Selasa, 29 November 2016

::: Media Liberal Sepakat Ganyang Kalender Hijriyyah >> Ketika Media Anti Islam Memanipulasi Berita :::

Pemberitaan yang menyebutkan bahwa Kerajaan Arab Saudi menggubah semua penanggalan dari Hijriyyah ke Masehi merupakan berita yang kurang akurat alias hoax.



Sampai saat ini kalender hijriyyah masih berlaku dan digunakan di Arab Saudi. Sedangkan informasi terkait pergantian dari Hijriah ke Masehi hanyalah pada sistem tiket pesawat terbang karena berkaitan dengan dunia internasional.

“Saudi tidak meninggalkan kalender hijriyyah, kecuali tiket pesawat karena internasional. Bahkan beli hp, kertas laundry, janji, semuanya pakai hijriyyah” jelas admin Suara Madinah, selasa(4/10/2016)

Sementara munculnya pemberitaan terkait hal tersebut terjadi karena pemberitaan media LIBERAL di Indonesia yang terlalu berlebihan seolah bertepuk tangan melihat Saudi tinggalkan Kalender Hijriyyah. .

Berikut ini keterangan lengkap dari admin Suara Madinah asal Indonesia yang saat ini berdomisili di Arab Saudi :

SAUDI TIDAK MENINGGALKAN HIJRIYYAH

Saudi tidak meninggalkan kalender hijriyyah, kecuali tiket pesawat karena internasional.

Bahkan beli HP, kertas laundry, janji, semuanya pakai hijriyyah.

Berita indonesia selalu membesar besarkan, di sini selalu memakai kalender hijriyyah bahkan kalender masehi diletakkan di kedua setelah kalender hijriyyah.

Berita sementara, hanya gaji yang pakai tanggal masehi, tapi saya belum dapat info dari SPA berita paling resmi Arab Saudi.

Kalau pun nanti harus mengikuti kalender masehi, maka itu semata mata demi KEMASLAHATAN dan itu tidak mengapa.

Karena :

1. Sebagian besar pekerja hingga tenaga ahli adalah warga non saudi yang negara mereka memakai kalender Masehi.

2. Kalau pun memakai kalender masehi itu terbatas pada gaji saja, toh kami mahasiswa bulan ini masih dapat gaji tanggal 28 Dzhul hijjah kemarin.

3. Tanggal hijriyyah sudah sangat membudidaya bagi warga saudi maupun non saudi yang sudah lama bekerja. Sebagai contoh : saya laundry pakaian, kemudian mereka memberi kertas bukti pengambilan dengan tanggal hijriyyah, dan itu sempat membuat saya bingung. Karena terbiasa menggunakan tanggal masehi.

4. Saya juga membuat janji terhadap warga lain, mereka menyebut tanggal 24 maka saya kira 24 bulan masehi ternyata bulan hijriyyah.

5. Penanggalan Masehi tidak sah secara akidah islam, karena kita berkeyakinan bahwa Nabi Isa alaihissalam diangkat Allah dan bukan dibunuh sebagaimana keyakinan kini.

6. Penanggalan hijriyyah adalah paling otentik, karena dipakai di semua dinasti dinasti Islam sejak Khilafah Umar Bin Khathab, sehingga terbukti kebenaranya dan tidak ada satupun yang menolak keotentikannya. Berbeda dengan penanggalan lain yang sudah terlalu kuno dan kehilangan otentiknya.

7. Kami mahasiswa libur hampir 4 bulan tanpa sekolah dan tiket dibayarkan pulang pergi. Tapi tahukah anda berapa riyal yang diberikan kerajaan secara cuma cuma ? Di rekening saya sendiri ada 3350 SAR ada 10 juta lebih. Walhamdulillah.

8. Bukan masalah jika Saudi hanya menambah kalender masehi setelah hijriyyah untuk memberi gaji pekerjanya, yang menjadi masalah adalah kita yang tidak hafal tanggal berapa hijriyyah sekarang ?.

9. Nanti bakal muncul penyesatan media hanya karena perubahan waktu gaji, misalnya :

Media A : Saudi menuju ke Ekonomi Liberal.

Media B : Saudi mulai meninggalkan kalender Hijriah.

Media C : Perubahan kalender Masehi, Saudi pro Amerika.

Media D : 2023 Saudi las vegas kedua.

Mungkin sudah ada yang begitu. Tapi saya sudah setahun tidak buka dan melihat media media kita yang penuh dusta dan “kepentingan”.

Admin Suara Madinah [islamedia].


Sumber :
http://ift.tt/2g1SxgC





Tidak ada komentar:

Posting Komentar