Sejak kecil hingga hari ini, dia tak pernah kenal siapa orang tua kandungnya. Yang dia kenal hanya orang tua angkat.
Menjadi anak yatim piatu adalah takdir baginya. Namun takdir itu pulalah yang menjadi motivasi bagi H. EK Zaenuddin untuk mendirikan sebuah yayasan di mana anak yatim piatu bisa bersekolah secara gratis.
NURUL AMAL. Itulah nama yayasan yang berlokasi di kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur ini. Didirikan oleh H. EK Zaenuddin sejak tahun 1975 lalu (sudah berbadan hukum), yayasan ini telah meluluskan banyak siswa MI dan MTs. Bahkan sejumlah siswanya berhasil meraih prestasi tingkat nasional.
Bukan hanya sekolah yang disediakan secara gratis. Para siswa pun boleh mondok di asrama Nurul Amal secara gratis. Mereka dididik dengan penuh disiplin dan belajar hidup mandiri. Bahkan bagi yang ingin bersekolah hingga SMA atau SMK di tempat lain, tetap dibiayai oleh yayasan hingga lulus.
Nurul Amal juga mengelola sebuah RA (setingkat Taman Kanak-Kanak) yang sistemnya berbayar, namun tetap gratis untuk anak yatim piatu.
Ketika pertama kali mengenal Pak H. EK Zaenuddin, pandangan saya terhadapnya biasa-biasa saja, karena penampilannya sama dengan kebanyakan tokoh masyarakat muslim di perkampungan ibukota. Namun ketika mendengar ceramahnya di sebuah acara, barulah muncul rasa kagum yang luar biasa terhadapnya.
"Sejak mengelola Nurul Amal ini," ujarnya, "saya tak pernah meminta-minta sumbangan. Saya percaya bahwa jika kita memelihara anak yatim, Allah akan membantu kita. Rezeki akan datang sendiri."
Terbukti, donasi demi donasi terus berdatangan untuk Nurul Amal. Bapak dari 5 anak yang berdagang plastik di pasar Kramat Jati bersama istrinya ini, menceritakan tiga prinsip hidup yang merupakan kunci sukses pengelolaan Nurul Amal:
1. Jangan suka meminta
2. Tapi kalau ada yang memberi, tentu harus diterima.
3. Kalau ada yang meminta bantuan pada kita, berilah semampu kita.
Prinsip hidup ini benar-benar dia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu hari, ketika ada acara pertemuan guru dengan orang tua murid di Nurul Amal misalnya, pria yang biasa dipanggil "Ayah" oleh semua orang di Nurul Amal ini, menantang para hadirin dengan ucapannya, "Apakah Bapak dan Ibu mau mendapat bekal pahala untuk akhirat nanti?"
Saat mendengar ucapan itu, saya menduga dia hendak meminta sumbangan kepada para hadirin. Namun ucapan yang dia lontarkan membuat rasa kagum saya padanya mulai tumbuh:
"Jika Bapak Ibu punya tetangga yatim piatu, bawa ke sini saja. Akan kita sekolahlah secara gratis. Anak yatim pada umumnya ingin cari sekolah, tapi mereka tak berani ngomong. Jadi kita tak seharusnya menunggu mereka meminta. Kitalah yang harus menawarkan pada mereka. Saya sendiri sudah melakukan jemput bola, mencari anak yatim ke berbagai kota di Indonesia. Alhamdulillah, hasilnya lumayan. Anak-anak yang bersekolah di sini berasal dari berbagai kota."
Subhanalllah...
Itulah semangat Ayah yang senang memberi, senang berbagi, tapi tak suka meminta. Semangat inilah yang dia terapkan dalam mendidik dan mengasih anak-anak yatim di Nurul Amal.
Semangat Pak Zaenuddin menyentuh hati saya untuk menulis artikel ini. Saya hendak mengajak teman-teman semua untuk menambah pahala, sebagai bekal kehidupan kita di akhirat kelak.
Jika teman-teman ingin berdonasi untuk Nurul Amal, dipersilahkan. Bisa langsung mentransfer ke rekening yang saya sebutkan di bawah ini. Namun jika teman-teman hendak cari tahu dulu (misalnya karena belum yakin), atau jika ingin mengantar langsung sumbangan Anda, dipersilahkan. Anda bisa datang ke alamat :
Yayasan Nurul Amal
Jl. Amil Wahab No. 45 RT 004 RW 09, Kramat Jati, Jakarta Timur 13510
(letaknya tidak jauh dari kantor kelurahan Kramat Jati)
Telp: 021-8002417 / 94174365
=====================
Nomor Rekening untuk Donasi
BCA KCP Kramat Jati 1651406680
a/n Siti Fatimah
Setelah transfer, harap konfirmasi ke nomor 02194350198 (Yusron Jaelani)
By. Ust. Jonru
Sumber :
http://ift.tt/29D7oQR
GALERI FOTO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar