Kumpulan Segala Artikel: ::: Khalifah Umar Larang Gubernurnya Angkat Sekretaris Orang Kafir >> Renungan Untuk Pendukung Orang Kafir :::

Kamis, 05 Mei 2016

::: Khalifah Umar Larang Gubernurnya Angkat Sekretaris Orang Kafir >> Renungan Untuk Pendukung Orang Kafir :::

Jakarta (SI Online) - Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH. Muhammad al Khaththath menerangkan bahwa banyak sekali ayat Alquran yang melarang umat Islam mengangkat pemimpin dari kalangan orang kafir. Bahkan tidak hanya sebagai pemimpin, menjadikan teman kepercayaan pun dilarang.

Saat pengajian politik Islam di Masjid Al Munawaroh Jakarta, Ahad (11/10), Ustaz al Khaththath menyampaikan suatu kisah di masa Khalifah Umar bin Khattab, dimana ada seorang gubernur bernama Abu Musa al ‘Asy’ari yang mengangkat orang Nasrani sebagai sekretarisnya.

Saat Khalifah Umar berkunjung kepada Abu Musa al Asy'ari, Umar meminta Abu Musa untuk memanggil sekretarisnya untuk melihat catatan laporannya. Setelah laporan tersebut sampai ke tangan Khalifah Umar, beliau bertanya kepada Abu Musa, “Di manakah juru tulismu? Minta dia supaya membacakannya di hadapan banyak orang.” “Dia tidak masuk ke dalam masjid”, jawab Abu Musa. Khalifah bertanya, “Mengapa? Apakah dia dalam kondisi junub?” Abu Musa berkata, “Bukan, namun karena dia seorang Nasrani.”

Mendengar hal tersebut, Khalifah Umar lantas memukul paha sang gubernur seraya berkata,"Kamu akan diperangi oleh Allah, kenapa kamu mengangkat orang itu. Apakah kamu tidak pernah mendengar firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi auliya bagimu.."

"Itulah reaksi Khalifah Umar. Bayangkan, orang kafir menjadi sekretaris saja itu dilarang Umar, apalagi jadi gubernurnya. Jadi tidak perlu diragukan lagi keharamannya mengangkat pemimpin kafir, itu sudah mutlak," jelas Ustaz al Khaththath. (red: adhila).