Selasa, 20 September 2016

::: Innalilahi, Masjid di Kaliori jadi Sarang Mesum dan Dikepung Pemurtadan. Ayo Selamatkan ! :::

Banyumas - Innalillahi wa inna ilaihi roji’un! Kondisi Islam di Kaliori, Banyumas, Jawa Tengah ini sangat memilukan.

Butuh sentuhan dakwah yang simultan dari para dai. Bayangkan, meski penduduknya mayoritas Muslim, namun masjid di desa ini justru tak terurus, nyaris roboh dan jadi sarang tindak asusila pasangan mesum.

Ya Alloh, bagi siapapun yang masih memiliki iman, hati terasa teriris melihat kondisi masjid As-Sakinah ini.


Tembok depan mihrab (tempat imam berdiri memimpin shalat) penuh dengan aneka corat-coretan tangan jahil yang kotor dan tidak pantas, dari coretan nama genk, nama pasangan berpacaran, nama alat kelamin, hingga coretan iklan mesum. Rumah Allah dicoret dengan iklan kotor “Jablayku” (lengkap dengan nomor ponsel dan nama oknum yang diiklankan).

Kondisi bangunannya rusak parah. Atap masjid banyak ditumbuhi tanaman liar; genting masjid yang bocor, membuat plafonnya hancur, baik di dalam masjid maupun di teras luar.

Serambi masjid sebagian telah ambruk, lantaran kayu-kayunya lapuk terkena panas dan hujan. Kaca-kaca jendela pecah dan hanya ditambal dengan kardus dan papan seadanya. Keramik di lantai pun hancur, sebagian terkelupas dan sebagian lagi yang amblas.



Yang lebih menjijikan lagi, kamar kecil atau WC yang menyatu dengan tempat wudhu, kini tak layak jadi tempat bersuci, mirip tempat sampah. Berbagai kotoran berceceran di tempat wudhu, lengkap dengan bau pesing yang sangat menyengat.

Bagian dalam masjid tak kalah mirisnya. Masjid yang beralih fungsi jadi rumah huni orang tunawisma, menjadi sangat kotor dan berantakan. Pintu ditutup dengan spanduk kampanye politik bergambar Joko Widodo. Bagian dalam masjid berceceran banyak sampah dan berbagai benda-benda tak layak pakai, seperti kain baju, bangku, perkakas, plastik dan lain-lain.

Masjid pun sama sekali tak lagi berfungsi sebagai tempat ibadah. Jangankan digunakan untuk ibadah shalat lima waktu, lantunan suara adzan pun tak pernah terdengar selama bertahun-tahun.

Tragisnya, bukan hanya mandul dan tak berfungsi, rumah Allah itupun kerap digunakan sebagai ajang mesum pasangan bukan suami-istri.

“Masjid itu tujuannya memang buat tempat ibadah. Tetapi sebaliknya, sekarang malah buat tempat mesum. Adanya dinding, tembok, kamar wudhu di masjid itu justru jadi tempat persemayaman anak-anak mesum. Apalagi tempatnya sepi,” ujar seorang warga kepada Relawan Infak Dakwah Center (IDC), namanya sengaja kami rahasiakan.



SUDAH TAK TERURUS, DIKEPUNG KRISTENISASI PULA

Kondisi masjid yang sangat memprihatinkan itu bertolak belakang dengan kemegahan misi Kristen di Kaliori. Masjid ompong itu nyaris dikepung misi Kristen yang berdiri dengan gagah.

Tak jauh dari masjid itu, berdiri megah kampus Sekolah Tinggi Theologi Injili Indonesia (STTI) yang menjadi pabrik pendeta dan penginjil.  Kampus ini dilengkapi dengan puluhan asrama dan ratusan mahasiswa Kristen yang aktif setiap pagi dan sore keliling kampung.

Tantangan lainnya, hanya berjarak sekitar 1 km dari masjid As-Sakinah terdapat Goa Maria Kaliori, sebagai pusat religi Katolik di bawah keuskupan Purwokerto. Pusat Religi Katolik seluas 5,6 hektar ini memiliki jalan masuk yang disebut dengan Jalan Salib.



Tak mau kalah, pihak Protestan juga ikut mengepung keberadaan Masjid As-Sakinah. Beberapa gereja yang berdiri di Kaliori antara lain: Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kaliori dan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kaliori. Lengkap sudah tantangan dakwah di Kaliori..!!!

Beberapa warga yang masih memiliki kepedulian, sering berjuang melawan kristenisasi di daerahnya. Termasuk pendirian gereja yang berlokasi di tengah-tengah perkampungan Muslim, bahkan ia pernah menyampaikan aspirasinya kepada wakkil rakyat di DPRD. Namun hasilnya nihil, gereja tetap berdiri dan rumah-rumah di sekitar kampung Muslim. Bahkan mereka dituding provokator SARA.

“Saya sudah biasa kok Mas kayak begini,” ujar warga kepada Relawan IDC, namanya sengaja kami rahasiakan.

PULIHKAN DAKWAH, MULAI DENGAN QURBAN

Menghadapi kaum walan tardho, Allah Ta’ala telah mengingatkan umat Islam agar mewaspadai gerakan kristenisasi:

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)...” (QS. Al-Baqarah 120).

Untuk membangkitkan kembali dakwah islamiyah di Kaliori, IDC bersama lembaga dan para tokoh setempat akan berusaha merintis dakwah menjadikan Masjid As-Sakinah sebagai pusat dakwah Islam Kaliori.

Bertepatan dengan momentum Idul Adha, gerakan dakwah ini juga diawali dengan penyaluran Qurban.



SEDEKAH JARIYAH: HIDUPKAN DAKWAH, PAHALA TERUS MENGALIR

Setelah program Super Qurban, insya Allah IDC akan menggelar program Shadaqah Jariyah untuk pembangunan pusat dakwah dan ekonomi umat di Kaliori. Donasi disalurkan untuk membangun kembali masjid dan sarana pendukungnya.

Shadaqah Jariyah untuk pembangunan Masjid As-Sakinah dan sarana pendukung dakwah bisa diditransfer ke Rekening IDC dengan menambahkan nominal Rp 4.000 (empat ribu rupiah) sebagai kode identifikasi program.

Donasi untuk SHADAQAH JARIYAH bisa disalurkan ke rekening IDC:

Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank BNI Syariah, No.Rek: 293.985.605 a.n: Infaq Dakwah Center.
Bank Mandiri Syar’iah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank CIMB Niaga, No.Rek: 675.0100.407.006 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
Bank BCA, No.Rek: 631.0230.497 a.n Budi Haryanto (Bendahara IDC).



Sumber :
http://ift.tt/2cGmxT9
http://ift.tt/2c8lgh2



Tidak ada komentar:

Posting Komentar