DALAM hadis dari al-Barra’ ibn ‘Azib, Rasulullah SAW menuturkan bahwa malaikat bertanya kepada seorang mukmin, dan ia menjawabnya dengan baik.
Setelah itu, terdengar seruan dari langit, “Hambaku benar. Beri dia pembaringan dari surga, berikan pakaian dari surga dan bukakanlah pintu menuju surga baginya!”
Nabi melanjutkan, “Lalu ia diberikan wewangian dari surga, dan dilapangkan kuburnya sejauh pandangan mata.
Malaikat mendatanginya (dalam riwayat lain: menyamar) dalam bentuk lelaki yang tampan, bajunya bagus, baunya wangi, dan berkata, ‘Bergembiralah dengan kemudahan yang telah kau terima (bergembiralah dengan ridha Allah dan surga yang berisi kenikmatan abadi). Ini adalah hari yang telah dijanjikan untukmu. Lali ia (si mukmin) berkata, ‘Siapakah engkau? Wajahmu penuh kebaikan.’ Ia menjawab, ‘Aku adalah amal shalehmu (Demi Allah, yang aku tahu, engkau cepat dalam ketaatan, lambat dalam maksiat. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan!).’ Kemudian dibukakan baginya pintu surga dan pintu neraka, lalu dikatakan, ‘Ini tempatmu bila mendurhakai Allah. Allah membalas maksiatmuu dengan neraka ini.’ Ketika ia melihat surga, ia berdoa ‘Ya Tuhan, percepatlah datangnya kiamat agar aku dapat berkumpul kembali dengan keluarga dan hartaku.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Tenanglah!’”
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang kafir atau jahat, setelah memberi jawaban yang salah, terdengar seruan di langit, “Ia telah berdusta. Siapkanlah tempat tidur dari api neraka dan bukakanlah pintu menuju neraka!” Panas dan racun mendatanginya, dan kuburan menjepitnya hingga tulang-tulangnya remuk. Lalu datanglah kepadanya (dalam riwayat lain: menyamar) seorang laki-laki yang buruk wajahnya, kumal pakaiannya, busuk baunya, lalu berkata, “Bergembiralah dengan sesuatu yang menyengsarakanmu! Inilah hari yang telah dijanjikan bagimu.” Si kafir berkata, “Siapa kau? Wajahmu membawa kejahatan.” Yang ditanya menjawab, “Aku adalah amal burukmu (Demi Allah, yang aku tahu, engkau lambat dalam menaati Allah dan cepat dalam berbuat maksiat. Semoga Allah membalasmu dengan kejahatan!).” Kemudian Allah menjadikannya buta, tuli, bisu. Di tangan malaikat ada potongan besi yang jika dipakai untuk memukul gunung, gunung itu akan hancur jadi debu. Malaikat memukul si kafir dengan alat itu sampa menjadi debu. Kemudian bentuknya dikembalikan lagi seperti semula, lalu ia dipukul lagi sampai ia berteriak histeris yang terdengar oleh segala sesuatu kecuali manusia dan jin. Kemudian dibukakan pintu neraka dan disiapkan untuknya tempat tidur dari neraka. Ia berteriak, “Ya Tuhan, jangan kau datangkan hari kiamat.”
Dalam hadis Anas disebutkan bahwa seorang mukmin setelah menjawab pertanyaan malaikat dengan benar di dalam kubur, kepadanya dikatakan, “Lihatlah tempat tinggalmu di neraka. Namun Allah menggantinya dengan surga.” Ia melihat neraka dan surga. Qatadah berkata, “Ada riwayat bahwa kuburnya di lapangan.” Dalam hadis Anas juga disebutkan bahwa orang kafir dan munafik setelah menjawab dengan salah di dalam kubur, kepadanya dikatakan, “Kau tidak mengetahui dan tidak mengikuti.” Kemudian ia dipukul dengan palu besi pada bagian di antara dua telinganya. Ia menjerit histeris hingga terdengar oleh yang sekitarnya kecuali manusia dan jin. (HR. Bukhari dan Muslim).
Redaksi hadis di atas versi Bukhari. Versi Muslim, “Sesungguhnya jika seorang hamba telah dimasukkan ke dalam kubur …” dan seterusnya (seperti telah disebutkan sebelumnya) sampai kepada, “kuburannya di lapangkan sejauh tujuh puluh hasta dan penuh dengan nuansa hijau sampai hari kebangkitan.”
DALAM riwayat Abu Dawud disebutkan bahwa seorang hamba mukmin setelah tanya jawab, ia dibawa malaikat ke rumahnya di neraka. Kepadanya dikatakan, “Ini tadinya untukmu, namun Allah melindungimu dan menggantinya dengan rumah di surga.” Setelah melihat rumah itu, ia berkata, “Biarkan aku pergi agar dapat memberi kabar gembira kepada keluargaku.” Dikatakan kepadanya, “Tinggalah di sini.”
Dari hadis-hadis di atas dapat ditarik benang merah bahwa setiap manusia akan diperlihatkan tempat tinggalnya nanti setelah ditanya di dalam kubur, dan itu berlangsung terus menerus selama di dalam kubur.
Dalam hadis riwayat Abdullah bin Umar RA, Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya jika salah seorang dari kalian mati, akan diperlihatkan tempat tinggalnya pada pagi dan sore. Bila ia termasuk penghuni surga, maka tempat tinggalnya dari surga; bila ia termasuk penghuni neraka, maka tempat tinggalnya dari neraka. Lalu kepadanya dikatakan, ‘Inilah tempat tinggalmu sampai Allah membangkitkanmu pada hari kiamat’.”
Dalam sunan at-Tirmidzi diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW memberitakan bahwa malaikat Munkar dan Nakir berkata kepada seorang mukmin setelah ia menjawab dengan benar, “Kami tahu kau akan mengatakan hal itu.” Kemudian kuburnya dilapangkan seluas tujuh puluh hasta, dan diterangi cahaya. Kepadanya kemudian dikatakan, “Tidurlah” Lalu ia berkata, “Aku akan kembali ke keluargaku untuk mengabari mereka.” Keduanya berkata, “Tidurlah seperti tidurnya pengantin yang tidak bangun kecuali oleh anggota keluarga yang paling dicintainya.” Ia pun tidur, hingga Allah membangkitkannya dari tempat tidur itu.
Adapun kepada orang munafik, kedua malaikat itu berkata, “Kami tahu kau akan mengatakan hal itu.” Lalu dikatakan kepada tanah, “Himpitlah dia!” Tanah segera menghimpitnya sampai tulang-tulangnya remuk. Ia senantiasa disiksa sampai dibangkitkan oleh Allah dari tempat tidurnya itu. [Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi].
Sumber :
https://www.islampos.com/sifat-nikmat-dan-azab-kubur-di-akhir-zaman-1-150101/
https://www.islampos.com/sifat-nikmat-dan-azab-kubur-di-akhir-zaman-2-habis-150173/
Setelah itu, terdengar seruan dari langit, “Hambaku benar. Beri dia pembaringan dari surga, berikan pakaian dari surga dan bukakanlah pintu menuju surga baginya!”
Nabi melanjutkan, “Lalu ia diberikan wewangian dari surga, dan dilapangkan kuburnya sejauh pandangan mata.
Malaikat mendatanginya (dalam riwayat lain: menyamar) dalam bentuk lelaki yang tampan, bajunya bagus, baunya wangi, dan berkata, ‘Bergembiralah dengan kemudahan yang telah kau terima (bergembiralah dengan ridha Allah dan surga yang berisi kenikmatan abadi). Ini adalah hari yang telah dijanjikan untukmu. Lali ia (si mukmin) berkata, ‘Siapakah engkau? Wajahmu penuh kebaikan.’ Ia menjawab, ‘Aku adalah amal shalehmu (Demi Allah, yang aku tahu, engkau cepat dalam ketaatan, lambat dalam maksiat. Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan!).’ Kemudian dibukakan baginya pintu surga dan pintu neraka, lalu dikatakan, ‘Ini tempatmu bila mendurhakai Allah. Allah membalas maksiatmuu dengan neraka ini.’ Ketika ia melihat surga, ia berdoa ‘Ya Tuhan, percepatlah datangnya kiamat agar aku dapat berkumpul kembali dengan keluarga dan hartaku.’ Lalu dikatakan kepadanya, ‘Tenanglah!’”
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang kafir atau jahat, setelah memberi jawaban yang salah, terdengar seruan di langit, “Ia telah berdusta. Siapkanlah tempat tidur dari api neraka dan bukakanlah pintu menuju neraka!” Panas dan racun mendatanginya, dan kuburan menjepitnya hingga tulang-tulangnya remuk. Lalu datanglah kepadanya (dalam riwayat lain: menyamar) seorang laki-laki yang buruk wajahnya, kumal pakaiannya, busuk baunya, lalu berkata, “Bergembiralah dengan sesuatu yang menyengsarakanmu! Inilah hari yang telah dijanjikan bagimu.” Si kafir berkata, “Siapa kau? Wajahmu membawa kejahatan.” Yang ditanya menjawab, “Aku adalah amal burukmu (Demi Allah, yang aku tahu, engkau lambat dalam menaati Allah dan cepat dalam berbuat maksiat. Semoga Allah membalasmu dengan kejahatan!).” Kemudian Allah menjadikannya buta, tuli, bisu. Di tangan malaikat ada potongan besi yang jika dipakai untuk memukul gunung, gunung itu akan hancur jadi debu. Malaikat memukul si kafir dengan alat itu sampa menjadi debu. Kemudian bentuknya dikembalikan lagi seperti semula, lalu ia dipukul lagi sampai ia berteriak histeris yang terdengar oleh segala sesuatu kecuali manusia dan jin. Kemudian dibukakan pintu neraka dan disiapkan untuknya tempat tidur dari neraka. Ia berteriak, “Ya Tuhan, jangan kau datangkan hari kiamat.”
Dalam hadis Anas disebutkan bahwa seorang mukmin setelah menjawab pertanyaan malaikat dengan benar di dalam kubur, kepadanya dikatakan, “Lihatlah tempat tinggalmu di neraka. Namun Allah menggantinya dengan surga.” Ia melihat neraka dan surga. Qatadah berkata, “Ada riwayat bahwa kuburnya di lapangan.” Dalam hadis Anas juga disebutkan bahwa orang kafir dan munafik setelah menjawab dengan salah di dalam kubur, kepadanya dikatakan, “Kau tidak mengetahui dan tidak mengikuti.” Kemudian ia dipukul dengan palu besi pada bagian di antara dua telinganya. Ia menjerit histeris hingga terdengar oleh yang sekitarnya kecuali manusia dan jin. (HR. Bukhari dan Muslim).
Redaksi hadis di atas versi Bukhari. Versi Muslim, “Sesungguhnya jika seorang hamba telah dimasukkan ke dalam kubur …” dan seterusnya (seperti telah disebutkan sebelumnya) sampai kepada, “kuburannya di lapangkan sejauh tujuh puluh hasta dan penuh dengan nuansa hijau sampai hari kebangkitan.”
DALAM riwayat Abu Dawud disebutkan bahwa seorang hamba mukmin setelah tanya jawab, ia dibawa malaikat ke rumahnya di neraka. Kepadanya dikatakan, “Ini tadinya untukmu, namun Allah melindungimu dan menggantinya dengan rumah di surga.” Setelah melihat rumah itu, ia berkata, “Biarkan aku pergi agar dapat memberi kabar gembira kepada keluargaku.” Dikatakan kepadanya, “Tinggalah di sini.”
Dari hadis-hadis di atas dapat ditarik benang merah bahwa setiap manusia akan diperlihatkan tempat tinggalnya nanti setelah ditanya di dalam kubur, dan itu berlangsung terus menerus selama di dalam kubur.
Dalam hadis riwayat Abdullah bin Umar RA, Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya jika salah seorang dari kalian mati, akan diperlihatkan tempat tinggalnya pada pagi dan sore. Bila ia termasuk penghuni surga, maka tempat tinggalnya dari surga; bila ia termasuk penghuni neraka, maka tempat tinggalnya dari neraka. Lalu kepadanya dikatakan, ‘Inilah tempat tinggalmu sampai Allah membangkitkanmu pada hari kiamat’.”
Dalam sunan at-Tirmidzi diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW memberitakan bahwa malaikat Munkar dan Nakir berkata kepada seorang mukmin setelah ia menjawab dengan benar, “Kami tahu kau akan mengatakan hal itu.” Kemudian kuburnya dilapangkan seluas tujuh puluh hasta, dan diterangi cahaya. Kepadanya kemudian dikatakan, “Tidurlah” Lalu ia berkata, “Aku akan kembali ke keluargaku untuk mengabari mereka.” Keduanya berkata, “Tidurlah seperti tidurnya pengantin yang tidak bangun kecuali oleh anggota keluarga yang paling dicintainya.” Ia pun tidur, hingga Allah membangkitkannya dari tempat tidur itu.
Adapun kepada orang munafik, kedua malaikat itu berkata, “Kami tahu kau akan mengatakan hal itu.” Lalu dikatakan kepada tanah, “Himpitlah dia!” Tanah segera menghimpitnya sampai tulang-tulangnya remuk. Ia senantiasa disiksa sampai dibangkitkan oleh Allah dari tempat tidurnya itu. [Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi].
Sumber :
https://www.islampos.com/sifat-nikmat-dan-azab-kubur-di-akhir-zaman-1-150101/
https://www.islampos.com/sifat-nikmat-dan-azab-kubur-di-akhir-zaman-2-habis-150173/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar