Selasa, 24 Juli 2018

::: ALLAHU AKBAR ! SATU JEMAAT GEREJA MENGIKRARKAN SYAHADAT :::

Masya Allah, Subhanallah, Alhamdullillah, Allahu Akbar

Di Dawa Filipina pada bulan maret 2015 ini, Abdulrahman Cruz yang seorang ustadz membimbing satu jemaat gereja yang terletak di Area Lembaga Pemasyarakatan Dawa Manila Filipina

Berawal dari dialog kapten kepolisian Abdulrahman Cruz dengan para pemuka agama (kristen) yang akhirnya para pendeta itupun mengakui bahwa Diinul Islam adalah benar ajaran yang tiada duanya,

Hingga pendeta dan para jemaahnya mengikrarkan syahadat bersama di bimbing Ustadz Abdulrahman Cruz ( FB Beliau: https://www.facebook.com/philippineislamicpropagator)

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.




-- Video satu jemaat Gereja Bersyahadat KLIK INI -- https://www2.facebook.com/hannykartanegara/videos/vb.1752649283/10200243029675737/?type=2&theater

Sumber :
*dari fb Hanny Kristianto (Sekjen Mualaf Center Indonesia), www.mualaf.com/pembinamualaf
http://www.pkspiyungan.org/2015/04/masya-allah-satu-jemaat-gereja.html



::: 3 Perbandingan "Dracula Untold" dan Kisah Asli Dracula Menurut Felix Siauw :::

 Sebelumnya silahkan baca :
::: Ustaz Felix Siauw Kritisi Film 'Dracula Untold' :::


Ustaz Felix Siauw membeberkan poin-poin penting yang menjadi perbedaan mencolok dalam kisah Dracula yang sebenarnya dengan film-film Hollywood.

Perbedaan tersebut meliputi tiga hal, yaitu:

1. Bukan Tinggal di Kastil Transylvania, tapi Benteng Poenari

Vlad III Dracul (Dracula) tidak pernah menguasai Transylvania, namun wilayah yang diwariskan kepadanya adalah wilayah Wallachia, Rumania. Ia tinggal di sebuah benteng yang bernama 'Poenari' (Catatea Poenari) yang menjadi tempat perlindungannya saat terjadinya "Atacul de Noapte"/ "The Night Atack" atau serangan Radu (yang merupakan adiknya sendiri) pada 1462. Saat itulah Dracula kalah dalam peperangan dan akhirnya lari menyelamatkan diri, meminta perlindungan pada John Hunyad, Raja Hungaria, yang merupakan pembunuh Ayahnya, Vlad II. Hunyad juga adalah rival dari Sultan Mehmed lainnya.

2.Perbedaan kisah
"Dracula Untold" mengambil setting pada abad ke-15 lebih tepatnya sekitar 1461. Dikisahkan Vlad III (Dracula) yang sedang berkuasa di Transylvania kedatangan utusan dari Kesultanan Turki Utsmani yang dipimpin oleh Hamza Bey untuk menyerahkan 1.000 laki-laki untuk dijadikan pasukan khusus bagi Sultan Mehmed II.

Mengetahui bahwa 1.000 anak laki-laki yang diminta akan dilatih menjadi pasukan khusus Turki sebagaimana dirinya, Vlad tidak ingin anak muda Transylvania dilatih seperti dirinya, yang menjadi mesin pembunuh sempurna tanpa kode etik dan moral. Dia menolak permintaan itu, dan dari sinilah masalahnya dimulai.

Singkat cerita, karena kekurangan jumlah pasukan dan infrastruktur, Vlad menjual jiwanya pada Master Vampire yang memberinya kekuatan malam, kekuatan terlarang yang dengannya dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan, termasuk menghancurkan pasukan Turki hanya dengan kekuatannya saja.

Pertempuran antara Vlad dan Mehmed pun terjadi. Demi melindungi putranya dan juga keluarganya, serta seluruh Transylvania dan juga Eropa yang berada dalam bahaya invasi Mehmed yang bengis, Vlad harus menjual jiwanya, dia harus menjadi jahat untuk punya kekuatan dan menang. Akhirnya, Vlad berhasil mengalahkan Mehmed dan membunuhnya dengan cara menghisap darahnya, cerita pun berakhir. Vlad telah mati, dan Dracula pun lahir.

Sejarah Dracula

“Dracul-ae” merupakan sebutan bahasa Rumania untuk bangsawan Ordo Naga (Rumania; Draco = Naga), dan akhiran “-ae” bermakna “putranya dari”. Adapun “Ordo Naga” ini sendiri adalah salah satu kelompok ksatria yang disiapkan oleh Sigismund sang Raja Suci Romawi sebagai ksatria khusus dalam perang salib

Nama Dracula sendiri merujuk pada Vlad III “Tepes”, anak dari Vlad II voivode (gubernur) Wallachia, Rumania. Pada masa Vlad II ayahnya, Wallachia dikuasai oleh Kesultanan Utsmani, dan sebagai jaminan kesetiaan, Vlad III (Dracula) kemudian dikirimkan untuk disekolahkan di Kesultanan Utsmani.

Dracula/Vlad III lalu dididik di kesatuan Yeniseri, tempat pasukan khusus militer Kesultanan Turki bersama adiknya Radu Cel Frumos. Disitulah mereka belajar di kesatuan militer terbaik pada masanya. Usia Dracula waktu itu masih belia, 13 tahun saja, hanya selisih satu tahun lebih tua dari Mehmed II putra Murad II Sultan Turki pada saat itu.

Namun walau masih belia, Dracula sudah disumpah dalam Ordo Naga yang dibentuk untuk memerangi kaum Muslim, dan itulah yang jadi niatnya. Karenanya dia sangat membenci Mehmed dan Islam, walau adiknya Radu Cel Frumos menjadi Muslim dan panglima Yeniseri kepercayaan Mehmed pada gilirannya saat memangku jabatan Sultan Turki.

Saat ayahnya Vlad III Dracul, yaitu Vlad II dibunuh dan dikudeta pada 1447 oleh John Hunyad dari Hungaria, Kesultanan Utsmani lalu membantu membebaskan Wallachia dari cengkeraman John Hunyad. Selepas itu Sultan Murad II, ayah Mehmed II, lalu meminta pada Vlad III untuk menggantikan ayahnya memimpin di Wallachia.

Diluar dugaan Sultan Murad II, inilah kesempatan yang ditunggu-tunggu Vlad III Dracul, yang sedari awal pun membenci ayahnya karena mau tunduk pada kaum Muslim. Berbekal bahasa Arab, Turki dan pengetahuan militer di Yeniseri, Dracula menyamar menjadi bagian dari kaum Muslim di setiap benteng-benteng kaum Muslim dan menghabisi benteng-benteng Islam di Rumania dari dalam.

Pasca 1453 Sultan Mehmed II yang bergelar Al-Fatih karena berhasil menaklukkan Konstantinopel, mengutus beberapa utusannya untuk memastikan semua hal baik-baik saja di Wallachia pada tahun 1459. Tanpa ampun Vlad III Dracul membunuh utusan-utusan dari Kesultanan Turki yang datang untuk menagih jizyah (pajak bagi orang kafir) yang seharusnya dibayarkan setiap tahun. Mencari masalah, Vlad III membunuh para utusan ini dengan memaku surban mereka ke kepalanya. Dengan dalih bahwa utusan itu bertindak kurang ajar, tidak menghormatinya dengan tidak mau melepas surbannya, dan hanya ingin membuka surbannya dihadapan Allah.

Mendengar hal ini Sultan Mehmed II lalu menanggapi masalah Wallachia secara khusus. Pada 1461 Sultan Mehmed II memerintahkan panglimanya Hamzah Bey membawa 1.000 pasukan untuk menangkap Dracula dan mengembalikan kestabilan di wilayah Wallachia, dan nasib 1.000 pasukan ini berakhir tragis.

Dracula menggunakan kemampuan infiltrasinya dengan apa yang dia pelajari di Yeniseri, dia benar-benar memahami taktik dan strategi berperang umat Muslim.  Dengan gerakan-gerakan yang efektif, Dracula kemudian mengalahkan dan membantai 1.000 pasukan Muslim itu. Dracula menyula (menusuk dengan kayu dari anus hingga tembus ke kerongkongan) 1.000 pasukan ini, hingga jadi hutan mayat manusia. Hamza Bey, komandan pasukan ini, ditempatkan ditengah hutan mayat dan ditaruh di kayu paling tinggi sebagai simbol.

Sejak itu Vlad III Dracul mendapat gelar “Tepes” atau “The Impaler” – “Sang Penyula”, kekejamannya dikenal dan diakui dunia.

Mendapati hal ini, Sultan Mehmed II lalu menugaskan Radu Cel Frumos, adik dari Vlad III Dracula untuk memimpin 90.000 pasukan guna menghentikan Dracula. Perlu serigala untuk hentikan serigala, Mehmed paham bahwa Radu orang yang tepat karena dataran Rumania hanya bisa dipahami orang aslinya.

Berbeda dengan kakaknya Vlad III Dracula, adiknya Radu Cel Frumos (The Handsome) ini memeluk Islam dan menjadi Muslim serta pemimpin pasukan khusus Yeniseri. Radu memimpin 90.000 menerobos hutan dan tanah berbukit Rumania untuk menyerang kakaknya Dracula yang bertahan di benteng ‘Poenari’ miliknya

Pertempuran ini sangat tidak mudah, mengingat Cetatea Poenari (Benteng Poenari), sangat terjal tanahnya dan sulit ditembus. Akhirnya serangan Radu pada 1462 puncaknya di Benteng Poenari terjadi malam hari yang dikenal “Atacul de Noapte” – “The Night Attack”

Radu Cel Frumos menggantikan Dracula jadi pemimpin Wallachia setelah mengalahkannya. Dracula yang kalah dalam peperangan menyelamatkan diri dan lari meminta perlindungan pada John Hunyad Raja Hungaria. Dracula menghabiskan sisa hidupnya dibawah kekuasaan pembunuh ayahnya, John Hunyad yang juga rival Sultan Mehmed lainnya, sebelum akhirnya Dracula meninggal pada 1478 ditebas pedang pasukan Utsmani juga.

3. Mehmed Mati Dibunuh Dracula
Dalam film "Dracula Untold", Vlad berhasil mengalahkan Mehmed dan membunuhnya dengan cara menghisap darahnya, cerita pun berakhir.

Sementara yang sebenarnya, menurut Felixsiauw, Dracula yang kalah dalam peperangan menyelamatkan diri dan lari meminta perlindungan pada John Hunyad Raja Hungaria. Dracula menghabiskan sisa hidupnya dibawah kekuasaan pembunuh ayahnya, John Hunyad yang juga rival Sultan Mehmed lainnya, sebelum akhirnya Dracula meninggal pada 1478 ditebas pedang pasukan Utsmani juga.(felixsiauw.com)

Sumber :
http://hiburan.metrotvnews.com/read/2014/10/21/308279/3-perbandingan-dracula-untold-dan-kisah-asli-dracula-menurut-felix-siauw


::: Ustaz Felix Siauw Kritisi Film 'Dracula Untold' :::

Ustaz Felix Siauw mengkritisi film terbaru Holywood "Dracula Untold".

Dia bahkan menjabarkan panjang lebar ulasan terkait film tersebut dan sejarah drakula dalam blognya, felixsiauw.com.

"Bagi saya, Dracula punya tempat tersendiri dalam benak. Bukan karena saya fans Dracula, tapi lebih kepada secara historis, banyak sekali tokoh-tokoh yang terdistorsi, dan akhirnya berujung pada penggambaran tidak sebenarnya. Termasuk Dracula yang sebenarnya punya kelindan (kaitan) sejarah dengan sejarah Islam," tulisnya dalam blog pribadinya berjudul "Dracula Untold; Upaya Stigmatisasi Negatif Islam" pada 15 Oktober 2014.

Sebagai seorang muslim yang menggemari sejarah, khususnya sejarah khilafah Utsmani dari masa kebangkitan dan kejayaan Utsmani (1453-1571), Ustaz Felix merasa drakula menjadi begitu penting baginya karena berkaitan erat dalam rentang waktu yang ia dalami sejarahnya.

Ia mengatakan, drakula berkaitan dengan tokoh sentral yang membawa Utsmani ke masa gemilang, yaitu Sultan Mehmed II Al-Fatih. Juga berkaitan dengan serentetan peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahannya.

Namun sayang, semua film tentang drakula yang dibuat Hollywood, tidak tepat. Meski menurutnya, film "Dracula Untold" merupakan film tentang drakula yang paling mendekati sejarah asli, tetap saja film tersebut dibumbui takhayul dan segala hal yang tidak tepat tentang drakula.

Tak hanya kecewa pada kisah "Dracula Untold," Ustaz Felix juga menyayangkan semua kisah drakula yang dibuat Hollywood. Dia menuding sang penulis cerita drakula legendaris, Bram Stoker. Menurut Felix, dalam puluhan novel tentang drakula yang ditulis Bram, penggambaran sosok drakula tidak tepat. Seperti setan, hidup di kastil mengerikan, bersandingan dengan vampire, dan tokoh-tokoh mengerikan lainnya.

Ustaz Felix menilai, Dracula memang sadis dan mengerikan, namun drakula versi Bram Stoker bukanlah yang sebenarnya. Ada bagian yang menyudutkan Islam. Dia sangat kecewa bagaimana Hollywood menyesatkan dunia, menjadikan Islam dan muslim sebagai sosok anatagonis dan kekejaman Vlad seolah dihumanisasi, dianggap wajar demi melindungi keluarganya, dan mempertahankan dunia Barat, Kristen sebagai protagonis.

Padahal, faktanya sejak belia Vlad III Dracul (Dracula) sudah disumpah dalam Ordo Naga yang dibentuk untuk memerangi kaum Muslim. Vlad III juga tidak pernah menguasai Transylvania, namun wilayah yang diwariskan kepadanya adalah wilayah Wallachia, Rumania. Dia adalah anak dari Vlad II yang menyerah kepada kekuasaan Kesultanan Turki Utsmani pada masa Murad II, ayah Mehmed II. Mehmed II dan Dracula memang berseteru, namun Mehmed tidak pernah mati di tangan Dracula. Yang terjadi justru sebaliknya, Dracula yang kalah dalam perseteruan dengan Mehmed II.

"Menurut saya, kisah tentang Dracula yang dibuat di Hollywood itu seperti menyudutkan Islam. Dari segi waktu, tidak tepat, dari segi sejarah juga banyak sekali yang dipelintir, banyak tokoh-tokoh yang terdistorsi, dan akhirnya berujung pada penggambaran yang tidak sebenarnya," ujar Ustaz Felix kepada Metrotvnews.com.

Ia menyayangkan, Hollywood membuat seolah-olah Islam adalah yang paling jahat. Padahal pada faktanya, Islam melindungi masyarakat saat itu dari kekejaman.

"Hollywood memang pintar berpropaganda dengan memelintir sejarah, dan menjadikan Kesultanan Turki yang muslim seolah beringas, barbar, kejam dan tak berprikemanusiaan. Padahal, dalam kenyataan justru sebaliknya. Pasukan muslim adalah pasukan penuh kebaikan, kekesatriaan, dan menunjukkan nilai-nilai dasar seperti keberanian, kejujuran, kasih sayang dan pengampun," bebernya.

Meski belum menonton film "Dracula Untold," Ustad Felix tidak menyarankan untuk menonton film tersebut. Jika masyarakat sudah telanjur menonton, ia berharap untuk segera mencari tahu kebenaran sejarah tentang Dracula.

Ustaz Felix menulis sebuah novel sejarah berjudul "The Chronicles of Ghazi" yang menceritakan sejarah yang benar tentang Kesultanan Turki Utsmani termasuk Dracula.

"Karena itulah, saya dan Sayf Muhammad Isa, menulis kisah sebetulnya dari para pejuang Islam dari Turki Utsmani ini, yang bangga menyebut dirinya pejuang Allah, Ghazi. Di mana Dracula juga menjadi bagian penting daripada penceritaan ini. Dan secara sejarah, isi novel ini juga mampu dipertanggungjawabkan. Karenanya, kami menyebutnya novel sejarah, menghibur secara benar, menanamkan karakter mulia kepada anak tanpa menipu," tutupnya. (dm).

Sumber :
http://hiburan.metrotvnews.com/read/2014/10/21/308162/ustaz-felix-siauw-kritisi-film-dracula-untold

 


::: BIKIN SHOCK UMAT KRISTEN ! TERUNGKAP WAJAH ASLI YESUS YANG SEBENARNYA ! :::

Ilmuwan Inggris telah menemukan potret baru wajah Yesus.

Rupanya gambar ini berbeda dengan apa yang selama ini digambarkan di berbagai lukisan atau potret yang dipajang di banyak gereja.

Selama ini para ilmuwan meyakini bahwa sampai saat ini penampakan gambar Yesus adalah murni dari imajinasi seniman.


Tidak ada kerangka dan DNA untuk menganalisa secara akurat. Bahkan Kitab Suci Perjanjian Baru tidak pernah memberikan gambaran yang jelas tentang rupa Yesus Kristus.

Namun demikian, seperti dikabarkan TheSun, Selasa (15/12/2015), kemajuan dalam ilmu antropologi forensik memungkinkan para ahli menciptakan apa yang mereka yakini, yaitu menemukan gambaran paling akurat dari Yesus.

Dibantu oleh ahli arkeolog dari Israel, para ahli ini menggunakan metode yang sama dengan polisi saat melacak penjahat untuk menemukan penampakan wajah aslinya.

Richard Neave, seniman ahli medis (dokter) lulusan University of Manchester yang memimpin penelitian ini, selama dua dekade telah berhasil merekonstruksi puluhan wajah terkenal, mulai dari Philip II dari Makedonia hingga ayah dari Alexander Agung Raja Midas Frigia.

Ini gambar wajah Yesus Kristus yang diyakini oleh para ilmuwan.
Neave dan timnya kemudian menggunakan computerized tomography untuk membuat irisan sinar X dari sebuah tengkorak. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang kompleks tentang struktur wajah, otot, dan kulit. Dengan teknologi ini, para ilmuwan mampu membangun gambaran tiga dimensi rekonstruksi wajah Yesus.

Uniknya, pencarian para ahli ini tidak menemukan sama sekali penampakan Yesus Kristus dengan rambut emasnya, bermata sayu, berkulit pucat, dan gambaran umum lainnya tentang sosok Yesus seperti yang diyakini dan tergambarkan banyak orang hingga saat ini.




Berlawanan dengan kepercayaan populer, para ahli justru meyakini bahwa Yesus Kristus memiliki mata gelap, bertubuh pendek seperti kebanyakan orang saat itu dan berjanggut tebal seperti orang Yahudi pada umumnya.

Sementara itu, Alison Galloway, seorang profesor antropologi dari University of California mengatakan, “Gambaran Neave tentang sosok Yesus Kristus merupakan gambaran yang mungkin lebih dekat dengan kebenaran daripada pekerjaan banyak guru besar lainnya.” (Ibo)

Sumber :
http://lifestyle.liputan6.com/read/2390420/terungkap-wajah-asli-yesus-yang-sebenarnya


::: Alhamdulillah... MUI Sumatera Barat Tolak "Islam Nusantara" >> Kenapa "Islam Nusantara Harus Di Tolak ? :::

PADANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat beserta MUI kabupaten dan kota se-Sumbar menyatakan Islam Nusantara tidak dibutuhkan di Ranah Minang.

Pernyataan itu resmi diterbitkan setelah MUI Sumbar menggelar rapat koordinasi daerah (rakoorda) yang diikuti pengurus MUI Sumbar dan MUI kabupaten dan kota se-Sumbar di Hotel Sofyan Rangkayo Basa Syari’ah, Padang, Sabtu (21/7/2018).

"Kami, MUI Sumbar dan MUI kabupaten-kota se-Sumbar menyatakan tanpa ada keraguan bahwa Islam Nusantara dalam konsep, pengertian, defenisi apapun tidak dibutuhkan di Ranah Minang (Sumatera Barat). Bagi kami, nama Islam telah sempurna dan tidak perlu ditambah lagi dengan embel-embel apapun," kata Buya Gusrizal Gazahar, Ketua MUI Sumbar, Senin (23/7/2018) di Padang.

Dalam surat tiga lembar yang berkop resmi MUI ini, memuat 7 butir latar belakang alasan MUI se-Sumbar menolak Islam Nusantara yang merupakan hasil rakorda itu.

Tujuh poin penting itu, ditandatangani Buya Gusrizal Gazahar. Lc., MA dan Buya Zulfan, S.Hi, M.H yang masing-masing Ketua Umum dan Sekretaris Umum MUI Sumbar. Serta Dr. Zulkarnaini, M. Ag dan Dr. Zainal Azwar, M. Ag masing-masing sebagai Ketua dan Sekretaris Pimpinan Rapat. Surat itu diteken di Padang, 21 Juli 2018.


Berikut salinan hasil rakorda MUI se-Sumbar itu:

(Pernyataan MUI Sumbar hasil rapat koordinasi daerah (rakoorda) di Hotel Sofyan Rangkayo Basa Syari’ah Padang, Sabtu (21/7/2018). sumbarsatu.com)

ISLAM NUSANTARA

(1) Istilah "Islam Nusantara" melahirkan berbagai permasalahan yang akan mengundang perdebatan yang tidak bermanfaat dan melalaikan umat Islam dari berbagai persoalan penting yang sedang dihadapi. Bahkan istilah "Islam Nusantara" bisa membawa kerancuan dan kebingungan di tengah umat dalam memahami Islam.

(2) Susunan bahasa Indonesia yang menganut konsep DM (Diterangkan-Menerangkan), menunjukkan pembatasan Islam dalam wilayah yang disebut "Nusantara". Ini berakibat terjadinya pengerdilan dan penyempitan ruang lingkup Islam yang semestinya menjadi rahmat untuk seluruh alam semesta (rahmatan lil'alamiin) dan untuk seluruh umat manusia (kaaffatan linnaas).

(3) Jika yang dimaksudkan dengan istilah "Islam Nusantara" adalah keramahan washatiyah (proporsional dan pertengahan dalam keseimbangan dan keadilan), toleransi dan lainnya, itu bukanlah karakter khusus Islam di daerah tertentu tetapi adalah di antara mumayyizat (keistimewaan) ajaran Islam yang sangat mendasar. Karena itu, menghadirkan label "Nusantara" untuk Islam, hanya berpotensi mengkotak-kotak umat Islam dan memunculkan pandangan negatif umat kepada saudara-saudara muslim di wilayah ini.

(4) Wasathiyyah, samhah, 'adil, 'aqliy dan lainnya yang disebutkan sebagai karakter "Islam Nusantara", hanyalah sebagian dan keistimewaan Islam yang tidak bisa dipisahkan dengan keistimewaan lainnya seperti rabbaniyyah ilahiyyah, syumuliyyah, dan lainnya. Mengapungkan satu-satu dari mumayyizat dengan memisahkan dari mumayyizat yang lain hanya akan menimbulkan kerancuan dalam memahami Islam dan mengeluarkan Islam dari kesempurnaannya.

(5) Jika "Islam Nusantara" dipahami dengan dakwah yang mengacu kepada ajaran dan pendekatan Wali Songo di pulau Jawa, ini bisa berdampak serius kepada keutuhan bangsa, karena di berbagai daerah dalam wilayah NKRI, ada para ulama dengan pendekatan ajaran yang bisa saja berbeda dengan Wali Songo. Memaksakan pendekatan dan ajaran Wali Songo ke seluruh Indonesia, berarti mengecilkan peran ulama yang menyebarkan Islam di daerah lain yang memiliki karakteristik dakwah yang beragam.

(6) Jika pendekatan kultural yang menjadi ciri khas "Islam Nusantara", maka itu bukanlah monopoli "Islam Nusantara" tapi telah menjadi suatu karakter umum dakwah di berbagai wilayah dunia ini karena sikap Islam terhadap tradisi dan budaya tempatan, telah tertuang dalam kajian ilmu Ushul al-Fiqh secara terang. Bahkan para ulama Sumatera Barat dengan perjalanan panjang sejarah dakwah Islam di Ranah Minang yang diwarnai dengan dinamika yang begitu hebat, telah menjalani langkah-langkah pendekatan kultural tersebut bahkan mereka sampai kepada komitmen bersama melahirkan "Sumpah Sati Marapalam" dengan falsafahnya yang dipegang oleh masyarakat Minangkabau sampai hari ini yaitu: Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah, Syara' Mangato, Adat Mamakai". Walaupun telah sampai pada titik kebersamaan tersebut namun tak seorang pun ulama Minangkabau menambah label Islam di Minang ini dengan "Islam Minang".

(7) Jika dimaksudkan dengan "Islam Nusantara" adalah Islam yang toleran, tidak radikal kemudian memperhadapkan dengan kondisi Timur Tengah sekarang, maka sikap ini mengandung tuduhan terhadap ajaran Islam sebagai pemicu lahirnya sikap radikal dan tindakan kekerasan terhadap konflik Timur Tengah. Ini juga pencideraan terhadap ukhuwwah Islamiyyah antara kaum muslimin di dunia, kjarena perjuangamn yang dilakukan oleh sebagian kamum muslimin seperti Palestina, sangat tidak pantas dilabeli dengan radikalisme dan kekerasan. Seharusnya mereka mendapatkan simpati kita kaum muslimin di negeri ini sebagaimana mereka memperlakukan kita di saat perjuangan kemerdekaan Indonesia dahulunya.

Dengan berbagai alasan di atas yang merupakan sebagian kecil dari alasan yang telah dipertimbangkan oleh peserta Rakorda, maka kami MUI Sumbar dan MUI Kab/Kota se-Sumbar, menyatakan tanpa ada keraguan bahwa: "Islam Nusantara" dalam konsep, pengertian, defenisi apapun tidak dibutuhkan di Ranah Minang (Sumatera Barat). Bagi kami, nama Islam telah sempurna dan tidak perlu ditambah lagi dengan embel-embel apapun.



Padang, 21 Juli 2018/ 08 Zul Qaidah 1439

Pimpinan Rapat

Dr. Zulkarnaini, M. Ag (Ketua)
Dr. Zainal Azwar, M. Ag (Sekretaris) 

Pimpinan Harian MUI Sumatera Barat

Buya Gusrizal Gazahar. Lc., MA (Ketua Umum)
Buya Zulfan, S.Hi, M.H (Sekretaris Umum)




Sumber :
http://www.portal-islam.id/2018/07/resmi-mui-sumatera-barat-tolak-islam.html


Senin, 23 Juli 2018

::: Dahsyatnya Kristenisasi.. Muslim Indonesia yang Berpindah Agama Makin Meningkat.. Innalillahi.. :::

Kebijakan Pemerintahan Jokowi  yang melarang guru agama dari luar negeri mengajar di Indonesia dan mempermudah para misionaris menyiarkan agama nasrani ke seluruh pelosok negeri seakan mengamini Habiburahman El-Siraji, penulis novel yang sering disapa Kang Abik, yang memprediksi Pemeluk Kristen di Indonesia semakin bertambah, sementara pemeluk Islamnya semakin berkurang.

Menurunnya jumlah pemeluk Agama Islam menurut Kang Abik akibat menurunnya populasi (depopulasi), baik atas kelahiran atau karena berpindah agama. Hal ini bertolak belakang dengan yang terjadi di belahan bumi yang lain. Meski masih menjadi mayoritas namun prosentase terus menurunan.

Pada tahun 80-an penduduk Muslim di Indonesia masih lebih dari 90%, tahun 2000 populasi Muslim turun ke angka 88,2% dan tahun 2010 turun lagi menjadi 85,1%. Di Indonesia pertumbuhan agama Islam justru menurun drastis.

Berdasarkan hasil riset Yayasan Al Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian investigasi diperoleh data bahwa, Kristen dan Katolik di Jateng telah meningkat dari 1-5 % diawal tahun 1990, menjadi 20-25% dari total jumlah penduduk.

Dari laporan Riset Departemen Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama Wali Gereja Indonesia, sejak tahun 1980-an setiap tahunnya laju pertumbuhan umat

Katolik : 4,6%,

Protestan : 4,5%,

Hindu : 3,3%,

Budha : 3,1% dan

Islam hanya : 2,75%.

Dalam buku Gereja dan Reformasi penerbit Yakoma PGI (1999) oleh Pendeta Yewanggoe, dijelaskan jumlah umat Kristiani di Indonesia telah berjumlah lebih 20%. Sedangkan Global Evangelization Movement mencatat pertumbuhan umat Kristen di Indonesia telah mencapai lebih 40.000.000 orang (19 % dari BPS (Badan Pusat Statistik) melaporkan penurunan jumlah umat Islam di Indonesia. Contohnya di Sulawesi Tenggara turun menjadi 1,88% (dalam kurun waktu 10 tahun), demikian pula di Jawa Tengah, NTT dan wilayah Indonesia lainnya.



Dalam Kiblat Garut 26 Juni 2012, Menteri Agama RI saat itu, Suryadharma Ali mengatakan, dari tahun ke tahun jumlah umat Islam di Indonesia terus mengalami penurunan. Padahal di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah. Semula, jumlah umat Islam di Indonesia mencapai 95% dari seluruh jumlah rakyat Indonesia. Secara perlahan terus berkurang menjadi 92 %, turun lagi 90 %, kemudian menjadi 87 %, dan kini anjlok menjadi 85 %.

Dari data Mercy Mission, sebanyak 2 juta Muslim Indonesia murtad dan memeluk agama Kristen setiap tahun (data ini juga dinyatakan oleh Mayjen Pol (purn) Anton Tabah, seorang muallaf yang saat ini menjadi pengurus MUI Pusat). Jika ini berlanjut, diperkirakan pada tahun 2035, jumlah umat Kristen Indonesia sama dengan jumlah umat Muslim. Pada tahun itu, Indonesia tidak akan lagi disebut sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

Hal tersebut ditanggapi Kang Abik, dengan membandingkannya dengan kondisi Muslim Filipina. Ia mengatakan bahwa, “Dahulu, wilayah Mindanau, Filipina Selatan mayoritas penduduknya adalah Muslim, sekarang menjadi minoritas.

Berdasarkan data statistik pada Jurnal Ayat Az-Zaman, no.15, 2005, h.15, pada tahun 1918, Muslim 49%, kristen 22%. Namun dalam kurun waktu 50 tahun kemudian, yaitu tahun 1970, Muslim 19,43%, sementara kristen 75,12%. Na’udzubillahi min dzalik, “sejak saat itu sampai sekarang, Muslim Mindanau menjadi minoritas yang harus berjuang, sekadar untuk menentukan nasib sendiri” pungkas Kang Abik.

Kalau sudah begini akankah kita kaum Muslimin berleha-leha atas aneka pemurtadan yang dilakukan para misionaris tsb?,  atau bangga dengan keturunan Muslim “sengaja dibuat sedikit”  dan yang tidak jelas aqidahnya?

Lalu akankah kita mengatakan: “Ini bukan urusan saya”. Kan ada pemerintah, ada menteri agama, ada ulama, ada ustadz , Lalu bagaimana tanggung jawab kita kepada Allah di hadapan-Nya kelak di padang mahsyar? Padahal kita semua tanpa kecuali adalah khalifah di muka bumi ini, sebagaimana Allah telah firmankan dalam QS Al-Baqarah ayat 30.

Oleh karena itu mari kita lanjutkan dakwah ini, karena ini adalah tanggung jawab kita juga, agar Malaikat tidak bertanya mengapa kita dahulu membiarkan saudaranya disesatkan oleh missionaris.(ab).



Sumber :
http://bataranews.com/2017/03/17/muslim-indonesia-yang-berpindah-agama-makin-meningkat/





APAKAH KITA AKAN DIAM SAJA ?


::: KEMUNAFIKAN DAN KELICIKAN ORANG ISLAM LIBERAL >> NGAKU MUSLIM TAPI MEMBENCI ISLAM :::

Oleh Ust. Zulkifli Djanan Machmoed*

Ada beberapa ciri khas orang-orang Islam liberal.

Di antaranya munafik (tidak sesuai antara perkataan yang diucapkan dengan perbuatan), logika suka kebolak-balik, hobby menebar prasangka buruk dan melontarkan tuduhan ngawur berbau fitnah terhadap sesama Muslim yang menentang Islam Liberal.

Mereka selalu berkoar-koar dan mengklaim secara sepihak bahwa kelompoknya adalah Islam yang paling toleran dan menghargai perbedaan. Pada kenyataannya, dari statement dan tulisan yang mereka sebar di berbagai media sosial justru menunjukkan hal yang sebaliknya.

Para pendukung faham Islam liberal adalah orang-orang yang SANGAT TIDAK TOLERAN terhadap umat Islam yang berada di luar kelompoknya.

Mereka sangat membenci orang Islam yang menentang Islam liberal. Mereka akan memberi stempel kepada semua orang Islam yang berbeda faham dengan Islam liberal sebagai sebagai pengikut Wahabi.

LUTFHI ASSYAUKANI (LA) adalah salah satu tokoh Jaringan Islam Liberal yang menuduh LICIK umat Islam yang tidak sejalan dengan Liberalisme. Padahal kalau mau jujur, sebenarnya ia sendiri yang sedang berbuat kelicikan.



Buktinya, LA mengakui bahwa sebenarnya istilah Wahabi tidak pernah ada, karena orang-orang yang dituduh sebagai Wahabi memang tidak pernah sama sekali menciptakan nama Wahabi apalagi menyebut diri sebagai Islam Wahabi. Beda dengan nama Islam liberal atau Islam Nusantara yang memang sengaja dibuat untuk dipergunakan.

Orang-orang yang dituduh Wahabi ini selalu bilang Islam ya Islam, gak boleh ditambah-tambah menjadi "Islam modern," "Islam tradisional," "Islam fundamental," "Islam nusantara," dll. Menurut LA orang Wahabi selalu mengkampanyekan Islam tanpa kata sifat atau embel-embel. Mereka mengatakan bahwa Islam hanya satu.

Sampai di situ apa yang ditulis tokoh Liberal Luthfi Assyaukanie seolah tidak bermasalah.

Namun sesungguhnya, LA baru saja berbuat KELICIKAN dengan menggiring opini masyarakat dalam bentuk fitnah seolah umat Islam yang tidak setuju dengan istilah Islam Nusantara sedang mengkampanyekan Islam yang intoleran, terbelakang, anti-perempuan, anti-perbedaan, anti-minoritas, dan anti siapa saja yang berbeda dengan mereka.

Ia juga menuduh kelompok Islam wahabi suka menyesatkan dan membid'ahkan umat Islam yang lain. Padahal dari kalimat sebelumnya yang ia buat, nampak jelas sekali bahwa ia sendirilah yang sedang menyesatkan sesama umat Islam dengan tuduhan-tuduhan intoleran, terbelakang, anti perempuan, anti perbedaan dan lain-lain,.

Begitulah, fitnah, kebohongan, ketidaklogisan berpikir dan penggiringan opini yang tidak bermutu seringkali dipergunakan tokoh2 Islam Liberal yang terus berusaha menggoalkan istilah Islam Nusantara dalam agenda mereka, untuk membunuh karakter umat Islam yang istiqomah menentang kesesatan faham Islam Liberal. (*dari fb penulis).




Sumber : 
Piyungan

 


::: Dr. Anthony Vatswaf Galvin Green (Calon Uskup) : "Mengapa Tuhan Punya Ibu ? Bagaimana Bisa Tuhan Mati ?" :::

Anthony Vatswaf Galvin Green pada mulanya adalah seorang Katholik yang setelah memeluk Islam kemudian mengubah namanya menjadi Abdur Raheem Green.

Dengan bahasa yang runut dan mudah dicerna ia sering tampil memaparkan pemahaman ilmiahnya atas fakta-fakta kebenaran Al-Quran, baik dalam ceramah maupun siaran tayang.

Di Inggris sosok Green sangat populer di kalangan sarjana-sarjana muslim.

Lelaki kelahiran Dar As-Salam Tanzania ini pada masa kecilnya pernah bersekolah di sebuah keuskupan Katolik Roma di Yorkshire di utara Inggris. Di situlah dia mengalami pergumulan pengertian atas banyak hal dari agama katholik yang dipeluknya.

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang tak memuaskannya: mengapa Tuhan punya ibu, mengapa harus melakukan pengakuan dosa, bagaimana bisa Tuhan mengalami mati, dan sebagainya. Maka sejak itu Green mulai memikirkan dan mencermati banyak sisi agama Katolik.

Ketika usia 11 tahun, ayah Green mendapat pekerjaan sebagai Manajer Umum di Bank Barclays di Kairo. Sejak itu, sampai 10 tahun kemudian, Mesir menjadi tempat Green menghabiskan liburan sekolah, karena Green tetap bersekolah di Inggris.

Green menikmati liburannya di Mesir. Dan setiap kali ia kembali ke Inggris, banyak pertanyaan yang selalu menghantui pikirannya. Doktrin kehidupan Barat yang ia kenal selama ini, selalu mengukur kebahagiaan hidup dengan kecukupan dan terpenuhi kebutuhan materi. Lagi-lagi sikap kritis Green terguncang. Muncul pertanyaan: lantas untuk apa manusia ada? Apa hakikatnya tujuan hidup manusia?

Green juga pernah menjalani kehidupannya sebagai hippis saat berusia 19-20 tahun. Ia ingin melupakan perihal agama yang tak kunjung memuaskannya. Ia merasa berada dalam dunia yang serba absurd. Ia pun berfikir, mungkin hidup tidak ada maknanya. Ia ingin menjadi orang kaya saja.

Namun nasib Green berbeda. Rasa hausnya akan kebenaran tak bisa dibendung begitu saja. Sebuah peristiwa penting pun terjadi. Selama 10 tahun bolak-balik berlibur di Mesir, Green mengenal satu orang yang mau melayaninya berbicara secara terbuka tentang Islam. Orang inilah yang kemudian membuatnya terdorong mengenal Islam lebih jauh.

Kemudian, berbekal Al-Quran yang dilengkapi dengan terjemahan, ia mulai membaca dan merenungi firman-firman Allah. Tak sekedar membaca, Green mulai mempraktekkan apa yang diajarkan dalam Al-Quran. Pulang ke rumah, Green mencoba menunaikan salat meski ia tak tahu caranya. Ia cuma ingat pernah melihat juru masak keluarganya di Mesir menunaikan salat, dan Green mencoba meniru gerakan salat yang pernah dilihatnya itu.

Dan semakin mengkaji dan merenungi, Green merasa Islam mampu memberikan jawaban-jawaban atas kegelisahannya selama ini, baik secara ruhani maupun secara intelektual. Selang dua tahun kemudian, Green pun akhirnya meyakini Islam sebagai agama yang benar.

Hatinya semakin tetap, bahwa Allah itu satu dan Muhammad adalah utusan-Nya. Green secara resmi mengucapkan dua kalimat syahadat yang menandai kemuslimannya pada hari Jumat, dimana pada hari itu ia melakukan shalat Jumat yang pertama kalinya. @ (A3-oasemuslim).

Sumber :
http://oasemuslim.com/siapa-sebenarnya-abdur-raheem-green/


Selasa, 17 Juli 2018

::: Innalillahi.. Islamofobia, Masjid dan Sekolah Islam di Australia Diserang Orang Tak Dikenal :::

Sebuah Masjid dan sekolah Islam di Perth tenggara, Australia, diserang oleh orang tak dikenal.

Sebuah mobil yang diparkir di depan Masjid hangus terbakar diduga akibat bom.

Peristiwa itu terjadi pada Australian Islamic College dan masjid di daerah Tonbridge Way, Thrnille, sekitar pukul 20.00 waktu setempat, pada Selasa (28/6).

Selain satu mobil hangus, empat mobil lainnya juga rusak akibat panas.

Tembok pagar dekat lokasi kejadian juga menjadi sasaran aksi vandalisme anti-Islam yang bernada penghinaan.

Imam Masjid, Yahya Adel Ibrahim, mengatakan ratusan jamaah sedang shalat di dalam gedung saat terjadi serangan yang diperkirakan menggunakan bom bensin, namun tak satu pun yang cedera.

Saksi mata bernama John mengatakan, dia dan sepupunya mendengar bunyi ledakan dan datang untuk melihat.

“Kami berhenti dan melihat, dan sekitar 10 – 15 detik kemudian, kami melihat tiga orang lari menyeberang jalan,” kata John.

“Mereka akhirnya lari melalui jalan kecil,”
ujarnya.

“Langsung setelah kami melihat orang-orang itu melarikan diri, kami melihat api berkobar dari belakang rumah dan kelihatannya seperti ledakan besar… kelihatan seperti rumah yang terbakar,” tuturnya.

“Ada mobil warna putih yang terbakar dan kami pikir, semoga tidak ada orang di dalamnya, dan syukurnya memang tidak ada,” kata John lagi sebagaimana dilansir Australia Plus (29/6/2016).

Sebuah Masjid dan sekolah Islam di Perth tenggara, Australia, diserang oleh orang tak dikenal. Sebuah mobil yang diparkir di depan Masjid hangus terbakar diduga akibat bom.

Peristiwa itu terjadi pada Australian Islamic College dan masjid di daerah Tonbridge Way, Thrnille, sekitar pukul 20.00 waktu setempat, pada Selasa (28/6).

Selain satu mobil hangus, empat mobil lainnya juga rusak akibat panas.

Tembok pagar dekat lokasi kejadian juga menjadi sasaran aksi vandalisme anti-Islam yang bernada penghinaan.

Imam Masjid, Yahya Adel Ibrahim, mengatakan ratusan jamaah sedang shalat di dalam gedung saat terjadi serangan yang diperkirakan menggunakan bom bensin, namun tak satu pun yang cedera.

Saksi mata bernama John mengatakan, dia dan sepupunya mendengar bunyi ledakan dan datang untuk melihat.

“Kami berhenti dan melihat, dan sekitar 10 – 15 detik kemudian, kami melihat tiga orang lari menyeberang jalan,” kata John.

“Mereka akhirnya lari melalui jalan kecil,”
ujarnya.

“Langsung setelah kami melihat orang-orang itu melarikan diri, kami melihat api berkobar dari belakang rumah dan kelihatannya seperti ledakan besar… kelihatan seperti rumah yang terbakar,” tuturnya.

“Ada mobil warna putih yang terbakar dan kami pikir, semoga tidak ada orang di dalamnya, dan syukurnya memang tidak ada,” kata John lagi sebagaimana dilansir Australia Plus (29/6/2016). (fath/arrahmah.com).

Sumber:
https://www.arrahmah.com/news/2016/06/29/islamofobia-masjid-dan-sekolah-islam-di-australia-diserang-orang-tak-dikenal.html


::: Allahu Akbar ! Masuk Islam Karena Setelah Menonton Video Habib Rizieq : "Kalau Tuhan Beranak Siapa Bidannya ?" :::

Akibat Laporan PMKRI Terkait Ceramah Surat Al Ikhlas, 2 Mahasiswa UGM Muallaf, Mahasiswa Lainnya Ingin Bertemu Habib Rizieq

Berita Islam 24H - Sejak bergulirnya persoalan yang di bawah ke ranah hukum oleh Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI), Angelo Wake Kako, terkait dengan ceramah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) soal Surah Al Ikhlas “Lam Yalid Walam Yulad” (Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan), rupanya berbuntut panjang.

Buntut dari perselisihan yang diangkat oleh Angelo pertama kali ini menjadikan beberapa mahasiswa kristen justru menjadi penasaran dengan keberadaan ayat yang menceritakan kebesaran Allah SWT.

Seperti yang diceritakan oleh salah satu Mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta, jurusan Sosial Politik, yang tidak menyebutkan namanya, namun tulisannya langsung menjadi viral di sosial media, ketika dia menceritakan pengalamannya dengan salah satu rekannya yang beragama Kristen Katholik.

Berikut sebagian kisah mahasiswa yang diposting dari sebuah akun milik @ronavioleta yang ikut menyebarkan screenshoot dari potongan cerita Mahasiswa yang sangat merindukan untuk bertemu dengan Habib Rizieq walaupun dulunya juga menjadi korban pemberitaan jika FPI hanyalah bagian dari perusak Agama Islam, hingga akhirnya sadar ketika munculnya kejadian Aksi Bela Islam I, II, dan III. Kami tuliskan sebagian dari dialog yang terjadi. Pihak redaksi mengedit, tanpa mengurangi makna dari isi cerita tersebut ;

Sampai dikampus saya duduk dekat teman yang kebetulan agamanya Katolik, lalu terjadilah dialog antara saya dengan teman saya tadi. Inilah dialognya secara singkat.

Teman Saya (TS) : hay Jon..uda denger kabar belum soal habib lu ?

Saya (Sy) : Kabar apaan ?

TS : ya itu si Riziq di laporin sama mahasiswa Kristebn soalnya dinilai nistain agama Kristen. Habib lu kena karma tuh !

Sy : (saya tertawa sambil bilang) yah…yang bikin laporan sudah mempermalukan kaum intelektual kalo saya liat jon…

TS ; Kenapa lu bilang begitu ? Lu gak tahu kalau si Rizieq sudah kelewatan, dia bilang kalau Tuhan beranak lalu siapa bidannya., saya sebagai umat beragama Katolik tersinggung nih dengan pernyataannya Rizieq, ini menyakiti hati saya.

Sy : Lu udah lihat videonya belum ? kalau belum….lihat dulu videonya di Youtube deh…yang Habib bahas itu dalam konteks agama Lu atau agamanya Habib…(Tonton Videonya disini : https://www.youtube.com/watch?v=x-uTFeJHjog)

TS ; Lah emang di Islam ada bahas Yesus Jon ?

Sy ; (saya ambil Al-Quran dan terjemahannya di perpustakaan, saya bukain surat Al Ikhlas, lalu saya sodorin ke dia)….nih surat Al QUran yang dibahas habib di ceramahnya…

TS ; Boleh pinjam Jon ?

Sy ; Pinjem aja di perpustakaan kalau lu mau baca itu ada tafsirannya juga dibawahnya lu baca juga ya…..

Besoknya pas tengah malam, dia telpon minta di ajarin baca syahadat. Soalnya mau masuk Islam, lalu minta di anterkan bertemu dengan Habib Rizieq ke Jakarta, saya jawab, nah saya aja gak pernah ketemu beliau kok, bagaimana mau anterin di ketemu…

Menurut Mahasiswa Sospol ini, Surah Al Ikhlas saat ini sedang laku keras di buru oleh Mahasiswa Kristen, mereka semakin penasaran. Bahkan informasi yang diberikan, jika sampai dengan saat ini, sudah dua orang Mahasiswa di Kampusnya yang menjadi Muallaf, disebabkan ayat Lam Yalid Walam Yulad.

Bahkan video ceramah Habib Rizieq yang menurutnya sangat lucu, terkait dengan pertanyaan siapa bidannya, selain menjadi viral di media sosial, ternyata diburu dan ditonton justru oleh mahasiswa yang beragama Kristen. (Tonton Videonya disini : https://www.youtube.com/watch?v=x-uTFeJHjog).

Mahasiswa sospol ini selain menceritakan kisahnya, rupanya juga menyimpan kerinduan untuk bertemu dengan Habib RIzieq, dan keinginannya dituangkan dalam akhir tuilisanya, “Kapaaan….bisa ketemu habib, jadi makin ngarep ketemu face to face nih (sedih)….moga2 habib panjang umur dan sehat terus, dan moga2 suatu saat nanti saya ditakdirin bertatap wajah dengan habib secara langsung. Amin..” [beritaislam24h.net / pbw]

Sumber :
http://www.beritaislam24h.net/2016/12/akibat-laporan-pmkri-terkait-ceramah.html


::: Masya Allah.. Pemuda Ini Masuk Islam Setelah Patung Tuhannya Dibuang ke Tempat Sampah ! :::

Peristiwa yang mirip dengan kisah Amr bin Jamuh terjadi di Indonesia, baru-baru ini.

Jika Amr bin Jamuh masuk Islam setelah mengetahui berhala yang ia sembah terikat bangkai anjing di tempat sampah, pemeluk Budha asal Medan ini masuk Islam setelah patung Tuhannya pecah dan dibuang ke tempat sampah.

Pemuda yang kemudian mendapat nama Muslim Muhammad itu mengikrarkan dua kalimat syahadat pada 1 April 2016, usai Shalat Jum'at di Masjid Al Ittihad, Jl. Tidar Bukit Permai, Cibubur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Kisahnya mendapatkan hidayah bermula saat ia tinggal di rumah pamannya di Jakarta. Ketika membersihkan patung Budha, tanpa sengaja ia menjatuhkan Patung Budha tersebut dan memecahkannya. Lantas ia disuruh untuk membersihkan tempat patung itu dan membuang Patung Budha ke tempat sampah.

"Saat itu juga ia mulai berpikir, bagaimana mungkin Tuhan dicampakan dan dibuang ke tempat sampah? Adalah sebuah penghinaan terhadap Tuhan kalau ia ditempatkan di tempat hina semacam itu,” kata Mashudi, jama'ah Shalat Jum'at Masjid Al Ittihad, seperti dikutip Jurnalmuslim.

Setelahnya, pemuda tersebut mencari kebenaran. Ia lantas belajar Islam dan mendapatkan hidayah. [Ibnu K/Bersamadakwah].

Sumber :
http://news.bersamadakwah.net/2016/04/pemuda-ini-masuk-islam-setelah-patung.html



::: Leslie Carter (Cendekiawan Irlandia) : "Pengakuan Dosa Seharusnya Antara Dia Dan Tuhan, Tidak Pakai Perantara.":::


DUBLIN – Leslie Carter, yang sekarang bekerja untuk Pusat Kebudayaan Islam dan menjabat sebagai asisten koordinator wanita, menyatakan memeluk Islam tiga tahun yang lalu.

Sebelumnya dia adalah penganut Kristen. Dia mengaku bahwa dia selalu dihantui pertanyaan seputar keyakinan dalam agama kristen, khususnya mengenai pengakuan dosa yang diungkapkan terhadap pendeta. Menurut Leslie, pengakuan dosa itu seharusnya antara dia dan Tuhan, tidak harus memakai perantara.

Leslie Carter berasal dari Irlandia. Leslie menikah dengan seorang muslim, dan dia tetap menganut agama Kristen. Tapi dia dan suaminya memilih untuk tidak mempermasalahkan dan tetap mempertahankan agamanya masing-masing.

Sebagai non-muslim, Leslie sangat menghormati agama suaminya, begitu juga sebaliknya. Tidak ada masalah tentang agama dalam rumah tangga mereka.

Namun lamban laun, Leslie merasa mulai meragukan agamanya dan mulai bertanya-tanya tentang Islam. Leslie banyak membaca buku-buku tentang hak-hak perempuan dalam Islam. Dari buku-buku yang dibacanya itu, Leslie merasa telah mendapat jawaban dari pertanyaannya tentang Islam.

Kendati demikian, Leslie mengaku tak pernah merencanakan untuk memeluk Islam. Semuanya terjadi secara spontan.

Di hari dia menyatakan masuk Islam, suaminya berniat untuk salat di Islamic Center. Leslie yang berniat untuk pergi ke pasar akhirnya ikut suaminya dan bertemu dengan teman perempuannya yang bekerja di Islamic Center tersebut.

“Di hari saya memeluk Islam, suami saya datang ke tempat itu untuk shalat. Saya ingin pergi ke pasar jadi saya datang bersama dengan dia dan saya mengenal beberapa wanita yang bekerja di kantor itu dan saya datang untuk mengunjunginya. Sebenarnya, tidak ada rencana bagi saya untuk menjadi seorang Muslimah pada hari itu, Saya bilang bahwa mungkin saya akan memeluk Islam dalam waktu 10 tahun atau kapan pun, tapi ketika saya berada di sana dan mendengar Adzan, saya mulai menangis. Rasanya seperti ada cahaya dalam hati saya atau sesuatu. Saya tahu saya tidak bisa meninggalkan masjid tanpa menyatakan keimanan saya.” ungkapnya, sebagaimana dilansir oleh Onislam.net.

“Putri sulung saya berumur lima tahun. Jika dia sedang menonton TV dan melihat perempuan yang memakai pakaian terbuka dia akan berteriak “Haram, ganti saluran”.” cerita Leslie.

Leslie Carter mengaku bahwa putrinya suka memakai rok panjang, dan tidak suka memakai rok diatas lututnya.

Setelah menjadi muslim, Leslie sekarang bekerja di Islamic Cultural Center di Irlandia yang dibangun dengan dana bantuan dari Al-Maktoum Foundation yang berpusat di Dubai. Sekarang, kata Leslie, banyak orang yang datang ke Islamic Center itu untuk meminta salinan Al-quran.

“Mungkin mereka ingin mencari penjelasan tentang Islam yang selama ini belum mereka ketahui,” kata Leslie.(dm).

Sumber:
http://www.arrahmah.com/news/2015/01/28/wanita-irlandia-memeluk-islam-karena-mendengar-suara-adzan.html


::: SEJARAH INJIL >> KETIKA INJIL ASLI DARI YESUS DI MUSNAHKAN DAN DIGANTI INJIL VERSI PAULUS :::

Tentang Injil

Kitab ini diturunkan pada Nabi Isa a.s dalam bahasa Yahudi Kuno (Ibrani).

Kitab pertama yang asli telah dimusnahkan oleh Paulus dari Gereja Pauline pada 325 M.

Semua naskah Injil yang bertentangan dengan Injil resmi kerajaan Romawi saat itu dibakar. Siapa saja yang memiliki salinan naskah asli dihukum mati.

Kitab Injil tertua saat ini ada dalam bahasa Yunani Kuno, bukan Yahudi kuno (Ibrani), yang terdiri dari:
1. Kitab Perjanjian Lama (Old Testament) yang berisi Taurat dan Zabur
2. Kitab Perjanjian Baru (New Testament) yang berisi Injil Markus, Matius, Lukas dan Yahya, perkataan Nabi Isa dan surat pendakwah (Paulus)

Siapakah Yang Menulis Kitab Injil?
Di dalam kitab Injil terdapat 2 bagian yaitu Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru. Namun begitu Umat Kristian melarang penganutan terhadap Kitab Perjanjian Lama.

Sebelum diadakan usaha-usaha membentuk kitab Perjanjian Baru, kitab Injil terdiri daripada 75 bab/surah. Surah ini dikarang oleh perorangan atau kumpulan pendeta. Inilah yang menyebabkan kitab tersebut mengandung banyak pertentangan dan perbedaan yang serius dan nyata.

Pengumpul-pengumpul isi kitab tersebut juga tidak hidup pada zaman Nabi Isa atau tatkala Nabi Isa masih hidup. Kebanyakan mereka lahir 20-40 tahun setelah peristiwa penyaliban.

Kitab Perjanjian Baru ini baru ada setelah persidangan Nicea pada tahun 325 M, di mana seluruh pemuka gereja berkumpul guna menetapkan kembali isi kitab Injil. Hanya 27 risalah saja dari sekian banyak risalah yang "dianggap benar" untuk selanjutnya dijilid menjadi kitab Perjanjian Baru.

Kitab perjanjian ini terdiri dari sejarah dan pelajaran. Bagian sejarah terkandung dalam Injil Matius, Markus, Lukas dan Yahya. Sementara bagian pelajaran terdiri dari 21 risalah ,yaitu: 14 risalah Paulus, 3 risalah Yahya, 2 risalah Petrus, 1 Yakub dan Yahuda.

Injil Markus
Injil Markus adalah kitab kedua Perjanjian Baru. Meskipun ini merupakan kitab kedua, kitab ini dianggap yang tertua oleh para pakar Alkitab. Injil Markus termasuk Injil Sinoptis. Penulis Injil ini adalah Markus, yang disebut juga Yohanes (cf. Kisah Para Rasul 12:12, 12:25, 15:37), kemenakan Barnabas, rekan sekerja Paulus (cf. Kolose 4:10, yang disebut Petrus sebagai "anaknya", kemungkinan besar merujuk pada istilah anak rohani, atau semacam muridnya. (1 Petrus 5:13).

Markus menulis Injil ini terutama untuk orang-orang Grika dan bangsa-bangsa lainnya yang berbicara bahasa Yunani di kekaisaran Romawi, berbeda dengan Matius yang menulis untuk orang-orang Yahudi. Hal ini dapat dilihat dari pilihan kata yang digunakan, referensi-referensi Perjanjian Lama yang dicantumkan, penjelasan tentang adat-istiadat orang Yahudi yang ditujukan kepada kaum non-Yahudi. Markus juga menggunakan istilah Anak Allah untuk menyebut Tuhan Yesus (Markus 1:1), bandingkan dengan Matius yang menggunakan istilah Anak Daud (Matius 1:1) dan Lukas yang menggunakan istilah Anak Manusia dan Firman.

Injil Matius
Nama Injil Matius diambil dari nama pendeta Matius dari gereja Alexandria Mesir dalam bahasa Hebrew. Beliau dipercayai sebagai orang pertama yang menghasilkan risalah kandungan sejarah.

Hasil karangan Matius ini dikarang 20 – 27 tahun setelah Nabi Isa tiada. Bahkan kitab asli karangan Matius sendiri telah hilang, ini diakui sendiri oleh umat Kristian. Setelah itu injil dalam Bahasa Yunani dijumpai, dan dikatakan sebagai Injil karangan Matius. Banyak tokoh Kristian menolak pendapat bahwa Injil ini merupakan karangan Matius, tetapi sebaliknya merupakan karangan gurunya, Petrus.

Injil Lukas
Injil Lukas diambil dari nama pendeta Lukas dari tahun 25 – 30 M. Beliau juga tidak pernah bertemu Nabi Isa. Banyak tokoh Kristian sendiri mengakui bahwa Injil karangan Lukas merupakan fakta palsu yang bukan merupakan ajaran Nabi Isa. Sebenarnya beliau mengarang injil ini disebabkan tekanan gereja waktu itu. Begitu juga dengan Markus dan Yahya. Kesemuanya tidak pernah hidup sezaman dengan Nabi Isa.

Injil Yahya
Kitab Injil Yahya diambil dari nama pendeta Yahya atau lebih dikenal sebagai Yohanes. Beliau merupakan putera saudara perempuan Maryam yaitu ibu Nabi Isa. Yahya mengarang injilnya dalam bahasa Yunani antara tahun 45 – 65 M. Banyak pendeta meragukan kandungan Injil Yohanes ini. Bahkan Encyclopedia Britanica menegaskan bahwa Injil yahya tidak syak lagi di karang oleh seorang mahasiswa Institusi Iskandariah dan bukannya karangan Yahya.

Persoalan mengapa di dalamnya berisi Taurat juga tidak dapat dijawab dengan pasti. Ini mungkin juga merupakan bukti bahwa bangsa Yahudi selalu ingin memalsukan fakta Injil asli, karena mereka, orang-orang Yahudi itu, senang bila dapat menyesatkan kaum Kristian dari ajaran asli Nabi Isa, dan nampaknya mereka berhasil melakukannya.

Persidangan Nicea

Menurut perkiraan para ahli sejarah, kitab Injil yang masih asli belum diikuti campur tangan para pendeta, masih ada hingga 325 M. Namun setelah tahun 325 M, kitab ini mulai dinodai oleh Raja Konstantin Roma melalui mekanisme Persidangan Nicea. Karena semasa persidangan ini terdapat perdebatan dan pertentangan pendapat mengenai ketuhanan dan kenabian Isa, perdebatan dalam ajaran pokok akidahnya.

Satu pendapat (Golongan Arius) mengatakan bahwa Nabi Isa hanyalah seorang manusia dan Nabi yang membawa ajaran agama dari Tuhan. Satu pihak lagi mengatakan bahwa Nabi Isa ialah “anak Tuhan”.

Pendapat tentang Isa “anak Tuhan” ini didukung oleh pihak gereja dari Alexandria yang diketuai oleh penolong Bishop Iskandariah bernama Athanasius.

Raja Konstantin mempunyai niat tersirat untuk campur tangan dalam hal agama, demi menjaga hak politiknya agar tidak jatuh ke tangan orang lain. Semasa persidangan tersebut, sebanyak 2048 orang Uskup telah hadir untuk membincangkan perselisihan pendapat mengenai Nabi Isa.

Sebanyak 1730 orang telah setuju bahwa Nabi Isa adalah seorang manusia biasa yang diutus Allah, 318 orang mengatakan bahwa Isa ialah Anak Tuhan. Walau bagaimanapun majoritas pendapat ini ditolak mentah-mentah Raja Konstantin dan mengambil pendapat minoritas, yaitu Nabi Isa adalah seorang anak Tuhan.

Arius ketua pendukung bahwa Nabi Isa bukan anak Tuhan

Arius (250-336 M) adalah salah seorang murid utama Lucian berbangsa Libya yang juga bersama-sama dengan gurunya menegakkan ajaran Tauhid kepada Allah, Arius merupakan seorang presbyter (ketua majelis agama/gereja) digereja Baucalis Alexandria, salah satu gereja tertua dan terpenting di kota itu pada tahun 318 M.

Sejak mangkatnya Lucian pada tahun 312 M ditangan orang-orang gereja Paulus, perlawanan Arius terhadap doktrin Trinity semakin memuncak, dan dalam perjuangannya ini, Arius mendapatkan dukungan dua orang saudara Kaisar Constantin yang bernama Constantina dan Licunes.

Penentangan Arius Terhadap Teori Trinitas

“Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan atau Tuhan itu sendiri, maka Bapa harus ada lebih dahulu. Oleh karena itu harus ada “masa” sebelum adanya anak. Artinya anak adalah makhluk. Maka anak itu pun tidak selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan yang sebenarnya haruslah abadi, berarti Jesus tidaklah sama dengan Tuhan.“

Atas pandangan Arius tersebut, sebanyak 100 orang pendeta Mesir dan Libya berkumpul untuk mendengar pandangan Arius. Dalam kesempatan ini Arius mengemukakan kembali pendangannya:

“Ada masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya. Jesus ada kemudian, dan Jesus hanyalah makhluk biasa yang bisa binasa seperti makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak mungkin binasa!”

Arius memperkuat pendapatnya dengan sejumlah ayat-ayat Bible seperti Yohanes 14:8, “Bapa lebih besar daripada Jesus”; Seandainya kita mengakui bahwa Jesus adalah sama dengan Tuhan, maka kita harus menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut.

Pendapat Arius ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut: "Jika Jesus memang “anak Tuhan”, maka akan segera disertai pengertian bahwa “Bapak Tuhan” haruslah ada terlebih dahulu sebelum adanya sang “Anak”.

Oleh sebab itu tentulah akan terdapat jurang waktu ketika “Anak” belum ada. Oleh karena “Anak” adalah makhluk yang tersusun dari sebuah “esensi” atau makhluk yang tidak selalu ada. Sementara Tuhan merupakan zat yang bersifat mutlak, kekal, tidak terlihat dan berkuasa, maka Jesus tidak mungkin bisa menjadi sifat yang sama sebagaimana sifat Tuhan.

Argumen Arius ini tidak dapat dilawan lagi, maka mulai tahun 321 M Arius dikenal sebagai seorang presbyter pembangkang. Ia mendapat banyak dukungan dari Uskup-uskup di daerah Timur. Hal ini membuat Alexandria (yang pernah menghukum mati Origen tahun 250 M) menjadi semakin marah.

Arius pula orangnya yang sangat menentang keras keputusan Nicea tahun 325 M, sehingga senantiasa mendapatkan tantangan dari orang-orang gereja Paulus. Pada tahun 336 Arius dibunuh di Constantinopel dalam satu muslihat yang licik.

Setelah pembunuhan ini segala usaha menentang trinitas dilawan habis-habisan. Naskah Injil diseragamkan. Naskah yang tidak sama dengan milik Gereja Pauline dimusnahkan dan dihapuskan dari bumi Kerajaan Romawi. Inilah sejarah awal tersesatnya ajaran Kristian.


Tentang Bible

Dalam persidangan Nicea, beberapa Doktrin diperkenalkan, diantaranya Doktrin Trinitas dan Doktrin Penebusan Dosa. Konsep Trinitas sebenarnya telah direka oleh Athanasius, seorang pegawai Gereja Mesir dari Iskandariah, diterima oleh Majelis Nicaea pada 325 M.

Konsep Trinity [KeEsaan Tiga] ini serupa filsafat Plato, kepercayaan Yunani, "Neo-Platonisme” yang mempercayai “Tiga Kekuatan”. Kemungkinan doktrin trinitas tertulari kepercayaan Yunani kuno ini. Trinity yang di pelopori oleh Paulus merupakan ajaran agama Yunani-Romawi, yaitu kerajaan yang berkuasa di Roma pada masa itu.

Jadi paham trinitas dari Katolik Roma atau pun aliran kristen yang lain jelas merupakan hasil proses masuknya ajaran lain dalam ajaran Isa, dan bukannya ajaran asli Nabi Isa sendiri!

Begitu juga dengan Dokrin Penghapusan Dosa yang dipelopori Gereja Alexandria di mana mereka mengatakan bahwa Nabi Isa telah disalib demi tujuan menyelamatkan seluruh umat manusia. Ajaran ini juga jelas hasil proses masuknya ajaran agama romawi Kuno.

Hari Minggu yang dianggap hari Suci bagi agama Kristian merupakan hasil pengaruh daripada Kepercayaan ini dan tanggal 25 Desember yang diperingati sebagai Natal, Sebenarnya merupakan tanggal kelahiran tuhan Matahari mereka yaitu “Mithra” dan jelas bukan tanggal lahir Nabi Isa.

Mulai tahun 1582 di Rheims, Bible diterjemahkan dari bahasa Latin berdasarkan Bible Versi Tyndale (yang digunakan Gereja Katolik Roma), juga dikenali sebagai Roman Chatolic Version. Ini merupakan versi bible yang tertua yang dikenal.

Sejak itu sebanyak 4 kali terjemahan telah dibuat. Pada tahun 1611 King James-I telah memerintahkan supaya dilakukan penulisan ulang karena terdapatnya pertentangan-pertentangan yang meragukan. Versi penulisan ulang ini kini dinamakan King James Version (KJV) yaitu dengan tidak memasukkan 7 buku kecil (bab). Versi ini selanjutnya dirilis ulang pada tahun 1881 dan diperbaharui pada tahun 1952 dan 1971. kedua Versi terakhir ini dinamakan Revised Standard Version (RSV).

Collin yaitu percetakan yang mengeluarkan Revised Standard Version (RSV) melaporkan bahwa:

“Meskipun begitu, Versi Raja James memiliki cacatan-cacat yang serius, dan cacat ini ada terlalu banyak dan terlalu serius sehingga satu penulisan ulang masih benar-benar diperlukan.”

Pada masa kini terdapat lebih kurang 1.500 naskah Bible pelbagai bahasa, telah diterjemahkan ke dalam bahasa ibu suatu negara dan ethniknya. Bagaimana pula jauhnya penyimpangan mengingat keterbatasan kosakata setiap bahasa? Dan manakah yang bisa dijadikan standar pengajaran?

Umat Kristian sendiri ada yang secara jujur dan arif mengakui bahwa Injil telah dinodai oleh tangan mereka sendiri. Bagaimanakah umat Kristian di Indonesia, apakah berani sejujur ini?

1. The Bible Society Of Singapore, Malaysia & Brunei 1987 Perjanjian Baharu Berita Baik Untuk Manusia Modern - Pendahuluan:

“…….Walaupun kandungan kitab-kitab ini berlainan, tetapi diseluruh kitab ini pokok fikirannya satu. Kesatuannya ialah bahwa kasih Allah telah dinyatakan kepada manusia dengan perantaraan Yesus Kristus."

“Tiap-tiap kitab didahului oleh pendahuluan, yang menerangkan pokokfikiran dan garis besar kitab itu. Ayat yang ditandai dengan [ ] bererti ayat tersebut tidak terdapat pada naskah perjanjian Baharu yang tertua dan terbaik."

Contoh ayat-ayat yang memiliki tanda [ ] dalam Perjanjian Baru:

1. Matius 6 : 13
[Engkaulah raja engkaulah,dan engkaulah yang mempunyai kuasa dan kemuliaan selama-lamanya]

2. Matius 23 : 14
[alangkah dasyatnya bagi kamu guru-guru Taurat dan orang Farisi: kamu munafik!, kamu memperdayakan janda-janda dan merampas rumah-rumah mereka, lalu berpura-pura berdoa panjang-panjang, sebab itu, hukuman kamu akan menjadi lebih berat!]

3. Markus 7 : 15
[Sebab itu, jika kamu bertelinga, dengarkanlah!]

4. Markus 10 : 44 & 46
[Di sana ulatnya tidak mati-mati dan apinya tidak padam-padam] 44 [Di sana ulatnya tidak mati-mati dan apinya tidak padam-padam] 46

5. Lukas 17 : 36
[Dua orang laki-laki yang sedang berada di ladang: seorang akan, seorang lagi ditinggalkan]

6. Lukas 22 : 19 – 20
”inilah tubuhku [yang diberikan untuk kamu. Buatlah sedemikian untuk memperingati aku. "…. cawan ini ialah perjanjian Allah yang Baharu, yang dimenteraikan dengan darahku, darah yang ditumpahkan untuk kamu]

7. Lukas 22 : 43 – 44
[Seorang malaikat tampak kepadanya dan menguatkannya karena penderitaan nya lebih tekun lagi dia berdoa, sehingga peluhnya menitik ke tanah seperti darah]

8. Lukas 23 : 17
[Pada tiap perayaan paskah, Pilatus melepaskan seorang tahanan bagi rakyat]

Bukti di atas merupakan sebagian saja yang telah ditambah sehingga timbul pertanyaan: berapa banyakkah sebenarnya jumlah ayat yang telah ditambah, atau bahkan dikurangi? Tidak ada yang mengetahuinya secara pasti!

Sejarah telah jujur dan nyata membuktikan bahwa Injil telah mengalami banyak perubahan selama berabad-abad. The Revised Standard Version 1952 & 1971, The New American Standart Bible dan The New World Transalation Of The Holly scriptures telah menghapuskan beberapa ayat dalam The King James Version. Reader’s Digest telah mengurangi isi kandungan Kitab Perjanjian Lama sebanyak 50 % dan Kitab Perjanjian Baru sebanyak 25 %. Persoalan yang kemudian timbul adalah:

    Dari manakah datangnya ayat-ayat di atas?
    Siapa yang mengarang ayat tersebut?
    Sebenarnya ayat mana saja yang masih perlu diuji kesahihannya?


“Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.” (QS. Al Imran[3]:78)

Contoh peristiwa besar yang bertentangan dengan akal atau ayat yang saling bertentangan di antaranya adalah:

1. Nabi Daud berzina dengan istri orang lain

“Dan Nabi Daud mengantar para utusan, dan mengambilnya (isteri Uriah); lalu ia datangi dan tidur bersama maka setelah perempuan itu membersihkan dirinya, lalu kembali ke rumahnya. Dan wanita itu telah hamil, lalu mengirim dan memberitahu Daud dan katanya saya bersama bayi.” (II Samuel 11: 4-5)

Mungkinkah ini ayat dari Allah? Atau ditulis oleh rasul suci ? Pikirkanlah!

2. Nabi Nuh Mabuk dan Bugil

”Dan Shem dan Japhet mengambil sehelai pakaian, dan meletakan di atas bahu mereka, dan berjalan undur ke belakang dan menutup tubuh bapanya yang telanjang dan muka mereka membelakangi bapa mereka agar tidak melihat tubuh bapa mereka yang bugil itu. Dan Nuh tersadar dari araknya, dia tahu apa yang telah dilakukan oleh kedua anaknya.” (Kejadian 9 23-24)

Apakah Allah mengutus Nabi Nuh yang digambarkan berperilaku seperti itu? Pikirkanlah! Mungkinkah ini penyelewengan yang dilakukan Yahudi untuk menyesatkan kaum kristian?

3. Kematian Yudas Pengkhianat, bandingkan!

“… Bila Yudas melihat Yesus telah dijatuhkan hukuman mati, dia menyesal lalu dia mengembalikan 30 uang perak upahnya kepada imam Yahudi; dan berkata : Aku telah berdosa mengkhianati orang yang tidak berdosa sehingga dihukum mati. Yudas melempar uang itu ke dalam bilik sembahyang , lalu dia menggantungkan diri." (Matius 27 : 3-5)

"Apa yang terjadi yaitu dengan uang yang diterima Yudas dari perbuatannya yang jahat itu, dia membeli sebidang tanah. Di situ dia tersungkur mati. Badannya terbelah dan perutnya terburai. Semua orang yang tinggal di Yerusalem mendengar kejadian ini.” (Kisah Para Rasul 1: 18-19)

4. Misteri Malkisedik

“Adapun Malkisedik itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah Taala, yang sudah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja lalu diberkatinya Ibrahim.”

“Kepadanya juga Ibrahim sudah memberi bagian sepuluh esa. Makna Malkisedik itu kalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, kemudian pula raja di Salem, yaitu raja damai.” Yang tiada berbapak dan tiada beribu, dan tiada bersilsilah dan tiada berawal atau berkesudahan hidupnya, melainkan ia disamakan dengan Anak Allah, maka kekallah ia imam selama-lamanya.” (Ibrani 7 : 1-3)

Jelas sekarang, bahwa Malkisedik seorang raja di Salem tanpa bapa dan ibu, malah tiada silsilahnya. Apakah cerita yang disebutkan dalam Kitab Injil ini benar ayat dari Allah atau cuma dongeng purba atau dongeng sebelum bobo buat adik bayi kita supaya tertidur?

Jika umat Kristian memuja kehebatan Yesus, memujanya sebagai anak tuhan, bahkan Tuhan itu sendiri - yang tidak berawal serta berakhir - maka kenapa Malkisedik yang sakti mandraguna ini tidak diangkat sebagai salah satu cabang Tuhan juga? mungkin bisa menjadi tokoh ke-4 memainkan peranan Tuhan.

Yesus ternyata tewas dibanding Malkisedik, Yesus masih dilahirkan oleh Mariam atas kekuasaan Tuhan Bapa, sementara Malkisedik tidak memiliki Bapa dan tidak memiliki ibu sama sekali, silsilahnya pun tidak ada.

Jika memang Malkisedik ini kekal. Dimana beliau sekarang berada dan apa yang tengah ia lakukan? Jadi masih mungkinkah kitab ini dipercaya, atau yang mempercayainya masih serupa mereka yang mempercayai keris, tanpa ilmu pengetahuan, hanya kebutaan?

Alkitab

Kitab Suci/Holy Bible dalam agama kristen terbagi dalam dua bagian, yaitu: Old Testament (Perjanjian Lama) dan New Testament (Perjanjian Baru). Literatur kristen dalam bahasa Indonesia menyebut salinan kitab suci ini dengan “Alkitab”.

Biblia, yang merupakan Kitab Suci dalam agama Yahudi, disebut oleh pemeluk kristen sebagai Perjanjian Lama dan merupakan bagian dari kitab suci agama kristen. Sedangkan Biblia tersebut terbagi atas tiga bagian, yakni: Torah dan Nebiim dan Kethubiim.

Kitab suci agama Yahudi itu disebut juga "Perjanjian“. Inti isinya termaktub dalam Sepuluh Perintah (Ten Commadments) seperti termuat dalam Keluaran (20: 1-12) dan dalam Ulangan (5:1-21), yang merupakan perjanjian Yahuwa dengan bani Israil.

Sepuluh Perintah itu termuat dalam dua buah Luh, yang dibawa turun oleh Nabi Musa dari puncak sebuah bukit batu di semenanjung Sinai, yang pada puncak yang terpandang suci itu Nabi Musa menerimakan perjanjian dari Allah Maha Kuasa (Yahuwa)

Di dalam hubungan perjanjian Yahuwa dengan bani Israil itu, Kitab Suci Al-Qur’an dari agama Islam menyebut „Perjanjian“ tersebut dalam berbagai Surah dengan al-Mitsaq , (Baqarah, 27; Ra’ad, 27; Nisak, 153; Maidah, 15; Baqarah, 63, 84,93; dan berbagai Surah lainnya), yang bermakna: Perjanjian.

Karena pihak kristen berpendirian bahwa ketetapan yang diberikan Allah Maha Kuasa kepada Jesus (Isa Al-Masih) itu pun merupakan perjanjian, maka lahir dua istilah dalam dunia kristen, yaitu : Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Perjanjian Baru (New Testament)

Perjanjian Baru merupakan kitab suci yang paling azasi dalam agama kristen sekalipun dunia kristen itu mengakui kitab suci agama Yahudi merupakan bagian dari kitab sucinya juga.

Perjanjian Baru itu terbagi atas empat bagian:

1. Gospels (himpunan Injil) terdiri atas empat Injil

    Injil Matius, karya Matius.
    Injil Markus, karya Markus.
    Injil Lukas, karya Lukas.
    Injil Yahya, karya Yahya.


2. Acts of Apostles (Kisah Rasul-Rasul) terdiri atas sebuah kitab saja, yang merupakan karya Lukas.

3. Epistles (himpunan Surat) terdiri dari 14 buah Surat Paulus (Rum, Korintus Pertama, Korintus Kedua, Galatia, Epesus, Pilipi, Kolose, Tesalonika Pertama. Tesalonika Kedua, Timotius Pertama, Timosius Kedua, Titus, Pilemon, Ibrani, 1 buah Surat Yakub (James), 2 buah Surat Peterus, 3 buah Surat Yahya, 1 buah Surat Yahuda.

4. Apocalypse (Wahyu) terdiri’ atas sebuah kitab saja, yang merupakan karya Yahya.

    Injil Matius

    93     halaman

    Injil Markus

    60     halaman

    Injil Lukas

    97     halaman

    Injil Yahya

    74     halaman

    Kisah Rasul-Rasul

    90     halaman

    Surat Paulus

    216     halaman

    Surat-Surat Lain

    43     halaman

    Kitab Wahyu

    45     halaman
JUMLAH     718     halaman

Perbandingan luas isi dari keempat bagian Injil itu, dengan meminjam Kitab Perjanjian Baru cetakan 1955 yang diterbitkan Gedung Alkitab di Jakarta, tercatat sebagai berikut:

Melihat perbandingan luas isi di atas dapat disimpulkan bahwa himpunan Surat-Surat Paulus itu merupakan bagian yang sangat dominan di dalam Perjanjian Baru. Hal, ini tentu saja, mengundang tanya; siapakah sesuangguhnya Paulus itu?

Synoptic Gospels

Keempat Injil di atas itu adalah tulisan empat tokoh mengenai peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Jesus, semenjak lahir sampai menjalankan missinya dalam wilayah Galelia (Palestina Utara) dan terakhir dalam wilayah Judea (Palestina Selatan).

Tiga Injil yang pertama (Matius, Markus, Lukas) itu disebut dengan Synoptic Gospels, yakni Injil-Injil yang hampir bersamaan isinya.

Sekalipun dijumpai perbedaan-perbedaan kecil di sana sini mengenai urutan Silsilah, urutan Kejadian, ragam Peristiwa, akan tetapi dalam rangka keseluruhannya hampir bersamaan.

Kalangan Sarjana-sarjana-Bible (Biblical Scholars), yang melakukan penelitian secara intensif terhadap satu persatu Injil itu, menyimpulkan bahwa masing-masing penulis Injil sama-sama memungut dari suatu Sumber Asal, akan tetapi Sumber-Asal (Q) itu sudah tidak dijumpai kini dan tidak dikenal sama sekali.

Sebaliknya Injil Yahya mempunyai cara sendiri di dalam mengisahkan kehidupan beserta missi dari Jesus itu. Baikpun urutan Kejadian maupun ragam peristiwa agak jauh berbeda dengan 3 Injil yang disebut Synoptic Gospels itu.

Perbedaan lainnya bahwa 3 lnjil yang pertama itu bercerita dalam bentuk yang sederhana dan mudah dipahami, akan tetapi Injil Yahya telah dipenuhi oleh ungkapan-ungkapan filosofis.

Perbedaan lainnya yang sangat tajam sekali ialah mengenai lama missi yang dijalankan Jesus dalam wilayah Galelia dan wilayah Judea itu. 3 Injil pertama bercerita bahwa Jesus Kristus itu menjalankan missinya dalam masa satu kali Perayaan Paskah, lalu tertangkap pada masa perayaan Paskah itu di Jerusalem. Jadi, Jesus menjalankan missinya dalam tempo lebih kurang satu tahun saja.

Tetapi Injil Yahya bercerita bahwa Jesus Kristus itu menjalankan missinya dalam masa tiga kali Perayaan Paskah, dan terakhir ditangkap dalam Perayaan Paskah di Jerusalem. Jadi menurut Yahya, Jesus Kristus menjalankan missinya dalam tempo 3 tahun, bukan satu tahun seperti keterangan ketiga Injil yang tergolong Synoptic Gospels itu.

Keempat Injil itu disusun penulisnya di dalam bahasa Grika kuno (Yunani). Sedangkan Jesus Kristus lahir dan hidup dalam lingkungan masyarakat Yahudi di Palestina, yang dewasa itu berada di bawah kekuasaan imperium Roma, dan menjalankan missinya dalam lingkungan masyarakat Yahudi itu, yang dewasa itu cuma mengenal dan mempergunakan bahasa Arainik yaitu suatu dialek dari bahasa Ibrani (Yahudi).

Nazarenes dan Christians

Pengikut Jesus yang pertama sekali terdiri atas kelompok-kelompok Yahudi dalam wilayah Galelia maupun Judea, yang oleh kalangan Sarjana-sarjana Bible (Biblical Sholan) disebut dengan Early Christians, yakni Orang kristen yang pertama sekali.

Pada masa hidup Jesus sendiri maupun masa berikutnya belum dikenal sebutan orang kristen (Christianis). Mereka itu cuma disebut oleh kalangan lainnya, terutama oleh pihak-pihak yang menantang Jesus, dengan sebutan Nazarenes. Yakni para pengikut Nazareth. Hal itu disebabkan Jesus sekalipun dilahirkan di Bethlehem, akan tetapi keluarganya menetap di kota-kecil Nazareth dalam wilayah Galelia.

Oleh sebab itulah para mukmin pertama itu disebut pihak lawannya dengan pengikut orang Nazareth atau Nazarenes. Dari sebutan Nazarenes itulah lahir sebutan Nashara dalam bahasa Arab dan sebutan Nasrani dalam bahasa Indonesia.

Sedangkan sebutan Christians (Kristen) baru muncul pada masa belakangan, jauh sepeninggal Jesus. Sebutan itu bermula lahir di kota besar Antiokia di Syria Utara, sewaktu Barnabas dan Paulus menjalankan missinya di kota besar itu, yang mempunyai kedudukan sebagai ibukota imperium Roma untuk wilayah belahan Timur.

Disebabkan Barnabas dan Paulus di dalam missinya tidak henti-hentinya menyatakan dan menegaskan bahwa Jesus itu adalah Christos (AI-masih) maka orang sekitarnya memanggilkan mereka itu dengan para pengikut Kristus (Christians). Dari situlah lahir sebutan Orang kristen di dalam bahasa Indonesia.

Jesus wafat, menurut A. Powell Davies di dalam The First Christian cetakan 1957 halaman 13, sekitar tahun 29 Masehi. Pendapat itu dikukuhkan oleh Hugh J. Schonfield dalam The Authentic New Testament cetakan 1958 halaman XIV.

Sedangkan peristiwa pada kota-besar Antiokia itu terjadi, menurut Hugh J. Schonfield, sekitar tahun 46-48 masehi. Jadi Iebih kurang dua puluh tahun sepeninggal Jesus barulah muncuI sebutan Christians (orang Kristen).

Early Christians & Gentile Christians

Pada akhirnya pecah sengketa sengit antara Barnabas dengan Paulus pada kota-kota besar Antiokia itu (Kisah Rasul-Rasul, 15 :39), dan juga Peteros dengan Paulus pada kota-besar Antiokia itu ia, 2: 11-21 ). Inti pokok yang menyebabkan sengketa itu tidak pernah dijelaskan di dalam Kisah Rasul-Rasul, akan tetapi hal itu akan dicoba dijelaskan dalam uraian berikut.

Karena sengketa sengit itu Paulus bersama Silas meninggalkan kota-besar Antiokia untuk selama-lamanya (Kisah Rasul-Rasul, 15:40-41) menuju Asia Kecil dan Makedonia dan semenanjung Achaia (Grika) guna mengembangkan ajarannya dalam lingkungan orang Grika dan mereka itulah yang disebut dengan Gentile Christians (Orang kristen Asing).

Sebutan itu lahir dalam dunia kristen untuk membedakan kelompok Pengikut yang Baru itu dengan Kristen Petama, Early Christians, yakni para pengikut Jesus Kristus yang mula-mula dalam lingkungan masyarakat Yahudi di Palestina, yang disebut dengan Nazarenes itu.

Para pengikut yang pertama diyakini telah musnah sebagian besarnya pada masa pemberontakan total bangsa Yahudi di Palestina terhadap penindasan imperium Roma, yang berlangsung sepuluh tahun lamanya, yaitu antara tahun 65 sampai 75 masehi. Legiun X dari pihak Roma melakukan pembunuhan-pembunuhan massal (massacre) pada perkampungan-perkampungan Yahudi di seluruh Palestina, kecuali yang sempat melarikan diri ke lembah Mesopotamia dan Arabia Selatan dan berbagai wilayah lainnya.

Sewaktu Panglima Titus pada tahun 70 masehi berhasil merebut dan menguasai benteng pertahanan terakhir dari pihak Yahudi, yaitu Kota Suci Jerusalem, maka berlangsung pembunuhan massal lagi. Panglima Titus bertindak menghancurkan Bait Allah di atas bukit Zion, yakni Bait Allah yang terkenal megah dan agung itu, yang pada masa dulu bermula dibangun oleh Nabi Sulaiman dan dikenal dengan Kuil Sulaiman (Solomon’s Temple).

Panglima Titus mengumumkan wilayah Jerusalem dan sekitarnya dikuasai kini oleh pihak imperium Roma dan wilayah tersebut diberi nama dengan Aeliae Capitolae. Semenjak tahun 70 masehi itu setiap orang Yahudi tidak di izinkan memasuki wilayah Aelice Capitolae itu.

Semenjak pemberontakan total yang gagal itulah dikenal dalam sejarah bangsa Yahudi dengan Great Diaspora, yakni masa memencar tanpa tanah air. Pada masa yang sangat tragis itu diyakini kelompok-kelompok pengikut Jesus yang pertama-tama (Early Christians) ikut musnah. Kecuali kelompok kecil yang sempat meliputkan dirinya ke kota Pella di seberang sungai Jordan, yang pada masa belakangan dikenal dengan sekte Ebionites yang mempunyai Injil sendiri yang dikenal dalam sejarah dengan Ebionite Gospel (Injil Ebionites), yang isinya jauh berbeda dengan Injil-Injil yang menjadi pegangan dunia kristen pada masa berikutnya dan kini.

Sumber: fatimah.org

Karena kelompok yang pertama-tama dapat dikatakan telah musnah pada masa pemberontakan itu maka berkembanglah kelompok pengikut yang baru, dibawah ajaran Paulus, yaitu Gentile Christians (Orang Kristen Asing).

Sumber :
http://mediabilhikmah.blogspot.com/2012/01/tentang-injil.html


Senin, 16 Juli 2018

::: SEJARAH KALENDER HIJRIYAH :::

Oleh Ustadz Ammi Nur Baits*
Dewan Pembina Konsultasi Syariah

Masyarakat Arab sejak masa silam, sebelum kedatangan Islam, telah menggunakan kalender qamariyah (kalender berdasarkan peredaran bulan).

Mereka sepakat tanggal 1 ditandai dengan kehadiran hilal. Mereka juga menetapkan nama bulan sebagaimana yang kita kenal.


Mereka mengenal bulan Dzulhijah sebagai bulan haji, mereka kenal bulan Rajab, Ramadhan, Syawal, Safar, dan bulan-bulan lainnya. Bahkan mereka juga menetapkan adanya 4 bulan suci: Dzulqa’dah, Dzulhijah, Shafar Awal (Muharam), dan Rajab. Selama 4 bulan suci ini, mereka sama sekali tidak boleh melakukan peperangan.

Hanya saja masyarakat jazirah Arab belum memiliki angka tahun. Mereka tahu tanggal dan bulan, tapi tidak ada tahunnya. Biasanya, acuan tahun yang mereka gunakan adalah peristiwa terbesar yang terjadi ketika itu.

Kita kenal ada istilah tahun gajah, karena pada saat itu terjadi peristiwa besar, serangan pasukan gajah dari Yaman oleh raja Abrahah. Tahun Fijar, karena ketika itu terjadi perang Fijar. Tahun renovasi Ka’bah, karena ketika itu Ka’bah rusak akibat banjir dan dibangun ulang. Terkadang mereka juga menggunakan tahun kematian tokohnya sebagai acuan, semisal; 10 tahun setelah meninggalnya Ka’ab bin Luai.

Keadaan semacam ini berlangsung terus sampai zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Khalifah Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu. Ketka itu, para sahabat belum memiliki acuan tahun. Acuan yang mereka gunakan untuk menamakan tahun adalah peristiwa besar yang terjadi ketika itu. Berikut beberapa nama tahun di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

1. Tahun izin (sanatul idzni), karena ketika itu kaum muslimin diizinkan Allah untuk berhijrah ke Madinah.

2. Tahun perintah (sanatul amri), karena mereka mendapat perintah untuk memerangi orang musyrik.

3. Tahun tamhish, artinya ampunan dosa. Di tahun ini Allah menurunkan firmanNya, ayat 141 surat Ali Imran, yang menjelaskan bahwa Allah mengampuni kesalahan para sahabat ketika Perang Uhud.

4. Tahun zilzal (ujian berat). Ketika itu, kaum muslimin menghadapi berbagai cobaan ekonomi, keamanan, krisis pangan, karena perang khandaq. Dst.

(Arsyif Multaqa Ahlul Hadits, Abdurrahman al-Faqih, 14 Maret 2005)

Sampai akhirnya di zaman Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah. Di tahun ketiga beliau menjabat sebagai khalifah, beliau mendapat sepucuk surat dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, yang saat itu menjabat sebagai gubernur untuk daerah Bashrah (Irak). Dalam surat itu, Abu Musa mengatakan:
“Telah datang kepada kami beberapa surat dari amirul mukminin, sementara kami tidak tahu kapan kami harus menindaklanjutinya. Kami telah mempelajari satu surat yang ditulis pada bulan Sya’ban. Kami tidak tahu, surat itu Sya’ban tahun ini ataukah tahun kemarin.”

Kemudian Umar mengumpulkan para sahabat, beliau berkata kepada mereka:
“Tetapkan tahun untuk masyarakat, yang bisa mereka jadikan acuan.”

Ada yang usul, kita gunakan acuan tahun bangsa Romawi. Namun usulan ini dibantah, karena tahun Romawi sudah terlalu tua. Perhitungan tahun Romawi sudah dibuat sejak zaman Dzul Qornain (Mahdhu ash-Shawab, 1:316, dinukil dari Fashlul Khithab fi Sirati Ibnul Khatthab,  Dr. Ali Muhammad ash-Shalabi, 1:150)

Kemudian disebutkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak, dari Said bin al-Musayib, beliau menceritakan:

Umar bin Khattab mengumpulkan kaum muhajirin dan anshar radhiyallahu ‘anhum, beliau bertanya: “Mulai kapan kita menulis tahun?” Kemudian Ali bin Abi Thalib mengusulkan: “Kita tetapkan sejak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah, meninggalkan negeri syirik.” Maksud Ali adalah ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Kemudian Umar menetapkan tahun peristiwa terjadinya Hijrah itu sebagai tahun pertama (al-Mustadrak 4287 dan dishahihkan oleh adz-Dzahabi).

Mengapa bukan tahun kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjadi acuan?

Jawabannya disebutkan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar sebagai berikut:
Para sahabat yang diajak musyawarah oleh Umar bin Khatthab, mereka menyimpulkan bahwa kejadian yang bisa dijadikan acuan tahun dalam kalender ada empat: tahun kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tahun ketika diutus sebagai rasul, tahun ketika hijrah, dan tahun ketika beliau wafat. Namun ternyata, pada tahun kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tahun ketika beliau diutus, tidak lepas dari perdebatan dalam penentuan tahun peristiwa itu. Mereka juga menolak jika tahun kematian sebagai acuannya, karena ini akan menimbulkan kesedihan bagi kaum muslimin. Sehingga yang tersisa adalah tahun hijrah beliau (Fathul Bari, 7:268).

Abu Zinad mengatakan:
“Umar bermusyawarah dalam menentukan tahun untuk kalender Islam. Mereka sepakat mengacu pada peristiwa hijrah." (Mahdzus Shawab, 1:317, dinukil dari Fashlul Khithab fi Sirati Ibnul Khatthab,  Dr. Ali Muhammad ash-Shalabi, 1:150)

Karena hitungan tahun dalam kalender Islam mengacu kepada hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, selanjutnya kalender ini dinamakan Kalender Hijriah.

Setelah mereka sepakat, perhitungan tahun mengacu pada tahun hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, selanjutnya mereka bermusyawarah, bulan apakah yang dijadikan sebagai bulan pertama.

Pada musyawarah tersebut, Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu mengusulkan agar bulan pertama dalam kalender Hijriah adalah Muharam. Karena beberapa alasan:

a. Muharam merupakan bulan pertama dalam kalender masyarakat Arab di masa masa silam.

b. Di bulan Muharam, kaum muslimin baru saja menyelesaikan ibadah yang besar yaitu haji ke baitullah.

c. Pertama kali munculnya tekad untuk hijrah terjadi di bulan Muharam. Karena pada bulan sebelumnya, Dzulhijah, beberapa masyarakat Madinah melakukan Baiat Aqabah yang kedua.

(simak keterangan Ibn Hajar dalam Fathul Bari, 7:268)

Sejak saat itu, kaum muslimin memiliki kalender resmi, yaitu kalender hijriyah, dan bulan Muharam sebagai bulan pertama dalam kalender tersebut.

Allahu a’lam.

Sumber:
http://www.konsultasisyariah.com/sejarah-penetapan-kalender-hijriah/