Italia adalah rumah bagi 1,7 juta Muslim, termasuk 20 ribu mualaf, namun mereka seolah tidak diketahui komunitas Muslim di Eropa lainnya. Degiorgis mengungkapnya dalam sebuah buku bertajuk Muslim Tersembunyi.
Martin Parr, dalam kata pengantar, menulis; "Di Italia, hak beribadah tertera dalam konstitusi, tapi 1,7 juta Muslim hanya memiliki delapan masjid."
Akibatnya, masih menurut Parr, Muslim harus beribadah di gudang-gudang tak terpakai, toko-toko, dan pabrik-pabrik tua. Mereka membentuk kelompok-kelompok, dan secara rutin menjalankan ibadah harian dan shalat Jumat.
Yang tidak mendapatkan gedung kosong, terpaksa beribadah di tempat terbuka. Atau, sama sekali tidak menjalankan shalat berjamaan.
Degiorgis tidak hanya mengungkap kesulitan beribadah Muslim Italia, tapi mengemukakan penyebab semua itu. Di utara Italia, misalnya, Muslim dan Muslimah tidak bisa seenaknya memperlihatkan eksistensinya karena kuatnya pengaruh Lega Nord -- kelompok garis keras anti-imigran dan anti-Islam.
Perlawanan bukan tidak ada, tapi Muslim kesulitan mendapatkan simpati. Akibatnya, Muslim di Treviso -- tidak disebutkan berapa jumlahnya -- membeli sebuah bangunan untuk dijadikan tempat shalat berjamaah.
"Muslim beberapa kali meminta ijin untuk mengubah bangunan itu menjadi masjid, tapi otoritas lokal menolak keras," kata Degiorgis.
Buku dilengkapi gambar-gambar menarik kehidupan Muslim, terutama saat beribadah malam dan dini hari. Untuk semua kerja kerasnya mengungkap Muslim Tersembunyi di Italia, Degiorgis mendapatkan penghargaan pada festival Rencontres d'Arles photography. [tst]
Sumber :
http://ift.tt/295gwZ1
Photobook Islam Yang Tersembunyi Di Italia Raih Penghargaan
ROMA - Pemenang penghargaan fotografer Italia telah mengangkat tabir pada masalah yang dihadapi Muslim Italia untuk menemukan tempat yang cocok untuk beribadah.
Foto berupa aktivitas umat Islam yang terpaksa melakukan shalat jamaah di garasi, pusat kebugaran, dan toko-toko telah menarik perhatian pemerhati fotografi, The Guardian melaporkan sebagaimana dilansir onislam.net, Rabu 16 Juli.
"Di Italia hak untuk beribadah, tanpa diskriminasi, diabadikan dalam konstitusi. Ada 1,7 juta Muslim di Italia, namun secara resmi, hanya delapan masjid di seluruh negeri," tulis Martin Parr dalam pengantar photobook Nicolo Degiorgis yang memenangkan penghargaan dengan judul Hidden Islam (Islam Yang Tersembunyi).
"Salah satu konsekuensi adalah bahwa populasi Muslim telah menggunakan tempat yang darurat dan temporer untuk beribadah. Berbagai bangunan itu termasuk rumah kosong, garasi, toko, gudang dan pabrik-pabrik tua."
Dalam bukunya, Hidden Islam, Degiorgis ingin menunjukkan bahwa meski berjumlah sekitar 1,7 juta dan hanya memiliki delapan masjid yang resmi, umat Islam rela untuk tidak terlibat konflik dengan menggunakan tempat tersembunyi untuk beribadah.
Di kota Treviso misalnya, umat Islam setempat telah membeli sebuah gedung. Namun mereka telah dicegah oleh pemerintah lokal untuk mengubahnya menjadi masjid meskipun hak untuk beribadah dengan bebas yang diabadikan dalam hukum Italia.
Di Italia Utara, di mana Degiorgis berasal dari, partai sayap kanan Lega Nord, telah meningkat dalam popularitas akhir-akhir ini karena sikap kerasnya pada pandangan imigrasi dan anti-Islam.
Degiorgis mendapatkan penghargaan sebagai pemenang dalam ajang festival fotografi Rencontres d'Arles tahun ini.
Italia memiliki populasi Muslim sekitar 1,7 juta termasuk 20.000 mualaf, menurut angka yang dirilis oleh Istat, lembaga statistik nasional. [rmd]
Sumber :
http://ift.tt/298orIA
MASIH MENGANGGAP KRISTEN TOLERAN ?
KETIKA MEREKA MINORITAS (DI INDONESIA) MEREKA BERTERIAK-TERIAK MINTA UMAT ISLAM UNTUK TOLERAN...
BAHKAN MEREKA MEMFITNAH UMAT ISLAM
TIDAK TOLERAN..
PADAHAL BERDASARKAN STATISTIK DEPARTEMEN AGAMA PERTUMBUHAN GEREJA DI INDONESIA MELEBIHI PERTUMBUHAN JUMLAH MASJID !
Silahkan Baca Disini :
TAPI KETIKA MEREKA MAYORITAS...
TOLERANSINYA DIBUANG KETEMPAT SAMPAH !
Silahkan Baca Disini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar