Gerald Ridsdale melakukan kejahatan pedofilia terhadap puluhan anak laki-laki di berbagai paroki antara tahun 1950-an dan 1970-an.
Kepala Keuangan Vatikan George Pell menawarkan diri untuk memberikan kesaksian dalam penyelidikan kasus pedofilia yang melembaga di lingkungan gereja di Australia.
Kardinal Pell dulu pernah menjabat sebagai Uskup agung Sydney, jabatan paling senior di gereja Katolik Australia.
Pell dituding membungkam seorang korban pedofilia yang dilakukan oleh seorang pendeta cabul dan membantu rohaniwan gereja yang bernama Gerald Ridsdale, pindah ke paroki lain.
Australia sedang menyelidiki bagaimana sekolah-sekolah, gereja-gereja dan pemerintah menanggapi kasus-kasus kejahatan seksual terhadap anak-anak.
Dilansir BBC Rabu (27/5/2015), pekan ini sebuah komisi kerajaan mulai mendengarkan kesaksian-kesaksian dari para korban di Ballarat di negara bagian Victoria, di mana Gerald Ridsdale melakukan kejahatan seksual terhadap puluhan anak laki-laki di berbagai paroki antara tahun 1950-an dan 1970-an.
Pell dituding terlibat dalam memindahkan Ridsdale ke negara bagaian lain, dan berusaha menyuap keponakan laki-laki Ridsdale agar tutup mulut atas kejahatan seksual yang dilakukan pamannya.
Kamis lalu, komisi merilis sebuah surat dari Pell yang mengatakan bahwa dia sangat “ngeri” dengan kasus di Ballarat.
“Saya merasa sangat sedih sekali melihat bagaimana otoritas gereja gagal dalam menangani kasus kejahatan ini,” kata Pell.
“Saya merasa sangat terpanggil untuk membantu komisi kerajaan dan melakukan apa saja yang saya bisa untuk membantu para korban yang masih ada (termasuk) memberikan bukti secara langsung jika diminta untuk itu.”
Ridsdale, 81, pertama kali dihukum penjara pada tahun 1993 atas kejahatan seksual yang dilakukannya terhadap anak-anak.
Royal Commission into Institutional Responses to Child Sexual Abuse dibentuk pada April 2013, menyusul desakan dari anggota parlemen di tengah-tengah klaim polisi yang mengatakan Gereja Katolik Roma menyembunyikan bukti kejahatan-kejahatan seksual para pendeta pedofil.
Terungkap bahwa para pendeta pedofil justru dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya oleh institusi gereja dan bukannya dilaporkan kepada polisi agar kasusnya diselidiki.
Terdapat pula tuduhan yang menyebutkan bahwa orang-orang dewasa (di lingkungan gereja) gagal mencegah kejahatan seksual terhadap anak-anak itu agar tidak berlangsung lebih lanjut.
Sebuah laporan hasil konsultasi yang dirilis Januari lalu memperkirakan bahwa sedikitnya 65.000 orang menjadi korban pendeta pedofil dan berhak mendapatkan kompensasi dari pemerintah.*
Sumber :
http://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2015/05/30/70784/kepala-keuangan-vatikan-bersedia-jadi-saksi-kasus-pedofilia-di-lingkungan-gereja.html
Kepala Keuangan Vatikan George Pell menawarkan diri untuk memberikan kesaksian dalam penyelidikan kasus pedofilia yang melembaga di lingkungan gereja di Australia.
Kardinal Pell dulu pernah menjabat sebagai Uskup agung Sydney, jabatan paling senior di gereja Katolik Australia.
Pell dituding membungkam seorang korban pedofilia yang dilakukan oleh seorang pendeta cabul dan membantu rohaniwan gereja yang bernama Gerald Ridsdale, pindah ke paroki lain.
Australia sedang menyelidiki bagaimana sekolah-sekolah, gereja-gereja dan pemerintah menanggapi kasus-kasus kejahatan seksual terhadap anak-anak.
Dilansir BBC Rabu (27/5/2015), pekan ini sebuah komisi kerajaan mulai mendengarkan kesaksian-kesaksian dari para korban di Ballarat di negara bagian Victoria, di mana Gerald Ridsdale melakukan kejahatan seksual terhadap puluhan anak laki-laki di berbagai paroki antara tahun 1950-an dan 1970-an.
Pell dituding terlibat dalam memindahkan Ridsdale ke negara bagaian lain, dan berusaha menyuap keponakan laki-laki Ridsdale agar tutup mulut atas kejahatan seksual yang dilakukan pamannya.
Kamis lalu, komisi merilis sebuah surat dari Pell yang mengatakan bahwa dia sangat “ngeri” dengan kasus di Ballarat.
“Saya merasa sangat sedih sekali melihat bagaimana otoritas gereja gagal dalam menangani kasus kejahatan ini,” kata Pell.
“Saya merasa sangat terpanggil untuk membantu komisi kerajaan dan melakukan apa saja yang saya bisa untuk membantu para korban yang masih ada (termasuk) memberikan bukti secara langsung jika diminta untuk itu.”
Ridsdale, 81, pertama kali dihukum penjara pada tahun 1993 atas kejahatan seksual yang dilakukannya terhadap anak-anak.
Royal Commission into Institutional Responses to Child Sexual Abuse dibentuk pada April 2013, menyusul desakan dari anggota parlemen di tengah-tengah klaim polisi yang mengatakan Gereja Katolik Roma menyembunyikan bukti kejahatan-kejahatan seksual para pendeta pedofil.
Terungkap bahwa para pendeta pedofil justru dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya oleh institusi gereja dan bukannya dilaporkan kepada polisi agar kasusnya diselidiki.
Terdapat pula tuduhan yang menyebutkan bahwa orang-orang dewasa (di lingkungan gereja) gagal mencegah kejahatan seksual terhadap anak-anak itu agar tidak berlangsung lebih lanjut.
Sebuah laporan hasil konsultasi yang dirilis Januari lalu memperkirakan bahwa sedikitnya 65.000 orang menjadi korban pendeta pedofil dan berhak mendapatkan kompensasi dari pemerintah.*
Sumber :
http://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2015/05/30/70784/kepala-keuangan-vatikan-bersedia-jadi-saksi-kasus-pedofilia-di-lingkungan-gereja.html
MASIH PERCAYA DENGAN AGAMA KRISTEN ?
DI AUSTRALIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar