnya bertemu dengan pria Muslim itu setelah kebaktian. Dengan sikap jumawa, Estes memegang erat Injil di tangannya. Ia bawa salib dengan tampilan mengilap. Detik-detik bertemu dengan kliennya itu, Estes terkejut.

“Orang ini sangat hangat. Mereka ramah sekali,” kenang Estes ketika bertemu pertama kali dengan pria tersebut. Penampilan pria ini seperti kebanyakan masyarakat Arab. Mereka kenakan jubah panjang, bersorban, dan berjanggut. Bedanya, pria ini tidak memiliki rambut.

Berikut dialog Estes dan Pria itu:
Estes: Apakah anda percaya pada Tuhan?
Pria Muslim: Ya
Estes: Apakah anda percaya Adam dan Hawa?
Pria Muslim: Ya
Estes: Bagaimana dengan Ibrahim, anda percaya kepadanya dan bagaimana ia mencoba mengorbankan putranya untuk Allah?
Pria Muslim: Ya
Estes: Bagaimana dengan Musa? Sepuluh perintah Tuhan? Membelah Laut Merah?
Pria Muslim: Ya
Estes: Bagaimana dengan nabi lain; Daud, Sulaiman dan Yunus?
Pria Muslim: Ya
Estes: Apakah anda percaya dalam Alkitab?
Pria Muslim: Ya
Estes: Apakah anda percaya pada Yesus? Bahwa ia adalah Mesiah (utusan) Allah?
Pria Muslim: Ya.
“Aku merasa lebih mudah. Ia (Muslim) siap dibaptis, hanya saja ia tidak tahu apa yang akan saya lakukan,” kata Estes.

Perbincangan itu sempat membuat Estes terkejut. Ternyata seorang Muslim percaya pada Injil.Tapi dirinya baru tahu kalau keimanan Muslim terhadap Yesus hanya sebatas utusan Allah, lahir tanpa ayah, tengah berada di langit bersama pencipta-Nya dan akan turun ketika akhir zaman tiba.

Estes tak berhenti bertanya kepada pria Muslim itu. Ia bertanya banyak hal. Dalam pikiran Estes, ada kepercayaan diri tinggi bahwa pria Muslim itu bakal menjadi penganut Kristen yang taat.Lalu bisnisnya bakal berkembang lebih dari yang dibayangkan.

“Saya minta kepada ayah untuk segera mempercepat bisnis dengan pria Muslim ini,” kata dia.
Sebelum tercapai kata sepakat, Estes mulai menjalani tugasnya sebagai misionaris. Ia temui orang miskin, lalu berbicara dengan tentang konsep ketuhanan dalam Kristen. Ia juga mengunjungi sesama pendeta dan penginjil di seluruh negara bagian Texas.

Suatu hari, ada salah seorang temannya yang mengalami serangan jantung, dan harus pergi ke Rumah Sakit Veteran. Estes mengunjunginya beberapa kali dalam sepekan. Ketika bertemu dengan kerabatnya itu, ia bertemu dengan salah seorang pasien lain yang tengah duduk dengan kursi roda.

Estes melihat pria itu begitu kesepian dan depresi. “Saya temani dia sembari mengisahkan cerita Yunus. Intinya, saya coba memberitahunya bahwa kita tidak bisa lari dari masalah karena kita sebenarnya tahu apa yang harus dikerjakan. Yang lebih penting lagi, Tuhan tahu apa yang dilakukan umatnya,” ujarnya.

Setelah berbagi cerita, pria itu lalu mendongak ke langit, lalu meminta maaf. Pria itu mengatakan kepada Estes soal penyesalan dirinya atas perbuatannya selama ini. Pria itu kemudian mengadu kepada Estes. “Ia berkata padaku, ia seorang imam Katolik. Saya sangat terkejut, apa yang terjadi di dunia ini?” kata Estes heran.

Mendengar kisah pastor itu, Estes mengajaknya tinggal bersama. Dalam perjalanan pulang, Estes dan pastor itu berbicara panjang lebar tentang kepercayaan dalam Islam.
Yang mengejutkan, pastor itu mengakui kebenaran Islam. “Ia tengah mempelajari Islam. Saya sempat terkejut. Inilah masa di mana saya akhirnya mulai menerima Islam,” kenang Estes.

Setibanya di rumah, Estes kembali melanjutkan diskusi bersama pastor itu. Ia bawa Injil James dan Injil lainnya. Ia habiskan waktu sepanjang hari untuk berbicara tentang kebenaran dalam Injil.
Pada satu titik, Estes bertanya pada pastor itu tentang Alquran berikut versi barunya. “Dia mengatakan pada saya, hanya ada satu Alquran. Tidak ada yang berubah dengan Alquran!” tutur Estes.

Melihat Estes penasaran, pastor itu menjelaskan bahwa ratusan bahkan jutaan Muslim yang tersebar di muka bumi, telah menghafal Alquran.

Yang membuat Estes bingung, bagaimana bisa Alquran bisa bertahan sekian abad, sementara kitab sucinya sendiri telah berubah selama ratusan tahun. Bahkan tidak diketahui naskah aslinya. “Jadi, bagaimana bisa Alquran tidak berubah?” tanya Estes heran.

Pada suatu hari, sang pastor meminta Estes untuk mengantarkannya ke masjid. Di sana, Estes baru mengetahui bahwa mereka (Muslim) hanya datang untuk shalat dan pergi kemudian. Ia merasa aneh melihat mereka, yang tak bernyanyi atau menyenandungkan pujian.

Beberapa hari kemudian, pastor itu meminta Estes untuk kembali mengantarkannya ke masjid. Namun, Estes meminta pesuruhnya untuk mengantikan dirinya. Cukup lama pastor itu mengunjungi masjid, hingga memunculkan kekhawatiran Estes.

Tiba-tiba, Estes dikejutkan dengan sosok menggunakan jubah putih dan peci. “Hei, siapa anda? Apakah anda, apakah anda telah menjadi Muslim?” Estes kaget bukan kepalang. Belum selesai dengan rasa terkejutnya dengan keputusan pastor itu memeluk Islam, giliran istrinya yang menyatakan niatnya untuk memeluk Islam. “Saya sangat terkejut. Saya tidak bisa tidur,” kata Estes.

Jelang Subuh, Estes tak lagi mampu menutupi keinginannya untuk memeluk Islam. Ia keluar rumah, lalu menemukan sepotong kayu, ia berdirikan kayu tepat di arah kiblat umat Islam. Dalam hati Estes bertanya, “Ya Tuhan, jika Kau ada di sana, bimbing aku, bimbing aku.”

Beberapa saat kemudian, Estes melihat sesuatu. Ia tidak melihat malaikat atau mendengar sesayup suara. Ia melihat dirinya sudah berubah. Ia melihat dirinya sudah seharusnya menghentikan perbuatan bodoh dan melakukan sesuatu yang licik.

Selanjutnya, Estes membersihkan dirinya. Sekitar pukul 11.00 pagi, ia berdiri di depan dua saksi, salah satunya si mantan pastor —yang dikenal sebagai Bapa Peter Jacob— dan lainnya Abdel Rahman. Estes lalu mengucapkan dua kalimat syahadat.

“Aku bersaksi, tidak ada tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,” ucap Estes mantap. Selanjutnya, giliran sang istri mengucapkan dua kalimat syahadat. Beberapa bulan kemudian, giliran ayah Estes mengucapkan dua kalimat syahadat.

Tak lama setelah ayahnya, giliran ibunya mengakui bahwa Yesus bukanlah anak Tuhan. Ia adalah nabi. “Semoga Allah menerima keimanannya,” kata Estes.

Estes begitu cepat beradaptasi dengan status barunya. Seluruh kegiatan bisnis yang ia lakukan dimodifikasi dengan menjadi medium untuk menyebarkan syiar Islam. Ia juga membangun sekolah-sekolah guna mendidik para Muslim mendalami Alquran. “Semoga Allah membimbing kita menuju kebenaran. Amin,” pungkasnya.

Syeikh Yusuf Estes ini, menguasai bahasa Arab secara aktif, demikian juga ilmu Al-Quran selepas belajar di Mesir, Maroko dan Turki. Sejak 2006, Yusuf Estes secara regular tampil di PeaceTV, Huda TV, demikian pula Islam Channel yang bermarkas di Inggris.

Ia juga muncul dalam serial televisi Islam untuk anak-anak bertajuk “Qasas Ul Anbiya” yang bercerita tentang kisah-kisah para Nabi. Yusuf terlibat aktif di berbagai aktifitas dakwah. Misalnya, ia menjadi imam tetap di markas militer AS di Texas, dai di penjara sejak tahun1994, dan pernah menjadi delegasi PBB untuk perdamaian dunia.

Syekh Yusuf telah meng-Islam-kan banyak kalangan, dari birokrat, guru, hingga pelajar. Berikut kisah Syekh Yusuf sebagaimana dituturkannya di situs [http://www.islamtomorrow.com.]

Nama saya Yusuf Estes. Saat ini dipercaya memimpin sebuah organisasi bagi Muslim asli Amerika. Kini sepanjang hidup saya berikan untuk Islam. Saya berkeliling dunia untuk memberikan ceramah dan berbagi pengalaman bagaimana Islam hadir dalam diri saya. Organisasi kami terbuka untuk berdialog dengan berbagai kalangan. Misalnya para pemuka agama seperti pendeta, rabi (ulama kaum Yahudi-red) dan lainnya dimanapun mereka berada.

2. Zakir Abdul Karim Naik (Dr. Zakir Naik)

Zakir Abdul Karim Naik; lahir di Mumbai 18 Oktober 1965; umur 48 tahun. adalah seorang pembicara umum Muslim India, dan penulis hal-hal tentang Islam dan perbandingan agama.

 
Secara profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra, tapi sejak 1991 ia telah menjadi seorang ulama yang terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama.

Ia menyatakan bahwa tujuannya ialah membangkitkan kembali dasar-dasar penting Islam yang kebanyakan remaja Muslim tidak menyadarinya atau sedikit memahaminya dalam konteks modernitas.

Zakir Naik mengatakan ia terinspirasi oleh late Ahmed Deedat, (seorang Da’i yang meninggal pada 8 Agustus 2005 yang mana oleh orang Kristen sendiri menganggap meninggalnya akibat kualat karena sering mengolok-olok Kristen, setelah sebelumnya berceramah di Sidney Australia, tentang Paskah.

Dilihat dari Sudut Pandang Islam) Menurut Naik, tujuan dia menggeluti dunia dakwah adalah "berkonsentrasi pada remaja Muslim berpendidikan yang mulai meragukan agamanya sendiri dan merasa agamanya telah kuno, dan kurang PD terhadap agamanya sendiri" dan juga adalah tugas setiap Muslim untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam untuk melawan apa yang ia anggap sebagai bias anti-Islam oleh media Barat setelah serangan teroris 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat.

Zakir Naik menjelaskan sudut pandang Islam dan membersihkan miskonsepsi tentang Islam, menggunakan Kitab Suci Quran dan hadist sebagai dasar, dalam hubungannya dengan fakta, alasan, logika dan ilmiah. Zakir Naik meluncurkan Peace TV Inggris, pada bulan Januari 2006, dengan lebih dari 100 juta pemirsa dimana 25% adalah NON MUSLIM.

Diantara pendapat-pendapat beliau sungguh mencengangkan publik, bahkan ketika beliau dengan tenang hati mampu mengalahkan lawan debatnya di beberapa diskusi keagamaan sampai bisa membuat tepuk tangan penonton, hal ini karena banyak dari argumen yang beliau gunakan sungguh bisa di terima oleh akal sehat.

Pendapat itu adalah di antaranya tentang keajaiban alqur’an, alqur’an yang telah turun 1400 abad yang lalu merupakan salah satu kitab yang menurut beliau adalah kitab yang sangat luar biasa, karena didalamnya terdapat fenomena yang tak sedikit fenomena itu di ketemukan pada akhir-akhir ini.

Ketika berbicara tentang astronomi misalnya, sebuah teori yang sangat terkenal teori Big Bang teori dimana bumi terbentuk sebuah ledakan besar, dan kemudian ledakan besar itu terpecah menjadi sebuah galaksi, planet, rembulan, bintang dan benda luar angkasa lainnya, jauh-jauh hari kejadian ini sudah din ash oleh alqur’an, sebuah kebenaran menarik ini sungguh sangat mencengangkan, bagaimana kitab yang turun lebih dari 1400 abad yang lalu itu mampu menggambarkan sebuah kejadian yang teorinya baru di temukan pada akhir-akhir ini.

Zakir Naik muncul secara teratur pada banyak saluran TV internasional di lebih dari 200 negara di dunia. Ia sering diundang untuk wawancara TV dan Radio. Lebih dari seratus dari pembicaraannya, dialog, debat dan simposium tersedia dalam bentuk Video DVD. Dia telah menulis banyak buku tentang Islam dan Perbandingan Agama. (debatislam.com)

3. Syeikh Ahmed Deedat.

Beliau merupakan Syeikh TER-Favorit ane gan beliau juga adalah guru dari Dr. Zakir Naik dakwah2 beliau menjadi inspirasi bagi Dr. Zakir Naik lebih ingin mendalami Islam dari segi dakwah.



Masa kecil

Lahir di Surat, Bombay, India, pada tahun 1918.
Ayahnya adalah seorang penjahit yang karena profesinya hijrah berimigrasi ke Afrika Selatan tidak lama setelah kelahiran Ahmed Deedat.

Tahun 1927, di usianya yang ke 9 tahun, Deedat menyusul ayahnya ke Afrika Selatan, tanpa pendidikan formal, belum fasih berbahasa Inggris dan berniat untuk mencari kehidupan yang lebih baik disitu.

Beberapa bulan kemudian, ibunya meninggal dunia, tanpa sempat dia melihatnya untuk terakhir kali semenjak masa perpindahannya .

Di negeri yang asing, Deedat mulai menyiapkan dirinya untuk dapat beradaptasi dan bersaing dengan kehidupan baru di koloni Inggris tersebut.

Dengan ketekunannya dalam belajar, Deedat tidak hanya dapat mengatasi hambatan bahasa, tetapi juga unggul di sekolahnya.

Kegemaran Deedat membaca membantunya untuk mendapatkan promosi hingga ia menyelesaikan standar 6 . Karena masalah biaya, dia terpaksa harus menunda sekolahnya dan di awal usia 16 tahun untuk pertama kalinya ia terpaksa meninggalkan sekolahnya untuk sementara dan bekerja dalam usaha retail (eceran) .

Mempelajari Alkitab

Pada tahun 1936 sewaktu dia bekerja pada toko muslim di dekat sebuah sekolah menengah Kristen di pantai selatan Natal, toko tersebut sering dikunjungi oleh siswa misionaris yang tak henti-hentinya menantang Islam.

Hal tersebut menumbuhkan tekad kuat pada dirinya untuk mendalami agama Kristen dan membandingkannya dengan Islam.

Ahmed Deedat menemukan sebuah buku berjudul Izharul-Haq yang berarti Mengungkapkan Kebenaran. Buku ini berisi materi debat dan keberhasilan usaha-usaha umat Islam di India yang sangat besar dalam memberikan argumen balasan kepada para misionaris Kristen yang melakukan misi penyebaran agama Kristen dibawah otoritas Kerajaan Inggris dan pemerintahan India.
Secara khusus, ide untuk menangani debat telah berpengaruh besar dalam diri Ahmed Deedat.

Beberapa minggu setelah itu, Ahmed Deedat membeli Injil pertamanya dan mulai melakukan debat dan diskusi dengan siswa-siswa misionaris.

Ketika siswa misionaris tersebut mundur dalam menghadapi argumen balik Ahmed Deedat, mereka secara pribadi memanggil guru teologi mereka dan bahkan pendeta-pendeta di daerah tersebut.
Keberhasilan-keberhasilan ini memacu Ahmed Deedat untuk berdakwah.

Syeikh Berpengaruh

Selama empat dekade berikutnya, ia menenggelamkan dirinya ke dalam sejumlah kegiatan. Memimpin kelas-kelas untuk mempelajari Alkitab, melakukan tugasnya sebagai dosen dan menghadiri seminar yang membahas tentang perbedaan agama di seluruh dunia.

Ia mendirikan Seminari Islam pertama di Afrika Selatan untuk melatih para da'i di Institusi Pendidikan Assalaam, Braemar.

Ahmed Deedat muncul dalam debat pertamanya pada tahun 1977, dan kemudian muncul di Royal Albert Hall di Inggris. Dia berdebat dengan beberapa ulama Kristen terbesar seperti Clark, Jimmy Swaggart, Anis Shuroush, dan lain-lain.

Kaum Muslim dan beberapa orang Kristen memanfaatkan hal tersebut untuk menegaskan keyakinan mereka terhadap Islam dan Al-Quran.

Ada yang datang untuk mengetahui dimana letak penyimpangan dan kebohongan pada agama yang mereka ketahui dan yakini, ada yang sengaja datang untuk menghujat, dan ada pula yang datang untuk berdebat, kemudian memberikan kesaksiannya atas keyakinan Islam.

Walaupun menikah (dengan Hawa Deedat), menanti kelahiran anak, dan persinggahan sebentar selama tiga tahun ke Pakistan sesudah kemerdekaan negara tersebut, tetap tidak mengurangi keinginannya untuk membela Islam dari penyimpangan-penyimpangan yang memberdayakan para misionaris Kristen.

Dengan semangat misionaris untuk menyebarkan agama Islam, Ahmed Deedat membenamkan dirinya pada sekumpulan kegiatan lebih dari tiga dekade yang akan datang.

Ia memimpin kelas untuk pelajaran Injil dan memberi sejumlah kuliah.
Ia mendirikan As-Salaam (Kedamaian), sebuah institut untuk melatih para da'i Islam.
Ahmed Deedat, bersama-sama dengan keluarganya, hampir seorang diri mendirikan bangunan-bangunan termasuk masjid yang masih dikenal sampai saat ini.
Ia menerbitkan lebih dari 20 buku dan menyebarkan berjuta-juta salinan gratis dan mengirimkan beribu-ribu materi kuliah ke seluruh dunia dan mendebat pengabar-pengabar Injil pada debat umum.
Beberapa ribu orang telah menjadi Islam sebagai hasil usahanya.
Pada tahun 1986, dia memperoleh penghargaan internasional dari Raja Faisal atas prestasinya yang bersejarah itu.
Sebuah penghargaan bergengsi yang sangat berharga dalam dunia Islam.


Sumber :
http://kristologinews.com/


Robbie Maestracci: "Islam menyelamatkan saya dari kehidupan kriminal" :::

"Islam menyelamatkan saya dari kehidupan kriminal".

Allahu akbar.

Seorang Kristen pemakai obat-obatan dari Australia Robbie Maestracci memeluk Islam dan kini menjadi bersih dari obat-obatan dan kehidupan kriminal.

"I gave my Shahādah, the testament of faith, that night, and everything changed. I no longer had this desire to use drugs, and I’ve been clean now for five years. It changed my entire life. It gave me the means and the rules and the path to follow to achieve what I’d set out to achieve a year before I converted, which was to strive to become the best version of myself. Islam saved me from a life of crime."
("Saya mengikrarkan Syahadat, pernyataan keimanan, pada malam itu, dan semuanya berubah. Saya tak lagi punya hasrat untuk memakai Narkoba, dan saya telah bersih selama 5 tahun. Islam mengubah seluruh jalan hidup saya. Islam memberi cara, aturan dan jalan bagi saya untuk mencapai tujuan yang saya tetapkan setahun sebelum menjadi mualaf. Yaitu untuk berjuang menjadi pribadi terbaik dari diri saya. Islam menyelamatkan saya dari kehidupan kriminal.")

Robbi Maestracci meninggalkan kehidupan kriminal saat ia menjadi mualaf 5 tahun lalu.


Sumber: Reverts To Islam


http://www.portal-islam.id/2017/11/robbie-maestracci-islam-menyelamatkan.html


::: Masya Allah.. Mualaf Korea Ini Dirikan Restoran Halal Pertama di Itaewon :::

Wisata Halal memang sedang tumbuh pesat di seluruh dunia, termasuk di Korea.

Negara yang sedang digila-gilai para remaja karena drama dan artis-artis catik dan juga tampannya ini juga sudah mulai mengadakan banyak sekali restoran-restoran halal.

Salah satunya adalah Restoran Eid milik Yu Hyun-wooatau yang biasa dikenal dengan nama Islamnya, Saad Yusuf.

Ia merupakan seorang mualaf asli Korea yang menemukan keyakinannya pada Islam setelah melihat kakaknya mendapatkan pencerahan hidup dari agama yang dirahmati Allah ini.


Sebelum membuka restoran halal ini, Yu Hyun -Woo dan keluarga seringkali menjamu orang-orang yang datang ke kediaman mereka. Masakan yang disajikan dengan hati dan tentunya halal itu ternyata mendapat apresiasi yang besar dari orang-orang yang mencicipinya. Dari situlah, mereka mendapat dorongan untuk membuka restoran halal di daerah Itaewon, kota yang terletak di distrik Yongsan-gu.

(Empat hidangan istimewa seperti kimchi, samgyetang (sup ayam ginseng), bulgogi, dan bibimbap)

Dengan membuka restoran halal bernama Eid ini, Yun berharap para pelanggannya dapat lebih mudah mempelajari agama Islam dengan mencari arti kata Eid di sistem pencari google. Ia juga berharap para wisatawan muslim akan mudah mencari makanan-makanan halal di Korea.




Sumber :
http://www.portalpiyungan.com/2016/02/wow-mualaf-korea-ini-dirikan-restoran.html


::: Kisah Dacosta Muallaf Eks Timor Leste, Islamkan 1280 Orang.. Allahuakbar ! :::

[Dacosta Zainuddin (berjaket hijau), Sejak tahun 1980 ia memeluk Islam dan kini banyak orang bersyahadat di hadapannya. (Kanan) Ustadz Syamsul Arifin Nababan]

Masuk hutan keluar hutan itu telah menjadi  pekerjaan rutinnya. Tapi tidak untuk berburu binatang buas atau binatang sejenisnya namun hanya ingin mendapat kebebasan dan kemerdekaan.

Tak ada jalan lain dilakukan kecuali menyerang dan melawan tentara Indonesia dengan bergerilya di hutan-hutan.

Kala itu Dacosta (bukan nama sebenarnya) berkisah, dirinya selalu dibuntutin perasaan yang sangat tidak manusiawi karena beberapa puluhan nyawa melayang, akibat bentrok antara kelompok Pro Kemerdekan Timor Timor dan TNI.

Boleh dibilang, Dacosta adalah salah satu pemberontak yang mati-matian membawa pengikutnya masuk dan keluar hutan agar bisa berpisah dari Indonesia.

Memilih jalan ini bukan sesuatu yang nyaman baginya. Ia mengaku kehidupan di hutan menjadikan dirinya sebagai buronan TNI.  Beberapa tahun bergerilya di hutan, rupanya pasukan TNI mampu mencium keberadaannya melalui masyrakat setempat. Akhirnya Dacosta pun ditangkap seorang diri saat berada di keramaian pasar untuk  berbelanja keperluan pasukannya.

Hukuman Mati

Pasca penangkapannya oleh TNI 321 Baokao Timor-Timor, Dacosta harus mengakui kesalahannya dan memberitahu di mana keberadaan pasukanya berada. Ia bahkan dikabarkan akan dieksekusi mati.

Beberapa hari sebelum dieksekusi, Dacosta sempat bermimpi dirinya didatangin dua orang ‘bidadari’. Dalam mimpinya, dua bidadari itu memintanya untuk bersegera masuk agama Islam.

Dacosta bertanya, apa itu Islam? “Agama Islam itulah agama yang benar dan agama orang mayoritas Indonesia yang masuk di Timor Timor,” demikian ujar bidadari dalam mimpinya.

Esok harinya, ia lupakan mimpi tersebut. Namun pada malam kedua, dia bermimpi lagi bertemu seorang pemuda. Dalam mimpinya, sang pemuda mengajaknya mengaji, melafadzkan huruf huruf Arab dan menuntun ia untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.

Setelah menunaikan hajat tersebut, pemuda yang ditemui dalam mimpi itu memberikan hadiah berupa Al Quran cetakan Istambul dan sebuah cincin bertuliskan nama Allah Subhanahu Wata’ala.

Betapa kagetnya Dacosta, sebab saat  ia terbangun dari mimpi, ternyata Al Quran dan cincin bertuliskan nama Allah Subhanahu Wata’ala itu ada di kantong saku bajunya.

Tanpa pikir panjang, esok harinya Dacosta pun akhirnya memeluk ajaran agama Islam di Kompleks TNI 321 Baokau Dilli Timor-Timor (sekarang Timor Leste).

Setelah masuk Islam Dacosta merubah namannya menjadi Zainuddin. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, pasca kabar keislaman Dacosta, dirinya mendengar keputusan dibebaskan dari hukuman mati.

Mendengar dirinya dibebaskan dari hukuman mati maka Zainuddin ia bertekad mengislamkan keluarganya dan orang-orang sebanyak-banyaknya agar mau masuk Islam.

Demikian kisah Zainuddin, muallaf eks Timor Leste di Nusa Tenggara Timur (NTT), saat menghadiri acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah Kupang  yang bertempat di Masjid Hidayatullah Kampus Dua,  Kabupaten Kupang NTT hari Jum’at (25/03/2016).

Zainuddin datang di PP Hidayatullah Kupang guna menghadiri acara pembagian sembako kepada muallaf dan kaum dhuafa binaan Pesantren Hidayatullah NTT. Sekaligus dilanjutkan acara dialog bersama Syafruddin Atasoge, DPD RI Perwakilan NTT.

1280 Orang Memeluk Islam

Menurut Zainuddin, pada tahun 1999, saat Pemilu di Timor Timur digelar, Zainuddin terpilih sebagai anggota DPRD. Namun selang beberapa bulan setelah pelantikan, lahirlah kerusuhan besar-besaran.

Pembunuhan, penghancuran infrastruktur marak menyusul referendum yang dimenangkan kelompok pro kemerdekaan.

“Karena melihat ada campur tangan tentara Portugis, Australia, dan Amerika membuat masyarakat diungsikan ke Atambua hingga ke Kupang, “ tutur Zainuddin.

Selama dua tahun dirinya berada di Atambua akhirnya tepat tahun 2002 Zainudin hijrah ke Desa Boniana Kabupaten Kupang Barat NTT. Di sinilah Zainuddin mulai bekerja dengan tenang meski hanya sebagai peternak dan petani.

Namun satu hal yang selalu membuatnya bersemangat. Yakni ketika mendengar kabar ada orang yang ingin masuk Islam. Tak segan Zainuddin segera menyewa kendaraan dan langsung menuju ke lokasi walaupun ratusan kilo dengan biaya pribadi. Ia segera menunaikan kewajibannya karena telah bertekad agar banyak orang yang mengenal Islam dan mengikuti jejak ajaran Rasulullah Muhammad ini.

“Bagaimana mengislamkan orang lain sebanyak banyaknya,” demikian harap Zainuddin.

Pasca memeluk Islam, Zainuddin tak tinggal diam. Dia mengajak keluarga dan warga eks Timor Leste menerima Islam.

Alhamdulillah hingga sekarang Zainuddin mengaku telah mengislamkan tidak kurang 1280 orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mulai dari Timor Leste hingga ke Kupang.

Berkat jasa Zainuddin, hati Ustadz Syamsul Arifin Nababan terketuk dan akan memberangkatkannya beribadah umroh pada bulan Mei 2016 mendatang. (Abu Zain Zaidan, NTT)

Sumber:
http://www.portalpiyungan.com/2016/03/kisah-dacosta-muallaf-eks-timor-leste.html