Sabtu, 13 Agustus 2016

Ahok Tak Setuju Penggusuran Gereja di Pulomas, Namun Memerintahkan Mushola Pasar Ikan untuk Dihancurkan ! >> Inikah Keadilan ?

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menolak secara tegas upaya penggusuran Gereja Protestan Minahasa di kawasan Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta Timur. Hal ini disampaikan oleh pihak pengurus gereja bernama Richard.

Perwakilan pengurus Gereja Protestan Minahsa bernama Richard mengaku telah menemui Ahok di Balikota untuk melaporkan upaya keberatan terhadap penggusuran gereja yang akan dilakukan oleh PT Pacuan Kuda Pulomas.

Saat bertemu Ahok, Richard mendapat lampu hijau dari Ahok bahwa tidak akan ada upaya penggusuran.

“Ahok menyatakan bahwa gereja tidak akan digusur, surat peringatan yang dikeluarkan tidak mencantumkan nama Gubernur dan Wali Kota Jakarta Timur”
ujar Richard sebagaimana dilansir okezone, jum’at (15/4/2016).

Gereja Protestan Minahasa di kasawan Pacuan Kuda Pulomas ini rame menjadi perbincangan karena ada rencana akan ikut digusur akibat dampak pengembangan sarana olahraga equestrian (lompat kuda) untuk kepentingan ASEAN Games 2018.

Kebijakan Ahok yang tidak menyetujui penggusuran Gereja ini sangat berbeda dengan kebijakan Ahok lainya terkait rumah ibadah umat Islam, yaitu saat menggusur kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2016). (baca: Musholla Ini Akhirnya AhokHancurkan dengan Buldoser)

Atas instruksi Ahok, Mushola Al Jamil yang terletak di kawasan Kampung Aquarium Pasar Ikan Penjaringan Jakarta Utara dihancurkan dengan buldoser dan rata dengan tanah.

Saat itu penolakan warga tak dihiraukan, bahkan warga yang menolak kemudian ditangkap oleh aparat Polisi Pamong Praja (Pol PP). (Islamedia).
http://ift.tt/29Wzy9N

Sumber :
http://ift.tt/2bgzq0l

Musholla Ini Akhirnya Ahok Hancurkan dengan Buldoser

Pasukan Pol PP Pemerintah DKI Jakarta atas Instruksi Ahok akhirnya berhasil menghancurkan Mushola Al Jamil yang terletak di kawasan Kampung Aquarium Pasar Ikan Penjaringan Jakarta Utara.


“Pantauan di lokasi siang ini, musholla tersebut sudah rata dengan tanah dan tidak ada perlawanan dari warga. Musholla itu rata dengan tanah setelah dibuldoser” ujar wartawan warta kota Yurike Budiman, Selasa (12/4/2016).

Warga akhirnya tidak melakukan perlawanan saat boldoser meratakan Mushola Al Jamil, warga takuy ditangkap oleh Pol PP. “Mau gimana lagi, mbak, kita ngomong dikit saja sudah dicomot nanti sama petugas,” ungkap seorang warga.

Sehari sebelumnya, Senin (11/4/2016) warga masih mempertahankan Musala Al Jamil, bahkan beberapa warga duduk di atap musala yang sudah dicabut kubahnya sejak kemarin.

“Kemarin kami masih sempat adakan dzikir, sampai ada yang bocor kepalanya (warga) karena bertahan di dalam dan kena pukul petugas,” ujar salah seorang warga. (Islamedia).

http://ift.tt/29Wzy9N

Sumber :
http://ift.tt/2aKUY8X

Dirobohkan Ahok, Korban Gusuran Pasar Ikan Dirikan Musholla "AL JIHAD" Simbol Perlawanan

Warga korban penggusuran di kawasan Pasar Ikan yang masih bertahan di tenda pengungsian bersikukuh membangun kembali mushalla yang sempat dirobohkan Gubernur Ahok dalam penggusuran pertengahan April lalu.


Warga mendirikan musholla di atas puing-puing musholla lama dan menamakan musholla baru dengan "AL JIHAD", nama yang mencerminkan perjuangan dan perlawanan warga menghadapi kesewenang-wenangan gubernur Ahok.

“Kan, di sini orang juga butuh ibadah. (Sejak mushalla dirobohkan), kalau kita mau shalat, kan, jauh, harus nyeberang segala macem,” ujar Baharudin, salah satu pengurus mushalla di area penggusuran kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (10/05/2016), dilansir hidayatullah.com.

Ia bercerita, saat terjadi penggusuran warga bersikeras menolak penghancuran mushalla yang semula bernama Al-Jamil ini.

“Pertama dirobohin rumah-rumahnya, tinggal mushalla aja yang belom. Tapi sehari setelahnya mushalla juga ikut dirobohkan,” jelasnya.



Ditanya apakah warga tidak takut mendirikan kembali bangunan di lokasi penggusuran, Baharudin menjawab tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut.

“Enggak juga! Apa yang mau ditakuti, orang gusurannya juga dipaksakan,” ungkapnya.

Baharudin menjelaskan, tempat ibadah yang kini dinamai Musholla Al-Jihad itu dibangun persis di atas tanah berdirinya mushalla sebelumnya.

“Alhamdulillah banyak yang bantu. Ada motivasi dari orang lain yang ikut mendukung jalannya ibadah supaya kita nggak putus ibadah. Kalau misalnya jauh nggak ada mushalla, gimana?”
ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin saat menyambangi korban penggusuran, Selasa (10/05/2016), juga berpesan agar warga memperkuat keimanan dan tidak meninggalkan shalat.

“Tetap shalat dan memperkuat iman. Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan dan mengabulkan hajat kita semua,” pintanya, di-aamiin-kan para warga yang hadir.(dm).

Sumber :
http://ift.tt/24OV4yq

APAKAH KITA AKAN DIAM SAJA ?

http://ift.tt/29Wzy9N



Tidak ada komentar:

Posting Komentar