Kamis, 26 September 2019

::: POLIGAMI DALAM INJIL :::

Kitab Ulangan 21:15-16 dan Keluaran 21:10 menjelaskan, beberapa aturan hukum beristri lebih dari satu.

Ini adalah bukti bahwa alkitab (Bibel) pun tidak melarang poligami. Alkitab, memberikan aturan tentang poligami, sesuai zaman yang berlaku pada masa itu.

Dalam Alkitab, pelaku poligami pertama kali adalah Lamekh (Kejadian 4:19). Dalam Ulangan 25:5 disebutkan, jika suami meninggal, maka sang istri itu harus dinikahi oleh saudara lelaki sang suami. Perkawinan antara janda dengan ipar ini disebut “Kewajiban Perkawinan Ipar”.

Jika saudara Ipar sudah beristri, ia harus memoligami janda iparnya. Jika saudara ipar itu menolak menikahinya dengan alasan tidak suka, ia dihukum oleh tokoh Nasrani dengan cara diludahi mukanya (Ulangan 25).

Dalam Bibel pun terdapat puisi tentang poligami : [8] Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya. [9] Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya, putri-putri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya (Kidung Agung 6:8-9).

Legalnya poligami ini, didukung fakta di dalam Bibel, bahwa para Nabi Bani Israil juga berpoligami. Nabi Ibrahin punya dua istri, yaitu Sara (Kejadian 11:29-31) dan Hagar (Kejadian 11:29-31). Selain itu, Ibrahim disebut juga punya gundik bernama Kentura (Kejadian 25:1).

Nabi Yakub punya empat istri, yaitu Lea, Rahel, Bilha dan Zilpa (Kejadian 29:31-32, 30:34, 30:39). Jejak Nabi Yakub ditiru oleh anaknya, Esau, dengan menikahi dua perempuan Kanaanm yaitu Ada dan Oholibama (Kejadian 36:2-10).

Nabi Musa berpoligami dengan mengawini dua istri. Salah satunya bernama Zipora (Keluaran 18:2, Bilangan 12:1). Salomo alias Nabi Sulaiman punya 700 istri dan 300 gundik (I Raja-raja:1-3). Anak kandung Salomo, Rehabeam, juga berpoligami. Ia punya 18 istri dan 60 gundik yang memberinya 28 anak laki-laki dan 60 perempuan (2 Tawarikh 11:21).

Nabi Daud memiliki banyak istri dan gundik, diantaranya Ahinoam, Abigail, Maacha, Hadjit, Edjla, Michal dan Batsyeba ,(I Samuel 25:43-44,27:3,30:5, II Samuel 3:1-5, 5:13, I Tawarikh 3:1-9, 14:3, II Samuel 16:22). Simson kawin beberapa kali (Hakim-hakim 14:10, 16:1-4), dan masih banyak lagi daftar pelaku pepoligami dalam Alkitab.

Jauh sebelum Rasul lahir, Nabi Daud, Abraham, Yakub dan Salomo telah mempraktikan poligami. Tapi tak satupun ayat Bibel yang mengecam atau menilainya sebagai tindakan yang salah, bermaksiat dan dosa.

Nabi Daud, mengoleksi banyak istri dan gundik, tapi Tuhan tidak mengecamnya sebagai kelemahan. Bahkan, Tuhan memberikan penghargaan dengan julukan “Nabi yang taat kepada Tuhan dan berkenan di hati-Nya” (Kisah Para Rasul 13:22).

Nabi Yakub menikahi banyak wanita yang memiliki hubungan darah. Toh, Yakub tidak dibenci Tuhan. Semasa hidunya, Allah justru menampakkan diri keada Yakub sebagai Allah Yang Maha Kuasa (Keluaran 6:2). Bahkan, Tuhan menjanjikan akan memberikan sebuah negeri pada keturunan Yajub (KEluaran 33:1). “Yakub adalah nabi yang diberkati Tuhan, berada dalam kerajaan Sorga (Kerajaan Allah) bersama dengan Abraham, Ishak dan semua nabi Allah,” (Matius 8:11), Lukas 13:28).

Labi Lot (Luth), dalam Bibel juga disebut memoligami dua kakak beradik hingga beranak-pinak. Tapi, Tuhan tidak menegurnya sebagai orang yang berdosa karena berpoligami. Bahkan, Tuhan membeirkan pujian kepada Lot sebagai orang yang benar dan taat jepada Tuhan (II Petrus 2:7).

Bahkan, Nabi Salomo (Sulaiman) dalam Bibel diceritakan sebagai nabi superpoligami dengan koleksi istri terbanyak di dunia. Tuhan juga tidak mencelanya, sebagai tindakan maksiat. Tuhan justru menyayngi Salomo sebagai orang yang sudah dipilih Tuhan sejak bayi menjadi hamba-Nya yang akan mendirikan Bait Allah (I Tawarikh 22:9-10).

Pada masa Yesus, jika praktik poligami ini tercela dan hrus dihapus, pasti yesus menyikapinya dengan tegas. Ternyata, Yesus tidak pernah menghapus aturan tentang poligami yang diterapkan para Nabi terdahulu. “Janganlah kamu menyangka, bahw aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya,” (Matius 5:17).

Dalam buku Sex in The Bible, halaman 5 disebutkan, Yesus sendiri -meski Bibel tak menceritakan- apakah dia pernah menikah dan berpoligami? Tapi, Ia tak pernah komplain ketika murid terkasihnya, Petrus, menikah berulangkali. Yesus tak mengecam apalagi menyuruh Petrus menceraikan istri-istrinya. Ini menunjukkan, Yesus tidak mengharamkan poligami.

Sikap Yesus ini bisa dimaklumi, karena leluhur Yesus sendiri adalah pelaku poligami (silsilah leluhur Yesus ada di Injil Matius 1:1-17). (fakta/sabili)

Sumber :
https://sudiono1.wordpress.com/2011/01/20/poligami-dalam-injil/

5 Tokoh Alkitab yang Berpoligami Dalam Ajaran Kristen

1. Abraham: Sarah dan Hagar

Sebelum Sarah, istri Abraham, melahirkan Ishak, Tuhan telah berjanji bahwa Ia akan memberikan keturunan bagi Abraham. Namun, bertahun-tahun berlalu tanpa adanya tanda-tanda penggenapan janji tersebut. Sarah yang telah dikatakan mandul (Kej. 11:30) mungkin semakin lama semakin tidak percaya pada janji Tuhan. Ia pun akhirnya menyuruh Abraham untuk memperistri Hagar, hamba Sarah, agar Sarah dapat mendapat seorang anak melalui Hagar.

Hagar pun kemudian mengandung, sedangkan Sarah masih tetap mandul. Hal ini menyebabkan Hagar memandang rendah terhadap Sarah sehingga Sarah mengadu pada Abraham dan meminta Abraham bertanggung jawab. Jika kita renungkan, penghinaan yang dialami Sarah dari Hagar sebenarnya akibat dari inisiatifnya sendiri. Namun anehnya, ia meminta Abraham yang bertanggung jawab atas hal tersebut.

Abraham kemudian memberi izin Sarah untuk melakukan terhadap Hagar apa yang baik menurut Sarah. Atas izin tersebut, Sarah kemudian menindas Hagar hingga Hagar melarikan diri. Tetapi Tuhan menyuruh Hagar agar kembali dan menjanjikan bahwa Hagar akan punya keturunan yang tidak terhitung banyaknya. Namun, anak yang dikandungnya, kelak akan menjadi anak yang mendatangkan pertengkaran di sekitarnya (Kej. 16:9-12).

2. Yakub: Lea dan Rahel

Setelah lari dari rumah, Yakub tinggal dan bekerja pada Laban, sanak saudara Abraham. Sebagai upahnya, Yakub meminta agar ia diizinkan untuk menikahi Rahel, anak perempuan Laban yang lebih muda dan cantik, setelah ia bekerja tujuh tahun pada Laban. Laban menyetujui permintaan itu, namun ternyata pada hari Laban harus menepati janji pada Yakub, ia menipu Yakub dan menikahkan Yakub pada Lea, kakak Rahel. Maka Yakub bersedia untuk bekerja tujuh tahun lagi pada Laban sebelum akhirnya ia dapat memperistri Rahel.

Hal yang terjadi kemudian tidak terlalu berbeda dengan pengalaman Sarah: Rahel iri kepada kakaknya karena ia sendiri mandul, sedangkan Lea sudah melahirkan empat anak bagi Yakub. Alkitab mencatat bahwa Lea bersyukur karena anak yang didapatnya merupakan penghiburan karena suaminya, Yakub, lebih mencintai Rahel daripada Lea. Dengan kelahiran anak-anaknya, ia pun berharap agar Yakub kemudian dapat lebih mengasihinya. Sementara itu, Rahel menuntut agar Yakub dapat memberinya anak sehingga Yakub marah karena ia sendiri bukan Tuhan dan tidak dapat menentukan hal itu.

3. Elkana: Hana dan Penina

Hana ialah ibu dari Samuel, nabi yang mengurapi Daud sebagai raja Israel. Namun, di balik kisah Nabi Samuel dapat kita jumpai kisah kecemburuan dan sakit hati yang disebabkan oleh adanya poligami (1 Sam. 1:1-7). Suami Hana, Elkana, memiliki istri lain yang bernama Penina. Hana tidak memiliki anak selama bertahun-tahun, sedangkan Penina telah melahirkan anak-anak bagi Elkana. Penina pun sengaja menyakiti hati Hana sampai Hana seringkali menangis dan tidak mau makan.

4. Daud: banyak istri, masih merebut istri orang lain

Raja Daud dalam Alkitab dikatakan sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan (1 Sam. 13:14). Namun, sebagai manusia, Daud tetaplah memiliki kekurangan dan dapat berdosa di hadapan Tuhan. Salah satu kesalahan Daud yang tercatat dalam Alkitab adalah ketika selagi ia tidak ikut berperang namun bersantai di istananya, ia melihat seorang wanita yang sedang mandi. Setelah Daud mengetahui bahwa Batsyeba, wanita itu, telah bersuami, Daud tidak langsung menyesal namun justru membuat rencana agar suaminya meninggal di medan perang.

5. Salomo: banyak istri yang menyembah dewa lain

Raja Salomo dikenal dengan hikmat dan kekayaannya yang luar biasa. Sayangnya, ia juga dikenal dengan jumlah istri dan gundiknya yang sangat banyak (11 Raj. 11:3).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar