Sungguh, dalam kematian banyak ibrah, pelajaran, yang bisa diambil manusia yang hidup.
Kehidupan dunia cuma sesaat, apalagi saat ini di mana usia pengharapan hidup manusia semakin singkat.
Katakanlah enampuluh tahun. berapa usiamu sekarang? 40 tahun? Itu berarti 20 tahun lagi engkau akan meninggalkan dunia fana ini.
Duapuluh tahun bukan waktu yang lama. Ia sangat dan sangat singkat. Ketika engkau bertemu dengan kawan-kawanmu semasa SMA, bukankah seperti baru kemarin engkau merayakan kelulusan dan berpisah dengan mereka? Padahal itu sudah berlalu lebih dari duapuluh tahun lalu.
Sekarang, bisa jadi engkau dihormati karena ada bintang di pundak dengan baju seragam dan tongkat komando di tangan.
Sekarang, bisa jadi engkau merasa dunia milikmu karena jutaan orang berada di dalam genggaman tanganmu. Engkau merasa besar dan mirip dengan tuhan.
Sekarang, engkau bebas menyiksa manusia hanya karena dugaan, bahkan sampai menghilangkan nyawanya. Padahal dia rajin beribadah ke masjid. Engkau merasa sebagai pedang keadilan, menurut versimu sendiri, tentunya.
Tapi lihat, beberapa tahun lagi engkau akan menemui kematian. Ya, kematian. Waktunya tidak bisa ditunda sedetikpun, atau dipersingkat. Kematian itu pasti adanya.
Apakah nanti ketika engkau mati, tanah akan menerimamu dengan lapang?
Apakah nanti ketika engkau mati, jasadmu mengeluarkan bau bangkai yang sangat busuk atau harum laksana kesturi?
Apakah nanti ketika kau mati, jutaan orang akan menangis sedih atau malah merayakan dengan kegembiraan?
Apakah ketika kau mati nanti, wajahmu akan berseri-seri laksana bulan purnama, atau malah menghitam dan kehilangan cahaya kebaikan? Jika di dunia saja wajahmu sudah kusam, perutmu menggelembung laksana diisi jutaan larva, maka bagaimanakah lagi dengan kematianmu kelak?
Engkau mungkin saat ini tidak sadar, dan mungkin merasa bisa hidup seratus tahun lagi, tapi tahukah engkau jika malaikat maut senantiasa menguntitmu dari dekat, melebihi dekatnya dengan urat nadimu?
Hanya orang-orang beruntung dan ikhlas yang selalu mengingat kematian. Bukan mengingat dunia. Kematian akan menjelaskan siapa hakikat dirimu. Apakah kamu itu pengikut iblis atau pengikut Muhammad SAW. Kematian akan menerangkan kepada yang hidup, siapa dirimu. Sudah siapkah segala perbekalan untuk itu? [dm]
Sumber :
https://www.eramuslim.com/berita/catatan-redaksi/kematianmu-akan-jelaskan-siapa-dirimu.htm
Kehidupan dunia cuma sesaat, apalagi saat ini di mana usia pengharapan hidup manusia semakin singkat.
Katakanlah enampuluh tahun. berapa usiamu sekarang? 40 tahun? Itu berarti 20 tahun lagi engkau akan meninggalkan dunia fana ini.
Duapuluh tahun bukan waktu yang lama. Ia sangat dan sangat singkat. Ketika engkau bertemu dengan kawan-kawanmu semasa SMA, bukankah seperti baru kemarin engkau merayakan kelulusan dan berpisah dengan mereka? Padahal itu sudah berlalu lebih dari duapuluh tahun lalu.
Sekarang, bisa jadi engkau dihormati karena ada bintang di pundak dengan baju seragam dan tongkat komando di tangan.
Sekarang, bisa jadi engkau merasa dunia milikmu karena jutaan orang berada di dalam genggaman tanganmu. Engkau merasa besar dan mirip dengan tuhan.
Sekarang, engkau bebas menyiksa manusia hanya karena dugaan, bahkan sampai menghilangkan nyawanya. Padahal dia rajin beribadah ke masjid. Engkau merasa sebagai pedang keadilan, menurut versimu sendiri, tentunya.
Tapi lihat, beberapa tahun lagi engkau akan menemui kematian. Ya, kematian. Waktunya tidak bisa ditunda sedetikpun, atau dipersingkat. Kematian itu pasti adanya.
Apakah nanti ketika engkau mati, tanah akan menerimamu dengan lapang?
Apakah nanti ketika engkau mati, jasadmu mengeluarkan bau bangkai yang sangat busuk atau harum laksana kesturi?
Apakah nanti ketika kau mati, jutaan orang akan menangis sedih atau malah merayakan dengan kegembiraan?
Apakah ketika kau mati nanti, wajahmu akan berseri-seri laksana bulan purnama, atau malah menghitam dan kehilangan cahaya kebaikan? Jika di dunia saja wajahmu sudah kusam, perutmu menggelembung laksana diisi jutaan larva, maka bagaimanakah lagi dengan kematianmu kelak?
Engkau mungkin saat ini tidak sadar, dan mungkin merasa bisa hidup seratus tahun lagi, tapi tahukah engkau jika malaikat maut senantiasa menguntitmu dari dekat, melebihi dekatnya dengan urat nadimu?
Hanya orang-orang beruntung dan ikhlas yang selalu mengingat kematian. Bukan mengingat dunia. Kematian akan menjelaskan siapa hakikat dirimu. Apakah kamu itu pengikut iblis atau pengikut Muhammad SAW. Kematian akan menerangkan kepada yang hidup, siapa dirimu. Sudah siapkah segala perbekalan untuk itu? [dm]
Sumber :
https://www.eramuslim.com/berita/catatan-redaksi/kematianmu-akan-jelaskan-siapa-dirimu.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar