Minggu, 23 Desember 2018

::: Ust. Yusuf Mansyur: "Kata Ulama yang Berhati-hati, Bisa Kafir Tuh yang Ucapkan Selamat Natal !" :::

Ustaz Yusuf Mansur mensikapi bagaimana hukum Islam terkait seorang Muslim menyikapi perayaan natal. Dia mengingatkan Muslim agar jangan menganggap enteng persoalan pemakaian atribut atau ucapkan selamat bahkan ikut-ikutan perayaan natal.

“Asli. Ini soal akidah. Kawan-kawan jangan anggap enteng. Juga tentang pemakaian atribut natal,” tulis Ustaz Yusuf melalui akun twiternya @Yusuf_Mansur, Jumat (12/12).

Beberapa ulama yang hati-hati bahkan menurutnya malah menghukumnya bukan haram lagi, tetapi sudah jatuh pada kafir. “Nah untuk yang masih debatable, bukannya sebaiknya kita hindari? Bukan hindari bicarain ini, justru ini harus dibicarakan. Melainkan, hindari soal pengucapan dan pemakaian atribut agama lain,” tulisnya.

Pemeluk agama lain bahkan yang tidak beragama pun, lanjut Ustaz, adalah tetap kawan-kawan dan saudaranya Muslim.

NonMuslim pun, kata dia, tidak akan disebut intoleran hanya karena tidak mengucap idul fitri pada Muslim. “Maka demikian juga kita. Asli, tidak akan jatuh kepada merusak kerukunan umat beragama, gara gara ga ngucapin dan ga make atribut,” tulisnya. (RoL/KH)


▬▬▬▬▬▬▬۩Ϫ۩▬▬▬▬▬▬▬


Saat Idul Fitri tiba kadang kita kaum muslimin dan muslimat tidak butuh ucapan seremonial mengenai Idul Fitri dari saudara kita yang non muslim, karena memang gak penting buat kita. Kalau ucapan dari saudara sesama muslim, ucapan itu lebih kepada saling memberi maaf dan memaafkan bukan kepada hari rayanya atau seremonialnya.
Berbeda sekali saat kita ucapkan kepada saudara kita yang non muslim khususnya mereka yang dari Nasrani ucapan itu lebih berbentuk pengakuan atas dibenarkannya kehadiran Nabi Isa sebagai Tuhan dalam keyakinan mereka.

Nah di dalam keyakinan Islam pengakuan seperti itu yang tidak dibenarkan bahkan dikhawatirkan kita ikut serta membenarkan soal ketuhidan mereka (kaum Nasrani) terhadap Nabi Isa yang diTUHAN-kan sementara keyakinan kita hanya mempercayai bahwa Nabi Isa hanya seorang Nabi/Rasul. Jadi pengucapan saat Idul Fitri berbeda dengan Pengucapan saat Natal.

Semoga kita bisa saling mengerti bahwa pilihan kita berbeda dan Islam memandang ini sebagai "Bagimu Agamamu, bagiku agamaku" dan kita tetap bisa saling berdampingan tanpa permusuhan karena kita boleh berbeda dalam akidah tapi tidak dalam muamalah. Salam


Sumber :
http://www.eramuslim.com/berita/nasional/yusuf-mansyur-kata-ulama-bisa-kafir-tuh-yang-ucapkan-selamat-natal.htm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar