Seperti yang kita ketahui, 80% media massa (Cetak maupun Elektronik) di Indonesia di kuasai oleh Kristen, sekuler dan Andti Islam.
Mereka gunakan media massa yang mereka kuasai untuk mendukung propaganda mereka, yaitu propaganda melemahkan Islam. Yaitu dengan melalui pemberitaan..
Merdeka.com adalah salah satu diantara RIBUAN media massa (online maupun offline) yang dimiliki oleh kalangan Kristen di Indonesia sebagai alat propaganda..
Pemberitaan media yang tendensius terhadap label Islam kembali terjadi. Kali ini terkait pemberitaan penangkapan pelaku pemalsuan vaksin.
Sejumlah pihak menganggap bahwa pemberitaan media online tentang penangkapan pelaku pembuat vaksin palsu yang dianggap terlalu berlebihan dengan mengkaitkan tindak kriminal dengan label Islam seperti pelaku yang diberitakan sebagai “rajin sholat”.
“Urusan Vaksin Palsu saja sampai diseret-seret ke hal SARA lho. Eeee ini masalah Vaksin Palsu saja sampai ke urusan Rajin Shalat segala dibawa-bawa. Giliran ada yg bawa ayat-ayat larangan memilih pemimpin kafir, dibilang SARA” tulis netizen bernama Ahmed Fikreatif di facebook pribadinya, senin (27/6/2016) lansir Islamedia.
Dalam pemberitaan edisi ahad 26 Juni 2016, Merdeka.com menuliskan judul “Pasutri pembuat vaksin palsu dikenal rajin Salat”, sedangkan media lainya liputan6.com menuliskan judul “Sosok Religius dan Santun di Balik Vaksin Palsu”.
Beberapa waktu yang lalu tindakan pemberitaan tendensius yang mencitrakan Islam negatif dilakukan oleh media Kompas dalam kasus razia Warteg Saeni yang dilakukan Satpol PP Serang.(dm).
Sumber :
http://ift.tt/292NR6s
Kasus ditangkapnya jaringan pembuat VAKSIN PALSU pasangan suami istri Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, sosok berjilbab, ditangkap saat tarawih pada hari Selasa (21/6), telah bergeser dari topik kejahatan menjadi spin/framing tentang agama.
Dengan membuat pemberitaan dengan bumbu judul "Rajin Salat" "Religius" "Santun", hal ini ditengarai untuk menanamkan kebencian pada Islam sekaligus menggerus kepercayaan publik terhadap sosok "santun" "religius", seakan menyatakan: "Sosok santun religius tak bisa dipercaya; Tuh lihat, kelakuan orang Islam... rajin shalat nyatanya jahat; Mending kafir tapi baik, mending kasar tapi tak jahat; Bla bla bla...."
"Inilah salah satu bentuk framing yang dilakukan media. Satu sisi menyajikan fakta, disisi lain mengarahkan opini agar timbul antipati dan kebencian terhadap agama Islam. Inilah yang sedang coba ditanamkan ke alam bawah sadar pembaca berita tersebut."
Bandingkan ketika ada peristiwa pencabulan pembantu yang dilakukan oleh oknum pendeta atau beragama selain Islam (Silahkan Baca Disini). Maka tak akan disebut bahwa pelaku adalah "seorang yang taat beribadah dan rajin ke gereja," demikian disampaikan Abuhafizh Rindro, di laman facebooknya.
Sementara netizen lain, Muhammad Fadri A R, menyatakan ini merupakan "Modus yang terus berulang dilakukan pihak 'invisible' ini......"
"Kalau mau dukung AHOK, tak usah menghina ummat Islam, kenapa?! Apalagi terkesan melecehkan sholat segala!!!!!! Dikesankan yang rajin sholat, santun sebagai orang yang tak bisa dipercaya," ujarnya.
"Muak melihat cara kalian menghina Agama kami?," tutupnya geram.(dm).
Sumber :
http://ift.tt/28ZEfKu
Mereka gunakan media massa yang mereka kuasai untuk mendukung propaganda mereka, yaitu propaganda melemahkan Islam. Yaitu dengan melalui pemberitaan..
Merdeka.com adalah salah satu diantara RIBUAN media massa (online maupun offline) yang dimiliki oleh kalangan Kristen di Indonesia sebagai alat propaganda..
Pemberitaan media yang tendensius terhadap label Islam kembali terjadi. Kali ini terkait pemberitaan penangkapan pelaku pemalsuan vaksin.
Sejumlah pihak menganggap bahwa pemberitaan media online tentang penangkapan pelaku pembuat vaksin palsu yang dianggap terlalu berlebihan dengan mengkaitkan tindak kriminal dengan label Islam seperti pelaku yang diberitakan sebagai “rajin sholat”.
“Urusan Vaksin Palsu saja sampai diseret-seret ke hal SARA lho. Eeee ini masalah Vaksin Palsu saja sampai ke urusan Rajin Shalat segala dibawa-bawa. Giliran ada yg bawa ayat-ayat larangan memilih pemimpin kafir, dibilang SARA” tulis netizen bernama Ahmed Fikreatif di facebook pribadinya, senin (27/6/2016) lansir Islamedia.
Dalam pemberitaan edisi ahad 26 Juni 2016, Merdeka.com menuliskan judul “Pasutri pembuat vaksin palsu dikenal rajin Salat”, sedangkan media lainya liputan6.com menuliskan judul “Sosok Religius dan Santun di Balik Vaksin Palsu”.
Beberapa waktu yang lalu tindakan pemberitaan tendensius yang mencitrakan Islam negatif dilakukan oleh media Kompas dalam kasus razia Warteg Saeni yang dilakukan Satpol PP Serang.(dm).
Sumber :
http://ift.tt/292NR6s
FRAMING VAKSIN PALSU: Menanamkan Kebencian Pada ISLAM, Mendukung AHOK
Dengan membuat pemberitaan dengan bumbu judul "Rajin Salat" "Religius" "Santun", hal ini ditengarai untuk menanamkan kebencian pada Islam sekaligus menggerus kepercayaan publik terhadap sosok "santun" "religius", seakan menyatakan: "Sosok santun religius tak bisa dipercaya; Tuh lihat, kelakuan orang Islam... rajin shalat nyatanya jahat; Mending kafir tapi baik, mending kasar tapi tak jahat; Bla bla bla...."
"Inilah salah satu bentuk framing yang dilakukan media. Satu sisi menyajikan fakta, disisi lain mengarahkan opini agar timbul antipati dan kebencian terhadap agama Islam. Inilah yang sedang coba ditanamkan ke alam bawah sadar pembaca berita tersebut."
Bandingkan ketika ada peristiwa pencabulan pembantu yang dilakukan oleh oknum pendeta atau beragama selain Islam (Silahkan Baca Disini). Maka tak akan disebut bahwa pelaku adalah "seorang yang taat beribadah dan rajin ke gereja," demikian disampaikan Abuhafizh Rindro, di laman facebooknya.
Sementara netizen lain, Muhammad Fadri A R, menyatakan ini merupakan "Modus yang terus berulang dilakukan pihak 'invisible' ini......"
"Kalau mau dukung AHOK, tak usah menghina ummat Islam, kenapa?! Apalagi terkesan melecehkan sholat segala!!!!!! Dikesankan yang rajin sholat, santun sebagai orang yang tak bisa dipercaya," ujarnya.
"Muak melihat cara kalian menghina Agama kami?," tutupnya geram.(dm).
Sumber :
http://ift.tt/28ZEfKu
INILAH CARA MEREKA SUDUTKAN ISLAM
Silahkan Baca Disini :
Silahkan Baca Disini :
BERITA SUDUTKAN ISLAM DARI liputan6.com (Media Kristen Pendukung AHOK)
Silahkan Baca Disini :
APAKAH KITA AKAN DIAM SAJA TERUS MENERUS DISUDUTKAN ?
KALAU KITA DIAM SAJA MEREKA AKAN SEMAKIN BERANTI MENGHINA ISLAM..
MOHON BANTUAN UMAT ISLAM UNTUK MEMPROTES BERITA YANG SUDUTKAN ISLAM..
SILAHKAN LAYANGKAN EMAIL, SMS, TELPON ATAU KIRIM SURAT PROTES VIA FORM KONTAK US DIBAWAH INI :
Silahkan Klik Disini :
ALAMAT REDAKSI :
Redaksi merdeka.com
Jl. Tebet Barat IV No.3
Jakarta Selatan, 12810
Email: redaksi@merdeka.com
Telp: (021) 8379 52 45
Fax: (021) 8379 52 46
Jl. Tebet Barat IV No.3
Jakarta Selatan, 12810
Email: redaksi@merdeka.com
Telp: (021) 8379 52 45
Fax: (021) 8379 52 46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar