Jumat, 17 Juni 2016

::: Innalillahi.. Dengan Dalih (Fitnah) Intoleran.. Perda Islami (Syariah) Akan Dihapus, Terbukti Jokowi Rezim Anti Islam ! >> Semoga Umat Islam (Munafikin) Pendukung Jkw PUAS ! :::

Selama 70 tahun Indonesia berdiri, umat Islamlah yang paling banyak dirugikan.

Dengan dalih harus toleran, umat ini dipaksa mengatur kehidupannya bukan dengan aturan yang bersumber dari Islam.

Padahal 87% lebih penduduk negeri ini beragama Islam. Sedangkan  menjalankan aturan Islam merupakan bagian dari ibadah yang diwajibkan oleh Allah swt.

Lalu, apakah salah jika umat Islam menginginkan Islam yang mengatur hidupnya?

Jika merujuk kepada UU 45 pasal 29 ayat 2, negara akan menjamin umat beragama untuk menjalankan Agamanya. Bahkan tanpa UU itupun, umat Islam tetap harus menjalankan agamanya sebagai konsekuensi keimanan kepada Allah Swt.

Namun jaminan yang tertera dalam UU itu tak kunjung terealisasi. Setiap upaya penerapan aturan Islam dianggap sebagai bentuk Intoleran kepada Agama lain. Padahal tuduhan itu tidak pernah terbukti sema sekali. Salah satu contoh, umat Islam yang ingin menerapkan syariat Islam dianggap sebagai teroris yang akan menyebabkan perpecahan.

Hal ini tidak sesuai dengan fakta dimana selama belasan abad umat Islam dalam naungan khilafah Islamiyah mampu nenerapkan Islam dan menyatukan berbagai ras, agama, suku dan budaya di dunia. Tentu pendapat itu merupakan fitnah yang sangat keji terhadap syariat Islam yang agung.

Yang lagi ramai diperbincangkan adalalah kasus penertiban  warung nasi yang buka saat bulan Ramadhan di serang yang menimpa Ibu Saenih (57 th). Banyak yang berpendapat bahwa apa yang dilakukan Satpol PP karena adanya Peraturan Daerah “intoleran” Nomor 2 tahun 2010 tentang Penyakit Masyarakat yang dikeluarkan oleh Wali Kota serang. Padahal sejatinya perda itu untuk melindungi hak umat Islam menjalankan ibadah puasa. Ada perda saja orang berani langgar, apalagi jika tidak ada.

Kasus itu terus diblow-up media nasional online sehingga mengundang simpati banyak orang. Isu ini dimanfaatkan oleh kaum liberal dan pemerintah Jokowi untuk menyudutkan syariat Islam dan upaya penghapusan perda Islami.

Upaya itu terlihat jelas  ketika Pemerintah melalui tim kementrian dalam negeri langsung mengevaluasi perda nomor 2 tahun 2010 itu. (CNN, 14/06/2016). Tak tanggung, Jokowi pun turut menyumbang korban razia untuk menunjukan ketidaksukaannya terhadap perda yang dianggap intoleran tersebut.

Bukan hanya itu, sebelumnya perda yang melarang perederan minuman keras juga akan dihapus karena dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi dan investasi asing. Padahal sangat jelas, beberapa pelaku kejahatan seksual dilakukan setelah menenggak minuman keras. Yang paling diuntungkan dalam hal ini adalah perusahan dan importir minuman keras.

Dari beberapa kejadian diatas bisa kita simpulkan bahwa rezim Jokowi hari ini memang anti Islam dan pro kapitalis. penghapusan perda Islami untuk menunjukan kebencian mereka kepada Islam dan merupakan bentuk pengabdian mereka kepada tuan-tuannya yaitu  kaum pemilik modal (kapitalis) baik lokal maupun asing. Hal ini juga menunjukan ketakutan pemerintah akan tegaknya syariat Islam di Indonesia, karena  mengancam eksistensi mereka yang selama ini menzalimi rakyat.

Selama sistem yang digunakan untuk memili penguasa dan menetapkan aturan menggunakan Demokrasi, maka akan lahir rezim-rezim yang benci terhadap Islam. Maka sudah sepatutnya kita campakkan demokrasi dan terapkan sistem Islam.(dm).


[KEBENCIAN PDI-P TERHADAP ISLAM]


Ust. Alimudin Baharsyah. S. Sos
Ketua BE Kornas BKLDK 2016-2017

Sumber :
http://ift.tt/1V1SZrv

::: SURAT TERBUKA Untuk Presiden @Jokowi (Terkait Penghapusan Perda Syariah) : 
"Anda Islam Bukan ? Kenapa Anda Begitu Membenci Islam ?" :::


Assaamualaikum Pak Jokowi..

Pak Presiden, kenalkan, saya Adi Abdillah, rakyat sipil biasa pemerhati sosial dan agama. Pak Jokowi, Anda selaku presiden RI, baru saja saya dengar telah mencabut beberapa perda di Indonesia. Yang saya ketahui juga, dari beberapa perda itu, ada beberapa Perda yang mencabut perda tentang kewajiban memakai jilbab bagi pelajar. Padahal jilbab itulah cara Islam memuliakan wanita. Cara Islam menjaga kehormatan wanita.

Termasuk perda-perda lainnnya yang berbau Islam, Anda cabut dan berangus. Maaf pak, saya bingung.. agama Bapak itu apa ya? Kenapa Anda terlihat begitu benci dengan Islam? Sungguh Andai saja Anda dan seluruh bala tentara pasukan Anda hendak menghancurkan Islam, itu perbuatan sia-sia. Semakin umat Islam ditekan dan dihina, justru itu menjadi pelecut bagi umat Islam untuk bangun dari tidurnya.

Jika setelah kejadian ini, lalu akan muncul banyak orang-orang islam dan fundametalis dan fanatik, maka jangan salahkan mereka. Mereka ada karena adanya ketidakadilan dan diskriminasi. Mereka lahir karena tidak puas dengan keadaan. Mereka lahir karena tertindas.

Pak Jokowi, jika Anda dan jajaran Anda hendak membuat makar, sungguh Allah pun punya makar yang lebih hebat. Mana mungkin Anda akan dapat mengalahkan Allah? Anda cuma mimpi siang hari. Malulah menjadi musuh-musuh Allah.

Kenapa sih kalian hobi sekali mengusik ketenangan umat Islam? Miras yang jelas-jelas merusak generasi bangsa, bahkan saat ini dilegalkan! Na’udzubillah..

Demi Allah.. kami hanya diperintah untuk mentaati Allah dan RosulNYA dan pemimpin yang taat pada Allah dan RosulNYA. Kami tidak akan taat dengan segala bentuk kemaksiyatan dan kemungkaran. Semoga Allah memberi hidayah kepada Anda dan kaum sekuler di sekeliling Anda.



Ingatlah bahwa suatu saat Islam akan menguasai kembali seluruh dunia ini, cepat atau lambat. Dan itu pasti terjadi. Sekarang tinggal pilih, apakah Anda akan berada di barisan Allah atau barisan musuh-musuh Allah.

Wassamualaikum...

Ust. Adi Abdillah, S.IP
Penulis dan Pemerhati Sosial Keagamaan
__
*Surat Terbuka ini diposting di laman facebook penulis pada hari Jum'at, 12 Ramadhan 1437 H/17 Juni 2016.

Sumber :
http://ift.tt/1S8FrbY

PUASKAH ANDA WAHAI UMAT ISLAM (MUNAFIKIN) PENDUKUNG JOKOWI.. ? 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar