Polisi Spanyol telah menangkap tiga orang pendeta dan seorang layman (rohaniwan gereja yang tidak ditahbis) terkait kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak, kata menteri dalam negeri.
Menteri Dalam Negeri Jorge Fernandez Diaz mengatakan penangkapan dilakukan di kota Granada, Spanyol selatan. Tetapi Diaz tidak memberikan keterangan lebih lanjut.
Uskup Agung Granada memecat beberapa orang pendeta pekan lalu setelah seorang pria menulis surat kepada Paus Fransiskus di Vatikan yang melaporkan bahwa dirinya pernah menjadi korban kebejatan pendeta saat menjadi anak altar.
Berbagai media melaporkan bahwa penyelidikan kasus yang baru dilaporkan itu diperintahkan langsung oleh Paus Fransiskus, yang konon juga menelepon langsung korban untuk meminta maaf atas nama gereja.
Juru bicara Vatikan Federico Lombardi menolak untuk mengkonfirmasi perihal telepon yang dilakukan oleh Paus Fransiskus itu, lansir BBC dari Associated Press Senin (24/11/2014).
Menteri Diaz tidak memaparkan siapa saja para rohaniwan tersangka pedofilia itu, sebab ada perintah dari hakim untuk menjaga kerahasiaan informasi perihal kasus yang baru terungkap itu.
Namun demikian, koran terkemuka Spanyol, El Pais, dalam laporannya meyakini bahwa para rohaniwan gereja tersangka pedofilia itu merupakan anggota ultrakonservatif yang dikenal sebagai Los Romanones.
Banyak korban kejahatan seksual di lingkungan gereja yang marah terhadap Tahta Suci Vatikan yang dianggap diam dan bahkan cenderung menutupi kebejatan para pendeta dan rohaniwannya di berbagai gereja Katolik di seluruh dunia.
Hari Ahad kemarin Uskup Agung Granada Francisco Javier Martinez dan beberapa rohaniwan Katolik lainnya merebahkan tubuh mereka di lantai menyembah di depan altar dan salib Katedral Granada untuk meminta pengampunan atas kasus-kasus pelanggaran seksual di lingkungan gereja.*(dm).
Sumber :
http://ift.tt/1v88B2T
Menteri Dalam Negeri Jorge Fernandez Diaz mengatakan penangkapan dilakukan di kota Granada, Spanyol selatan. Tetapi Diaz tidak memberikan keterangan lebih lanjut.
Uskup Agung Granada memecat beberapa orang pendeta pekan lalu setelah seorang pria menulis surat kepada Paus Fransiskus di Vatikan yang melaporkan bahwa dirinya pernah menjadi korban kebejatan pendeta saat menjadi anak altar.
Berbagai media melaporkan bahwa penyelidikan kasus yang baru dilaporkan itu diperintahkan langsung oleh Paus Fransiskus, yang konon juga menelepon langsung korban untuk meminta maaf atas nama gereja.
Juru bicara Vatikan Federico Lombardi menolak untuk mengkonfirmasi perihal telepon yang dilakukan oleh Paus Fransiskus itu, lansir BBC dari Associated Press Senin (24/11/2014).
Menteri Diaz tidak memaparkan siapa saja para rohaniwan tersangka pedofilia itu, sebab ada perintah dari hakim untuk menjaga kerahasiaan informasi perihal kasus yang baru terungkap itu.
Namun demikian, koran terkemuka Spanyol, El Pais, dalam laporannya meyakini bahwa para rohaniwan gereja tersangka pedofilia itu merupakan anggota ultrakonservatif yang dikenal sebagai Los Romanones.
Banyak korban kejahatan seksual di lingkungan gereja yang marah terhadap Tahta Suci Vatikan yang dianggap diam dan bahkan cenderung menutupi kebejatan para pendeta dan rohaniwannya di berbagai gereja Katolik di seluruh dunia.
Hari Ahad kemarin Uskup Agung Granada Francisco Javier Martinez dan beberapa rohaniwan Katolik lainnya merebahkan tubuh mereka di lantai menyembah di depan altar dan salib Katedral Granada untuk meminta pengampunan atas kasus-kasus pelanggaran seksual di lingkungan gereja.*(dm).
Sumber :
http://ift.tt/1v88B2T
RIBUAN PENDETA TERLIBAT KEJAHATAN SEKS !
MASIH PERCAYA DENGAN KRISTEN ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar