Bagaimanapun mencela adalah adab yang buruk, cara menasehati adalah secara pribadi (bisa ketemu langsung, bisa inbox, bisa japri) kadang diri kita yang menyebabkan ditolaknya seruan kebenaran itu..
Toleransi
1. muris saat melihat ada Muslim 'toleransi'nya over sama agama atau alkran lain | tapi nyolotnya luar biasa saat berhadapan dengan sesama Muslim
2. perbedaan yang beda agama mati-matian dibela | yang sama Islam agamanya malah dihujat mati-matian
3. saat bicara kekurangan sesama Muslim dia sangat bangga | tapi saat ummat lain ada kekurangan malah dia yang minta memaklumi
4. sejelek-jeleknya Muslim, apabila dia sudah bersyahadat, dia saudara | adapun kekurangannya adalah tugas kita, saling membenahi dan menasihati, kita semua tidak sempurna
5. sebagus-bagusnya yang bukan Muslim, urusannya hanya di dunia | di akhirat kita tak bersama, di akhirat semua tak akan jadi sia-sia
6. apalagi hanya karena berbeda paham, lantas dianggap musuh | sungguh tak adil, harusnya sesama Muslim lebih layak ditolerir
7. hanya karena kita tak tumbuh jenggot, atau tak mau berjenggot | apakah harus menjelek-jelekkan yang ingin memelihara jenggot?
8. terlepas jenggot sunnah atau tak sunnah, mencela adalah adab buruk | yahudi dan nasrani berjenggot saja kita biarkan, ini sesama Muslim?
9. padahal aqidahnya sama, rujukannya juga sama Al-Qur'an dan As-Sunnah | hanya karena beda yang boleh, seolah yang beda harus dipukul
10. dari situ mulai belajar menyemai benih-benih takabur | menyebar berita "dia wahabi aku ahlu-sunnah", "dia pelaku bid'ah aku di jalan sunnah"
11. padahal kita yang dikata wahabi juga meniti jalan ahlu-sunnah | padahal yang dituduh bid'ah juga berdasarkan sunnah
12. kita mulai meninggalkan "saling menyayangi diantara mereka" | yang kita kedepankan ego kelompok, atau malah ego dan agenda pribadi, kadang kita khilaf
13. coba ambil waktu sendiri, bertanyalah pada jiwa dengan tenang | "apakah sesama Muslim yang kita benci itu telah keluar dari Islam?"
14. padahal banyak yang justru jelas-jelas sesat berbeda aqidah | namun kita bungkam dan sering tertunduk mesra
15. saya sering duduk dengan yang dikata wahabi-salafi | ada yang saya tak sepakat, namun lebih banyak yang sepakat
16. Ustad kita kebanyakan dari yang dikata ahlu-sunnah wal jamaah | alhamdulillah sampai sekarang masih banyak belajar dari mereka
17. selama mereka masih Muslim, ada hak yang harus kita penuhi | darahnya, hartanya, kehormatannya, haram bagi kita, harus kita bela
18. sederhana, karena saya pun tak tahu apakah saya menetapi jalan yang benar | yang saya tahu, saya berusaha terbaik di jalan yang benar tentubya dengan nasehat dari antum semua berdasarkan sunnah
19. apalagi kelak di akhirat, saya ketahui saudara-saudara Muslim saya itu | yang kelak membela saya dihadapan Allah, sebab cinta mereka pada saya
20. masih banyak jalan yang harus ditempuh, kita perlu saudara sampai akhirat | masih banyak lawan yang menunggu, kita harus bersatu padu, semua Muslim Bersatu Mualaf Berseru
21. sudah tak perlu mengada-adakan perbedaan yang tidak ada | bijak dalam berbeda paham, selama dia Muslim, dia saudara sampai akhirat
22. kita harusnya tahu, lebih banyak yang bisa kita selesaikan dengan duduk bersama | ketimbang melempar ucapan berbisa nan menyakiti, mari belajar komunikasi dari Rasulullah - shallallahu alaihi wasallam-
Toleransi
1. muris saat melihat ada Muslim 'toleransi'nya over sama agama atau alkran lain | tapi nyolotnya luar biasa saat berhadapan dengan sesama Muslim
2. perbedaan yang beda agama mati-matian dibela | yang sama Islam agamanya malah dihujat mati-matian
3. saat bicara kekurangan sesama Muslim dia sangat bangga | tapi saat ummat lain ada kekurangan malah dia yang minta memaklumi
4. sejelek-jeleknya Muslim, apabila dia sudah bersyahadat, dia saudara | adapun kekurangannya adalah tugas kita, saling membenahi dan menasihati, kita semua tidak sempurna
5. sebagus-bagusnya yang bukan Muslim, urusannya hanya di dunia | di akhirat kita tak bersama, di akhirat semua tak akan jadi sia-sia
6. apalagi hanya karena berbeda paham, lantas dianggap musuh | sungguh tak adil, harusnya sesama Muslim lebih layak ditolerir
7. hanya karena kita tak tumbuh jenggot, atau tak mau berjenggot | apakah harus menjelek-jelekkan yang ingin memelihara jenggot?
8. terlepas jenggot sunnah atau tak sunnah, mencela adalah adab buruk | yahudi dan nasrani berjenggot saja kita biarkan, ini sesama Muslim?
9. padahal aqidahnya sama, rujukannya juga sama Al-Qur'an dan As-Sunnah | hanya karena beda yang boleh, seolah yang beda harus dipukul
10. dari situ mulai belajar menyemai benih-benih takabur | menyebar berita "dia wahabi aku ahlu-sunnah", "dia pelaku bid'ah aku di jalan sunnah"
11. padahal kita yang dikata wahabi juga meniti jalan ahlu-sunnah | padahal yang dituduh bid'ah juga berdasarkan sunnah
12. kita mulai meninggalkan "saling menyayangi diantara mereka" | yang kita kedepankan ego kelompok, atau malah ego dan agenda pribadi, kadang kita khilaf
13. coba ambil waktu sendiri, bertanyalah pada jiwa dengan tenang | "apakah sesama Muslim yang kita benci itu telah keluar dari Islam?"
14. padahal banyak yang justru jelas-jelas sesat berbeda aqidah | namun kita bungkam dan sering tertunduk mesra
15. saya sering duduk dengan yang dikata wahabi-salafi | ada yang saya tak sepakat, namun lebih banyak yang sepakat
16. Ustad kita kebanyakan dari yang dikata ahlu-sunnah wal jamaah | alhamdulillah sampai sekarang masih banyak belajar dari mereka
17. selama mereka masih Muslim, ada hak yang harus kita penuhi | darahnya, hartanya, kehormatannya, haram bagi kita, harus kita bela
18. sederhana, karena saya pun tak tahu apakah saya menetapi jalan yang benar | yang saya tahu, saya berusaha terbaik di jalan yang benar tentubya dengan nasehat dari antum semua berdasarkan sunnah
19. apalagi kelak di akhirat, saya ketahui saudara-saudara Muslim saya itu | yang kelak membela saya dihadapan Allah, sebab cinta mereka pada saya
20. masih banyak jalan yang harus ditempuh, kita perlu saudara sampai akhirat | masih banyak lawan yang menunggu, kita harus bersatu padu, semua Muslim Bersatu Mualaf Berseru
21. sudah tak perlu mengada-adakan perbedaan yang tidak ada | bijak dalam berbeda paham, selama dia Muslim, dia saudara sampai akhirat
22. kita harusnya tahu, lebih banyak yang bisa kita selesaikan dengan duduk bersama | ketimbang melempar ucapan berbisa nan menyakiti, mari belajar komunikasi dari Rasulullah - shallallahu alaihi wasallam-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar