Sabtu, 03 September 2016

::: Pierre Vogel, Dulu Benci Islam, Kini Ribuan Warga Jerman Syahadat Atas Bimbingannya.. Masya Allah.. :::

Mantan penganut Kristiani dan mantan petinju ini dahulu dikenal sebagai sosok yang sangat membenci Islam.

PAGI itu cuaca di Madinah masih terasa dingin. Seperti biasa pagi di Masjid Nabawi selalu disambut oleh ratusan merpati yang menanti bulir-bulir gandum dari jamaah umrah.

Pagi itu saya mencari hotel tempat Muhammad Hasbi Farouqi menginap. Hasbi adalah sahabat saya yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Jerman.

Alhamdulillah, tak beberapa meter dari Masjid Nabawi, saya menemukannya. Hari itum dia ditemani beberapa kawanya berkebangsaan Jerman. Mereka semua menyapa kami dengan hangat dan bersahabat.

“Marhaban ya akhi, kaifa haaluk?” Sapanya dengan senyum yang khas.

“Bagaimana kabar dakwah di Jerman?” tanya saya spontan.

“Alhamdulillah semua berjalan lancar,” ujarnya dengan senyuman.

Perbincangan kami lanjutkan dengan sarapan pagi menuju hotel. Di hotel dia banyak cerita soal dakwah di Jerman.

“Dakwah di Eropa tidak mudah. Di sana masyarakatnya kritis, namun sekali engkau mematahkan argumen mereka, maka mereka akan mengikutimu,” ujar Hasbi.



Selama beberapa hari di Madinah saya menyempatkan waktu untuk bincang-bincang ringan bersamanya, sekaligus menambah pengalaman. Apalagi ia dikenal pribadi yang sangat ramah dan humoris, semuanya menyenangkan.

Kedatangan Hasbi ditemani Pierre Vogel. Pria kelahir 20 Juli 1978 di Frechen ini adalah mantan petinju profesional dari klub Sauerland yang tidak terkalahkan. Namun perubahan hidupnya terjadi ketika tahun 2001, saat Vogel menyatakan memeluk Islam. Ia kemudian terlibat dalam kursus-kursus studi Islam di Jerman hingga berkesempatan belajar di Madina.

Kini,  mantan penganut Kristiani yang dahulu dikenal sebagai sosok yang sangat membenci Islam ini telah berganti nama menjadi Abu Hamzah dan dikenal sebagai pendakwah.

Atas izin Allah Subhanahu Wata’ala, keseriusannya dalam berdakwah banyak menjadikan  masyarakat Jerman mendapat hidayah melalui perantaranya.

Satu hal yang saya kagumi darinya, yaitu kesungguhan nya dalam mempelajari Islam. Ia bahkan menguasai bahasa Arab dengan baik. Kemanapun pergi, ia selalu mendengarkan kajian melalui iPod miliknya. Akhlaknya juga sangat mencerminkan kemuslimannya.



Ia bercerita, suatu hari di tahun 2011 saat sedang mempresentasikan Islam di hadapan rakyat Jerman yang kebanyakan menganut agama Kristiani dan Komunis, tiba-tiba ada seseorang yang berteriak “Islam? ajaran teroris apakah masih laku?”

Vogel pun dengan tersenyum dan memanggil orang itu untuk naik ke atas mimbar. Di hadapan ribuan pengunjung saat itu ia berkata dengan kalimat-kalimat yang membuat orang terperangah.

“Perang Dunia Pertama 17 juta orang tewas, apakah disebabkan oleh orang Islam?

Perang Dunia Kedua 50-55 juta tewas, apakah juga disebabkan oleh perbuatan orang Islam?

Di Nagasaki bom atom menewaskan lebih dari 200 ribu orang, apakah disebabkan oleh orang Islam?

Perang di Vietnam telah menyebabkan lebih dari 5 juta orang tewas, apakah pelakunya Muslim?

Perang di Bosnia / Kosovo yang menewaskan lebih dari 500 ribu tewas, apakah pelakunya Muslim?

Perang di Iraq (sejauh ini) telah menelan korban 1,2 juta orang, apakah disebabkan oleh orang Islam?

Apakah Anda masih berpikir bahwa Islam adalah masalah, apakah Islam Teroris?”,
begitu kalimatnya kala itu.

Siapa mau menjawab? tantang Vogel.



“Seharusnya kalian berfikir, kenapa Islam difitnah? Itu tandanya ada sesuatu yang tersimpan di dalamnya. Kalian bisa menciptakan produk terbaik untuk dunia ini apakah kalian tidak bisa memaksimalkan akal kalian untuk mencari kebenaran tersebut?” tambah pria yang menikahi Muslimah asal Maroko ini.

Lalu ia mengutip ayat Al-Quran dan hadits nabi.
“Dan bila dikatakan kepada mereka:”Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (Qur’an Surat Al Baqarah:11)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Siapa pun yang mengajarkan seseorang pada kebaikan, maka dia akan meraih pahala yang sama dengan pelaku kebaikan tersebut).” [HR Sahih Muslim]

Alhamdulillah, setelah kejadian tersebut ratusan hadirin telah mengucapkan syahadat, diikuti dengan pekikan takbir yang menggema.

Hingga kini ribuan warga Jerman telah masuk Islam di bawah bimbingannya. Semoga Allah senantiasa menjaganya. Aamiin.... *(Diceritakan Aan Chandra Thalib dari komunitas Kota Nabi).


Sumber : Hidayatullah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar