Kisah Pemurtadan di Sentul..
Renungan buat Umat Islam..
Agar waspada terhadap upaya Kristenisasi..
"Dan benar saja, dari informasi orang yang kami utus ternyata di Monas adalah acara kebaktian"
Upaya pemurtadan berkedok wisata gratis ke Monas, Jakarta terhadap warga Sentul Bogor, Jawa Barat sebetulnya sudah terendus beberapa hari sebelum kejadian.
Hal ini dikatakan KH Mukhtar Kusumaatmaja, pengasuh Pondok Pesantren Fajrul Salam ketika ditemui hidayatullah.com, Senin (29/12/2014) siang di Sentul City.
“Beberapa hari sebelum hari kejadian, kami sudah curiga dengan acara wisata gratis ke Monas itu. Hal-hal yang gratis itu pasti ada sesuatunya. Kami curiga itu. Acara ini dibiayai oleh seorang pengusaha yang tinggal di sini,” kata Kiai Mukhtar.
Lalu kemudian pihak Ponpes Fajrul dan beberapa tokoh Islam setempat mendatangi satu persatu warga yang telah mendaftar ikut. Jumlah warga yang ikut terdaftar sekitar 600 orang.
“Kami meminta warga agar membatalkan ikut ke Monas. Kami jelaskan bahwa acara itu dicurigai sebagai pemurtadan terselubung. Panitia menyiapkan 10 bus besar. Namun, ada dua bus yang kosong. Karena beberapa warga yang kami datangi memutuskan untuk tidak ikut,” jelas Kiai Mukhtar.
Untuk memastikan apa yang terjadi di Monas, lalu tokoh Islam Sentul mengutus orang untuk memata-matai acara wisata gratis warga Sentul itu.
“Dan benar saja, dari informasi orang yang kami utus ternyata di Monas adalah acara kebaktian. Bahkan warga disemprot air yang kami yakini itu air baptis. Kami ada bukti-buktinya,” kata Kiai Mukhtar.
Mendapat informasi itu, ulama setempat lalu bertindak cepat. Pimpinan Ponpes Fajrul Salam lalu menunggu kepulangan bus rombongan warga Sentul dari Monas.
“Kami tunggu mereka di tempat mereka berangkat pagi hari ke Monas. Mereka pulang dari Monas sekitar jam 13,” ujar Kiai Mukhtar.
Satu per satu bus rombongan warga pun datang. “Kami lalu naik bus rombongan warga itu sebelum mereka turun. Di dalam bus itu kami menjelaskan tentang acara di Monas yang ternyata pemurtadan. Setelah kami jelaskan warga terperangah. Karena memang banyak warga yang tidak menyadari bahwa mereka telah dimurtadkan. Akhirnya di dalam bus itu kami mensyahadatkan kembali mereka,” kata Kiai Mukhtar.
Sayangnya menurut Kiai Mukhtar, kasus terkait dugaan pemurtadan warga Sentul Bogor, Jawa Barat ini juga belum ditindaklanjuti oleh Polres Bogor. [dm].*
Sumber :
http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2014/12/30/35991/sempat-dimurtadkan-ratusan-warga-sentul-kembali-disyahadatkan.html
Renungan buat Umat Islam..
Agar waspada terhadap upaya Kristenisasi..
"Dan benar saja, dari informasi orang yang kami utus ternyata di Monas adalah acara kebaktian"
Upaya pemurtadan berkedok wisata gratis ke Monas, Jakarta terhadap warga Sentul Bogor, Jawa Barat sebetulnya sudah terendus beberapa hari sebelum kejadian.
Hal ini dikatakan KH Mukhtar Kusumaatmaja, pengasuh Pondok Pesantren Fajrul Salam ketika ditemui hidayatullah.com, Senin (29/12/2014) siang di Sentul City.
“Beberapa hari sebelum hari kejadian, kami sudah curiga dengan acara wisata gratis ke Monas itu. Hal-hal yang gratis itu pasti ada sesuatunya. Kami curiga itu. Acara ini dibiayai oleh seorang pengusaha yang tinggal di sini,” kata Kiai Mukhtar.
Lalu kemudian pihak Ponpes Fajrul dan beberapa tokoh Islam setempat mendatangi satu persatu warga yang telah mendaftar ikut. Jumlah warga yang ikut terdaftar sekitar 600 orang.
“Kami meminta warga agar membatalkan ikut ke Monas. Kami jelaskan bahwa acara itu dicurigai sebagai pemurtadan terselubung. Panitia menyiapkan 10 bus besar. Namun, ada dua bus yang kosong. Karena beberapa warga yang kami datangi memutuskan untuk tidak ikut,” jelas Kiai Mukhtar.
Untuk memastikan apa yang terjadi di Monas, lalu tokoh Islam Sentul mengutus orang untuk memata-matai acara wisata gratis warga Sentul itu.
“Dan benar saja, dari informasi orang yang kami utus ternyata di Monas adalah acara kebaktian. Bahkan warga disemprot air yang kami yakini itu air baptis. Kami ada bukti-buktinya,” kata Kiai Mukhtar.
Mendapat informasi itu, ulama setempat lalu bertindak cepat. Pimpinan Ponpes Fajrul Salam lalu menunggu kepulangan bus rombongan warga Sentul dari Monas.
“Kami tunggu mereka di tempat mereka berangkat pagi hari ke Monas. Mereka pulang dari Monas sekitar jam 13,” ujar Kiai Mukhtar.
Satu per satu bus rombongan warga pun datang. “Kami lalu naik bus rombongan warga itu sebelum mereka turun. Di dalam bus itu kami menjelaskan tentang acara di Monas yang ternyata pemurtadan. Setelah kami jelaskan warga terperangah. Karena memang banyak warga yang tidak menyadari bahwa mereka telah dimurtadkan. Akhirnya di dalam bus itu kami mensyahadatkan kembali mereka,” kata Kiai Mukhtar.
Sayangnya menurut Kiai Mukhtar, kasus terkait dugaan pemurtadan warga Sentul Bogor, Jawa Barat ini juga belum ditindaklanjuti oleh Polres Bogor. [dm].*
Sumber :
http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2014/12/30/35991/sempat-dimurtadkan-ratusan-warga-sentul-kembali-disyahadatkan.html
MASIH MENGANGGAP KRISTEN TOLERAN ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar