JAKARTA - Ketua MUI, KH Cholil Ridwan prihatin terhadap kondisi politik umat akhir-akhir ini. “Kini Gubernur Kalbar, Gubernur Kalteng, Bupati Kapuas, Walikota Solo dan Walikota Jakarta, non Islam. Ini tanda-tanda kepeterpurukan umat Islam,”kata kiyai Cholil dalam Pengajian Politik Islam (PPI) kemarin (22/2).
Yang terbaru adalah Jakarta, mayoritas muslim tapi di kuasai Kristen (AHOX).
Karena itu pengasuh PPI ini mengaku sengaja MUI dalam Kongres Umat Islam Indonesia di Yogyakarta 8-11 Februari 2015 lalu, masalah politik ini diangkat sebagai tema pertemuan.
Kongres itu bertemakan “Menguatkan Peran Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya Umat Islam, Menuju Indonesia untuk Indonesia yang Berkeadilan dan Berperadaban.”
Ketua MUI ini juga menjelaskan bahwa dalam bidang ekonomi, Indonesia ini dikuasai non Muslim. “Lihatlah kawasan Jakarta Utara, Cikarang, BSD, Cibubur Kota Wisata dan Gedung-Gedung Bertingkat di Jakarta mayoritas dikuasai non Muslim. Begitu pula daerah-daerah pertanian yang produktif di tanah air,” terang kiyai Cholil yang juga pimpinan Pondok Pesantren Husnayain.
Kyai Cholil khawatir bila kondisi ini dibiarkan, suatu saat Jakarta menjadi Singapura. “Umat Islam terpinggirkan baik secara ekonomi, politik dan akhirnya budaya,”terangnya.
Karena itu, ia menjelaskan bahwa, Kongres Umat Islam yang seharusnya dilaksanakan 2020, dimajukan menjadi 2018, agar dalam pemilu 2019 nanti umat Islam bersatu.
Selain itu Kyai Cholil juga menjelaskan bahwa Pengajian Politik Islam ini akan diadakan di kota-kota besar di tanah air di seluruh Indonesia. Rencananya juga dalam waktu dekat akan diadakan Training of Trainers untuk penyelenggara Pengajian Politik ini. [NuimHidayat/sharia].
Sumber :
http://ift.tt/1D6bZwh
SILAHKAN BACA :
Yang terbaru adalah Jakarta, mayoritas muslim tapi di kuasai Kristen (AHOX).
Karena itu pengasuh PPI ini mengaku sengaja MUI dalam Kongres Umat Islam Indonesia di Yogyakarta 8-11 Februari 2015 lalu, masalah politik ini diangkat sebagai tema pertemuan.
Kongres itu bertemakan “Menguatkan Peran Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya Umat Islam, Menuju Indonesia untuk Indonesia yang Berkeadilan dan Berperadaban.”
Ketua MUI ini juga menjelaskan bahwa dalam bidang ekonomi, Indonesia ini dikuasai non Muslim. “Lihatlah kawasan Jakarta Utara, Cikarang, BSD, Cibubur Kota Wisata dan Gedung-Gedung Bertingkat di Jakarta mayoritas dikuasai non Muslim. Begitu pula daerah-daerah pertanian yang produktif di tanah air,” terang kiyai Cholil yang juga pimpinan Pondok Pesantren Husnayain.
[Kh. Cholil Ridwan] |
Karena itu, ia menjelaskan bahwa, Kongres Umat Islam yang seharusnya dilaksanakan 2020, dimajukan menjadi 2018, agar dalam pemilu 2019 nanti umat Islam bersatu.
Selain itu Kyai Cholil juga menjelaskan bahwa Pengajian Politik Islam ini akan diadakan di kota-kota besar di tanah air di seluruh Indonesia. Rencananya juga dalam waktu dekat akan diadakan Training of Trainers untuk penyelenggara Pengajian Politik ini. [NuimHidayat/sharia].
Sumber :
http://ift.tt/1D6bZwh
APAKAH KITA AKAN DIAM SAJA ?
MUSLIM HARUS TAHU..
DALAM AL QUR'AN HARAM MEMILIH ORANG KRISTEN (KAFIR) SEBAGAI PEMIMPIN..
Silahkan Baca Disini :
BAHKAN ALLAH S.W.T MEBERIKAN CAP MUNAFIQIN KEPADA UMAT ISLAM YANG MENDUKUNG ORANG KRISTEN (KAFIR) SEBAGAI PEMPIMPIN
Silahkan Baca Disini :
TAHUKAH ANDA BAHWA KRISTENISASI DI DAERAH MUSLIM SELALU DI BEKINGI OLEH PEMIMPIN KRISTEN ?
Silahkan Baca Disini :
INI BUKTI NYATA KASUS YANG LAINNYA..
DIMANA JIKA DIPIMPIN OLEH ORANG KRISTEN..
MEREKA AKAN IKUT MENJALANKAN MISI KRISTENISASINYA...
KALIMANTAN BARAT
Baca :
SOLO
Baca :
Baca :
KLATEN
Baca :
JAKARTA
Baca :
Baca :
Baca :
POSO - SULAWESI TENGAH
Baca :
NUSA TENGGARA TIMUR
Baca :
KALIMANTAN TENGAH
Baca :
DAN YANG LUAR BIASA...
SEBAGIAN BESAR KEPALA DAERAH KRISTEN BERASAL DARI KADER PDI-PERJUANGAN !
JADI... MASIHKAH ANDA MEMILIH PDI-P
BUKANKAH ALLAH SWT SUDAH BERULANGKALI MENGINGATKAN !
SILAHKAN BACA :
TAPI KENAPA BANYAK UMAT ISLAM YANG MENGINGKARINYA ?
NA'UDZUBILLAH...
JIKA ANDA MENCINTAI ISLAM...
STOP MEMILIH / MENDUKUNG PEMIMPIN KRISTEN !
PILIHKAN MUSLIM SEBAGAI PEMIMPIN !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar