Minggu, 25 Agustus 2019

::: Ingat, Hanya Islam Yang Benar ! :::

Derasnya arus liberalisasi pemikiran dan sekulerisasi tatanan kehidupan harus diakui telah mengoyahkan keimanan dan ketundukan sebagian umat Islam terhadap aturan agamanya.

Kampanye paham pluralisme yang getol dilakukan oleh kalangan liberal telah mendudukan bahwa semua agama adalah benar, setiap agama mengajarkan kebaikan.

Konsekuensinya, tidak boleh ada yang merasa bahwa agamanya yang paling benar sedang yang lainnya adalah salah. Sehingga ketika umat agama lain merayakan hari rayanya maka penganut agama lainnya harus ikut menghadiri perayaannya, dan juga memakai simbol-simbol agama mereka. Sungguh pemikiran ini sesat dan menyesatkan.



Dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: “Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya”. (QS. Ali Imron: 19)

Ayat ini dengan gamblang menjelaskan bahwa agama yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta'ala hanyalah Islam. Dan tidaklah sama Islam dengan agama lainnya. Islam menyeru untuk mengesakan dan menyembah Allah semata, sedangkan agama yang lain mengajak kepada penyembahan selain kepada Allah dan menyekutukan-Nya dengan selainnya.

Dalam perkara agama maka sikap seorang Muslim sudah jelas, yakni sebagaimana yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala terangkan dalam QS. Al Kaafirun: 6, artinya: “Untukmu agamamu dan untukku agamaku”. Artinya dalam hal yang menyangkut agama maka urusan seorang Muslim dan non Muslim terpisah. Dan termasuk dalam hal urusan agama ini adalah perayaan hari raya agama.

Maka tidak diperbolehkan bagi seorang Muslim memberi ucapan selamat, mengenakan simbol-simbol mereka karena hal itu sama artinya mengakui Tuhan mereka yang jelas-jelas dijadikan sekutu bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk mereka." (HR. Abu Dawud)

Sikap umat Islam yang tidak memberikan ucapan selamat maupun tidak mengenakan simbol-simbol agama yang lain tidak berarti umat Islam intoleran. Karena sikap yang demikian itu tidak menyakiti, tidak menghalangi, ataupun merusak kegiatan kebaktian mereka. Tetapi umat Islam tidak masuk dalam lingkaran perayaan agama mereka dengan tetap menjaga hubungan sosial di luar perkara agama.

Dan inilah sikap toleran umat Islam itu. Bila kemudian ketika umat agama lain memberikan ucapan selamat atas hari raya Idul Fitri itu terserah mereka, toh selama ini umat Islam tidak memintanya. Dan kalau dilihat dari sudut yang lain memang sudah seharusnya mereka ikut bergembira dengan hari Raya Idul Fitri karena melihat ketakwaan umat Islam yang berhasil beribadah puasa sebulan lamanya.

Dengan demikian jelas sudah bahwa pluralisme yang didegungkan selama ini ingin menghapus keyakinan umat bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan di ridhai Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sungguh Islam itu tinggi dan tidak ada yang melebihinya.

Dan ketaatan menjalankan perintahNya lah yang akan menghantarkan umat Islam kepada peradaban mulia di dunia dan keselamatan di akhirat kelak. So, mari dakwah kan Islam sehingga umat tidak terbawa derasnya arus liberalisasi pemikiran dan materialisasi kehidupan. Wallahua’lam. [PurWD/voa-islam.com]

Penulis: Puji Astutik (Guru TPQ Al Muslimun Pogalan Trenggalek)



Sumber :
http://www.voa-islam.com/read/liberalism/2015/01/24/35233/ingat-hanya-islam-yang-benar/




::: Masya Allah.. Khidr Salaam.. Masuk Islam Karena Isi Surah al-Fatihah :::

Laki-laki Amerika ini setiap hari melihat ayahnya mabuk-mabukan dan tak pernah memperhatikan keluarganya. Khidr Shahid Salaam dibesarkan tanpa pendidikan agama dari orang tuanya.

Namun, karena lingkungan tempatnya tinggal membuatnya akrab dengan Kristen. Ia pun sering pergi ke gereja bersama teman-temannya. Tapi aktivitas religius ini hanya dilakukannya  sekadar ikut-ikutan, tak benar-benar merasuk ke kalbunya.

Peristiwa 9/11, yakni saat itu hampir semua media mainstream Amerika menuduh Islam sebagai pelaku dan teroris, membuatnya terhenyak. Ia sebelumnya tak pernah mengenal dengan baik apa itu Islam. Juga jiwanya kosong karena tak pernah diteduhkan oleh agama.



Rasa benci pada Islam mulai timbul pada dirinya. Ia mempunyai niat untuk membalas dendam kepada semua orang Islam di dunia ini. Atas nama rasa benci tersebut, ia kemudian mendaftarkan diri menjadi anggota tentara Angkatan Darat Amerika Serikat agar bisa dikirim ke Timur Tengah dan membunuh orang-orang Muslim di sana.

“Karena saya sebenarnya bukan orang Kristen yang terlalu taat, saya bahkan minta dibaptis dulu untuk menguatkan keinginan saya membunuh orang-orang Muslim nanti,” ujarnya. Sayang, ia tidak lolos tes masuk sehingga keinginan untuk membalas dendam dan membunuh orang Muslim tersebut pupus sudah.

Justru, saat itu ia mulai merasa kecewa dengan agama Kristen. Karena ia memiliki sebuah keinginan yang sangat kuat namun Tuhannya tak mengabulkannya. Rasa kecewa yang sangat parah akhirnya membuat Salaam terjerumus dalam gaya hidup yang merusak dirinya, mabuk-mabukan dan melakukan seks bebas.

“Saat itu saya sudah dewasa karena telah lebih dari 21 tahun, dan saya sudah boleh melakukan hal-hal tersebut,” katanya.

Kehidupannya semakin parah karena mengantarkannya pada hal-hal yang bersifat kriminal, pencurian, perampokan, penggelapan kendaraan, dan berbagai tindakan kriminal lainnya sering dilakukannya.

Akibatnya, sudah pasti ia tertangkap dan mendekam di dalam penjara. Di penjara wilayah yang menjadi tempat tahanannya, ia mencoba mencari pertolongan dari Tuhan, padahal selama ini ia mengaku dirinya adalah orang ateis. Tuhan yang ia tahu hanyalah Tuhan dari agama Kristen. Setiap hari dan malam, ia terus membaca Alkitab. Salaam ingin mendekatkan diri kepada Tuhan dan percaya Tuhannya nanti pasti akan membebaskannya.

Pengadilan akhirnya memutuskan hukuman yang sangat berat baginya. Hukuman penjara selama 75 tahun untuk perampokan yang dilakukannya, 25 tahun untuk pencurian, dan 20 bulan karena mengendarai mobil ilegal. “Tak sampai satu jam setelah hakim membacakan keputusan itu, hilanglah kepercayaanku kepada Tuhan,” ujarnya.

Ia kecewa karena Tuhannya sekali lagi tak mengabulkan permintaannya hingga akhirnya jiwanya dipenuhi kebencian pada semua hal. Dalam menjalani masa hukuman, Salaam bertemu dengan komunitas narapidana Muslim. Komunitas ini menamakan dirinya “Lima Persen” karena jumlah mereka yang sangat kecil dibandingkan penghuni penjara lainnya. Mereka juga tidak pernah mendapatkan pelayanan serta fasilitas ibadah dari pengelola penjara.

Di awal masa tahanannya, keluarga serta istrinya sering mengunjunginya pada akhir pekan. Namun, setelah sekian lama, istrinya tak lagi datang. Kemudian, ia mengetahui bahwa istrinya tersebut telah meninggalkannya. Kesedihannya bertambah Salaam juga mendapatkan kabar bahwa ayahnya meninggal.

Kekosongan jiwanya dan runtuhnya kepercayaan kepada Tuhan menuntun Salaam untuk bergaul dengan para anggota komunitas ini. Ia melihat komunitas tersebut sangat taat beribadah dan disiplin. “Saya dibolehkan ikut shalat Jumat kala itu meski hanya menirukan gerakan orang lain. Dan, ketika mendengarkan khotbah, itu langsung menyentuh diri saya. Rasanya sang imam seperti sedang berbicara langsung pada saya,” katanya.

Setelah itu, ia mempelajari Islam lebih lanjut. Banyak buku tentang Islam yang Salaam baca dan ia juga belajar gerakan dan bacaan shalat serta doa-doa. Saat itu, ia merasa lebih tenang dan nyaman. “Aku menyukai kata-kata dalam al-Fatihah dan bacaan-bacaan Islam yang memuji Allah,” ujarnya.

Ini yang membuatnya berpikir Islam berbeda dengan agamanya yang dulu. Di dalam Kristen, ia selalu berdoa untuk minta sesuatu. Sedangkan dalam Islam, doa-doa yang dipanjatkan dipenuhi dengan puji-pujian dan semakin meneguhkan iman.

Pada  2008, akhirnya ia mantap mengucapkan dua kalimat syahadat. Di masa awalnya menjadi mualaf, yang paling berat dirasakannya adalah melakukan puasakarena itu bertepatan dengan musim panas di Amerika. Namun dari Alquran yang dibacanya, ia percaya bahwa setelah melewati masa sesuatu yang berat, pasti akan diberikan masa yang lebih mudah. “Dan benar, setelah itu saya tidak pernah berada dalam situasi yang lebih baik dalam hidup saya,” ujarnya.

Setelah masuk Islam, ia merasakan banyak hikmah dan keajaiban terjadi pada hidupnya. Hukuman penjaranya menjadi lebih ringan, hanya sembilan tahun saja, dan kini ia telah menghirup udara bebas. Ia kemudian dipertemukan dengan perempuan Muslim salihah, yang lebih baik daripada istrinya yang pertama, dan kemudian menjadi istrinya.

Rasa syukur terus dipanjatkannya karena kini ia telah diberikan kehidupan yang tenteram, pekerjaan yang layak, sebuah rumah indah, serta rasa bahagia yang terus ada dalam dirinya.



Sumber :
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/19/01/15/plds0k313-khidr-salaam-kagumi-isi-alfatihah


::: Innalillahi.. Ekstrimis Budha Targetkan Masjid dan Toko Muslim di Sri Lanka ! :::

Pemerintah Sri Lanka memberlakukan jam malam di sebuah pusat kota yang populer di kalangan turis, setelah terjadi kerusuhan antar komunitas di mana seorang pria Budhis terbunuh dan bisnis milik Muslim dibakar.

Dalam keterangannya hari Senin (5/3) kemarin, Kepolisian Sri Lanka menjelaskan bahwa jam malam diterapkan setelah terjadinya kerusuhan dan serangan pembakaran di distrik Kandy. Sementara sumber anonim mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kekerasan telah menyebar ke seluruh wilayah.

“Jam malam diberlakukan untuk mengendalikan situasi di daerah tersebut,” ujar juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera seperti dilansir Al Jazeera.

Petugas polisi ditempatkan dengan siaga tinggi di Kandy untuk memastikan “situasi tidak berubah menjadi serangan antar-komunal”, ujar pernyataan pemerintah.

Massa membakar toko-toko milik Muslim dan menyerang Masjid di bagian timur negara tersebut.

Pejabat setempat mengatakan puluhan tersangka telah ditangkap oleh polisi sehubungan dengan serentetan serangan pembakaran. Sementara polisi akan melakukan penyelidikan atas kerusuhan tersebut.

Rajih Keerthi Tennakon, direktur eksekutif Pusat untuk Hak Asasi Manusia Sri Lanka mengutuk “inefesiensi polisi yang tidak terduga” yang menurut klaimnya telah menyebabkan kekerasan terjadi.

“Halaman media sosial menyeru massa Sinhala untuk berkumpul di kota Teldeniya pada pukul 10.00 waktu setempat. Pukul 11.00 ada kecenderungan terjadinya konfrontasi kekerasan saat massa berkumpul. Penghancuran properti Muslim mulai berlangsung pada pukul 13.00,” ujar Tennakon mengatakan kepada Al Jazeera.

Kekerasan memburuk setelah seorang pria dari pulau yang mayoritas beragama Budha tewas karena luka-luka yang dideritanya dalam sebuah kerusuhan.

Najah Muhammad, sekretaris partai National Front for Good Governance di Sri Lanka, mengatakan bahwa serangan menyebar ke seluruh negeri, tidak hanya di Kandy.

“Kami menghadapi situasi yang sama dengan yang dialami oleh pemerintah sebelumnya dengan ketegangan, kebencian, dan kekerasan terhadap ummat Islam yang merajalela terutama di daerah dimana mereka adalah komunitas yang tersebar,” ujar Muhammad.

Kekerasan beragama dan etnis bisa menjadi mematikan di Sri Lanka, di mana ummat Islam menyumbang 10 persen dari populasi dan ummat Budha Sinhala membentuk hampir 75 persen.

Beberapa pengamat menyalahkan kelompok garis keras Bodu Bala Sena (BBS) untuk kekerasan yang sedang berlangsung.

“Massa BBS yang kejam memanipulasi situasi untuk memicu serangan terhadap ummat Islam dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mulai menyerang orang. Pada sore hari, polisi dan jam malam ada di sini, namun masih ada insiden yang tidak dilaporkan,”
ujar Muhammad.

Kekerasan agama bukanlah hal yang baru di pulau ini. Kampanye anti-Muslim diluncurkan menyusul kerusuhan mematikan Aluthgama pada Juni 2014. (Ar/Ram).


Sumber :
https://www.eramuslim.com/berita/ekstrimis-budha-targetkan-masjid-dan-toko-muslim-di-sri-lanka.htm

 


::: Jangan Tiup Makanan Panas, Ini Penjelasan Ilmiahnya ! :::

Pernyataan mengenai bahaya meniup makanan panas sudah mulai banyak dibahas setelah banyak yang tahu ada hadist nabi yang melarang untuk meniup makanan ataupun minuman panas yang ada dalam wadah.

Nah, supaya kita semakin jelas dan semakin bisa menghubungkan apa fakta ilmiah dibalik hadist nabi tersebut kumpulan misteri akan membahasnya hingga tuntas.

Sebuah hadist riwayat Tirmidzi yang dibenarkan oleh Al-albani mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW melarang untuk bernafas diatas wadah air atau meniupnya. Semakin berkembanganya teknologi sains akhirnya sedikit demi sedikit mulai terkuak mengapa nabi melarang umatnya untuk meniup makanan panas, berikut 3 penjelasan ilmiahnya.

Asam Karbonat
Penyebab larangan meniup makanan yang pertama ini sangat berhubungan erat dengan sebuah zat kimia yang disebut asam karbonat. Asam karbonat atau H2C03 adalah senyawa kimia yang sebenarnya sudah ada didalam tubuh kita dimana berfungsi untuk mengatur kadar keasaman darah. Semakin tinggi kandungan asam karbonat dalam darah maka akan semakin asam darah.

Pada normalnya darah memiliki batasan kadar keasaman atau Ph yakni 7,35 sampai 7,45. Jika kadar keasaman ini lebih tinggi dari ph normal maka tubuh dapat berada dalam kondisi asidosis. Kondisi asidosis sendiri cukup berbahaya bagi tubuh yang dapat menyebabkan gangguan jantungan ditandai dengan napas menjadi lebih cepat, sesak, pusing karena tubuh berusaha menyeimbangkan kadar ph darah.

Nah, lalu apa hubungannya dengan meniup makanan panas? Penjelasannya adalah apabila seseorang bernafas atau meniupkan nafasnya maka dia akan mengeluarkan senyawa kimia C02 atau karbondioksida. Karbondioksida ini pada dasarnya tidak boleh bersentuhan dengan air, karena jika bersentuhan dengan air yang memiliki susunan kimia H20 akan membentuk senyawa asam karbonat yang berbahaya bagi tubuh.

Meskipun banyak yang mengatakan bahwa asam karbonat yang dihasilkan dari hasil tiupan terhadap makanan dan minuman memiliki pengaruh yang sangat kecil pada kesehatan tubuh, bukankah lebih baik kalau kita berusaha menghindarinya? Mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati bukan?

H. Pylori
Bakteri H. Pylori juga memegang peranan penting pada pernyataan bahayanya meniup makanan atau minuman yang masih panas. Bakteri H. Pylori adalah bakteri yang menyebabkan gangguan lambung mulai dari luka kecil hingga membesar menjadi tukak lambung.

Yang mengerikan lagi, bakteri ini dapat dengan mudah menyebar melalui pernafasan. Tentu gangguan lambung adalah penyakit yang sosialis, siapapun bisa terjangkit. Akan sangat bahaya sekali jika seseorang yang memiliki gangguan lambung atau secara tak sadar memiliki gangguan lambung meniup makanan atau minuman yang akan disajikan pada tamu atau pada anaknya. Bakteri itu nantinya akan berpindah dan mengontaminasi makanan atau minuman tersebut dan akhirnya masuk pada tubuh orang lain.

Mikroorganisme
Pernafasan adalah salah satu jalan keluar bagi mikroorganisme, virus dan bakteri untuk menyebar dan menularkan pada manusia lainnya. Tak hanya asam karbonat dan bakter H. Pylori saja yang bisa menular dan menyebar dengan tiupan, tetapi jenis bakteri dan virus lainnya juga bisa menyebar.

Sebut saja virus TBC, virus berbahaya yang terkadang tak disadari oleh seseorang yang mengidapnya yang akan dengan mudah menular melalaui droplet dan pernafasan yang intens. Sedangkan makanan atau minuman adalah sesuatu yang jelas akan masuk kedalam tubuh kita, diserap apa saja yang terkandung didalamnya termasuk nutrisi dan bakteri yang terkandung didalamnya.

Kotoran
Kotoran disini diartikan kotoran yang berada di mulut. Mulut adalah tempat kita menghaluskan semua makanan yang juga dicampur dengan berbagai enzim untuk membantu menghancurkan makanan. Makanan yang hancur tak seluruhnya akan masuk kedalam lambung, pastinya ada sisa makanan yang terselip disela-sela gigi atau menempel di dinding-dinding mulut.

Tentunya hal itu berhubungan dengan adab menyajikan makanan pada tamu atau orang lain yang sangat tidak sopan jika kita meniupnya. Belum lagi bakteri yang dengan mudah berpindah dari mulut kita kedalam makanan hanya karena tiupan kita.

Dari penjelasan diatas tentunya sudah jelas mengapa meniup makanan atau minuman yang panas sangat tidak dianjurkan. Yang cukup dikhawatirkan adalah jika makanan atau minuman yang ditiup itu diperuntukan bukan untuk orang dewasa yang notabene sudah memiliki kekebalan tubuh maksimal.

Melainkan diberikan kepada bayi atau balita yang dimaksudkan karena si bayi tidak bisa meniup makanannya sendiri. Bayi dan balita masih berada dalam usia yang rentan terkena penyakit. Sedikit saja ada kontaminasi asam karbonat atau bakteri lain pasti langsung direspon tubuh dengan gejala-gejala tak normal seperti diare, demam, muntah atau yang lain sebagainya.

Lepas dari itu semua memang sebenarnya manusia hidup dikodratkan untuk sabar dan menikmati kenikmatan yang ada bukan dengan terburu-buru. Dengan begitu kita akan lebih bisa menryukuri kenikmatan yang diberikan Tuhan kepada kita.

Sumber :
http://www.kumpulanmisteri.com/2015/02/jangan-tiup-makanan-panas-ini.html#


::: Mengerikan ! Konsumsi Babi, Otak Wanita Inggris Dipenuhi Cacing Pita ! :::

LONDON - Bagi umat muslim, daging babi adalah salah satu makanan yang haram untuk dikonsumsi.

Tapi tidak untuk non-muslim. Akibat memakan daging babi, seorang wanita di Inggris harus menjalani operasi darurat karena otaknya dipenuhi cacing pita.

Cacing pita tersebut diketahui menyebabkan kerusakan permanen pada otak Suki-Jane Taylor. Wanita 42 tahun itu diketahui menderita neurosysticercosis, penyakit yang disebabkan serangan cacing pita pada sistem saraf.

Kabarnya, ia terinfeksi cacing pita yang banyak terkandung dalam daging babi pada 2009 lalu. Akibatnya, sekarang Taylor mengalami beberapa penyakit, seperti epilespi, gangguan penglihatan, hingga gangguan keseimbangan.

Kerusakan pada sistem saraf terjadi setelah Taylor tak sengaja menelan telur cacing pita dan larca dari daging babi. Otak dan larva ini kemudian mengalir lewat aliran darah ke otak.

Di otak mereka membentuk kista. Pembuluh darah dan jaringan di otak Taylor membengkak ketika cacing pita akan mati. Taylor pun segera dilarikan ke rumah sakit. Ia menjalani operasi menghilangkan kista yang ada dalam otaknya.

"Mereka langsung mengeluarkannya dari otakku. Kista itu terbentuk tepat di atas tulang belakang, di bagian belakang otakku," jelas Taylor, seperti disitat Nine MSN, Sabtu (22/9) kemarin.

Saat ini Taylor tak bisa lagi mengenali rasa dan bau. Ia juga sering depresi serta epilepsi akibat penyakit ini.



Sumber :
http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/12/09/25/mawg92-konsumsi-babi-otak-wanita-inggris-dipenuhi-cacing-pita

 




::: Makan Pakai Tangan Atau Pakai Sendok Dan Garpu? Yang Mana Lebih Sehat ? :::

Di era serba modern ini, umumnya orang-orang menganggap makan dengan menggunakan tangan dikatakan kurang bersih.

Apalagi jika berada disituasi resmi seperti acara-acara pesta pernikahan atau sejenisnya, maka sudah pasti mereka akan menjadi pusat perhatian, bahkan tidak sedikit dari mereka mengatakannya kampungan atau kurang gaul.

Padahal makan dengan menggunakan tangan lebih sehat dibanding dengan harus menggunakan sendok atau garpu. Ini telah dibuktikan lewat penemuan oleh para ahli dibidang kedokteran, melalui situs healthierwayoflife.com, disebutkan beberapa manfaat makan menggunakan tangan tanpa sendok atau garpu, diantaranya adalah sebagai berikut.

Mencegah Diabetes Tipe 2

Orang-orang yang makan dengan cepat beresiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Umumnya, jika Anda menggunakan garpu dan pisau maka Anda makan lebih cepat daripada makan dengan tangan.

Faktanya, Anda bisa kenyang hanya dengan menyantap sepotong irisan makanan ketika makan dengan tangan Anda. Sementara jika makan menggunakan garpu, anda bisa saja mengambil 5 - 6 potong sekaligus.

Meningkatkan Kinerja Sistem Pencernaan

Hal ini mungkin terdengar aneh, namun penelitian dalam ilmu kedokteran membuktikan bahwa, makan dengan jari-jari tangan bisa meningkatkan kinerja sistem pencernaan.

Ketika Anda mencuci tangan dengan sabun, semua bakteri jahat akan hilang, sedangkan bakteri baik tetap ada di tangan, yang bisa sangat sehat untuk usus Anda.

Selain itu, makan dengan jari-jari tangan bisa mengirimkan sinyal ke otak mengenai makanan yang Anda makan, apakah itu padat atau lembut, panas atau dingin, sehingga bisa lebih mempersiapkan sistem pencernaan untuk mencerna makanan tersebut.

Mencegah Makan Terlalu Banyak

Mereka yang makan dengan jari tangan memiliki berat badan yang ideal karena mereka tidak makan terlalu banyak.

Makan dengan menggunakan jari tangan sangat baik untuk dilakukan, terutama oleh anak-anak, Karena orang-orang yang makan sambil melakukan sesuatu yang lain, seperti menonton TV, akan makan lebih banyak daripada mereka yang fokus makan.

Sewaktu anda makan menggunakan jari-jari tangan, tentu anda tak dapat melakukan aktifitas lain karena tangan Anda tidak bersih karena sibuk mengambil makanan.

Oleh karena itu, Anda hanya akan terfokus pada aktifitas makan dan Anda akan tahu berapa banyak makanan yang Anda makan dan kapan saatnya untuk berhenti.

Hikmah Sunnah Makan Dengan Tangan

Itulah mengapa sudah jauh sebelumnya sejak penemuan kesehatan ini ditemukan, Rasulullah SAW sudah mencontohkannya kepada umatnya sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadist.

Diriwayatkan dari Ka'ab bin Malik, dari bapaknya, beliau mengatakan; "Rasulullah makan dengan menggunakan tiga jari tangan kanan dan menjilati jari-jari tersebut sebelum dibersihkan." (HR Muslim)

Tiga jari yang dimaksud adalah, jari tengah, jari telunjuk, dan jempol, karena hal tersebut menunjukkan tidak rakus dan ketawadhu’an. Namun hal ini hanya berlaku untuk makanan yang bisa dimakan dengan menggunakan tiga jari. (Syarah Riyadhus shalihin Juz VII hal 243)

Adapun makanan yang tidak bisa dimakan dengan menggunakan tiga jari, maka diperbolehkan untuk menggunakan lebih dari tiga jari, misalnya nasi.

Adalah sebuah kebodohan jika sunnah Nabi yang satu ini kita tinggalkan, Karena penelitian dalam ilmu kedokteran membuktikan bahwa dalam tangan, terdapat suatu enzim RNAse yang mampu mengikat bakteri, sehingga tingkat aktivitasnya sangat rendah ketika masuk bersama makanan ke saluran pencernaan tubuh..

Tujuan utama enzim RNAse ini adalah untuk mendegradasi RNA, sehingga yang tinggal dari sebuah sel hidup adalah DNA-nya. Enzim ini selalu ada dalam jari-jari dan telapak tangan manusia, sehingga proses penyuapan makanan ke dalam saluran pencernaan akan mengikutkan enzim yang bisa mengikat sel bakteri agar aktivitasnya tidak maksimal.

Begitu makanan masuk ke saluran pencernaan, maka enzim ini akan ikut mengikat pergerakan bakteri hingga ke saluran pembuangan. Sebaliknya, jika manusia makan menggunakan alat perantara seperti sendok, maka tidak ada yang bisa menahan laju aktifitas bakteri yang terkandung, baik di makanan atau alat makan itu sendiri.

Nah, sekarang sudah jelas mana lebih sehatkan. Jangan pernah menganggap kalau dimasa Nabi belum ada namanya sendok dan garpu, jangan salah para raja-raja yang hidup dizaman Beliau sudah menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari emas dan perak dalam urusan makanan. Maka tak sepatutnya kita katakan demikian, jika kita memang benar-benar mencintai Rasulullah sudah seharusnya kita mengikuti ajaran beliau.

Wallahu 'alam.

Sumber :
http://www.redaksiana.xyz/2015/12/makan-pakai-tangan-atau-pakai-sendok.html#more

 


::: KH. Najih Maimoen: "FPI Sangat Dibutuhkan." :::

Sejumlah orang pembenci Islam akhir-akhir ini kembali menyuarakan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) dengan cara mencari-cari kesalahan FPI sekaligus menafikan peran sertanya dalam pembangunan Republik Indonesia.

Salah satu cara yang sering dikemukakan adalah perihal cara "kekerasan" yang sering ditunjukkan oleh masa FPI.

Lantas apa kata KH. Muhammad Najih Maimoen Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah tentang FPI.

“FPI menurut kami,dalam konteks ke-Indonesiaan sangat dibutuhkan, karena lemahnya penanganan pemerintah dalam memberantas kemaksiatan,” kata Kiai pembimbing dan pengasuh khos Darus Shohihain di PP Al Anwar ini.

Menurut Gus Najih, begitu sapaan akrab Kiai, FPI menyadari kalau pemerintah mau konsisten memberantas kemungkaran dan kemaksiatan, memerangi orang-orang yang menodai ideologi pancasila dan UU 45, merongrong kewibawaan NKRI, FPI tidak usah dibubarkan, dia akan bubar sendiri.

“FPI juga mengakui bahwa Islam mengutuk segala bentuk kekerasan, ekstrim, radikal, kamikaze. Andaikan terjadi kekersaan,itu di luar prosedur AD/ART FPI. Kalaupun terjadi pelanggaran dari anggota itupun sudah ada sangsi dari FPI dan mempersilahkan kepada pihak berwajib untuk memprosesnya,”
papar putra kedua KH. Maimoen Zubair ini.

Terkait tayangan ILC Tv One, tentang Islam rahman lil alamin tanpa kekerasan yang dikemukakan Masyudi, Gus Najih juga meminta Masyudi Syuhud (Sekjen PBNU) untuk belajar sejarah lagi.

“Dalam Islam pernah terjadi ketegasan dalam berdakwah. Peristiwa Masjid Dliror, Masjid yang dibangun atas prakarsa orang munafiq Abu Amir ar Rohib untuk menandingi Masjid Quba’. Sehingga keberadaan masjid ini sangat membahayakan, seperti yang dijelaskan dalam firman Allah surat at Taubah ayat 107, 108. Akhirnya Rasulullah SAW memerintahkan para shahabat untuk merusak dan membakarnya,” papar Gus Najih.

Menurut dia, begitu juga orang-orang yang mengetahui sunnah Nabi Shallalahu alaihi wa sallam, tidak mengingkari bahwa pada zaman Khulafa’ur Rosyidin juga terjadi semacam pembunuhan dan penyiksaan.

“Ketika tidak ada kemaslahatan kecuali membakar mushaf maka pendapat yang sesuai dengan maslahat tersebutlah yang diikuti. Sayyidina Abu Bakar pernah membakar orang yang berbuat sodomi. Sayidina Ali RA juga pernah membakar orang orang khowarij. Sayyidina Umar RA juga pernah membuang dan mengasingkan Nashr bin Hajjaj di luar Madinah, membakar kedai khomr, membakar rumah mewahnya Sa’d bin Abi Waqqos dll. Sayidina Utsman RA penah membakar mushaf yang bertentangan dengan lisan Quraisy,” jelas Gus Najih.

Untuk itu pertanyaan Gus Najih untuk orang seperti Masyudi Syuhud dan Nusron Wahid dengan perkataan kufurnya ayat konstitusi di atas ayat Al Quran serta dan orang-orang liberal lainnya sebenarnya anda-anda itu anti Islam atau anti kekerasan?(azm/arrahmah.com)

Sumber :
Arrahmah


::: Waspada Kristenisasi Terselubung, Misionaris Bagi-Bagi Snack ke Murid Sekolah :::

SUKOHARJO – Saat istirahat jeda ujian murid SD Kwarasan 1, Grogol, Sukoharjo, satu pekan yang lalu, kedatangan 5 warga Keturunan Cina yang mengatasnamakan ‘Komunitas Cinta Anak Indonesia’. Mereka berniat membagikan snack kepada semua siswa termasuk para guru SD tersebut.

“Itu mereka datang kalau nggak salah Jumat pagi waktu murid istirahat, pada jadwal ujian. Sekitar 5 orang Cina semua,” kata Al Amin Kepala Sekolah SD setempat pada Panjimas, Sabtu (23/12/2017).

Aksi beberapa misionaris tersebut menurut Amin usai meminta ijin, kemudian masuk ke kelas-kelas memberikan orasi dan membagikan minuman kemasan, makanan ringan, permen dan sebuah stiker bertuliskan ‘Tuhan Mengasihi Saya, Tuhan Mengasihi Indonesia, Tuhan Mengasihi Dunia, Saya Mengasihi Tuhan’ yang dibungkus plastik ditali dengan pita warna merah putih.

Amin mengaku kawatir dengan permen yang tidak ada keterangan publik. Usai dibagikan dia lantas meminta semua murid mengumpulkan kembali snack sebanyak 150 bungkus itu untuk ditindak lanjuti.

“Selain ada stiker seperti itu, kita juga takut makanannya itu ada permen nanti bisa keracunan atau kenapa-kenapa. Maka kita serahkan ke Puskesmas untuk diteliti lebih lanjut. Hingga satu Minggu ini tidak ada jawaban dari Puskesmas. Sudah satu Minggu malah ada yang berubah bentuk, mungkin nanti akan kita bakar,” paparnya.

Sementara itu, Ustadzah Dewi Purnamawati, aktifis anti pemurtadan Solo mengatakan bahwa aksi semacam itu sudah masuk kategori kristenisasi terselubung. Dia menyarankan siapa saja yang mendapati kegiatan tersebut, Poto, videokan, dan minta identitas yang bersangkutan kemudian diviralkan.

“Ayo Laskar dan umat Islam bergerak. Kalau ada seperti itu kita viralkan, dipoto, divideokan dan minta KTP yang bersangkutan. Biar kapok mereka, pelaku harus dilaporkan ke berwajib,”
tegasnya.

“Ini sudah masuk kristenisasi, karena mereka datang kepada orang muslim,” imbuhnya. [SY]

Sumber:
https://www.nahimunkar.org/waspada-kristenisasi-terselubung-misionaris-bagi-bagi-snack-ke-murid-sekolah/


::: Innalillahi.. Kemendagri Cabut Perda Miras ! >> FPI: Masa Bodoh Mau Dibunuh, Perangi Miras! :::

Permintaan Menteri Dalam Negeri untuk mencabut Perda pelarangan minuman keras membuktikan bahwa negara sudah dikendalikan para mafia bisnis miras? Negara kalah dengan Mafia.

Seruan itu disampaikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI) melalui akun Twitter resmi @DPP_FPI, menyikapi kebijakan Kemendagri yang merekomendasikan kepada daerah untuk mencabut perda miras karena dianggap tumpang tindih dan menghambat investasi.

“Apa pemerintah sudah buta? Sdh budek? Apa tdk lihat kerusakan akibat miras sdh merata dimana-mana? Mana keberpihakan pemerintah pd rakyat???” tegas @DPP_FPI.

Terkait kebijakan Kemendagri tersebut, DPP FPI menyerukan pemerintahan daerah untuk melawan kebijakan Mendagri. “Kami ajak seluruh pemerintah daerah utk berani lawan kebijakan Mendagri. Gunakan hati nurani, lindungi rakyatmu, lindungi bangsamu,” tulis @DPP_FPI.

Dalam gerakan perang melawan miras, FPI bertekad akan terus mengobarkan perang melawan miras apapun resikonya. “FPI akan trs melakukan perang lawan Miras. MASA BODOH dengan Undang-Undang. MASA BODOH mau ditangkap, MASA BODOH mau dipenjara, mau dibunuh,” tegas @DPP_FPI.

Sebelumnya ketua Gerakan Nasional Anti Miras (Genam) Fahira Idris menegaskan, kebijakan Kemendagri itu tidak berdasar dan mencerminkan tidak adanya sensitivitas pemerintah terhadap maraknya kejahatan akibat miras yang terjadi belakangan ini.

“Saya mau ingatkan, yang paling bahaya dari sebuah pemerintahan adalah jika dia sudah kehilangan sensitivitasnya terhadap persoalan yang dihadapi masyarakatnya. Ada aturan saya, miras masih jadi momok, apalagi kalau aturan mau dicabut. Saya nggak habis pikir, pemerintah ini maunya apa sih,”
tegas Fahira seperti dikutip tribunnews (20/05).

Menurut Fahira, ini sudah kali kedua pemerintah mencoba-coba melonggarkan aturan mengenai miras.
Pertama dengan merelaksasi Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen Dagri) No.04/PDN/PER/4/2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengendalian Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol Golongan A, yang sempat membuat gaduh dan kemudian dianulir.
Kedua, dengan merekomendasi pencabutan perda-perda miras yang saat ini mulai bergulir.



Sumber :
https://www.intelijen.co.id/kemendagri-cabut-perda-miras-fpi-masa-bodoh-mau-dibunuh-perangi-miras/

 


::: INNALILLAHI... KEBENCIAN TERHADAP JENGGOT MENJANGKITI UMAT ISLAM.. :::

Jenggoto Phobia..

"Orang berjenggot itu mengurangi kecerdasan.."


Komentar emosional dari Said Aqil Siroj yang mengukur kecerdasan dari jenggot..

Kalau sudah melihat orang yang berjenggot, pasti sebagian orang merasa aneh dan seolah-olah orang yang berjenggot adalah orang yang sesat yang harus dijauhi dan disingkarkan dari masyarakat.

Itulah salah satu ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terzholimi dan dizolimi oleh pak kyai salah satunya ya dia ini..

Tulisan ini dari berbagai sumber mengenai hukum memelihara jenggot dan pada posting berikutnya kami akan menyanggah beberapa kerancuan mengenai masalah jenggot. Semoga bermanfaat.

Jenggot (lihyah) adalah rambut yang tumbuh pada kedua pipi dan dagu. Jadi, semua rambut yang tumbuh pada dagu, di bawah dua tulang rahang bawah, pipi, dan sisi-sisi pipi disebut lihyah (jenggot) kecuali kumis. (Lihat Minal Hadin Nabawi I’faul Liha, ‘Abdullah bin Abdul Hamid dengan edisi terjemahan ‘Jenggot Yes, Isbal No’, hal. 17)

Nabi Saja Berjenggot

Memelihara dan membiarkan jenggot merupakan syari’at Islam dan ajaran Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam. Marilah kita lihat bagaimana bentuk fisik Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam yang berjenggot.

Dari Anas bin Malik –pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam– mengatakan,

”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah laki-laki yang berperawakan terlalu tinggi dan tidak juga pendek. Kulitnya tidaklah putih sekali dan tidak juga coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus. Allah mengutus beliau sebagai Rasul di saat beliau berumur 40 tahun, lalu tinggal di Makkah selama 10 tahun. Kemudian tinggal di Madinah selama 10 tahun pula, lalu wafat di penghujung tahun enam puluhan. Di kepala serta jenggotnya hanya terdapat 20 helai rambut yang sudah putih.” (LihatMukhtashor Syama’il Al Muhammadiyyah, Muhammad Nashirudin Al Albani, hal. 13, Al Maktabah Al Islamiyyah Aman-Yordan. Beliau katakan hadits ini shohih)

Lihatlah saudaraku, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat di atas dengan sangat jelas terlihat memiliki jenggot. Lalu pantaskah orang berjenggot dicela?!

Perintah Nabi Agar Memelihara Jenggot

Hadits pertama, dari Ibnu Umarradhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Potong pendeklah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Muslim no. 623)

Hadits kedua, dari Ibnu Umarradhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Selisilah orang-orang musyrik. Potong pendeklah kumis dan biarkanlah jenggot.” (HR. Muslim no. 625)

Hadits ketiga, dari Ibnu Umarradhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

“Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong pendek kumis dan membiarkan (memelihara) jenggot.” (HR. Muslim no. 624)

Hadits keempat, dari Abu Huroirohradhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Pendekkanlah kumis dan biarkanlah (perihalah) jenggot dan selisilah Majusi.” (HR. Muslim no. 626)

Hadits kelima, dari Ibnu Umarradhiyallahu ‘anhuma, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Cukur habislah kumis dan biarkanlah (peliharalah) jenggot.” (HR. Bukhari no. 5893)

Hadits keenam, dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Selisilah orang-orang musyrik. Biarkanlah jenggot dan pendekkanlah kumis.” (HR. Bukhari no. 5892)

Ulama besar Syafi’iyyah, An Nawawirahimahullah mengatakan, ”Kesimpulannya ada lima riwayat yang menggunakan lafazh,

Semua lafazh tersebut bermaknamembiarkan jenggot tersebut sebagaimana adanya.” (Lihat Syarh An Nawawi ‘alam Muslim, 1/416, Mawqi’ Al Islam-Maktabah Syamilah 5)

Di samping hadits-hadits yang menggunakan kata perintah di atas, memelihara jenggot juga merupakan sunnah fithroh. Dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Ada sepuluh macam fitroh, yaitu memendekkan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung,-pen), memotong kuku, membasuh persendian, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, istinja’ (cebok) dengan air.” (HR. Muslim no. 627)

Jika seseorang mencukur jenggot, berarti dia telah keluar dari fitroh yang telah Allah fitrohkan bagi manusia. Allah Ta’alaberfirman,

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada penggantian pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
(QS. Ar Ruum [30] : 30)

Selain dalil-dalil di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga sangat tidak suka melihat orang yang jenggotnya dalam keadaan tercukur.

Ketika Kisro (penguasa Persia) mengutus dua orang untuk menemui Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka menemui beliau dalam keadaan jenggot yang tercukur dan kumis yang lebat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamtidak suka melihat keduanya. Beliau bertanya,”Celaka kalian! Siapa yang memerintahkan kalian seperti ini?” Keduanya berkata, ”Tuan kami (yaitu Kisra) memerintahkan kami seperti ini.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, ”Akan tetapi, Rabb-ku memerintahkanku untuk memelihara jenggotku dan menggunting kumisku.” (HR. Thabrani, Hasan. Dinukil dari Minal Hadin Nabawi I’faul Liha).



Lihatlah saudaraku, dalam hadits yang telah kami bawakan di atas menunjukkan bahwa memelihara jenggot adalah suatu perintah. Memangkasnya dicela oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Menurut kaedah dalam Ilmu Ushul Fiqh, ”Al Amru lil wujub” yaitu setiap perintah menunjukkan suatu kewajiban. Sehingga memelihara jenggot yang tepat bukan hanya sekedar anjuran, namun suatu kewajiban. Di samping itu, maksud memelihara jenggot adalah untuk menyelisihi orang-orang musyrik dan Majusi serta perbuatan ini adalah fithroh manusia yang dilarang untuk diubah.

Berdasar hadits-hadits di atas, memelihara jenggot tidak selalu Nabi kaitkan dengan menyelisihi orang kafir. Hanya dalam beberapa hadits namun tidak semua, Nabi kaitkan dengan menyelisihi Musyrikin dan Majusi. Sehingga tidaklah benar anggapan bahwa perintah memelihara jenggot dikaitkan dengan menyelisihi Yahudi.

Maka sudah sepantasnya setiap muslim memperhatikan perintah Nabi dan celaan beliau terhadap orang-orang yang memangkas jenggotnya. Jadi yang lebih tepat dilakukan adalah memelihara jenggot dan memendekkan kumis.

Jangan - jangan yang tidak suka jenggot bukan tidak suka jenggot.. tapi tidak suka Islam?
Astagfirullah.. nauzubillah..

Sungguh saya malu.. saya mualaf sedih liat ada kyai seperti ini..

Komentar kyai satu ini menunjukkan beliau sendiri tidak cerdas.. dan beliau mencukur jenggotnya.. apakah beliau justru menyelisihi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam?

Wallahualam..

Hanya Alloh yang senantiasa memberikan taufik dan hidayahnya..


Sumber :
http://panjimas.com/news/2015/09/13/said-aqil-jenggot-mengurangi-kecerdasan-otak-makin-panjang-jenggot-makin-goblok/

 


Kamis, 22 Agustus 2019

::: ANEH ! 'UAS' CERAMAH DI KALANGAN INTERNAL UMAT ISLAM KOK DI POLISIKAN OLEH ORANG KATOLIK :::

JANGAN MEMANTIK API Saling Melaporkan Ceramah Internal di Kalangan Jamaahnya Sendiri

*****

Rasa ingin tau nya besar, sampai-sampai sesuatu yang bukan untuk mereka, justru dijadikan bahan pembahasan sendiri. Ya salah sendiri menurut saya.

Boleh saja berkata di agama Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu tidak ada khotbah yang menjelekkan agama apapun. Jika ada, kami pun sebagai Islam gak akan marah atas hal itu.

Karena konteksnya, khotbah itu untuk umat sendiri. Bukan di hadapan umat lain.

UAS berceramah pun untuk umat Islam sendiri. Bukan untuk agama lain. Apa jadinya saat umat lain 'kepo' karena rasa ingin taunya tinggi?

Ya jangan sewot saat ceramah itu ada membahas agama yang lain. Karena pembahasan ceramah UAS, selalu berdasarkan apa yang ada di dalam Alquran.

Kata kafir, itu ada dalam Alquran. Jangan saat umat lain dengarkan ceramah para ustad, lalu marah karena ada ucapan kafir pada mereka.

Yang ingin tau siapa...setelah tau kok marah.

Jika kita sibuk saling melaporkan begini, tandanya kita akan terus saling berperang atas ajaran agama yang diyakini.

Dewasalah saudaraku, jangan karena rasa ingin tau mu, malah membuat dirimu bertingkah macam anak-anak. Jangan memantik bara api.

Jika ceramah UAS di sampaikan pada diri kalian, dengan kalian di hadapan beliau. Boleh kalian marah karena menganggap itu penghinaan. Tapi ceramah ini, bukan untuk kalian..dewasa ya.

(By Setiawan Budi)

[Video UAS Yang Dilaporkan]

Emang sengaja provokasi bikin rusuh. Gitu slogannya mjg persatuan, mghargai perbedaan 🙄 UAS pidato d hdpn umat Islam, yg dsampaikan sesuai Islam. Knp umat lain ribut? Apa umat Islam pernah ribut krn pendeta bilang Nabi Isa itu anak Tuhan?? Ato marah dbilang domba tersesat?

— Parma Zee (@zee_4869) August 17, 2019

Sumber :
https://www.portal-islam.id/2019/08/jangan-memantik-api-saling-melaporkan.html


::: Alicia Brown Kagum Dengan Al Qur'an : “Al Quran Terasa Begitu Asli dan Mudah Dipahami.”:::

Awalnya Alicia memang buta sama sekali tentang Islam.

JAKARTA - “Aku bagai lahir kembali, bebas dari segala sesuatu. Segala dosa yang menjerat dan semua hal yang telah terjadi di dalam hidupku, tak penting lagi,” ucap Alicia, tepat sehari setelah ia memeluk Islam.

Berjilbab rapi, wajahnya cerah bak mentari terbit. Senyumnya pun mengembang laksana bunga mekar di pagi hari. Melihat binar wajahnya, tak akan ada yang menyangka bahwa ia memiliki sederet catatan hitam dalam hidupnya.

Alicia Brown, wanita asal Texas, AS, tersebut menemukan cahaya hidayah setelah bertahun-tahun kekacauan melanda hidupnya. Ia terjerumus dalam kubangan dosa. Alkohol, narkoba, hingga seks bebas menjadi teman hidupnya. Mengapa ia lakukan semua itu? Alicia memang ingin merusak hidup yang sangat ia benci. Ia sangat membenci dirinya, membenci segala sesuatu di sekitarnya.

Dunia gelap membelenggu Alicia setelah musibah melanda keluarganya. Orang tuan Alicia bercerai. Saat itu, usianya baru 10 tahun. Terpaksa, Alicia tinggal dengan ayah yang sangat membencinya dan sangat ia benci. Caci-maki menjadi kalimat rutin yang ia dengar dari sang ayah setiap hari selama enam tahun.

“Ayah sangat kejam kepadaku dan adik laki-lakiku. Dia tak terlalu kejam pada adik perempuanku, tapi dia benar-benar kejam padaku, sangat kejam. Mungkin karena aku mengingatkannya pada ibuku,”
tutur Alicia.

Di usia 16 tahun, Alicia pindah ke rumah kakek neneknya. Namun terlambat, karena didikan kejam sang ayah, saat itu Alicia telah benar-benar diselimuti kebencian. Ia pun mulai merusak hidupnya dengan kesenangan semu. Ia memulai gaya hidup merusak diri.

“Aku membenci diriku dan semua yang ada di sekitarku.  Aku ingin melakukan apapun yang bisa untuk menyakiti diri sendiri. Aku coba narkoba, alkohol, dan seks bebas.”

Setahun dengan gaya hidup itu, Alicia tak merasa batinnya terpuaskan. Ketika usianya 17 tahun, ia tinggal dengan sang ibu. Alicia sempat berpikir, tinggal dengan ibu mungkin bisa membuatnya berbenah diri. Tapi rupanya, Alicia telah terjatuh sangat dalam pada jerat dunia hitam. Ia tak bisa lepas bahkan terus memburuk dari hari ke hari.

Di sekolah menengah atas, ia bertemu dengan seorang pria. Ia lalu tinggal bersama pria itu selama bertahun-tahun tanpa ikatan pernikahan. Lagi-lagi Alicia berharap itu menjadi kehidupan baru yang membentangkannya kesempatan untuk berubah. Celakanya, pasangan Alicia pun memiliki kebiasaan sama. Ia peminum dan pecandu.

Masalah pun kian rumit ketika Alicia hamil. “Awalnya, itu tak terlalu masalah. Setidaknya, kami memiliki seseorang untuk saling dimiliki. Tapi, saat bayiku lahir, ketika itulah pacarku dan ayahnya benar-benar menjadi pecandu berat,” kisahnya.

Hari demi hari, keuangan keluarga ini kian menipis digerogoti alkohol dan narkoba. Beruntung, kehadiran si jabang bayi membuat Alicia tersadar bahwa ia harus menghentikan kecanduannya demi tumbuh kembang sang buah hati. Sementara, kekasihnya tak mau peduli. Dia tetap saja menjadi pecandu narkoba. Karena kesal, Alicia pun meninggalkan kekasihnya yang juga ayah biologis putrinya.

Awalnya Alicia memang buta sama sekali tentang Islam.

Hari-hari pertemuan Alicia dengan hidayah Islam kian dekat. Hal itu bermula ketika putri kecilnya divonis menderita sindroma Guillain-Barre, suatu kelainan berupa sistem kekebalan tubuh yang menyerang saraf pusat. Akibatnya, penderita mengalami pelemahan otot dan tak mampu bergerak.  Tak pelak, anaknya harus dirawat di rumah sakit.

Saat di rumah sakit menemani putrinya itulah, Alicia berkenalan dengan beberapa Muslimin, salah satunya bernama Hayat. Dari Hayat, ia mulai mengenal agama Islam. Alicia pun banyak mengajukan pertanyaan tentang Islam pada kenalan barunya ini.

Ketika kondisi putrinya membaik dan boleh dirawat di rumah, Alicia tetap menjaga kontak dengan Hayat. Jelas sekali, Alicia mulai tertarik dengan Islam. Ia pun menyadari bahwa banyak orang mendapat informasi yang salah tentang Islam. “Aku pikir banyak orang mengira bahwa itu (Islam) seperti agama Hindu. Aku pun tadinya berpikir, Islam merupakan agamanya orang Timur Tengah.”

Alicia memang buta sama sekali tentang Islam. Sejak kecil ia dibesarkan di tengah keluarga yang jauh dari agama. Meski mengaku sebagai Kristen, keluarga Alicia sangat jarang ke gereja. “Mereka Kristen Baptis, tapi kami tipe keluarga yang tidak pergi ke gereja secara teratur,” ujarnya.

Sejak bertemu Hayat, Alicia baru mengetahui bahwa Islam berasal dari akar yang sama dengan agama yang dianutnya. Namun, berangkat dari perenungan dan diskusi panjangnya dengan beberapa Muslimin, Alicia mulai mendapat kejelasan arah yang harus ia tuju. Ya, arah yang jelas itu adalah Islam. 

Namun Alicia tak serta-merta berislam. Alicia sangat takut karena selama ini ia meyakini bahwa mengatakan Yesus bukan anak Allah merupakan sebuah penghujatan. Sementara, penghujatan merupakan dosa tak terampuni. “Artinya, Anda akan masuk neraka,” tuturnya.

Diakui Alicia, selama ini pun ia telah bergelimang dosa. Hanya saja, dalam keyakinannya, itu bukan dosa yang tak terampuni. Dicekam kebingungan dan ketakutan, Alicia setiap malam senantiasa menengadahkan tangan, berdoa meminta petunjuk. “Ya Allah, tolong beri petunjuk. Petunjuk yang jelas untuk mengetahui bahwa inilah jalan yang harus hamba tuju.'”
Suatu hari, Alicia bertemu ibunda Hayat, Hana. Ia membacakan ayat Alquran. Alicia tak ingat ayat apa yang dibaca saat itu. Yang pasti, di ayat tersebut Yesus berkata, “Saya bukan anak Tuhan.”  Kemudian, di akhir ayat, kata Alicia, disebutkan, “Untuk setiap pencari petunjuk, terdapat petunjuk dari dirinya sendiri. Bagiku ini sungguh luar biasa. Aku pun menangis karena merasa ini merupakan petunjuk untukku.”

Setelah mendapat petunjuk yang jelas dari ayat Alquran itu, Alicia tak ragu lagi untuk memeluk Islam. Jalan hidup baru sebagai Muslimah pun terbentang.

Islam membuka lembaran hidup baru bagi Alicia. Ia benar-benar meninggalkan dunia hitamnya, bertaubat, dan memperbaiki diri. Tak pernah ia merasakan kebahagiaan, kecuali setelah memeluk Islam. “Aku benar-benar merasakan kasih dan dukungan.”

Selama ini, Alicia hidup dalam suramnya dunia. Ia yang sebelumnya senantiasa berselimut dosa, kini merasakan iman yang begitu menyegarkan. Belenggu ketakutan dan kecemasan pun serta-merta lenyap. Ia bagai terlahir kembali.

“Aku benar-benar merasa jauh lebih baik. Aku merasa beban berat telah diangkat. Aku pun bisa bernapas lebih lega dari sebelumnya,”
ungkapnya.

Jika sebelum berislam teman setianya adalah alkohol, narkoba, dan seks bebas, kini Alicia hanya bersandar kepada Allah. Alquranlah yang menjadi teman setianya sehari-hari. Ia sangat suka membaca Alquran. Baginya, kitab suci umat Islam ini sangat memesona.

“Alquran terasa begitu asli dan mudah dipahami,” katanya.(dm).


Sumber :
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/19/01/16/plf63x313-alicia-brown-temukan-hidayah-di-rumah-sakit


::: Masya Allah.. Kristin Szremski : "Allah Tidak Beranak Dan Diperanakan (Al-Ikhlas) Telah Menyadarkan Saya Bahwa Yesus BUKAN TUHAN ! :::

Perkenalan Szremski dengan Islam untuk pertama kalinya bermula pada 2000.

JAKARTA - Kristin Szremski lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga Kristen Lutheran di Missouri, AS.

Pada usia 40 tahun, ia berpindah keyakinan ke agama Katolik. Namun, sejak 14 tahun yang lalu, perempuan itu akhirnya memilih Islam sebagai jalan hidupnya.

Perkenalan Szremski dengan Islam untuk pertama kalinya bermula pada 2000. Saat itu, dia yang masih bekerja sebagai jurnalis di salah satu surat kabar di Chicago, mendapat tugas dari kantornya untuk membuat liputan khusus tentang komunitas Arab.

“Ketika itu, saya tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang Islam. Yang saya tahu, semua agama dan nabi yang datang setelah Yesus (Isa AS) adalah palsu,”
ujar Szremski membuka kisah perjalanan rohaninya, seperti dikutip Huffington Post.

Untuk memenuhi tugas liputan dari kantornya tersebut, Szremski lalu melakukan penelitian terhadap komunitas Arab di AS selama enam pekan. Dia pun mewawancarai banyak komunitas Arab Muslim. Dalam proses liputan itulah, hatinya mulai terpesona dengan ajaran Islam.

“Saya menemukan bahwa Islam memiliki karakteristik yang mirip dengan yang disampaikan Bibel (kitab suci umat Nasrani—Red),” tuturnya.

Menurut Szremski, pemahamannya tentang agama Lutheran dan Katolik cukup membantunya dalam mempelajari Islam. Bahkan, pengetahuannya mengenai konteks sejarah Bibel, justru membuka pikirannya untuk mempertanyakan kembali konsep keimanan Kristiani yang ia anut.

Setelah mempelajari Islam selama 18 bulan lamanya, Szremski semakin yakin bahwa Alquran adalah firman Tuhan yang sebenarnya. Dia juga meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai rasul yang diutus oleh Allah SWT kepada umat manusia. Meski demikian, saat itu dia masih belum bisa melepaskan keyakinannya mengenai ketuhanan Yesus.

“Sampai akhirnya saya membaca surah al-Ikhlas yang menyebutkan bahwa Allah itu tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Apa yang disampaikan oleh surah tersebut benar-benar menyadarkan saya, Yesus bukan Tuhan,” ungkapnya.

Keyakinan Szremski terhadap kebenaran Islam pun semakin kuat. Pada 21 Juli 2001, dia akhirnya mengikrarkan dua kalimat syahadat, menjadi seorang Muslimah. Kisahnya pun cukup unik.

Ketika itu, Szremski sedang berada di sebuah hotel di Washington DC untuk menghadiri rapat dengan pihak majalah tempat ia menulis. Di atas tempat tidur kamarnya ada Alquran dalam posisi terbuka. Szremski lalu berlutut dan berdoa, meminta kepada Tuhan untuk membimbingnya kepada jalan kebenaran.

“Tiba-tiba dari bibir saya keluar kalimat, tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah utusan-Nya. Kemudian, saya mengulangi lagi pernyataan tersebut dalam bahasa Arab. Sejak itu, saya sudah menjadi Muslimah,” kenangnya.

Demi menyempurnakan kewajibannya sebagai Muslimah, tahun lalu akhirnya Szremski berangkat ke Tanah Suci, Makkah, untuk berhaji. Dia pun mengaku sangat gugup saat menjalani rukun Islam yang kelima tersebut.

“Haji merupakan perjalanan spiritual yang berat. Dengan segala keterbatasan fisik yang saya miliki, banyak ujian yang harus dihadapi selama berada di Makkah. Mulai dari kelelahan, kurang tidur, hingga kondisi ekstrem yang dapat memengaruhi kesehatan,” tuturnya.

Szremski mengungkapkan, tujuan perjalanan hajinya ke Makkah semata-mata untuk menemukan hubungan yang lebih dalam dengan Sang Pencipta. Ketika berada di hadapan Ka’bah, dia mengaku merasakan kehadiran Tuhan dengan cara yang ia tidak pernah rasakan sebelumnya.

“Saya merasakan cinta yang luar biasa. Di sana (Makkah), saya bisa menyembah dan mencurahkan hati saya kepada Tuhan dengan lebih khusyuk,” katanya mengaku.

Selama berada di Makkah, Szremski bergaul dengan banyak orang dari berbagai latar belakang negara, budaya, dan ras. Ada tiga juta umat Islam yang pergi berhaji pada tahun lalu. Dia pun memetik banyak hikmah dari perjalanan suci tersebut.

“Saya suka Islam karena kemurnian, kesederhanaan, dan kebenarannya. Kaum Muslimin yang saya jumpai benar-benar pribadi yang menyenangkan, sabar, dan sangat santun,” tutur perempuan berumur 54 tahun itu. Szremski kini menetap Palo Hills, Illinois, AS. Saat ini, ia sudah berhenti bekerja sebagai jurnalis.(DM).

 
 
 
 
 

 
Sumber :
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/18/12/08/pjdany313-kristin-szremski-kagumi-islam-karena-kesederhanaannya


::: BIADAB ! UAS Dilaporkan ke Polisi Tuduhan Penistaan Agama ! Padahal Ceramah Di Tempat Sendiri :::

Ustadz Abdul Somad (UAS) dikabarkan dilaporkan oleh Organisasi Massa (Ormas) yang menamakan Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Kepolisian Daerah (Polda) NTT, Sabtu (17/8/2019).

Laporan tersebut dilayangkan karena UAS diduga telah menistakan salib dan patung yang merupakan simbol agama Katolik dan Kristen Protestan dalam video yang tersebar di media sosial.

"Kami sudah laporkan Ustaz Abdul Somad ke Polda NTT terkait ceramahnya yang melecehkan umat Kristen dan Katolik," ungkap Anggota Brigade Meo, Jimy Ndeo, seperti dilansir kumparan.

Jimy mengatakan, khotbah UAS yang viral di media sosial itu dinilai sudah sangat meresahkan dan mencederai umat Kristen dan Katolik di Indonesia, terlebih umat di NTT. Untuk itu, UAS dinilai harus mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.

“Apa yang dikatakan Ustaz Abdul Somad dalam videonya itu sudah sangat meresahkan masyarakat, terlebih umat Kristen dan Katolik. Dia harus bertanggung jawab,” kata Jimy.

Jimy menyayangkan tausiah yang disampaikan UAS. Dia meminta UAS bisa memberikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada umat Kristen dan Katolik.

"Kami laporkan Ustaz Abdul Somad sebagai pribadi, tak ada kaitannya dengan umat Muslim. Jika Ustaz keliru, maka kami harap ada permohonan maaf dan klarifikasi," katanya.

Link: https://kumparan.com/florespedia/dianggap-singgung-salib-ustaz-abdul-somad-dilaporkan-ke-polda-ntt-1rgQwTITXXw

SALAH ALAMAT

Seorang pengacara muslim, @dusrimulya, menyebut pelaporan ini salah alamt.

— Young Lawyer (@dusrimulya) August 17, 2019
Yg ngelaporin kurang piknik..UAS bahas Keyakinan dalam ajaran Islam ttg Nabi Isa bakal patahkan Salib koq dilaporin..
😅😅

Tenang aja..ni perkara bakal dimasuking bagian arsip (SP3)..

Sebab bahas ajaran agama sendiri di Mimbar sendiri itu dilindungi Pasal 29 UUD 1945 koq..
https://twitter.com/TofaGarisLurus/status/1162747578942758912

— Вахисме (@wahisme) August 17, 2019
namanya aja ceramah agama yg menyangkut aqidah. ya kalo penganut agama lain memang sengaja mendengar ceramah itu ya resiko tanggung sendiri.

kalo mau dengar yg indah2 ya cari aja video tentang cerita anak2 yg jelas happy ending
.

— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) August 17, 2019
Di Perancis yang sekuler aja non muslim ga ada yang protes kita bicara AlQuran dalam masjid. Di Indonesia yang Berketuhanan yang Maha Esa ko ustadz dilarang bicara agamanya di pengajian? Ini islamophobia dibalut dengan kedunguan sungguh mengerikan.

— #republikakalsehat (@Mr_Takada_Otake) August 17, 2019
Yang laporin Brigade MEONG.. orangnya itu2 juga..
Di mimbar masing2 keyakinan yaa bebas.. kecuali di tempat UMUM..
Cek deh jemaat MINGGUAN.. kaya apa mereka mengolok olok domba tersesat????



Sumber :
https://www.portal-islam.id/2019/08/salah-alamat-uas-dilaporkan-ke-polisi.html

TENTANG PATUNG..
APAKAH UMAT KRISTEN/KATOLIK TIDAK PERNAH BACA INJIL ?
BAHWA DALAM INJIL DILARANG MEMBUAT PATUNG !






AJARAN TUHAN MALAH DILANGGAR..
BEGINI KOK PENGIN MASUK SURGA..




Kamis, 08 Agustus 2019

::: Lucy Bushill-Matthews, Muallaf Penulis Buku *Welcome to Islam* : "Ajaran Islam Sangat Masuk Akal." :::

JAKARTA -- Menjadi mualaf di negara mayoritas non-Muslim, dibutuhkan perjuangan dan kesabaran ekstra untuk menghadapi setiap tantangan.

Bila tak kuat, bukan tak mungkin, Islam hanya akan menjadi olok-olokan dan cemoohan banyak orang. Namun, bila berhasil menaklukkan tantangan itu, cahaya Islam akan senantiasa menyinari setiap sanubari manusia.

Situasi seperti inilah yang dialami Lucy Bushill-Matthews, perempuan asli Inggris yang telah menjadi Muslimah selama 16 tahun. Perkenalan Lucy dengan Islam terbilang sangat sederhana. Dalam buku memoirnya yang berjudul Welcome to Islam, ibu dari tiga orang anak ini menuturkan kisah perjalanan hidupnya dalam menemukan Islam.

Saat itu, usianya baru menginjak 16 tahun. Oleh kedua orang tuanya yang asli Inggris, ia dimasukkan ke sekolah berasrama (boarding school) tradisional Inggris. Sebelumnya, Lucy selalu menempuh pendidikan di sekolah khusus perempuan yang siswanya beragama Kristen. Di sekolah baru ini siswanya campur, laki-laki dan perempuan.

Saat mengenyam pendidikan di sekolah barunya inilah, Lucy berkenalan dengan Julian, seorang pemuda Muslim berdarah campuran Inggris-Iran. Secara fisik, sosok Julian tak ada bedanya dengan pemuda Inggris lainnya.

Namun, perilaku dan kebiasaan Julian, membuat Lucy tertarik. Julian tidak pernah minum minuman yang mengandung alkohol. Bahkan, segelas anggur pun tak akan disentuhnya. Kebiasaan ini tentu saja berbeda dan terlihat aneh dengan kebiasaan remaja Inggris, yang senantiasa menghabiskan akhir pekan dengan minuman keras dan mabuk-mabukan.

Perilaku Julian yang dianggapnya 'tidak wajar' ini membuat Lucy ingin mengetahui lebih jauh tentang sikapnya. Maka itu, pertemanannya dengan Julian, ia manfaatkan untuk bertanya tentang sikapnya dan Islam. Dari penjelasan-penjelasan yang diberikan Julian, membuat Lucy makin tertarik dengan ajaran yang dianut Julian.

Perlahan-lahan, Lucy mempelajari Islam dari berbagai buku dan orang Muslim di Inggris. Di waktu luang, Lucy mulai berani berkunjung ke sebuah masjid dekat Regent's Park, London.

Penjaga masjid mengajaknya berkeliling masjid. Di akhir kunjungan, dia diberi buku berjudul What Everyone Should Know about Islam and Muslims. Buku tersebut, menurut Lucy, bisa menjawab beberapa pertanyaan yang selama ini berkecamuk di hatinya.

''Sebelum meninggalkan masjid, sekilas aku melihat tempat berdoa di dalam masjid. Tidak ada furniturnya, hanya ada karpet dari tembok ke tembok dan beberapa orang tampak sedang membaca doa dalam hati. Kulihat mereka tenang dan penuh pengharapan memanjatkan doa,'' papar Lucy mengenang pengalaman pertamanya mengunjungi masjid.

Ketertarikannya untuk mengenal tentang Islam lebih jauh semakin kuat, manakala ia dan seorang temannya mendapat undangan makan malam dari sebuah keluarga Muslim berkebangsaan Israel. Saat itu, Lucy tengah mengikuti program kerja remaja Inggris pada sebuah komunitas Yahudi (kibbutz) di bagian utara Galilee di Israel.

Keluarga Muslim yang mengundangnya makan malam, jelas Lucy, adalah sebuah keluarga sederhana bahkan bisa dibilang memiliki kehidupan yang tergolong miskin.

''Mereka hanya punya dua ekor ayam di pekarangan mereka. Dan, mereka memotong satu ayam itu untuk kami. Kami menyantap hidangan yang sangat lezat dan tidak memberi mereka apa pun,'' ujarnya.

Sekembalinya ke Inggris, ketertarikan Lucy terhadap Islam semakin kuat. Untuk menambah keyakinannya tentang Islam, Lucy memutuskan untuk bergabung dengan perkumpulan mahasiswa Muslim di lingkungan kampusnya, Universitas Cambridge. Padahal saat itu, ia belum memeluk Islam.

Lucy pun semakin giat mempelajari Islam dari berbagai buku bacaan, yang banyak mengulas ajaran Islam dan komunitas Muslim. Salah satu buku yang dibacanya adalah Islam: Beliefs and Teachings karya Sarwar G.

''Ibadah Muslim mulai sedikit masuk akal bagiku begitu aku tahu artinya dalam bahasa Inggris. Ikrar keimanan harus diucapkan berulang kali, setiap shalat lima waktu. Berpuasa satu bulan dalam setahun. Menyumbangkan hartanya sekali setiap tahun, dan mengunjungi Makkah sekali seumur hidup. Muslim boleh beribadah lebih dari semua itu, tetapi tak boleh mengurangi kewajiban pokok itu,'' papar Lucy mengenang perkenalannya dengan ajaran Islam.

Puncak di cinta ulam pun tiba. Bila hati sudah semakin mantap, apa pun tak akan mungkin melepaskannya. Begitulah kata pepatah. Ungkapan ini layak disematkan pada Lucy.

Suatu malam di bulan November 1991, Lucy tak bisa tidur nyenyak. Dia merasa gelisah. Kegelisahannya karena memikirkan tentang Tuhan. Berkali-kali ia membolak-balikkan badan dan berusaha memejamkan mata, tetap saja ia tak bisa tidur. Seakan-akan ada yang mengawasinya.


''Aku terjaga semalaman dengan pikiran berkecamuk tak henti-hentinya dalam kepalaku. Aku percaya pada Tuhan. Tuhan yang Serbatahu dan Mahakuat. Jika Tuhan Mahakuat, Dia pasti ada di mana-mana, dan itu berarti Tuhan juga bersamaku, saat ini. Jadi, Tuhan bisa melihatku dan Tuhan bisa melihat pikiran terdalamku. Itu benar-benar kabar buruk,'' ujarnya menceritakan pengalaman yang terjadi di awal semester tahun keduanya di Cambridge.

Kegelisahannya itu membawanya untuk semakin dalam mempelajari Islam. Dan akhirnya, saat kemantapan hati itu semakin kuat, Lucy pun berikrar untuk menjadi seorang Muslim. Walau belum resmi, ia pelan-pelan mempelajari shalat.

Setelah benar-benar yakin, ia pun mengumumkan jati diri keislamannya seminggu kemudian. Bertempat di kamar asrama dan disaksikan sejumlah rekan-rekan sekampus, Lucy mengucapkan dua kalimat syahadat. ''Bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah rasul Allah.''

Kabar keislamannya pun segera menyebar ke segenap kampus. Teman-temannya yang non-Muslim pun semakin banyak yang mengetahuinya. Maka, saat itu, Lucy resmi menyandang status Muslimah.

Orang tuanya baru mengetahui kabar keislamannya, ketika Lucy menyampaikan kepada mereka di saat liburan semester. Beruntung Lucy memiliki keluarga yang egaliter dan demokratis. Sang kakak, Julie, memberinya dukungan dan bersikap positif dengan keputusan Lucy menjadi Muslim.

Sementara itu, ayahnya berpikir bahwa apa yang terjadi pada Lucy hanyalah sebuah fase dalam kehidupan putrinya. Hanya sang ibu yang sempat kaget mengetahui anaknya memilih menjadi Muslimah. ''Bagaimana mungkin anaknya menjadi Muslimah?'' Mungkin begitulah bayangan yang ada dalam pikiran ibunya saat itu.

Lucy nyaris bimbang. Di satu sisi, ia tidak ingin menyakiti dan menghancurkan hati ibunya. Apalagi, di Alquran dalam surah Al-Ahqaf ayat 15 disebutkan bahwa manusia hendaknya senantiasa berbuat baik kepada ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya selama sembilan bulan, dan melahirkannya dengan susah payah.

Namun, apa hendak dikata, Lucy tetap mantap memilih Islam sebagai agama barunya. Dan, ia tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tuanya, termasuk ibu yang sangat dicintainya.

Baginya, ibu adalah orang yang wajib dikasihi. Namun, ia juga sudah jatuh cinta dengan Islam. Dan, Islam mengajarkan untuk senantiasa mengajarkan pemeluknya menghormati kedua orang tua, kendati mereka berbeda agama.

Sebagai mualaf, Lucy sangat serius menekuni ajaran Islam. Dia belajar shalat, mengenakan kerudung (jilbab), dan meninggalkan semua hal yang tidak diperbolehkan (dilarang) dalam ajaran Islam. Seperti, tidak mengonsumsi daging babi, minuman beralkohol, dan menghindarkan diri berduaan dengan yang bukan muhrimnya.

Kebiasaan yang tak umum ini, awalnya sangat sulit ia lakukan.

Pasalnya, hal itu sudah merupakan kebiasaan sehari-hari. Bahkan, menurut adat istiadat dan budaya Barat, kebiasaan mengonsumsi minuman keras dan makan daging babi adalah sesuatu yang biasa saja. Lucy pun harus berhadapan dengan kebiasaan yang tak lazim ini di tengah kehidupannya sehari-hari.

Seperti, ketika ia memutuskan untuk menikah dengan Julian, di usianya yang masih terbilang muda, 19 tahun. Sebagaimana layaknya setiap pesta dalam kultur Barat yang wajib ada alkohol, tapi kini harus dihindari. Begitu juga, dengan makanan yang tersedia hanya yang terbuat dari bahan-bahan yang halal.

Benturan juga terjadi manakala Lucy harus memilih busana pengantin. Model yag ditawarkan selalu dengan bagian dada dan punggung terbuka. Sementara itu, ia menginginkan sebuah busana pengantin yang serba tertutup dan dilengkapi dengan kerudung. Hal ini sempat menimbulkan pertentangan antara Lucy dan sang ibu. Namun, Lucy sudah mantap untuk meyakinkan ibunya bahwa baginya hal itu adalah yang terbaik dan sesuai dengan ajaran Islam, yang telah menjadi keyakinannya.

Berbagai benturan lainnya, banyak ditemui Lucy takkala ia memasuki dunia kerja selepas menamatkan pendidikan di Cambridge. Setelah lulus kuliah, Lucy diterima bekerja di sebuah perusahaan consumer goods multinasional sebagai analis keuangan.

Sebagai penganut agama minoritas di Inggris, kantornya tak menyediakan tempat shalat. Lucy lalu menyiasatinya dengan menumpang di ruang kesehatan untuk melakukan shalat. Saat ada pasien, sebagai gantinya ia kerap menggunakan ruangan bosnya untuk tempat shalat.

Demikian juga, ketika jam makan siang tiba. Menu nonhalal yang banyak disediakan oleh pihak pengelola kantin kantor, membuatnya harus memesan makanan terpisah, tanpa babi. Belum lagi, berbagai pertanyaan aneh dari para rekan kerjanya yang bingung melihat Lucy berkerudung.(dm).



Sumber : Oase Republika