Sabtu, 23 Desember 2017

::: Hanny Kristianto (Mualaf Mantan Pendeta) : "Pemaksaan Menggunakan Atribut Natal Bagi Karyawan Muslim Adalah Bentuk Intoleransi !" >> Stop Kristenisasi ! :::

By Hanny Kristianto (Mualaf Mantan Pendeta)

Bismillah,

Tindakan pemaksaan menggunakan atribut Natal bagi karyawan Muslim yang kerap dilakukan setiap memasuki bulan Desember merupakan tindakan intoleransi atas nama agama yang berpotensi merusak harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara serta kerukunan antar umat beragama dalam bingkai NKRI

Tindakan pemaksaan menggunakan atribut Natal bagi karyawan Muslim melanggar hak asasi manusia dalam beragama dan berkeyakinan dan bentuk provokasi yang berpotensi mengganggu keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat.

LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Mualaf Center Darussalam siap berjuang dan berjihad dengan elemen masyarakat lain untuk melindungi akidah umat Islam dari ‘terorisme akidah’ dan melakukan langkah pencegahan terhadap upaya pemurtadan terselubung berkedok toleransi dan penghormatan terhadap peringatan hari besar agama Nasrani.

Silakan ikhwah fillah yang menerima perlakuan diskriminatif dan pemaksaan menggunakan atribut Natal menghubungi kami di 021.849.32.440

Katakanlah: Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah, untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.

Saya bagikan sedikit sejarah Natal:

Dalam ajaran agama manupun, semua orang tua melarang anaknya berbohong. Tetapi menjelang Natal, banyak orang tua yang membohongi anaknya dengan cerita tentang Sinterklas yang memberikan hadiah Natal ketika mereka tidur.
Begitu anak-anak mereka bangun pagi, didalam sepatu atau kaos kaki mereka yang digantungkan didepan pintu rumah, telah berisi berbagai permen dan hadiah lainnya. Oleh sebab itu Sinterklas merupakan pembohongan yang dilakukan oleh setan yang menyamar sebagai manusia.

Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka. (2 Kor 11:14-15)

Menurut penjelasan di dalam Catholic Encyclopedia edisi 1911, yang berjudul "Christmas",ditemukan kata-kata yang berbunyi sebagai berikut :

"Christmas was not among the earliest festivals of church, the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan custom centering around the January calends gravitated to christmas. "

"Natal bukanlah upacara gereja yang pertama, melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala & jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus."

Masih dalam Encyclopedi itu juga dengan judul "Natal Day"bapak Katolik pertama mengakui bahwa :

"In the Scnptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners (like Pharaoh and Herold) who make great rejoicings over the day in which they were born into the world. "

"Didalam Kitab Suci, tidak seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanya orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini."

Natal Menurut Encyclopedia Americana Tahun 1944 :

"Christmas...it was according to many authorities, not celebrated in ihe first centuries of the Christian church, as the Christian usage in gene.ral was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth... " (The "Communion", which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ.) "A feast was established in memory of this even (Christ's birth) in the fourth century. In the fifth century the Westem Church ordered it fo be celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ's birth existed.

"Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut." ("Perjamuan ci" yang termaktub dalam Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.) "Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke empat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari". Sebab tidak seorangpun yang mengetahui hari kelahiran Yesus."

Semoga bermanfaat..

Hanny Kristianto (Bukan Ustadz)

Team LBH Darussalam dan Divisi Hukum Masdarkowis:

Ketua Divisi:
Erwin Lesalito, SH

Wakil:
Rama Adam, SH

Anggota - anggota:

1. Ahmad Maulana, SH
2. Bhisma Chandrassa Dirghara SH

Sumber :
http://ift.tt/2DG0EMm


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar