Kamis, 26 Oktober 2017

Doa Memohon Agar Ditemukan Jodoh dan Keturunan Yang Sholeh Dan Sholehah



Bacaan Doa Ulang Tahun Anak Sahabat Dan Diri sendiri



7 Adab Berpakaian Wanita Menurut Ajaran Islam Beserta Doa



Doa Agar Diberi Kemudahan Menghadapi Masalah Dalam Kesulitan Hidup



Doa Memohon Petunjuk Ridho Dan Kebenaran Dari Allah SWT



Doa Buat Anak Agar Cerdas Sholeh Dan Sholehah



Niat Sholat Dhuha Dan Doa Setelah Sholat Dhuha



Rabu, 25 Oktober 2017

Khutbah Jumat: Kewajiban Orang kaya Raya Dalam Ajaran Islam



Khutbah Jumat: Makna Dunia Dan Akhirat



Khutbah Jumat: Manusia Jangan Serakah Dan Tamak Terhadap Harta Dan Jabatan



Khutbah Jumat Tanda-tanda Iman Yang Kuat



Khutbah Jumat: Ketika Waktu Luang Isilah Dengan Kebaikan



Akibat Banyak Pelanggar Hukum Dan Agama



Definisi dan Tata Cara Sujud Sahwi Dilengkapi Dengan Doa



Manusia Dan Tiga Sifat Perumpamaan Dalam Al-Quran



Minggu, 22 Oktober 2017

::: Sembunyikan Kasus Kejahatan Seksual Pemimpin Gereja, Gereja Katolik AS Sewa Pelobi Rp28 Miliar Gagalkan UU Pedofil :::

Albany- Konferensi Gereja Katolik Albany di New York, AS diketahui telah menyewa beberapa perusahaan lobi paling berpengaruh di Georgia, AS untuk memblokade Rancangan Undang- Undang (RUU) yang memudahkan anak-anak korban pelecehan seksual mencari keadilan atas kejahatan para pedofil.

New York Daily News melaporkan Senin, 30 Mei 2016, Konferensi yang dipimpin Timothy Kardinal Dolan dilaporkan menggunakan perusahaan jasa lobi seperti Wilson Elser Moskowitz Edelman & Dicker, Patricia Lynch & Associates, Hank Sheinkopf, and Mark Behan Communications.

Yang mengejuktan adalah laporan bahwa konferensi telah menghabiskan lebih dari US $ 2,1 juta (sekitar Rp 28 miliar) untuk menyewa pelobi dari 2007 sampai akhir 2015 untuk melindungi pedofil dari jerat hukum. Biaya itu belum termasuk untuk tim lobi internal konferensi.

Selain mengatur upaya menggagalkan UU pelecehan seksual atas anak, Konferensi juga melobi isu-isu lain seperti pendanaan sekolah paroki (wilayah gereja Katolik di satu regio tertentu) dan pajak investasi kredit paroki.

"Mereka bersedia menghabiskan banyak uang untuk pada dasarnya melindungi orang-0rang jahat dari tanggung jawab atas perbuatan mereka," kata Melanie Blow, Kepala kelompok Kampanye Anti Pelecehan.

Kathryn Robb, seorang advokat menambahkan bahwa jika konferensi merasa perlu menghabiskan uang sebanyak itu untuk lobi, maka mereka jelas memiliki beberapa rahasia besar yang harus disembunyikan.

Beberapa imam dan petinggi gereja Katolik terbukti bersalah melakukan pelecehan seksual pada anak-anak, termasuk anak di bawah umur.

Konferensi Gerja Katolik Albany mengatakan membuka jendela untuk menghidupkan kembali kasus lama hanya akan membuat Gereja bangkrut.

Salah satu firma hukum sebagai pelobi di belakang Gereja Katolik adalah firma Wlison Elser. Firma ini telah lama menjadi perusahaan lobi terbesar Albania dan mewakili Konferensi Gereja Katolik dari 2007 sampai akhir 2015 dengan menerima bayaran lebih dari US $ 1 juta (Rp 13,6 miliar) .

Setelah beberapa orang kunci meninggalkan perusahaan, Gereja memutuskan tidak memperpanjang kontrak dengan Wilson Elser pada 2016.

Wilson Elser, yang dibayar US $ 10.000 per bulan oleh Konferensi Gereja Katolik Albany menolak berkomentar.

Sebagai gantinya, Konferensi menyewa perusahaan terkemuka lain, Greenberg Traurig, yang mendapat bayaran US $ 6.000 per bulan. Pelobi dari perusahaan yang mewakili Gereja adalah Michael Murphy, yang juga adalah asisten pengacara Senat partai Republik.

Perusahaan lain, Patricia Lynch & Associates, dipekerjakan oleh Konferensi pada 2009. Firma Lynch selama bertahun-tahun menduduki peringkat tiga untik kemampuan lobi. Lynch dibayar US $ 7.500 per bulan, untuk kemudian mengatakan mengakhiri kontraknya dengan Konferensi atas kesepakatan bersama.(dm).

Sumber : AchehCyber



::: Masya Allah.. Gempa Nepal Hancurkan Kuil Tapi Tak Mampu Hancurkan Masjid :::

Gempa berkekuatan 7,8 yang menimpa meluluhlantakkan Negara Nepal pada 25 April 2015 lalu kini menyisahkan sebuah tanya.

Mengapa bisa? Ya, mengapa bisa kuil hancur akibat gempa, sedang masjid tidak.

Aneh, itulah yang kini di rasa oleh warga Nepal khususnya. Namun, keanehan tersebut berlaku juga bagi rakyat Indonesia yang mayoritas Islam. Yang pasti, inilah rahasia Allah mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Laman Liputan6 merilis judul berita: "Gempa Nepal Luluhlantakan Kuil Bersejarah (http://ift.tt/1P95iQp)" pada 30 Apr 2015 sembari melampirkan gambar-gambar kuil yang hancur akibat gempa.



Hal yang berbeda terjadi kepada masjid yang berada di Nepal yang dekat dengan area gempa. Di kabarkan masjid tidak terjadi kerusakan, sehingga para jamaah merasa tidak terganggu dalam beribadah di masjid.

Dilansir laman Merdeka (5/3), memuat judul berita "Warga Muslim Nepal Bersyukur Tak Ada Masjid Rusak Akibat Gempa"(http://ift.tt/1E2Yvm8), sebuah laporan informasi dari Nepal. Dan berikut sekilas isi beritanya.

Masjid Jami di Bag Bazaar, Ibu Kota Kathmandu, Nepal itu masih berdiri tegak. Tak ada dinding terkelupas atau bahkan retak. Aktivitas di sekitar area masjid sangat ramai. Pertokoan mulai buka, walau madrasah masih tutup.


[Masjid Jami Nepal]

"Kami bersyukur, ini semua karena kuasa Allah," kata, anggota takmir Masjid Jami Nepal Mohammad Rizwan kepada merdeka.com kemarin.

Rizwan menjelaskan Masjid Jami Nepal ini bangunan yang relatif lebih baru. Renovasi besar masjid ini terakhir dilakukan pada 1995.

Tapi hanya berjarak 600 meter, ada Masjid Khasmiri Taqiya yang dekat Universitas Tri Chandra. Masjid itupun tidak mengalami kerusakan apapun. Padahal tempat ibadah itu sudah dibangun sejak 1524 Masehi.


"Ada beberapa masjid di seputaran Kathmandu. Sebagian besar berusia lebih dari 100 tahun dan tidak ada yang rusak,"
kata Rizwan.


[Masjid Jami Nepal]

Di Lalitpur, masjid jami masih berdiri tegak. Demikian pula masjid di Kota Bharatpur, Distrik Chitwan.

Merujuk sensus terakhir, ada 1,1 juta penganut ajaran Islam di Nepal, urutan ketiga setelah Hindu dan Buddha. Itu mencakup sekitar 10 persen total populasi di negara lereng Pegunungan Himalaya tersebut. Kebanyakan adalah warga India keturunan etnis urdu.

Rizwan menyatakan setelah gempa 7,8 skala richter melanda pada 25 April lalu, takmir seluruh masjid langsung berkumpul. Mereka mencari info adakah warga muslim yang jadi korban. Ternyata di seputar Kathmandu hanya ada dua warga tewas dan belasan cedera. Tapi mayoritas keluarga muslim selamat, demikian Merdeka.

Berikut gambar masjid di Nepal yang selamat dari gempa.


[Masjid Jami Nepal]

[Kathmandu Mosque]

Sumber : PekaNews


::: Geliat Kebangkitan Ekonomi Umat, Berjamaah Membangun Bisnis Retail 212Mart :::

“Setelah Aksi Bela Islam 212 yang menghadirkan jutaan orang, umat seolah disadarkan kekuatan berjamaah. Perbedaan pendapat dalam furuiyyah tak lagi penting. Kini semua bergandengan tangan menyongsong kembalinya masa kejayaan. Termasuk kejayaan Ekonomi Islam”

Jakarta,- Azan ashar berkumandang, seluruh aktifitas di 212 Mart yang berlokasi di Taman Yasmin Sektor VI Kota Bogor dihentikan sejenak, semua beranjak naik ke lantai dua untuk melaksanakan salat berjamaah.

“Selama waktu salat, minimarket 212 tutup 10 sampai 15 menit. Jika ada pelanggan, maka akan diselesaikan dulu. Namun, jika belum selesai, pelanggan akan diajak salat berjamaah di lantai atas,” kata manajer toko 212 Mart, Ilham kepada AHAD.CO.ID, Kamis (15/6).

Mendahulukan salat jadi aturan utama di 212 Mart yang beroperasi sejak 6 Mei 2017, namun peresmiannya baru dilakukan pada 10 Mei 2017. Alasannya sederhana, selain berharap keberkahan, dengan salat tepat waktu maka semua urusan akan terbiasa diselesaikan tepat waktu juga.

Berdirinya 212 Mart ditunjuk oleh Koperasi Syariah 212. Setiap wilayah terdapat pengelola yang ditunjuk koperasi untuk mengakomodir. Di Bogor sendiri terdapat dua manajemen: 212 Yasmin dan 212 di Atang Sanjaya.

Biaya pendirian minimarket 212 dikumpulkan secara berjamaah dari dana umat. Aturannya tidak boleh ada pemegang saham terbesar. Dana investasi individu dibatasi jumlahnya, maksimal 5 juta per orang. Selain investasi uang, ada pula yang wakaf. Di Yasmin ada 80 investor dan 20 orang pengurus.

Ilham mengatakan, selama satu bulan beroperasi, margin keuntungan belum memenuhi target. Namun berbicara prospek, Ilham optimistis karena komunitas muslim di Kota Bogor yang menjadi target utama cukup banyak.

Syiar Islam: Pembentukan Karakter dan Ekonomi Muslim

212 Mart Yasmin menjual berbagai produk UKM. Saat AHAD.CO.ID berkunjung, ada produk pembersih lantai dan pakaian buatan UKM yang dijual. “Hal ini juga membedakan minimarket 212 Yasmin dengan minimarket 212 lainnya karena tidak semuanya menjual produk UKM,” terang Ilham.

Ada barang yang terlarang dijual di 212 Mart: rokok, alat kontrasepsi, dan minuman beralkohol. Menariknya tidak hanya barang-barang yang jelas haram, barang yang tidak thayib (baik) juga tidak dijual, misalnya minuman ringan bersoda. Kendati minuman bersoda halal, namun dianggap tidak thayib untuk kesehatan.

“Untuk minimarket 212 Yasmin, stok barang disuplai dari SB Mart yang bekerja sama dengan Koperasi Syariah 212. Saat ini ada lebih dari 1.000 item yang dijual di minimarket 212 Yasmin,” kata Ilham.

Lebih lanjut dia menjelaskan, konsep marketing berbasis syariah yang diusung 212 Mart mengutamakan nilai-nilai Islami, seperti tidak berbohong, harga harus jelas serta bersaing walaupun bukan termurah murah. AHAD.CO.ID mendapati harga teh kemasan kecil lebih murah Rp 300 dibanding di minimarket lain yang djual seharga Rp 3.200.

Karena yang diutamakan 212 Mart syiar Islam, maka pendekatan yang dibangun adalah pembentukan karakter. Misalnya dengan membangun salat tepat waktu dan semua kasir laki-laki. Selain itu, 212 Mart menurut Ilham salah satu ikhtiar untuk memperkuat sektor ekonomi muslim.

“Diharapkan dengan hadirnya minimarket 212, dapat memacu pengusaha-pengusaha muda muslim untuk menelurkan produk halalan thayiban yang pangsa pasarnya dikuasai muslim,” kata Ilham.

Pengamat Ekonomi, Aviliani menyarankan 212 Mart harus mulai dengan model bagi hasil dalam pengembangan bisnis ritel dan lainnya. Karena Aviliani menilai saat ini pengelola bisnis atau usaha bisnis syariah yang menjalankan sistem bagi hasil baru Hotel Sofyan dan rumah makan Padang Sederhana.

”Nah, 212 Mart ini dengan mengedepankan sistem syariah harus mengedepankan sistem bagi hasil kepada anggotanya dari keuntungan yang diraih,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Koperasi Syariah 212.

Apalagi, lanjut dia, saat ini di negara manapun sedang mengembangkan sistem syariah. Menurut Aviliani, sistem syariah membuat termotivasi untuk berkembang. Karena ada sistem bagi hasil selain fixed income.

”Misalnya, rajin belanja di 212 Mart, banyak untungnya dapat bonus dan berkah. Sistem bagi hasil ini dikembangkan lebih baik akan menjadi contoh buat yang lainnya,” ujar Aviliani.


Umat Harus Berdaulat, Kuasai Pasar Ekonomi

Manajer PT Hydro Perdana Retailindo, Ahmad Zaky menegaskan bisnis kebutuhan pokok adalah bisnis yang paling dasar. Pasarnya sangat besar. “Kalau 250 juta penduduk Indonesia kebutuhannya 500 ribu perbulan, maka potensinya kurang lebih Rp 1500 triliun,” kata Zaky saat berbincang dengan AHAD.CO.ID, Selasa (13/6).

Saat ini kepemilikan bisnis kebutuhan pokok biasanya hanya dikuasai segelintir orang. “Kami ingin bisnis ini dikembalikan lagi ke umat, agar umat bisa menguasai ekonomi yang paling mendasar ini,” kata dia.

Menurut Zaky, Minimarket Sodaqo, 212 Mart, Kitamart semua barangnya disediakan dari PT. Hydro Perdana Retailindo. Perusahaan distributor itu sendiri merupakan joint venture Presiden Direktur PT Hydro Perdana Retailindo, Syahru Aryansyah dengan Global Islamic Philanthropy yang membawahi Global Wakaf, Global Zakat, dan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

“Tapi 70% saham PT. Hydro sudah diwakafkan, jadi sebenarnya PT. Hydro ini milik umat. Karena itu, visi bisnisnya harus hati-hati sekali, harus bisa amanah, terpercaya, istiqamah, professional intinya,” jelas Zaky.

Bisnis ini menurutnya terkait dengan jumlah outlet, karena itu harus berjamaah. Yang penting bagi bisnis consumer goods adalah memberikan produk yang lengkap, yang menjadi kebutuhan umat, dengan harga murah.

Agar mendapatkan harga yang murah, minimarket harus punya jumlah pembelian yang besar ke supplier. Akhirnya dibutuhkan 1 distribution center, sehingga pembelian di minimarket-minimarket dikoordinir oleh 1 distribution center.

“Kalau sendiri-sendiri, pembelian tidak akan bisa besar. Tapi dengan berjamaah, pembelian jadi lebih banyak, dan bargaining position ke supplier lebih besar. Harga jadi lebih murah,” terangnya.

Jika perusahaan retail konvensional menggunakan konsep franchise, maka PT Hydro mengagagas konsep sharing ekonomi. Outlet tidak hanya dimiliki satu orang yang punya uang. “Tapi, bagaimana komunitas, society, masyarakat bisa memiliki outlet bersama-sama,” katanya.

Zaky mengaku banyak yang menawarkan investasi besar untuk langsung membuat 1000 toko atau 100 distribution center. “Kami tidak mau. Kami ingin bisnis ini dimiliki umat. Kami ingin cepat, tapi tidak mau individual. Tetap harus bersama-sama umat,” ungkapnya.

Hal tersebut diamini Presiden Direktur PT Hydro Perdana Retailindo, Syahru Aryansyah. Menurutnya modal tidak hanya dari konglomerat, bahkan tidak harus dari institusi keuangan konvensional. “Kapital itu ada di masyarakat dengan cara melibatkan mereka, tidak hanya menjadi objek. Jangan biarkan mereka hanya menjadi market kita,” katanya kepada AHAD.CO.ID.

Bisnis ini menurut Syahru memiliki tujuan jangka panjang: visi akhirat. “Yang kita bawa mati adalah apa yang kita berikan untuk umat, bukan yang kita simpan untuk anak-cucu kita. Semangatnya ke sana,” tegasnya.



Usaha Agar Warung-Warung Tradisional Naik Kelas

Syahru juga menjelaskan, salah satu motivasi PT Hydro bermain di bisnis retail untuk menyelamatkan warung-warung tradisional yang lama-lama akan mati dimakan modernitas. Jumlah warung di Indonesia ada 3,3 juta. Jumlah ini akan turun karena pasar-pasar modern; hypermarket, supermarket, dan minimarket akan memakan mereka.

“Makanya, kami ingin menjamaahkan mereka. Tidak hanya membuka toko baru, tapi mereka kita upgrade supaya naik kelas,”
kata Syahru.

Caranya dengan mengajak para pemilik warung bergabung. Berjamaah membuka toko retail. Sehingga mereka naik kelas menjadi pebisnis, tidak hanya pedagang.

“Enterpreneur pasti akan melahirkan pengusaha baru dan akan membuka lapangan kerja. Terbayang kalau ada jutaan warung yang kami convert, ribuan toko baru yang akan kami buka, berapa banyak masyarakat yang akan menjadi enterpreneur dan berapa banyak yang bisa ditampung sebagai pekerjanya,” katanya berapi-api.(dm).



Sumber :
http://ift.tt/2xYeGK4

KETERANGAN LENGKAP KUNJUNGI :
http://ift.tt/2l7OJS3


::: Awalnya Sangat Benci Islam, Setelah Mempelajari Islam Pemilik Studio Tatto di Bali Masuk Islam dan Beralih Profesi.. Masya Allah :::

Dulunya ia bernama Ferry Rosemarrie sekarang berganti nama menjadi Firdaus Ahmad, ia adalah seorang muallaf yang dulunya beragama katolik.

Awalnya sangat benci terhadap Islam karena ia beranggapan bahwa Islam itu identik dengan teroris, radikal dan lainnya namun setelah dipelajarinya justru tidak seperti itu.

Saat ditemui wartawan beritalangitan.com, ia menceritakan bagaimana ia tertarik dengan Islam sehingga memutuskan untuk masuk Islam. “Saat itu ada seseorang yang memberikan lagu “tombo ati” dan setelah itu saya pelajari isi yang ada dalam lagu itu,” ungkap pria 32 tahun ini.

Setelah ia sering dengarkan dan merenungi, ternyata hidayah Allah turun dan hal itu menjadi solusi bagi kehidupannya yang saat itu ia berada dalam dunia hitam yang selalu melakukan maksiat seperti drugs, clabbing dan perbuatan dosa lainnya.

Dan akhirnya ia memutuskan untuk bersyahadat pada bulan Agustus 2015, sebelumnya malah ia memutuskan enggan beragama dan memilih atheis, tetapi yang paling menjadi pendorongnya untuk memilih Islam adalah rasa bosannya dengan hidup yang dipenuhi kemaksiatan, hidup yang tidak ada perubahan, dan jauh dari ketenangan.

Setelah mantap dengan niat yang kuat dan siap menerima resikonya apapun yang terjadi ia akhirnya memeluk Islam. Setelah ia mantap dengan keislamannya, ia mengajak keluarganya untuk memeluk Islam namun hasilnya tak semua keluarganya mengikuti jejak langkahnya dalam bersikap, hanya ibunya saja yang memilih ikut memeluk agama yang diridhoi oleh Allah ini.

Keislaman ibunya itu menjadi sebuah faktor penguat bagi dirinya dan ia pun berkeinginan terus berdakwah agar orang lain bisa bersikap seperti dirinya, sebab iman dan Islam itu nikmat terbesar yang orang lain juga perlu mendapatkannya.

“Tahun-tahun pertama saya memeluk islam terasa banyak halangan dan rintangan yang dihadapi, ‘cemoohan keluarga, tetangga, teman, ada yang mengatakan ISIS lah, calon pengantin untuk pengeboman, teroris, aliran radikal,” ungkap Firdaus.

Namun justru dengan cemoohan itu ia semakin merasa yakin akan pilihannya, sebab semua yang dituduhkan itu berbeda jauh dengan ajaran Islam yang ia pelajari, dan ia menjawabnya dengan lugas, “Saya bukan seperti yang anda katakan tapi saya menjalankan Islam yang sesungguhnya yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits,” tandasnya.

Saat itu ia masih memiliki Studio Tatto di Kuta, ketika tiba waktu sholat ia selalu beralasan pergi ke ATM pada rekannya, padahal ia pergi ke masjid untuk melaksanakan solat, tapi akhirnya ketahuan oleh rekannya itu. Tetapi setelah akhirnya ia mengatakan yang sebenarnya, rekan bisnisnya malah mendukungnya dan setiap tiba waktu solat telah tiba rekannya malah mengingatkannya.

Setelah ia mendalami terus keislaman akhirnya ia memutuskan untuk menjual Studio Tattonya karena dirasanya kurang bermanfaat. “Seseorang yang beragama Islam mesti berilmu, dengan ilmu perbuatannya akan menjadi benar dan terarah jangan hanya status di KTP saja,” tutupnya.(dm).

Sumber :
http://ift.tt/1X7TFBB


::: Allahu Akbar! Setelah Mempelajari Islam, Dominique Easley, Bintang NFL Amerika Ucapkan Syahadat..:::

Dominique Easley (born April 28, 1992) is an American football defensive end for the New England Patriots of the National Football League (NFL). [wikipedia]

Bintang football Amerika (NFL) Dominique Easley telah mengungkapkan keislamannya di akun jejaring sosialnya beberapa hari lalu.

"Many things happened in my life, and I've been lost for 22 yrs. Today I've found my guidance to paradise. #AllahuAkbar," (@DominiqueEasley, Mar 13)

(“Banyak hal terjadi dalam hidup saya, dan Saya telah tersesat selama 22 tahun. Hari ini saya menemukan petunjuk saya ke surga. #AllahuAkbar,”) kata Dominique Easley di akun Twitter-nya @DominiqueEasley.

Pemain tim New England Patriot itu mengumumkan keputusannya melalui Twitter pada Jum’at (13/3/2015).

Kicauannya telah di-retweet lebih dari 5.150 kali dan mendapatkan ratusan komentar sejak dipublikasikan.

"@DominiqueEasley Alhamdulillah! Semoga Allah menjadikan perjalanan ini indah, semoga Dia menambahkan berkahnya ke dalam hidupmu dan mengaruniakanmu Jannah,” komentar salah seorang user di postingan Easley.

”Salam hormat saya brother! Semoga Allah memberkahimu in syaa Allah!” kata user lainnya.

Pria kelahiran 1992 itu juga menunjukkan kepindahannya kepada Islam melalui Instagram, yang mana mendapatkan lebih dari 1.200 like dan puluhan komentar yang mendukung.

Dia memposting sebuah foto dirinya bersama tiga pria di sebuah masjid.

“Selamat datang dalam Islam Alhamdulillah…” tulis salah seorang user Instagram.

“Assalamualaikum, semoga Allah menerimanya dan meneguhkan Anda,” tulis seorang lainnya.

“Doa untuk Anda dari saudara-saudarimu di Pakistan.”

“Selamat atas penemuan kedamaian Anda, dan selamat datang dalam keluarga besar yang penuh cinta dan doa untuk Anda!!”
seorang penggemar berkomentar.

Lahir pada April 1992, Easley telah menandatangani kontrak empat tahun dengan New England Patriots pada 2014. Nilai kontraknya $7,3 juta.

Penduduk Muslim AS diperkirakan antara 6-8 juta.

Survei yang dilakukan di Amerika Serikat mengungkapkan, mayoritas warga Amerika hanya tahu sedikit tentang Islam dan keyakinannya.

Jajak pendapat yang dilakukan Gallup juga menemukan, mayoritas Muslim AS setia dan cinta kepada negara dan optimis tentang masa depan mereka.

Jajak pendapat oleh Economist/YouGov mengungkapkan, mayoritas orang Amerika percaya bahwa Muslim AS adalah korban diskriminasi di tengah berbagai serangan terhadap mereka.(dm).





*Foto-foto Dominique Easley


Sumber :
http://ift.tt/2xX8S3i


::: Alhamdulillah.. Biksu Budha Masuk Islam Setelah 30 Tahun Dipelajari :::

Kuala Lumpur - Seorang biksu Buddha yang berasal dari Taiwan memutuskan untuk memeluk agama Islam sebagai satu-satunya kebenaran yang diyakininya setelah mempelajari semua agama selama hampir 30 tahun.

Biksu berusia 66 tahun tersebut telah menjadi biksu selama 28 tahun, hingga kemudian ia memulai perjalanan mencari kebenaran dan akhirnya menemukan Islam sebagai agama yang sempurna dan indah.

Seperti dilansir Muslim Council pada Rabu (7/9), mantan biksu tersebut menyatakan syahadatnya di sebuah Masjid Cina Malaka Malaysia dan disaksikan oleh ketua Asosiasi Muslim Cina Malaysia, Lim Soon Jooi.

"Sebagai seorang bhikkhu, ia telah belajar banyak tentang agama-agama di dunia. Selama waktu itu, ia menemukan hanya Islam yang menjadi agama yang paling lengkap dan mencakup semua aspek kehidupan," ujar Jooi.

Lebih lanjut Jooi mengatakan akan membimbingnya agar lebih mendalami tentang agama yang penuh berkah ini.

"Tugas utama kami adalah membimbingnya agar dia tahu Islam lebih mendalam. Pertama, kami mengajarinya dalam bahasa Mandarin, karena ia tidak fasih berbahasa Melayu atau bahasa Inggris. Dan ini membutuhkan kesabaran yang kebih," pungkasnya.

Proses pensyahadatan ini juga disaksikan oleh Datuk Yaakob Md Amin sebagai ketua Masjid Malaka, dan Datuk Dr. Mohadis Yasin, yang menjabat sebagai Mufti Malaka.

Sebelum datang ke Malaka, biarawan tersebut pernah tinggal di Johor selama tiga minggu.

Staf Madjid Malaka Tam Sri Abdul Rahim Tamby mengatakan, sebelum masuk Islam sang biksu terlebih dulu dikenalkan dasar dalam Islam yang wajib diketahuinya.

"Ketika ia bertemu saya, saya menjelaskan bagaimana logika, ilmu pengetahuan, argumen dapat dikaitkan dengan Sang Pencipta," ujar Abdul.(dm).

Sumber :
http://ift.tt/2l8dm10


::: Teknis Dzikir Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :::

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuhu

Bagaimana teknis Rasulullah berzikir beserta haditsnya. Apabila dengan jari tangan, bagaimana teknisnya?

Dimulai dari jari apa dan bagaimana detailnya? Afwan, kalau pertanyaannya kurang rapi.

Terimakasih

Dari: Hamba Allah

Jawaban:

Wa alaikumus salam Warahmatullaahi Wabarakatuhu

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Teknis dzikir yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menghitung dengan jari dan bukan dengan bantuan alat, seperti kerikil atau tasbih.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,
“Saya melihat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung dzikir beliau dengan tangannya.” (HR. Ahmad 6498 dan dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth).

Kemudian dari seorang sahabat wanita, Yusairah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepada kami (para sahabat wanita),
“Wahai para wanita mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil, mensucikan nama Allah. Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan rahmat. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan ditanya dan diminta untuk bicara.”
(HR. Ahmad 27089, Abu Daud 1501, Turmudzi 3583, dan sanadnya dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth dan Al-Albani).

Yusairah bintu Yasir Al-Anshariyah adalah sahabat wanita. Beliau termasuk salah satu wanita yang ikut menjadi peserta Baiat aqabah.

Ketika menjelaskan hadis Yusairah, Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan,
Makna kata ‘al-aqd’ (menghitung) yang disebutkan dalam hadis adalah menghitung jumlah dzikir. Ini merupakan istilah orang arab, yang bentuknya dengan meletakkan salah satu ujung jari pada berbagai ruas jari yang lain. Satuan dan puluhan dengan tangan kanan, sementara ratusan dan ribuan dengan tangan kiri. Allahu a’lam. (Nataij Al-Afkar fi Takhrij Ahadits Al-Adzkar, 1/90).

Ibnu Alan menjelaskan bahwa cara ‘al-aqd’ (menghitung dengan tangan) ada dua:
    Al-Aqd bil mafashil (menghitung dengan ruas jari)
    Al-Aqd bil ashabi’ (menghitung dengan jari)

Beliau mengatakan,
“Al-Aqd bil mafashil (menghitung dengan ruas jari), bentuknya adalah meletakkan ujung jempol para setiap ruas, setiap kali membaca dzikir. Sedangkan Al-Aqd bil ashabi’ (menghitung dengan jari), bentuknya adalah jari digenggamkan kemudian dibuka satu persatu.

Haruskah Dzikir dengan Tangan Kanan?

Terdapat hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,
“Saya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung bacaan tasbih dengan tangannya.” Sementara dari jalur Muhammad bin Qudamah – gurunya Abu Daud – terdapat tambahan: “dengan tangan kanannya” (HR. Abu Daud 1502 dan dishahihkan Al-Albani)

Berdasarkan hadis ini, sebagian ulama menganjurkan untuk menghitung dzikir dengan jari-jari tangan kanan saja. Hanya saja, sebagian ulama menilai bahwa tambahan ‘dengan tangan kanannya’ adalah tambahan yang lemah. Sebagaimana keterangan Syaikh Dr. Bakr Abu Zaid. Sehingga dianjurkan untuk menghitung dzikir dengan kedua tangan, kanan maupun kiri.

Kesimpulan yang tepat dalam hal ini, dzikir dengan tangan kanan hukumnya dianjurkan, meskipun boleh berdzikir dengan kedua tangan dibolehkan. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka menggunakan anggota badan yang kanan untuk hal yang baik. Sebagaimana keterangan Aisyah radhiyallahu ‘anha,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan bagian yang kanan ketika mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam semua urusan beliau.” (HR. Bukhari 168).

Dan menghitung dzikir termasuk hal yang baik, sehingga dilakukan dengan tangan kanan, lebih baik. (Simak Fatwa Islam, no. 139662)

Allahu a’lam

Sumber :
http://ift.tt/2xXmQ5h

Hikmah Di Balik Perintah Menghitung Dzikir dengan Ruas Jari

Dzikir adalah ibadah yang utama. Dalam sebuah riwayat disebutkan, perbandingan orang yang berdzikir dengan orang yang tidak berdzikir seperti orang yang hidup dengan orang yang mati. Kebutuhan manusia terhadap dzikir tak ubahnya kebutuhan ikan terhadap air.



Disebutkan secara hasan dalam Sunan Abu Dawud dan Sunan at-Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberitahukan kepada seorang shahabiyah yang ikut hijrah ke Madinah agar menghitung dzikir dengan menggunakan ruas jari tangan.

Apakah hikmah di balik perintah ini?

Anna an-nabiyya amara hunna an-yura’iina bi at-takbiiri wa at-taqdiisi wa at-tahliili, wa an-ya’qidna bil anaamili, fa innahunna mas-uulaatun mustanthiqaatun.

Nabi memerintahkan kaum wanita agar selalu membiasakan amalan dengan membaca takbir, taqdis, dan tahlil. Semua itu agar dihitung dengan ruas jari-jari tangannya. Karena di Hari Kiamat kelak, ruas-ruas jari tangan tersebut akan dimintai keterangan dan dituntut untuk berbicara.

Riwayat menghitung dzikir dengan ruas tangan ini juga diperkuat dengan satu riwayat yang tersebut dalam Sunan at-Tirmidzi, Sunan Abu dawud, Sunan an-Nasa’i secara shahih dari ‘Abdullah bin ‘Umar,

Ra-aitu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ya’qidu at-tasbih. Wa fi riwayatin: biyamiinihi.

“Aku,” kata ‘Abdullah bin ‘Umar, “telah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menghitung-hitung bacaan tasbihnya.” Di dalam riwayat dari jalur lain juga disebutkan, “(Rasulullah menghitung bacaan dzikir) dengan jari tangan kanannya.”

Inilah hikmah agungnya. Apalagi terkait penggunaan biji tasbih, para ulama’ berbeda pendapat. Sebagian membolehkannya, sebagian lainnya tidak menganjurkan bahkan menganggapnya sebagai amalan bid’ah.

Sedangkan menggunakan ruas jari tangan, maka amalan ini langsung direkomendasikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melalui riwayat dari ‘Abdullah bin ‘Umar yang termaktub dalam tiga kitab Sunan yang utama dalam Islam.

Kelak, jari-jemari itulah yang akan bersaksi di hadapan Allah Ta’ala di Hari Kiamat. Bahwa ruas jari-jari tersebut digunakan untuk berdzikir menyebut-nyebut nama Allah Ta’ala.

Subhanallah… Alhamdulillah… Allahu akbar. Wallahu a’lam. [Pirman/BersamaDakwah].


Sumber :
http://ift.tt/2l7BUHz
http://ift.tt/1HEI1ba








::: Alhamdulillah, Berkah Aksi 212 dan Kisruh Atribut Natal, Ignasius Ardian (Aktivis, Putra Pendiri Gereja Katolik) Masuk Islam ..::

Putra pendiri gereja Katolik Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Tangerang mengucapkan kalimat syahadat dan memeluk agama Islam.

Aktivis Muallaf Center, Hanny Kristianto merilis informasi ini, Selasa (20/12).

"Alhamdulillah hidayah Allah diterima Ignasius Ardian (mantan Katholik) putra pendiri gereja Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Tangerang ini," ungkapnya melalui laman Facebook.

Netizen turut mendoakan Ignasius agar istiqamah dan terus belajar Islam.

"Alhamdulillah... akhi Ardian Istiqomah trus ya dengan selalu belajar Islam yang haq tuk menguat kan aqidah Iman Islam nya sampe akhir hayat nanti, trus berjuang ikut bela Islam yang haq bersama koh Hanni dkk lillahita'ala hanya berharap ridho Allah swt barokah dunia akhirat...Aamiin yra!" komentar Umm Haekal.

Ignasius adalah mantan aktivis Katholik dan pernah menjabat sebagai Ketua Forum Komunikasi Pelajar Katholik Jogja ketika duduk di bangku kuliah. Doktrin keluarga turut membuatnya membenci Islam sehingga pernah bermusuhan dengan Gerakan Pemuda Ka'bah.

"Aksi Bela Islam sebagai bentuk silaturahiim persatuan dan persaudaraan umat Islam telah membuatnya terhenyak dan sadar bahwa sesungguhnya Islam Rahmatan Lil' Alamin," tambahnya.

Kisruh atribut natal yang ramai menghiasi media turut membuka matanya tentang Islam.

"Banyak pemaksaan untuk memakai atribut natal. Justru menjelang Natal inilah Ardian menjadi sungguh-sungguh yakin bahwa ternyata ajaran yang diyakininya salah,"
tulis Hanny.

Ignasius semakin mantap untuk memeluk Islam karena banyak kebohongan yang diterimanya sejak kecil tentang ajaran kristen.

"Selain patung, gambar wajah Yesus dan Maria hampir dipastikan terdapat di semua umat kristen. Padahal sangat jelas Allah melarang dalam Alkitab, membuat atau menyembah ke hadapan patung," Hanny menukil beberapa ayat dalam Injil.

"Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku," Keluaran 20:4-5.

Sebelumnya, Hanny juga mengabarkan Bobby Nainggolan, mantan penginjil senior yang mendapatkan hidayah dan mengucap dua kalimat syahadat.(dm).

Sumber :
http://ift.tt/2xXylVg


::: Alhamdulillah.. 30 Kepala Suku Papua Berangkat Naik Haji..:::

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima 30 kepala suku yang berasal dari Papua dan Papua Barat yang hendak berangkat menunaikan ibadah haji. Mereka berangkat atas undangan khusus Kerajaan Arab Saudi.

“Pertama kami dari Papua dan Papua Barat. Pertama adalah bersilaturahmi karena bapak-bapak kepala suku ini selain mewakili Irian juga mewakili Indonesia atas undangan kerajaan Saudi Arabia, melalui Syekh Salman,” kata seorang perwakilan kepala suku, Ustaz Fadlan di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2017).

Menurutnya, ada 30 orang kepala suku yang akan berangkat, Senin (21/8) besok. Dia menambahkan, para kepala suku ini mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas kepeduliannya pada pembangunan di Papua dan Papua barat.

Kedatangannya menemui Wapres JK, lanjut ustaz Fadlan, untuk pamit sebelum berangkat melaksanakan haji yang tinggal dalam hitungan hari.

“Bapak Wapres menyampaikan beliau merasa bahagia dan sekaligus berpesan agar bapak-bapak ini pergi dan kembali dengan selamat sehingga dapat menjaga bangsa kita dan juga Irian Jaya,” jelasnya.

Nama-nama kepala suku ini telah diajukan beberapa tahun sebelumnya melalui Kedutaan Arab Saudi di Jakarta. Tahun ini merupakan jumlah terbanyak kepala suku yang berangkat haji.

“Kalau sudah pernah berangkat (haji), tidak boleh lagi,” ucapnya.

Sementara itu, JK sempat mengajak pada kepala suku itu untuk berfoto bersama di depan kantor Wapres.(kl/dt).


Sumber :
http://ift.tt/2ie9D0v


Kumpulan Khutbah Jumat Tetap Tawakal Ketika Musibah Menimpa



Cara Mendapatkan Dukungan Di Saat Krisis Percaya Diri Melanda



Makna Pohon Iman Dalam Islam



Doa Sehari-hari Yang Dilakukan Umat Islam



Sabtu, 14 Oktober 2017

Meninggal Saat Tidur Dalam Islam

Kita Bisa Meninggal Dunia Sewaktu-waktu Saat Tidur, Maka Berdoa dan Berwudhu'lah Sebelum Tidur!

Kematian bisa datang kapan saja. Datangnya tanpa ada pemberitahuan. Karenanya seorang hamba Allah yang beriman akan senantiasa bersiap diri kapan saja untuk menghadapi kematian dengan berbekal takwa dan ketaatan.

http://ift.tt/2gF65Bb

Kita yakin bahwa kematian pasti akan datang, sudah ada ketetapannya di sisi Arrahman. Kita juga meyakini bahwa ilmu tentangnya -di mana dan kapan terjadinya- manjadi ilmu rahasia, Mafatihul Ghaib (kunci-kunci keghaiban) yang hanya diketahui oleh-Nya. Allah Ta'ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Luqman: 34)

...Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpesan agar banyak-banyak mengingat kematian...

Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpesan agar banyak-banyak mengingat kematian karena besarnya manfaat yang ditimbulkannya sehingga bisa menyadarkan kembali orang yang lalai, menghidupkan kembali hati yang sakit, dan membuat seseorang zuhud dari dunia serta tidak rakus dan tamak terhadapnya.

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اَللَّذَّاتِ: اَلْمَوْتِ

"Perbanyaklah mengingat sesuatu yang menghilangkan kenikmatan, yaitu kematian." (HR. At-Tirmidzi no. 2307; an Nasai 4/4; dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban).

Orang Bisa Meninggal Saat Tidur

Penulis teringat kejadian yang menimpa tetangga di daerah Demak-Jawa Tengah pada awal 90-an. Kala itu, acara televisi yang bisa diakses hanya Televisi Republik Indonesia (TVRI) saja. Ada sebuah acara yang menjadi favorit masyarakat desa, yaitu Aneka Ria Safari. Acara yang berisi nyanyi-nyanyian jahilayah tersebut senantiasa dinanti-nantikan kehadirannya.

Sehabis Isya' tepat ketua Rukun Warga (RW) di lingkungan saya berpesan kepada istrinya untuk dibangunkan saat acara Aneka Ria Safari mulai. Ketika mendekati jam tayangnya, sang istri bergegas membangunkan suaminya. Namun, sang suami tidak lantas bergegas bangun untuk menyaksikan acara yang dinanti-nantikannya itu. "Bablas" masyarakat saya menyebutnya, yaitu tidur yang tidak akan pernah bangun lagi di dunia alias meninggal dunia.

...Kematian bisa datang saat manusia sedang tidur. Bahkan dalam beberapa ayat menyebut tidur sebagai kematian...

Kejadian tersebut menjadi bukti bahwa kematian juga bisa datang saat manusia sedang tidur. Bahkan dalam beberapa ayat disebutkan bahwa tidur disebut dengan kematian yang menunjukkan hubungan dekat keduanya, seolah tidur adalah saudara kandung dari kematian. Karena saat tidur akal dan gerakan kita hilang laksana mati. Allah Ta'ala berfirman,

وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَى أَجَلٌ مُسَمًّى ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

"Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan." (QS. Al An'am: 60).

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir." (QS. Al-Zumar: 42)

Gangguan Tidur yang Bisa Menyebebkan Kematian

Dalam dunia medis dikenal istilah Sleep Apnea atau henti napas sejenak saat tidur akibat terganggunya saluran pernapasan. Dan ternyata kejadian ini bisa berakibat fatal, yakni kematian akibat berkurangnya oksigen pada tubuh, seperti dikutip dari laman Methode of Health.

Penelitian terkini menunjukkan sleep apnea meningkatkan risiko kematian dini pada orang dewasa dan manula. Hal ini terjadi karena penderita sleep apnea mengalami gangguan sumbatan pernapasan saat tidur hingga bisa terjadi henti napas. Gejala ganggun ini yang paling mudah dikenali adalah tidur mendengkur.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Dr.Naresh Punjabi, dari John Hopkins University School of Medicine, Baltimore, AS, gangguan tidur ini meningkatkan risiko kematian hingga 40 persen. Sleep apnea menyebabkan jumlah oksigen yang beredar dalam tubuh berkurang sehingga jantung bekerja lebih keras. Hal ini jika berlangsung berkepanjangan bisa memicu serangan jantung atau stroke.

...gangguan tidur ini meningkatkan risiko kematian hingga 40 persen. Sleep apnea menyebabkan jumlah oksigen yang beredar dalam tubuh berkurang sehingga jantung bekerja lebih keras...


Dalam melakukan penelitiannya, tim yang dipimpin dokter Punjabi ini meneliti pada lebih dari 6.400 pria dan wanita berusia 40-70 tahun yang menderita sleep apnea, mulai dari ringan hingga berat. Pria berusia dewasa yang menderita sleep apnea utamanya meninggal karena penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular juga dikenal sebagai penyakit jantung dan peredaran darah, yang mencakup semua penyakit yang mempengaruhi jantung dan sirkulasi. Ini mencakup kondisi seperti penyakit jantung koroner (angina dan serangan jantung), dan stroke.

Fenomena Meninggal Dunia Saat Tidur Dalam Sunnah

Jauh-jauh hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sudah memberikan bimbingan dalam tidur agar tidak menimbulkan bahaya, di antaranya tidur sambil miring ke kanan, tidak tidur sambil tengkurap.

Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, Pernah suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melewati seseorang yang tidur tengkurap di atas perutnya, lalu beliau menendangnya dengan kakinya seraya bersabda,

إنها ضجعة لا يحبها الله عز وجل

"Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang tidak disukai Allah Azza Wa Jalla." (HR. Ahmad dan Al-Hakim. Beliau menyatakan bahwa sandanya shahih sesuai syarat muslim hanya saja Imam Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkanya).

Sesungguhnya sebab kematian itu bermacam-macam, namun kematian tetaplah satu. Selain Sleep Apnea masih ada sebab lainnya yang menjadi media datangnya kematian. Karenanya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan tips terbaik bagi umatnya dalam menghadapi kematian yang datangnya tak terduga ini.

Disebutkan dalam Shahihain, dari sabahat al-Bara' bin Azib radliyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya;

إِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ

"Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat." (HR. Bukahri dan Muslim serta yang lainnya).

Dalam menjelaskan faidah dari perintah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ini, Al-Hafidz Ibnul Hajar menyebutkan hikmahnya, di antaranya yaitu: Agar dia tidur pada malam itu dalam keadaan suci supaya ketika kematian menjemputnya dia dalam keadaan yang sempurna. Dari sini diambil kesimpulan dianjurkannya untuk bersiap diri untuk menghadapi kematian dengan menjaga kebersihan (kesucian) hati karena kesucian hati jauh lebih penting daripada kesucian badan.

Imam al-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menyebutkan tiga hikmah berwudlu sebelum tidur (yang maksudnya tidur dalam keadaan suci). Salah satunya adalah khawatir kalau dia meninggal pada malam tersebut.

...Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma berkata, "Janganlah engkau tidur kecuali dalam kondisi berwudlu, karena arwah akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat dia dicabut...

Abdul Razak mengeluarkan sebuah atsar dari Mujahid dengan sanad yang kuat, Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma berkata,

لَا تَبِيتَنَّ إِلَّا عَلَى وُضُوء ، فَإِنَّ الْأَرْوَاح تُبْعَث عَلَى مَا قُبِضَتْ عَلَيْهِ

"Janganlah engkau tidur kecuali dalam kondisi berwudlu (suci), karena arwah akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat dia dicabut."

Berdoa Sebelum Tidur

Pada ujung hadits al-Bara' di atas, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan agar berdoa khusus sebelum tidur, dengan harapan jika meninggal pada malam itu maka meninggalnya berada di atas fitrah.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ

Allaahumma innii aslamtu nafsii ilaika, wa fawadltu amrii ilaika, wa alja-tu dhahrii ilaika ragbatan wa rahbatan ilaika, laa malja-a wa laa manjaa minka illaa ilaika, aamantu bikitaabika alladzii anzalta wa binabiyyika alladzi arsalta

"Ya Allah, sesungguhnya aku menyerahkan diriku kepada-Mu, dan aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan urusanku kepada-Mu (agar Engkau menolongku), dengan penuh harap dan takut pada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan tempat berlari dari azabMu, kecuali hanya kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang Engkau utus." (HR. Bukhari dan Muslim dengan lafadz milik Muslim).

Sedangkan makna meningal di atas fitrah dalam hadits di atas adalah meninggal di atas Islam dan tauhid. Dan menurut Imam Al-Thibbi dalam memberi syarah hadits di atas berkata, "Maksudnya adalah engkau meninggal di atas agama yang lurus, millah Ibrahim 'alaihis salam. Karena Nabi Ibrahim 'alaihis salam telah berislam dan tunduk patuh serta berkata, "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam" dan datang kepada Allah dengan membawa hati yang salim (bersih)." (Lihat Tuhfatul Ahwadzi: 8/472 dari Maktabah Syamilah). [voa-islam.com]


Jumat, 13 Oktober 2017

::: Lisa A. Shanklin, Mendapat Hidayah karena Pidato Kebencian Trump terhadap Islam :::

Donald Trump menang dalam Pemilu Amerika 2016. Terlepas dari kontroversi yang menyertai serta kebenciannya terhadap Islam, ada banyak kisah menarik di baliknya.

Salah satunya adalah kisah mualaf Lisa A. Shanklin. Ia mendapat hidayah karena mendengarkan pidato kebencian Trump terhadap Islam.

Tepat di hari diumumkannya kemenangan Trump, Lisa pun menulis status di laman FB-nya sebagaimana dikutip oleh Ilmfeed.

“Pidato kebencian Trump membuatku membuka Al Quran dan mempelajarinya. Terakhir kali aku membuka Al Quran adalah saat duduk di bangku kuliah dan belajar tentang studi perbandingan agama.”

Sejak saat itu, Lisa mulai berinteraksi dengan kaum Muslimin di Amerika. Dari sinilah pintu hidayah terbuka hingga akhirnya membuat Lisa bersyahadat dan masuk Islam.

    ...Trump tidak perlu memberiku tanda khusus untuk dikenakan, karena aku akan dengan bangga memakai hijab. Aku akan membuat semua orang meninggalkan kebencian terutama terhadap Islam dengan berbagai cara...

Lisa bahkan bertekad akan memakai hijab secara konsisten tepat di hari dikukuhkannya Trump sebagai Presiden Amerika yaitu pada 20 Januari 2017.

Awalnya dia ragu mau berhijab karena statusnya sebagai mualaf. Dia juga tidak ingin dianggap mewakili Muslim dan muslimah di dunia yang jumlahnya 2 milyar itu hanya karena dia berhijab. Tapi lalu hidayah Allah kembali menyapanya dan Lisa pun berubah pikiran.

Lisa ingin berhijab bukan sebagai wakil siapa pun tapi sebagai dirinya sendiri. Dia memang tidak akan bisa menjawab semua pertanyaan orang tentang Islam bila ada yang bertanya padanya. Tapi dia akan menentang siapa pun yang menebar kebencian terhadap sesama, termasuk Trump. Ini adalah sikap yang diambil Lisa.

“Trump tidak perlu memberiku tanda khusus untuk dikenakan, karena aku akan dengan bangga memakai hijab. Aku akan membuat semua orang meninggalkan kebencian terutama terhadap Islam dengan berbagai cara,” tulis Lisa di status Fbnya.

Seperti yang sering digembar-gemborkan Trump bahwa ia akan memberi tanda khusus semacam kain warna tertentu untuk menandai agama seseorang khususnya Islam. Lisa dan muslimah yang lain tidak memerlukannya karena hijab adalah penanda jelas akan identitas agama seseorang.

Semoga saja Lisa segera berhijab, kalau bisa tidak perlu menunggu 10 Januari 2017. Lebih cepat tentu lebih baik. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

Sumber :
http://ift.tt/2g7HvYS


::: Alhamdulillah.. Setelah Mempelajari Islam Willy (Missionaris & Penginjil) pun Bersyahadat.. :::

Seorang pemuda missionaris dan juga penginjil bernama Willy memutuskan diri untuk ikrar dua kalimat Syahadat memeluk Islam dengan tanpa paksaan, berlangsung di Yogyakarta pada Sabtu 8 November 2014 atau bertepatan dengan 15 Muharram 1436H.

Informasi masuk Islamnya Willy, pemuda tampan ini pertama kali berasal dari Page Facebook Mualaf Center Indonesia, dengan bunyi: "Bismillah,Alhamdulillah, Kemarin malam, Sabtu 15 Muharram 1436H kembali bertambah saudara kita seorang missionaris dan penginjil bernama Willy bersama team Mualaf Center Indonesia di Jogjakarta."

Dalam page nampak juga diupload 5 buah foto yang memperlihatkan aktivitas ikrar syahadat. Willy mengenakan kaos berkerah hitam dengan disaksikan jamaah Masjid, suasana haru bercampur bahagia nampak terlihat.

Komentar positif langsung berdatangan, salah satunya: "Subhanallah, selamat datang saudaraku, salam ukhuwah islamiah dri kami, semoga selalu istiqomah d'jalan Allah, dan smoga rahmat hidayah dan taufik Allah selalu mengalir u/k bapak, aamiin."

Bismillah,
Alhamdulillah,
Kemarin malam, Sabtu 15 Muharram 1436H kembali bertambah saudara kita seorang missionaris dan penginjil bernama Willy bersama team Mualaf Center Indonesia di Jogjakarta

QS 5:65-66
Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan.

Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.


QS 3:113-114
Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).
 

Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.

MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMAN NYA

Sumber: FB MuallafCenter



▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬۩Ϫ۩▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
 
Bismillah,

Alhamdulillah.. Allahu Akbar !

Kemarin, Jum'at 14 Muharram 1436 H, telah bersyahadat ayahanda kita, Inspektur Jenderal Polisi Albertus Julius Benny Mokalu, SH (Kapolda Bali).

Proses syahadat berlangsung di kediaman beliau di Denpasar, Bali, dibimbing Habib Abdurrahman [ulama dari Bengkulu]. Dengan saksi-saksi saudara-saudara kita sejumlah tokoh dan sejumlah pejabat teras Polda Bali.



Kita doakan semoga beliau selalu istiqomah. Mari bersama-sama kita berdoa:

"Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza bannar“
Artinya : Ya Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku dari api neraka.

“Robbana latuzig qullubana ba’daidz haddaitana wahabblana miladunka, rohmatan innaka antal wahab” (Ali Imron; 8).
Artinya : Ya Tuhanku janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya.

Alloohumma innii a ‘uudzu bika min syarri maa ‘amiltu wa min syarri maa lam a’mal
Artinya: Ya Allah, Aku berlindung kepadaMu dari bahaya pekerjaan yang telah aku kerjakan dan dari bahaya pekerjaan yang belum aku kerjakan.

Alloohummakhtim lanaa bil-islaami wakhtim lanaa bil-iimaani wakhtim lanaa bi husnil khootimati
Artinya: Ya Allah akhiri hidup kami dengan Islam, dengan membawa iman dan Husnul Khotimah.

Mualaf Center Indonesia [Hanny Kristianto ].

Sumber :
http://ift.tt/2g8P0in



▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬۩Ϫ۩▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Foto mualaf adik-adik santri AFKN Nuu Waar (masa depan Papua) bersama ko Hanny Kristianto (mualaf mantan penginjil) dan mas Yusuf Putra (mualaf mantan guru sekolah minggu yang sudah hafidz Qur'an, mengajar bahasa Arab dan mengajar mengaji).



Semangat luar biasa dari adik-adik afkn untuk mempelajari dan menerapkan agama Islam dalam kehidupan mereka sehari hari dalam pikiran, perasaan, lisan, sikap dan akhlak mereka.

Mari kita doakan dan dukung dalam tindakan nyata..

Nasihat Syaikh bin Baaz rahimahullah:
"Bagi mereka yang mengajak ke jalan Allah, hendaklah MEMILIH CARA-CARA YANG TERBAIK, MENGHINDARI KEKERASAN dan KEKAKUAN, karena hal itu akan MENYERET KEPADA PENOLAKAN KEBENARAN (Al Haq) dan KERASNYA PERSELISIHAN bahkan PERPECAHAN di antara saudara.

Allah-lah yang mengetahui rahasia hati dan apa yang paling tersembunyi.

TERLETAK PADA DIRIMULAH SEBAB DITERIMA atau DITOLAKNYA SERUAN ITU. Maka BERHATI-HATILAH !

“Ya Allah, siramilah kami dengan hidayah-Mu, Engkau telah membalik banyak hati penentang jadi pejuang..

Rahmati kami dengan lisan santun, akhlak berbudi, sikap menebar sayang sebagaimana diteladankan Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam”.
Amiin —

Sumber : MCI




Ruh Orang meninggal Menurut Islam

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Hubungan Ruh dengan orang yang hidup ada tiga:

Pertama, pertemuan ruh orang yang telah meninggal dengan ruh orang yang masih hidup di alam mimpi
Para ulama menegaskan bahwa hal ini bisa terjadi. Ruh orang yang telah meninggal bisa berjumpa dengan ruh orang yang masih hidup dalam mimpi.

http://ift.tt/2gCbj0G

Berikut beberapa keterangan mereka,

1. Tafsir firman Allah di surat Az-Zumar ayat 42.

Allah berfirman,

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) ruh (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah ruh (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan ruh yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az-Zumar : 42)

Ada dua pendapat ahli tafsir tentang ayat ini. Salah satunya, bahwa ruh orang yang ditahan adalah ruh orang yang sudah meninggal, sehingga dia tidak bisa kembali ke jasadnya di dunia. Sedangkan ruh orang yang dilepas adalah ruh orang yang tidur. (Ar-Ruh, Ibnul Qoyim, hlm. 31).

Diriwayatkan dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menjelaskan tafsir ayat tersebut,

إِنَّ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ تَلْتَقِي فِي الْمَنَامِ فَتَتَعَارَفُ مَا شَاءَ اللَّهُ مِنْهَا، فَإِذَا أَرَادَ جَمِيعُهَا الرُّجُوعَ إِلَى الْأَجْسَادِ أَمْسَكَ اللَّهُ أَرْوَاحَ الْأَمْوَاتِ عِنْدَهُ، وَأَرْسَلَ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ إِلَى أَجْسَادِهَا

Sesungguhnya ruh orang yang hidup dan ruh orang mati bertemu dalam mimpi. Mereka saling mengenal sesuai yang Allah kehendaki. Ketika masing-masing hendak kembali ke jasadnya, Allah menahan ruh orang yang sudah mati di sisi-Nya, dan Allah melepaskan ruh orang yang masih hidup ke jasadnya. (Tafsir At-Thabari 21/298, Al-Qurthubi 15/260, An-Nasafi 4/56, Zadul Masir Ibnul Jauzi 4/20, dan beberapa tafsir lainnya).

2. Kejadian nyata yang dialami para sahabat

Kejadian ini pernah dialami seorang sahabat yang dijamin masuk surga karena kerendahan hatinya. Sahabat Tsabit bin Qois radhiyallahu ‘anhu. Peristiwa ini terjadi ketika perang Yamamah, menyerang nabi palsu Musailamah Al-Kadzab di zaman Abu Bakr. Dalam peperangan itu, Tsabit termasuk sahabat yang mati syahid. Ketika itu, Tsabit memakai baju besi yang bernilai harganya.

Sampai akhirnya lewatlah seseorang dan menemukan jasad Tsabit. Orang ini mengambil baju besi Tsabit dan membawanya pulang. Setelah peristiwa ini, ada salah seorang mukmin bermimpi, dia didatangi Tsabin bin Qois. Tsabit berpesan kepada si Mukmin dalam mimpi itu:

“Saya wasiatkan kepada kamu, dan jangan kamu katakan, ‘Ini hanya mimpi kalut’ kemudian kamu tidak mempedulikannya. Ketika saya mati, ada seseorang yang melewati jenazahku dan mengambil baju besiku. Tinggalnya di paling pojok sana. Di kemahnya ada kuda yang dia gunakan membantu kegiatannya. Dia meletakkan wadah di atas baju besiku, dan diatasnya ada pelana. Datangi Khalid bin Walid, minta beliau untuk menugaskan orang agar mengambil baju besiku. Dan jika kamu bertemu Khalifah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (yaitu Abu Bakr), sampaikan bahwa saya punya tanggungan utang sekian dan punya piutang macet sekian. Sementara budakku fulan, statusnya merdeka. Sekali lagi jangan kamu katakan, ‘Ini hanya mimpi kalut’ kemudian kamu tidak mempedulikannya.”

Setelah bangun, orang inipun menemui Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu dan menyampaikan kisah mimpinya bertemu Tsabit. Sang panglima, Khalid bin Walid mengutus beberapa orang untuk mengambil baju besi itu, dia memperhatikan kemah yang paling ujung, ternyata ada seekor kuda yang disiapkan. Mereka melihat isi kemah, ternyata tidak ada orangnya. Merekapun masuk, dan langsung menggeser pelana. Ternyata di bawahnya ada wadah. Kemudian mereka mengangkat wadah itu, ketemulah baju besi itu. Merekapun membawa baju besi itu menghadap Khalid bin Walid.

Setelah sampai Madinah, orang itu penyampaikan mimpinya kepada Khalifah Abu Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, dan beliau membolehkan untuk melaksanakan wasiat Tsabit. Para sahabat mengatakan, “Kami tidak pernah mengetahui ada seorangpun yang wasiatnya dilaksanakan, padahal baru disampaikan setelah orangnya meninggal, selain wasiat Tsabit bin Qais. (HR. Al-Baihaqi dalam Dalail An-Nubuwah 2638 dan Al-Bushiri dalam Al-Ittihaf 3010)

Kasus semacam ini juga terjadi pada beberapa ulama. Kisah-kisah mereka banyak disebutkan Ibnul Qoyim dalam bukunya Ar-Ruh (hlm. 30 – 48). Salah satunya adalah kisah sahabat tsabit bin Qois di atas.

Kedua, Allah memperlihatkan keadaan keluarga yang masih hidup kepada beberapa orang yang telah meninggal.

Para ulama menegaskan bahwa mayit bisa mendengar suara orang yang berada di dunia dalam kondisi tertentu. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis, diantaranya,

1. Hadis dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إن العبد إذا وضع في قبره، وتولى عنه أصحابه، إنه ليسمع قرع نعالهم..

“Sesungguhnya seorang hamba ketika telah diletakkan di kuburan dan ditinggal pulang orang yang mengantarkannya, dia bisa mendengar suara sandal mereka…” (HR. Muslim 2874)

2. Hadis dari Abu Thalhah, bahwa setelah belalu 3 hari pasca-perang Badr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi tempat pertempuran bersama para sahabat dan memasukkan mayit orang musyrik ke dalam satu lubang. Selanjutnya beliau bersabda,

يا أبا جهل بن هشام، يا أمية بن خلف، يا عتبة بن ربيعة، يا شيبة بن ربيعة، أليس قد وجدتم ما وعد ربكم حقاً؟ فإني قد وجدت ما وعدني ربي حقاً

Wahai Abu Jahl bin Hisyam, wahai Umayah bin Khalaf, wahai Uthbah bin Rabi’ah, wahai Syaibah bin Rabi’ah, apakah kalian telah mendapatkan kenyataan dari apa yang dijanjikan Rab kalian? Sungguh aku telah mendapatkan kenyataan dari apa yang dijanjikan Rabku.

Spontan Umar bertanya,

“Ya, Rasulullah, bagaimana mereka bisa mendengar? Bagaimana mereka bisa menjawab? Padahal mereka sudah jadi bangkai.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

والذي نفسي بيده! ما أنتم بأسمع لما أقول منهم، ولكنهم لا يقدرون أن يجيبوا

Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya. Kalian tidak lebih mendengar dari apa yang aku ucapkan dari pada mereka. Namun mereka tidak bisa menjawab. (HR. Bukhari 3976)

Apakah Kasus Semacam Ini Berlaku Umum?

Ulama berbeda pendapat apakah kasus semacam ini berlaku untuk semua keadaan. Dalam arti mayit bisa mendengar dan mengetahui semua keadaan orang yang masih hidup.

Sebagian menegaskan bahwa mayit mengetahui keadaan keluarganya dengan izin Allah, dan dia di alam kubur. Syaikhul Islam Ibn Taimiyah, Ibnul Qoyim menyebutkan bahwa terdapat berbagai riwayat dari para ulama masa silam yang menjelaskan bahwa mayit mengetahui keadaan keluarganya. Dia merasa senang ketika keluarganya dalam kondisi baik, dan dia merasa sedih ketika keluarganya dalam kondisi tidak baik.

Mereka yang menegaskan bahwa mayit mengetahui keadaan keluarganya, berdalil dengan hadis dari Anas. Namun hadis statusnya lemah, karena ada perawi yang tidak disebutkan namanya. (Majma’ Zawaid, 2/329).

Dalam riwayat lain dari Abu Ayyub, diriwayatkan Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir, namun dalam sanadnya terdapat perawi bernama Maslamah bin Ali Al-Khusyani, dan dia perawi dhaif. Maslamah bin Ali orang syam, perawi yang lemah, dan matruk (ditinggalkan). Sebagaimana dijelaskan dalam Mizan I’tidal (4/109). Ringkasnya, hadis dalam masalah ini tidak shahih.

Adapun Atsar yang disebutkan Ibnul Qoyim dalam Ar-Ruh, dinukil dari kitab Al-Qubur karya Ibnu Abi Ad-Dunya. Dan atsar-atsar ini dinilai bermasalah.

(Multaqa Ahlulhadits, 52691).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al-Barrak mengatakan

والميت كذلك لا يعلم بشيء من أحوالهم لأنه غائب عنهم في نعيم أو عذاب ، ولكن قد يُطلع الله بعض الموتى على بعض أحوال أهله ولكن دون تحديد. وقد جاءت آثار لا يعتمد عليها بأن الأموات قد يعرفون أشياء من أحوال أهلهم

Demikian pula mayit, dia tidak mengetahui keadaan keluarganya, karena dia tidak ada di tengah-tengah mereka. Mereka sibuk dalam kenikmatan atau adzab. Hanya saja, terkadang Allah tampakkan kepada beberapa mayit sebagian keadaan keluarganya, namun ini tanpa batasan waktu tertentu. Terdapat beberapa atsar (riwayat dari para ulama) tentang hal ini yang belum bisa dijadikan dalil (karena perllu dilakukan penelitian ulang) yang menyebutkan bahwa mayit terkadang mengetahui keadaan keluarganya. (Fatwa Islam, 13183).

Mengingat keterangan semacam ini belum jelas, sebagian ulama menasehatkan agar tidak kita tidak disibukkan dengan pembahasan semacam ini. Karena tidak memberikan banyak manfaat. Yang lebih penting, kita berusaha menunaikan semua yang menjadi tanggungan mayit, seperti utang, nadzar, fidyah, wasiat, dan semacamnya. Sehingga tidak ada beban baginya yang tidak ditunaikan. Kemudian kita berusaha menjadi hamba yang baik, bertaqwa kepada Allah, baik jenazah bisa mengetahui keadaan kita, atau tidak.

Nasehat semacam ini pernah disampaikan Imam Ibnu Utsaimin. Ketika beliau ditanya, apakah mayit bisa mengetahui kondisi keluarga ataukah tidak?

أما السؤال وهو: معرفة الميت ما يصنعه أهله في الدنيا؟ فإنني لا أعلم في ذلك أثراً صحيحاً يعتمد عليه.

وعلى أية حال فلا نرى نفعا في البحث عن هذا الأمر، والذي ينفعك أنك إذا كنت كذبت فالواجب عليك التوبة إلى الله، والتوبة تمحو ما قبلها، …. ، والانشغال بقبول التوبة، وإصلاح النفس بدلا من الانشغال بمعرفة الميت بهذا الأمر.

Adapun pertanyaan, apakah mayit mengetahui apa yang dilakukan keluarganya di dunia? Saya tidak mengetahui atsar (riwayat) yang shahih yang bisa dijadikan dalil. Namun apapun itu, saya berpendapat tidak ada banyak manfaat untuk melakukan pembahasan masalah ini. Pelajaran yang bermanfaat bagi anda, bahwa jika anda mendustakan hal itu maka anda wajib bertaubat kepada Allah. Dan taubat bisa menghapus dosa sebelumnya. … dan hendaknya anda sibukkan diri agar diterima taubatnya, dan memperbaiki diri, dari pada menyibukkan diri dengan mengetahui keadaan mayit semacam ini.

(Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 192755)

Ketiga, ruh orang yang meninggal mendatangi keluarganya di alam nyata

Sebagian orang berkeyakinan bahwa ruh orang yang meninggal akan kembali ke keluarganya selama 40 hari. Terlebih setelah peristiwa meninnggalnya salah satu dai di indonesia, disusul dengan cerita sebagian keluarganya yang merasakan kehadiran ruh sang dai. Akhirnya banyak orang semakin yakin dengan aqidah ini. Padahal semuanya diyakini tanpa dasar dan dalil yang tegas.

Ada beberapa catatan yang menunjukkan bahwa keyakinan ini adalah keyakinan yang menyimpang dan bertentangan dengan Al-Quran dan sunah,

1. Allah mengingkari permintaan orang mati untuk dikembalikan ke dunia

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ ( ) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

(Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), ( ) agar aku bisa berbuat amal yang saleh yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah Perkataan yang dia ucapkan saja. dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan. (QS. Al-Mukminun: 99 – 100)

Allah mengabarkan bagaimana orang kafir menyesali hidupnya. Mereka berharap agar dikembalikan ke dunia di detik-detik menghadapi kematian. Sehingga mereka mendapat tambahan usia untuk memperbaiki dirinya. Namun itu hanya ucapan lisan, yang sama sekali tidak bermanfaat baginya. Kemudian Allah menyatakan bahwa setelah mereka mati akan ada barzakh, dinding pemisah antara dirinya dengan kehidupan dunia. Mereka yang sudah memasuki barzakh, tidak akan lagi bisa keluar darinya. (Tafsir As-Sa’di, hlm. 559).

2. Ruh mereka berada di alam yang lain, alam kubur, yang berbeda dengan alam dunia

Pada surat Al-Mukminun di atas, Allah telah menegaskan bahwa ada barzakh (dinding pemisah) antara orang yang telah meninggal dan kehidupan dunia. Dan itu terjadi sejak mereka meninggal dunia. Selanjutnya masing-masing sudah sibuk dengan balasan yang Allah berikan kepada mereka. Ruh orang baik, berada di tempat yang baik, sebaliknya, ruh orang jelek berada di tempat yang jelek.

Dalam sebuah riwayat, seorang tabiin bernama Masruq pernah bertanya kepada sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, tentang tafsir firman Allah,

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. (QS. Ali Imran: 169)

Ibnu Mas’ud menjawab, “Saya pernah tanyakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau menjawab,

أرواحهم في جوف طير خضر لها قناديل معلقة بالعرش تسرح من الجنة حيث شاءت ثم تأوي إلى تلك القناديل فاطلع إليهم ربهم اطلاعة ، فقال : هل تشتهون شيئا ؟ قالوا : أي شيء نشتهي ونحن نسرح من الجنة حيث شئنا . ففعل ذلك بهم ثلاث مرات ، فلما رأوا أنهم لن يُترَكوا من أن يَسألوا قالوا : يا رب نريد أن ترد أرواحنا في أجسادنا حتى نقتل في سبيلك مرة أخرى ، فلما رأى أن ليس لهم حاجة تُركوا

“Ruh-ruh mereka di perut burung hijau. Burung ini memiliki sarang yang tergantung di bawah ‘Arsy. Mereka bisa terbang kemanapun di surga yang mereka inginkan. Kemudian mereka kembali ke sarangnya. Kemudian Allah memperhatikan mereka, dan berfirman: ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu?’ Mereka menjawab: ‘Apa lagi yang kami inginkan, sementara kami bisa terbang di surga ke manapun yang kami inginkan.’ Namun Allah selalu menanyai mereka 3 kali. Sehingga ketika mereka merasa akan selalu ditanya, mereka meminta: ‘Ya Allah, kami ingin Engkau mengembalikan ruh kami di jasad kami, sehingga kami bisa berperang di jalan-Mu untuk kedua kalinya.’ Ketika Allah melihat mereka sudah tidak membutuhkan apapun lagi, mereka ditinggalkan.” (HR. Muslim no. 1887)

Kemudian disebutkan dalam riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لما أُصِيب إخوانكم بأُحُد جعل الله أرواحهم في جوف طير خضر تَرِد أنهار الجنة تأكل من ثمارها وتأوي إلى قناديل من ذهب معلقة في ظل العرش ، فلما وجدوا طيب مأكلهم ومشربهم ومَقِيلهم قالوا : من يُبلِّغ إخواننا عنّـا أنا أحياء في الجنة نُرزق لئلا يزهدوا في الجهاد ولا ينكلوا عند الحرب ، فقال الله سبحانه أنا أبلغهم عنكم . قال فأنزل الله : ( ولا تحسبن الذين قتلوا في سبيل الله )

Ketika saudara kalian meninggal di perang Uhud, Allah menjadikan ruh mereka di perut burung hijau. Mendatangi sungai surga, makan buah surga, dan beristirahat di sarang dari emas, menggantung di bawah ‘Arsy. Ketika mereka merasakan lezatnya makanan, minuman, dan tempat istirahat, mereka mengatakan: ‘Siapa yang bisa memberi tahu kepada saudara-saudara muslim lainnya tentang kabar kami bahwa kami hidup di surga, dan kami mendapat rizki. Agar mereka tidak menghindari jihad dan tidak pengecut ketika perang. Lalu Allah menjawab: ‘Aku yang akan sampaikan kabar kalian kepada mereka.’ Kemudian Allah menurunkan firman-Nya: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya…”

(HR. Abu Daud 2520 dan dinilai hasan oleh Al-Albani)

Demikian pula ruh orang yang jahat. Mereka mendapat hukuman dari Allah sesuai dengan kemaksiatan yang mereka lakukan. Keterangan selengkapnya tentang ini, bisa anda simak di artikel: 
http://ift.tt/2yD0OQW

Jika ruh itu bisa kembali dan tinggal bersama keluarganya selama rentang tertentu, tentu yang paling layak mendapatkan keadaan ini adalah ruh para nabi, para sahabat, atau para syuhada yang meninggal di medan jihad. Sementara hadis-hadis di atas merupakan bukti bahwa hal itu tidak terjadi. Allah tempatkan ruh mereka di surga, dan terpisah sepenuhnya dengan alam dunia.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al-Barrak pernah ditanya, benarkan ruh orang yang meninggal akan kembali ke keluarganya dan bisa melihat semua keadaan keluarganya selama 40 hari?

Jawaban beliau,

الإنسان إذا مات يغيب عن هذه الحياة ويصير إلى عالم آخر ، ولا تعود روحه إلى أهله ولا يشعرون بشيء عنه ، وما ذكر من عودة الروح لمدة أربعين يوما فهي من الخرافات التي لا أصل لها ، والميت كذلك لا يعلم بشيء من أحوالهم لأنه غائب عنهم في نعيم أو عذاب

Seseorang setelah meninggal, dia menghilang dari kehidupan dunia ini, dan berpindah ke alam akhirat. Dan ruhnya tidak kembali ke keluarganya, dan tidak mengetahui semua keadaan keluarganya. Kabar yang menyebutkan bahwa ruh kembali ke keluarga selama 40 hari adalah khurafat, yang sama sekali tidak memiliki dalil. Demikian pula mayit, dia tidak mengetahui keadaan keluarganya, karena dia tidak ada di tengah-tengah mereka. Mereka sibuk dalam kenikmatan atau adzab. (Fatwa Islam, 13183).

Kembalikan Kepada Hadist dan Dalil!

Prinsip ini jangan sampai lepas dari lubuk hati kita. Apapun yang kita dengar, siapapun yang menyampaikan, kembalikan keterangan itu kepada dalil. Tidak semua keterangan yang disampaikan dai benar adanya. Mereka yang punya dalil, itulah yang menjadi pegangan. Karena informasi tentang syariat, apalagi terkait keyakinan baru boleh kita terima ketika ada dasar pijakannya. Mengingat semua harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah. Sebagaimana yang Allah tegaskan,

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra’: 36).

Semoga Allah menyelamatkan kita dari setiap keyakinan yang menyimpang.


Kamis, 12 Oktober 2017

Poligami: : Nabi saw pernah melarang, bukan menganjurkan






 Untuk memahami pesan moral yang terdapat dalam alQuran dan Hadist, seorang pembaca haruslah terlebih dahulu memahami kondisi sosial dan budaya masyarakat yang menjadi sasaran langsung ayat dan hadist ketika diturunkan dan diucapkan. Dengan cara itulah ruh syari'at dapat ditangkap dengan baik untuk kemudian dihidupkan kembali dalam lingkup sosial dan budaya yang sedang dihadapi pembacanya.

Sama seperti ketika alQuran dan Hadist memberi solusi terhadap apapun persoalan masyarakat ketika diturunkan dan diucapkan, demikian jugalah semestinya ketika keduanya dibaca kembali. Dengan demikian, jika pembaca berikutnya tidak berusaha mengetahui kondisi sosial dan budaya masyarakat yang melatar belakangi hadirnya ayat alQuran dan Hadist, maka pesan moral yang menjadi ruh syari'at tidak akan dapat dipahami dan si pembaca tidak akan dapat memberikan solusi terhadap persoalan sosial dan budaya masyarakat yang sedang dihadapi.

Dengan mengetahui kondisi sosial dan budaya masyarakat yang disasar langsung wahyu, maka saya tidak setuju jika ayat alQuran itu dijadikan dalil kesunnahan berpoligami maksimal 4 orang -dengan tidak menafikan pembacaan lain yang membolehkan lebih dari empat. Dan menurut saya tidak benar jika dikatakan poligami itu disunnahkan (dianjurkan), walaupun tidak dilarang. Artinya silahkan jika mahu berpoligami, tetapi jangan menjadikan alQuran dan sunnah Nabi saw sebagai alasan pembenar.

Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang melatar belakangi ayat ini turun antaranya: Hadist dari imam Ahmad yang mengabarkan bahwa Ghailan bin Salamah alTsaqofi masuk islam bersama sepuluh orang istri. Lalu Nabi saw berkata kepadanya, ”Pilihlah empat orang saja dari mereka.”

Di sisi lain, ada Hadist tentang menantunya Ali bin Abi Thalib yang akan menikah lagi. Ketika mengetahui putrinya Fatimah akan dimadu, Nabi marah dan tidak mengizinkan. Sabdanya: “Fatimah adalah bagian dari diriku, menggoncangkan aku apa saja yang menggoncangkan dia, dan menyakitiku apa saja yang menyakitinya.”

Berdasarkan Hadist yang telah memberi gambaran kondisi sosial dan budaya masyarakat yang telah menikahi perempuan tanpa ada batasan jumlah: dalam Hadist disebutkan sepuluh orang, maka saya berkesimpulan bahwa ayat alQuran itu dimaksudkan untuk membatasi jumlah perempuan yang boleh dipoligami pada saat itu. Jadi sama sekali bukan anjuran.

Dan jika dilanjutkan dengan memahami kemarahan Nabi saw ketika menghadapi menantunya yang akan menduakan putrinya, sayapun berani mengatakan bahwa Nabi menginginkan azas pernikahan dalam islam adalah monogami. Hanya saja pembatasan untuk masyarakat umum dengan mengatakan cukup satu, sementara sebelumnya tidak terbatas, pastilah akan mendapat penolakan yang sangat keras dari masyarakat. Dengan kata lain pembatasan jumlah empat dalam ayat tersebut bersifat gradual, menyesuaikan kondisi psikologis masyarakat pada zamannnya.

Wa Allah A'lam bi alShawwab.

Masdaruddin Ahmad

Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut

Inilah Tiga Keadaan Manusia Pada Saat Sekarat Serta Tempat Kembali Setiap golongan dari Mereka


فَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ ﴿٨٨﴾ فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ ﴿٨٩﴾ وَأَمَّا إِن كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ ﴿٩٠﴾ فَسَلَامٌ لَّكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ ﴿٩١﴾ وَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ ﴿٩٢﴾ فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيمٍ ﴿٩٣﴾وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ ﴿٩٤﴾ إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ ﴿٩٥﴾ فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ ﴿٩٦

“Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), (QS. 56:88) maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan. (QS. 56:89) Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan. (QS. 56:90) maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan. (QS. 56:91) Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat,  (QS. 56:92) maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, (QS. 56:93) dan dibakar di dalam jahannam. (QS. 56:94) Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar. (QS. 56:95) Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar.”  (QS. 56:96)

Tiga keadaan manusia pada saat sakaratul maut: 1) ada kemungkinan dia termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, 2) ada kemungkinan dia termasuk orang-orang yang berada setingkat di bawahnya dari kalangan golongan kanan, dan 3) ada kemungkinan dia termasuk orang-orang yang mendustakan kebenaran, sesat, serta jauh dari petunjuk, sedang ia tidak mengetahui perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

http://ift.tt/2xAaCdU

Keadaan golongan pertama, orang-orang yang didekatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ( فَأَمَّا إِن كَانَ) “Adapun jika dia,“ orang yang sekarat (مِنَ الْمُقَرَّبِينَ) “Termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah).” Mereka itulah orang-orang yang menunaikan perkara-perkara wajib dan mustahab (yang disukai Allah Subhanahu wa Ta’ala), dan meninggalkan perkara-perkara haram, makruh (yang dibenci Allah Subhanahu wa Ta’ala) serta sebagian dari hal-hal mubah. (فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ) “Maka dia memperoleh rizki serta Surga kenikmatan.” Mereka akan mendapatkan ketenteraman dan kesenangan serta para Malaikat menyampaikan berita gembira ini kepada mereka di saat mereka menghadapi kematian sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits al-Bara’ yang menyebutkan bahwa para Malaikat rahmat berkata, “Wahai ruh yang baik, yang berada di dalam jasad yang baik, keluarlah kamu menuju ketenteraman, kesenangan dan menemui Rabb yang tidak murka.” 1

‘Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu ‘Abbas tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (فَرَوْحٌ) “Maka dia memperoleh ketenteraman.” Yaitu ketenteraman dan kesenangan. Dia beristirahat.” 2 Ucapan yang sama dikatakan oleh Mujahid, dia berkata, “Ar-rauh adalah istirahat.” 3 Abu Hazrah berkata, “Istirahat dari (kelelahan) di dunia.” Sa’id bin Jubair dan as-Suddi berkata, “Ar-rauh adalah kebahagiaan dan kesenangan.”

Diriwayatkan dari Mujahid tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, (رَوْحٌ وَرَيْحَانٌ)  “Maka dia memperoleh ketenteraman dan rizki,” yakni Surga dan kesenangan. Qatadah berkata, “Rauh adalah rahmat.” Ibnu ‘Abbas r.a, Mujahid dan Sa’id bin Jubair berkata, “Raihan adalah rizki.” Semua penafsiran ini memiliki kesamaan dan kebenaran, karena siapa yang meninggal sebagai orang yang didekatkan kepada Allah maka dia akan memperoleh semua itu, mencakup rahmat, ketenangan, ketenteraman, kebahagiaan kesenangan, kegembiraan dan rizki yang baik.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, (وَجَنَّتُ نَعِيمٍ) “Dan surga kenikmatan.” Abul ‘Aliyah berkata, “Tidaklah ruh seseorang yang didekatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala terpisah dari jasadnya, kecuali sebelumnya didatangkan suatu tangkai dari pepohonan Surga yang harum. Sesudah itu barulah ruhnya dicabut dari jasadnya.” 4 Muhammad bin Ka’ab berkata, “Tidaklah salah satu dari manusia meninggal dunia sehingga dia mengetahui apakah dia termasuk penghuni Surga atau penghuni Neraka.”

Dalam ash-Shahiih, disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya arwah para syuhada itu berada di dalam perut burung hijau yang terbang bebas di taman-taman Surga sekehendak hatinya, kemudian hinggap di lentera-lentera yang bergantungan di ‘Arsy.” 5

Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Atha’ bin as Sa-ib, ia berkata, “Di hari pertama aku mengenal ‘Abdurrahman bin Abi Laila, aku melihatnya sebagai seorang laki-laki tua dengan rambut dan jenggot yang telah beruban. Ia sedang mengendarai keledai mengiring jenazah. Aku mendengarnya berkata, fulan bin fulan menyampaikan kepadaku, bahwa dia telah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang senang bertemu dengan Allah, maka Allah pun senang bertemu dengannya, dan barangsiapa yang tidak senang bertemu dengan Allah, maka Allah pun tidak senang bertemu dengannya.” Kemudian para Sahabat pun menangis, Rasulullah SAW bertanya, “Apa yang membuat kalian menangis?” Para sahabat berkata, “Kami membenci kematian.” Rasulullah SAW bersabda: “Bukan begitu, tapi yang dimaksud adalah: Pada saat sekarat, “Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh rizki serta Surga kenikmatan.” Dan ketika seseorang telah dikabari berita gembira itu, ia pun merasa senang untuk bertemu dengan Allah dan Allah pun lebih senang bertemu dengannya, “Dan adapun jika termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat, maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam Neraka.” Ketika dia diberi ‘berita gembira’ tersebut, maka ia tidak senang untuk bertemu dengan Allah, maka Allah lebih tidak senang bertemu dengannya.” 6

Demikianlah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Hadits ‘Aisyah yang tertera dalam ash-Shahiih menguatkan riwayat tersebut. 7

Keadaan golongan kedua, orang-orang yang berada setingkat di bawahnya dari kalangan golongan kanan

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

(وَأَمَّا إِن كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ ) “Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan.” Yaitu, jika orang yang sedang sakarat itu termasuk golongan kanan. (فَسَلَامٌ لَّكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ) “Maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan.” Maksudnya, para Malaikat menyambut berita gembira ini kepada mereka. Malaikat berkata kepada seseorang dari mereka, “Keselamatan untukmu, tidak ada persoalan atasmu, kamu menuju kepada keselamatan, dan kamu termasuk golongan kanan.”

Sebagaimana yang dikatakan oleh ‘Ikrimah, “Malaikat mengucapkan salam padanya dan memberitahu bahwa dia termasuk golongan kanan.” Makna ini baik dan hal itu sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّـهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٣٠﴾نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ ﴿٣١﴾ نُزُلًا مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيمٍ ﴿٣٢

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Fushshilat: 30-32).

Tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, (فَسَلَامٌ لَّكَ) “Maka keselamatan bagimu.” Al-Bukhari berkata, “Artinya, (Malaikat itu berkata), ‘Selamat untukmu karena kamu termasuk golongan kanan.’ Dan fungsi huruf “in” ditanggalkan, tetapi maknanya tidak berubah. Hal ini sebagaimana perkataanmu, “Kamu dipercaya melakukan perjalanan sebentar lagi.” Jika dia telah berkata, “Sesungguhnya aku musafir sebentar lagi.” Ada kemungkinan ia ibarat doa untuknya seperti ucapanmu, “suqyallaka minarrojaali” (Dari orang-orang semoga kamu mendapatkan air).” Jika kamu membaca as-salam dengan rafa’ maka ia termasuk doa, 8 Seperti itulah yang dikatakan oleh Ibnu Jarir menukil dari sebagian ahli bahasa Arab dan dia cenderung kepada pendapat ini. Wallahu’alam. 9

Keadaan golongan ketiga, orang-orang yang mendustakan kebenaran, sesat, serta jauh dari petunjuk, sedang ia tidak mengetahui perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

(وَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ ﴿٩٢﴾ فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيمٍ ﴿٩٣﴾وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ ) “Dan adapun jika termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat. Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam Neraka.” Artinya, jika yang sekarat adalah termasuk golongan yang mendustakan kebenaran dan tersesat tidak mendapat petunjuk, ( فَنُزُلٌ) “Maka dia mendapatkan hidangan.” Yakni jamuannya adalah ( مِّنْ حَمِيمٍ) “Air yang mendidih.” Yaitu air yang bisa menghancurkan semua isi perut dan kulit. (وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ) “ Dan dibakar di dalam Neraka.” Yakni, dia ditempatkan di Neraka yang mengepungnya dari segala penjuru. Selanjutnya, Allah SWT berfirman, ( إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ ) “Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.” Yaitu, berita tersebut merupakan berita benar dan meyakinkan yang tidak terselip sedikit pun keraguan. Tidak seorang pun yang bisa lari darinya.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, (فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ) “Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabb-mu Yang Mahabesar.”

Diriwayatkan dari Jabir ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang membaca Subhanallaahil azhiim dan Subhaanallaah wabihamdihi,’ akan ditanamkan baginya pohon kurma di Surga.” Hadits ini juga diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan an-Nasa-i. At-Tirmidzi berkata, “Hasan gharib.” 10

Al-Bukhari meriwayatkan di bagian akhir kitabnya dari Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Dua kalimat yang ringan diucapkan, berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah Yang Maha Pemurah, Subhaanallaah wa bihamdihi (Mahasuci Allah Subhanahu wa Ta’ala dan segala puji bagi-Nya) dan subhaanallaahil azhiim (Mahasuci Allah Subhanahu wa Ta’ala  Yang Maha agung).” 11 Diriwayatkan jama’ah, kecuali Abu Dawud. 12 [Syahida.com/ANW]

—————

1 Ath-Thiwaal (hal: 238)

2 Ath-Thabari (XXIII/238)

3 Ath-Thabari (XXIII/160)

4 Ath-Thabari (XXIII/160)

5 Muslim (III/1502). [Muslim (No. 1887)].

6 Ahmad (IV/259). [Ahmad (No. 18283). Sanadnya hasan karena ‘Atha’ bin as-Sa-ib, al-Bukhari meriwayatkan satu hadits muataba’ah untuknya. Lihat musnad Ahmad tahqiq Syaikh al-Arna-uth dan kawan-kawan (pendukung). Cetakan Mu-assasah ar-Risalah, Beirut].

7 Fat-hul Baari (XI/364), Muslim (IV/2065). [Al-Bukhari (No. 6507) dan Muslim (No. 2683)].

8 Al-Bukhari, Tafsiir Suuratul Waaqi’ah.

9 Ath-Thabari (XXIII/162)

10 Tuhfatul Ahwaadzi (IX/434); an-Nasa-i, as-Sunnatul Kubraa (VI/207). [At-Tirmidzi (No. 3464) dan an-Nasa-i (No. 10663). Shahih, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahiihul Jaami’ (No. 6429)]

11 Fat-hul Baari (XIII/547). [Al-Bukhari (no. 6406)]

12 Muslim (IV/2074), Tuhfatul Ahwadzi (IX/434), an-Nasa-i, as-Sunanul Kubraa (VI/207). Ibnu Majah (II/1215). [Muslim (No.2694), at-Tirmidzi (No. 3467), an-Nasa-i (No. 10666) dan Ibnu Majah (No. 3806)].

=====

Sumber: Kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid 8, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir