Minggu, 14 Mei 2017

Michael Cummings : "Pertanyaanku Tentang Bible Tidak Terjawab Bahkan Oleh Pengkhotbah Mana pun !"


Bismillah.

Namaku Michael Cummings. Sejak masuk Islam aku mengubahnya menjadi Ubaidah. Inilah sekelumit kisah perjalananku dalam menemukan jalan Islam.

Aku dibesarkan dalam keluarga Baptis di pinggiran kota Kentucky. Sejak awal aku memang berbeda dengan anggota keluarga lain terutama dalam hal minat mempelajari budaya lain.

Kedua abangku masuk militer dan dikirim ke Iraq. Sepulang dari Iraq, keduanya menekuni profesi yang berbeda.

Salah satu dari mereka bekerja sebagai petugas keamanan sekaligus kuliah teologi untuk menjadi pengkhotbah Kristen.

Aku sebaliknya. Sejak pertanyaanku tentang Bible tidak terjawab bahkan oleh pengkhotbah mana pun, aku memilih untuk mencari agama yang sebenarnya. Mormon dan Rastafarian adalah jenis agama yang sempat kujelajahi.

Sebelum lebih jauh, kebencian terhadap Muslim yang memeluk agama Islam mulai merebak di seantero Amerika. Ini semua gara-gara terpilihnya Trump sebagai presiden Amerika. Selama ini, aku tahu Islam hanya dari TV dan film-film buatan Amerika.

    ...Sejak pertanyaanku tentang Bible tidak terjawab bahkan oleh pengkhotbah mana pun, aku memilih untuk mencari agama yang sebenarnya...

Jadilah aku beralih ke Islam dan mulai berproses untuk mencari tahu tentangnya. Aku penasaran dengan apa yang diyakini oleh pemeluk agama Islam. Aku pun memesan Al Quran dan mulai membacanya. Apa yang kuketahui tentang Islam sungguh masuk akal. Aku pun memutuskan untuk masuk Islam.

Ibu adalah orang pertama yang kuberitahu. Sebagaimana bisa ditebak, dia sedih dan marah dengan keputusanku. Ibu bahkan menelpon kakakku yang calon pengkhotbah Kristen itu. Situasi sangat tidak mendukungku untuk masuk Islam terutama dari keluarga. Biarlah aku kehilangan beberapa anggota keluarga. Kini anggota keluargaku dalam ikatan akidah Islam telah bertambah 1,7 milyar.

Setelah masuk Islam, aku pun rajin berdakwah kepada teman-temanku. Beberapa teman dekat terlihat menerima dakwah ini, insya Allah. Aku berdoa semoga saja satu ketika nanti Allah berkenan membuka pintu hati teman-teman dan keluargaku untuk menerima dakwah Islam. Semoga saja. Allahu Akbar. (riafariana/dbs/voa-islam.com).


 Sumber :
http://ift.tt/2oYa4uL


Tidak ada komentar:

Posting Komentar