Lima pemain sepak bola Eropa yang bergabung dalam gerakan Mujahidin Suriah.
Hal ini menjadi pemberitaan yang tak pernah terjadi sebelumnya. Demikian dialansir laman Daily Mail mengutip laporan Sunday Times.
Kelimanya merumput di kompetisi Eropa. Semuanya berdarah Portugal namun mereka bermain di salah satu klub Inggris.
Mereka adalah Nero Saraiva, Celso Rodriguez, Da Costa Roguez, Sandro dan Fabio Pocas yang dipastikan masih berusia di bawah 30 tahun.
Pocas merupakan yang termuda dengan usianya baru 22 tahun. Sama seperti Cristiano Ronaldo yang kini menjadi pemain bintang dunia, Pocas juga jebolan akademi Sporting Lisbon.
Pada 2012, Pocas pindah dari Lisbon ke London untuk meniti karir sebagai pesepakbola profesional. Dia memulainya dengan bermain untuk tim liga amatir yang biasa dikenal UK Football Finder Football Club (UKFFFC).
Pocas tampil bersinar dan sempat dijanjikan kontrak profesional. Tidak ada penjelasan mengapa mereka memilih masuk Islam hingga akhirnya gabung ke gerakan Mujahidin. Namun, kelimanya pernah menetap di Leyton dan Waltham. ”Wilayah di kota London Timur itu memang dikenal sebagai rumahnya Islam garis keras,” sebut laporan Daily Mail.(rz).
Sumber :
http://ift.tt/2diK1u1
Hal ini menjadi pemberitaan yang tak pernah terjadi sebelumnya. Demikian dialansir laman Daily Mail mengutip laporan Sunday Times.
Kelimanya merumput di kompetisi Eropa. Semuanya berdarah Portugal namun mereka bermain di salah satu klub Inggris.
Mereka adalah Nero Saraiva, Celso Rodriguez, Da Costa Roguez, Sandro dan Fabio Pocas yang dipastikan masih berusia di bawah 30 tahun.
Pocas merupakan yang termuda dengan usianya baru 22 tahun. Sama seperti Cristiano Ronaldo yang kini menjadi pemain bintang dunia, Pocas juga jebolan akademi Sporting Lisbon.
Pada 2012, Pocas pindah dari Lisbon ke London untuk meniti karir sebagai pesepakbola profesional. Dia memulainya dengan bermain untuk tim liga amatir yang biasa dikenal UK Football Finder Football Club (UKFFFC).
Pocas tampil bersinar dan sempat dijanjikan kontrak profesional. Tidak ada penjelasan mengapa mereka memilih masuk Islam hingga akhirnya gabung ke gerakan Mujahidin. Namun, kelimanya pernah menetap di Leyton dan Waltham. ”Wilayah di kota London Timur itu memang dikenal sebagai rumahnya Islam garis keras,” sebut laporan Daily Mail.(rz).
[Fabio Pocas] |
Sumber :
http://ift.tt/2diK1u1
[Fabio Pocas] |
[Nero Saraiva] |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar