Kamis, 05 Januari 2017

::: TOP ! Ini Kesaksian MENGGETARKAN Perempuan Nasrani Tentang Habib Rizieq FPI :::

Penganugerahan Award Man of The Year 2016 yang diberikan oleh KomunitasTionghoa kepada Habib Rizieq Shihab, 29 Desember 2016 lalu, mendapat tanggapan positif dari seorang tokoh Tionghoa non muslim yang saat itu diundang, Agnes Marcellina Tjhin.



Kisah inspiratif itu kemudian ia bagikan melalui akun facebooknya, Agnes Marcellina Tjhin, Jumat 30 Desember 2016.

Berikut kisah inspiratif yang ditulis Agnes:

Sebelum saya mengupload foto ini, saya sempat memikirkan apa yang akan saya tulis , judulnya apa, juga membayangkan reaksi orang orang yang akan membacanya dan seperti biasanya mental sudah saya persiapkan untuk yang pro dan kontra ?

Saya diundang oleh KOMTAK ( Komunitas Tionghoa Anti Korupsi ) dan MUSTI ( Muslim Tionghoa Indonesia ) untuk menghadiri acara pemberian award kepada Habib Rizieq di pesantren Agrocultural di Mega Mendung.

Kesempatan ini tidak saya sia-siakan, walaupun harus menghadapi macet menuju lokasi akhirnya saya bisa bertatap muka langsung dengan Habib Rizieq, orang yang saat ini sedang banyak dibicarakan di seantero negeri ini . Pertemuan kemarin adalah baru yang pertama kali saya melihat Habib Rizieq tetapi sejak beliau melakukan AKSI BELA ISLAM akhirnya saya sering membuka youtube untuk berusaha mengenal, mencari tahu siapakah dia dan memahami apa yang menjadi landasan cara berpikir ataupun gerakan yang dilakukan bersama dengan FPI yang dipimpinnya.

Sebelumnya saya hanya mengetahui bahwa FPI identik dengan kekerasan, Habib Rizieq adalah seorang yang fanatik, munafik dan berbagai label yang diberikan oleh mereka yang tidak menyukainya bahkan membencinya. Saat mendengar ceramah-ceramahnya, saya pun masih belum bisa mengambil kesimpulan secara keseluruhan orang seperti apakah sebenarnya beliau ini.

Saat bertemu kemarin secara langsung, bertatap muka, mendengar kata sambutan, akhirnya saya mengambil kesimpulan bahwa Habib Rizieq adalah seorang yang sangat cerdas, gaya bahasanya lugas, jelas, tegas. Beliau adalah seorang orator yang hebat, betul betul pembicara yang bagus karena saya sering sekali melihat orang orang penceramah yang penampilannya buruk sekali. 


Dengan gaya bicara seperti itu, rasanya memang pantas kalau Habib Rizieq dihormati, didengar, dan memiliki kharisma di depan umatnya dan anggota organisasi yang dipimpinnya. Beliau juga ramah, para santri yang saya temui juga ramah, tidak ada yang berpenampilan angker atau seram, semuanya santun.

Anda yang tidak suka, sampai disini mungkin mencibir, tidak apa apa… saya sudah biasa diperlakukan seperti itu tetapi saya tidak perduli karena saya menulis bukan untuk menyenangkan siapapun tetapi saya menulis karena hati nurani. Saya tidak bisa ikut ikutan membenci siapapun kalau hati nurani saya mengatakan tidak.

Apa yang saya dengar dari sambutan Habib Rizieq kemarin adalah tidak benar bahwa FPI adalah ormas fasis dan rasis. FPI akan berada di front terdepan untuk ikut menjaga NKRI dan penegakan hukum. FPI tidak akan toleran terhadap pengalihan ideologi negara selain UUD 45 dan Pancasila. 


Indonesia boleh saja menjalin hubungan ekonomi dengan China tetapi bukan berarti mengalihkan ideologi komunis ke Indonesia atau mendirikan negara lain di dalam negara kita. Indonesia boleh saja menjalin hubungan dengan Amerika atau negara apapun untuk
kesejahteraan rakyat tetapi bukan berarti mengalihkan ideologi liberal dan kapitalis tanpa batas atau juga ideologi bebas kebablasan yang akan merusak generasi muda dengan gaya hidup hedonisme, sex bebas dan narkoba.

Untuk hal ini saya sepakat 100% dengan apa yang disampaikan oleh Habib Rizieq. Mengenai ceramah ceramah lain yang bersifat agama, saya tidak akan mengomentari hal tersebut karena bukan kompetensi saya untuk berkomentar.

Sebagai penutup tulisan ini saya ingin mengajak sahabat sahabat saya umat Kristen :

"Kalau anda menerima pesan yang menjelekan Islam, hapus saja! Jangan meneruskan pesan itu, jangan berperan serta dalam stereotype, jangan tenggelam dalam ketakutan dan jangan hanyut dengan perasaan. Jangan focus pada sekelompok ekstrimis yang melakukan kekerasan. 


Focuslah pada ratusan juta muslim di dunia yang cinta damai, yang prioritas dan perhatiannya lebih pada keluarga, tidak berbeda dengan kita. Adalah tugas kita untuk berbagi pesan kasih, harapan dan damai. Tapi mari kita lakukan itu secara mulia dengan rasa hormat dan diatas segalanya kerendahan hati. Allah memberi kita sebagai perorangan, sebagai bangsa, sebagai umat Kristen, kerendahan hati dalam tugas ini"
Salam Indonesia Raya,

Agnes Marcellina


Sumber :
http://ift.tt/2j3QpGw





Tidak ada komentar:

Posting Komentar