Donald Trump menang dalam Pemilu Amerika 2016. Terlepas dari kontroversi yang menyertai serta kebenciannya terhadap Islam, ada banyak kisah menarik di baliknya.
Salah satunya adalah kisah mualaf Lisa A. Shanklin. Ia mendapat hidayah karena mendengarkan pidato kebencian Trump terhadap Islam.
Tepat di hari diumumkannya kemenangan Trump, Lisa pun menulis status di laman FB-nya sebagaimana dikutip oleh Ilmfeed.
“Pidato kebencian Trump membuatku membuka Al Quran dan mempelajarinya. Terakhir kali aku membuka Al Quran adalah saat duduk di bangku kuliah dan belajar tentang studi perbandingan agama.”
Sejak saat itu, Lisa mulai berinteraksi dengan kaum Muslimin di Amerika. Dari sinilah pintu hidayah terbuka hingga akhirnya membuat Lisa bersyahadat dan masuk Islam.
...Trump tidak perlu memberiku tanda khusus untuk dikenakan, karena aku akan dengan bangga memakai hijab. Aku akan membuat semua orang meninggalkan kebencian terutama terhadap Islam dengan berbagai cara...
Lisa bahkan bertekad akan memakai hijab secara konsisten tepat di hari dikukuhkannya Trump sebagai Presiden Amerika yaitu pada 20 Januari 2017.
Awalnya dia ragu mau berhijab karena statusnya sebagai mualaf. Dia juga tidak ingin dianggap mewakili Muslim dan muslimah di dunia yang jumlahnya 2 milyar itu hanya karena dia berhijab. Tapi lalu hidayah Allah kembali menyapanya dan Lisa pun berubah pikiran.
Lisa ingin berhijab bukan sebagai wakil siapa pun tapi sebagai dirinya sendiri. Dia memang tidak akan bisa menjawab semua pertanyaan orang tentang Islam bila ada yang bertanya padanya. Tapi dia akan menentang siapa pun yang menebar kebencian terhadap sesama, termasuk Trump. Ini adalah sikap yang diambil Lisa.
“Trump tidak perlu memberiku tanda khusus untuk dikenakan, karena aku akan dengan bangga memakai hijab. Aku akan membuat semua orang meninggalkan kebencian terutama terhadap Islam dengan berbagai cara,” tulis Lisa di status Fbnya.
Seperti yang sering digembar-gemborkan Trump bahwa ia akan memberi tanda khusus semacam kain warna tertentu untuk menandai agama seseorang khususnya Islam. Lisa dan muslimah yang lain tidak memerlukannya karena hijab adalah penanda jelas akan identitas agama seseorang.
Semoga saja Lisa segera berhijab, kalau bisa tidak perlu menunggu 10 Januari 2017. Lebih cepat tentu lebih baik. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)
Sumber :
http://ift.tt/2g7HvYS
Salah satunya adalah kisah mualaf Lisa A. Shanklin. Ia mendapat hidayah karena mendengarkan pidato kebencian Trump terhadap Islam.
Tepat di hari diumumkannya kemenangan Trump, Lisa pun menulis status di laman FB-nya sebagaimana dikutip oleh Ilmfeed.
“Pidato kebencian Trump membuatku membuka Al Quran dan mempelajarinya. Terakhir kali aku membuka Al Quran adalah saat duduk di bangku kuliah dan belajar tentang studi perbandingan agama.”
Sejak saat itu, Lisa mulai berinteraksi dengan kaum Muslimin di Amerika. Dari sinilah pintu hidayah terbuka hingga akhirnya membuat Lisa bersyahadat dan masuk Islam.
...Trump tidak perlu memberiku tanda khusus untuk dikenakan, karena aku akan dengan bangga memakai hijab. Aku akan membuat semua orang meninggalkan kebencian terutama terhadap Islam dengan berbagai cara...
Lisa bahkan bertekad akan memakai hijab secara konsisten tepat di hari dikukuhkannya Trump sebagai Presiden Amerika yaitu pada 20 Januari 2017.
Awalnya dia ragu mau berhijab karena statusnya sebagai mualaf. Dia juga tidak ingin dianggap mewakili Muslim dan muslimah di dunia yang jumlahnya 2 milyar itu hanya karena dia berhijab. Tapi lalu hidayah Allah kembali menyapanya dan Lisa pun berubah pikiran.
Lisa ingin berhijab bukan sebagai wakil siapa pun tapi sebagai dirinya sendiri. Dia memang tidak akan bisa menjawab semua pertanyaan orang tentang Islam bila ada yang bertanya padanya. Tapi dia akan menentang siapa pun yang menebar kebencian terhadap sesama, termasuk Trump. Ini adalah sikap yang diambil Lisa.
“Trump tidak perlu memberiku tanda khusus untuk dikenakan, karena aku akan dengan bangga memakai hijab. Aku akan membuat semua orang meninggalkan kebencian terutama terhadap Islam dengan berbagai cara,” tulis Lisa di status Fbnya.
Seperti yang sering digembar-gemborkan Trump bahwa ia akan memberi tanda khusus semacam kain warna tertentu untuk menandai agama seseorang khususnya Islam. Lisa dan muslimah yang lain tidak memerlukannya karena hijab adalah penanda jelas akan identitas agama seseorang.
Semoga saja Lisa segera berhijab, kalau bisa tidak perlu menunggu 10 Januari 2017. Lebih cepat tentu lebih baik. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)
Sumber :
http://ift.tt/2g7HvYS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar