Sabtu, 23 Desember 2017

::: Rayakan Natal Menggunakan Busana Muslim, Jemaat Gereja Dikecam Publik >> Stop Kristenisasi !:::

Peristiwa ini terjadi pada perayaan natal tahun lalu..
Semoga tidak terjadi di perayaan natal tahun ini..
WASPADA KRISTENISASI !

*****

Ditengah perayaan natal umat kristiani kembali menyulut emosi umat Islam, hal ini terlihat dari sebuah perayaan Natal di Gereja Katolik Santo Servatius Bekasi, mengundang kontroversi.

Sumber bersamadakwah.net menyebutkan bahwa jemaat laki-laki pada Misa Anak di gereja yang berlokasi di Jati Melati, Pondok Melati itu mengenakan baju koko dan peci dengan lambang salib kecil. Sedangkan jemaat perempuan mengenakan kerudung.

Ketika foto tersebut beredar di media sosial, banyak netizen yang menyatakan keberatan. Pasalnya, foto tersebut dinilai bisa membuat orang salah persepsi mengira ada muslim yang merayakan Natal.

“Upaya penggiringan fakta untuk membenturkan akidah dengan muslim yang masih awam,”
tulis Cut Bang Rusdi melalui akun facebooknya.

“Upaya Penyebaran Agama kepada yang telah punya Agama, untuk mempengaruhi Aqidah ummat Islam…” komentar Ridwan Amiruddin.

“Inilah namanya perang aqidah, perang idiologi… Hati-hati wahai ummat Islam,….” tegas Azmi As Singkili.

“Kalau spanduk pelarangan mengucapkan Natal di anggap SARA tapi kalau yang beginian dianggap sebuah toleransi atau apalah… sip pah di peu bangai teuh..” tambah Zain Zami.

Sementara dari pihak panitia Misa Anak, mereka berdalih sengaja memakai pakaian tersebut karena temanya adalah adat Betawi.

“Karena kami juga tinggal di tanah Betawi, gereja kita juga gereja Betawi, jadi nuansa sangat kental dengan Betawi,” kata Ketua Panitia acara Misa Anak Anggara seperti dikutip Vivanews.

Lebih jauh Anggara mengatakan, para panitia dan petugas persembahan juga mengenakan kebaya untuk wanita dan baju koko untuk pria.

Vera Angelina, Pembina Iman Anak di Gereja Katolik Santo Servatius Bekasi, menambahkan bahwa dengan mengenakan pakaian kebaya dan koko, umat nasrani bisa lebih mencintai budaya dan keragaman Indonesia, khususnya budaya Betawi.

“Saat ini, khususnya pakaian kebaya, tidak lagi terlihat kuno atau tradisional, melainkan sudah terlihat modern, jadi cantik. Tapi kalau yang buat berbeda terdapat pin lambang salib kecil pada bagian peci,” ujarnya. [Siyasa/bersamadakwah].


Sumber : Islamedia

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar