Tidak ada yang bisa mencegah datangnya hidayah Allah meskipun berasal dari keluarga Katolik yang taat.
Seperti yang dialami Felisia Y. Kurniasari yang merupakan putri dari seorang Katekis di Gereja Katolik Santa Maria Pekanbaru Riau akhirnya memutuskan diri untuk memeluk Agama Islam.
Katekis merupakan orang yang mendapat mandat dari Uskup sebagai pengganti misionaris dalam mengajar orang-orang bukan kristen (pemurtadan), sebagai pengajar guru agama Katolik terutama pada masa persiapan penerimaan sakramen Baptis (katekumenat), memberi katekese kepada para katekumen dan mereka yang sudah dibaptis, memimpin doa dalam kelompok (terutama pada liturgi dan hari Minggu ketika tidak ada imam), mengunjungi orang sakit dan mempimpin upacara penguburan, memberi pelatihan kepada katekis lainnya di pusat-pusat khusus bimbingan katekis relawan dalam tugas mereka, mengambil inisiatif-inisiatif pastoral dan mengorganisir tugas-tugas paroki dengan terstruktur dan sistematik.
Proses Ikrar Syahadat Felisia berlangsung di Wisma Mualaf Bintaro, ahad (29/5/2016) dan dibimbing langsung oleh Sekjen Mualaf Centre Indonesia (MCI) Hanny Kristianto, dengan disaksikan oleh 3 mualaf akhwat: Fitria Zuhdah, Vera dan Nanda Putri.
Felisia mengungkapkan meskipun sejak kecil dibesarkan dikeluarga Katolik yang taat, ketertarikanya terhadap Islam sangat tinggi. Selama 1 tahun terakhir tekadnya untuk mengenal Islam lebih dekat dan belajar Islam harus secara diam – diam dan sembunyi – sembunyi. Keputusan Felisian memluk Islam juga atas kemauanya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
“Kita doakan kita semua, khususnya mualaf dijaga dimudahkan dan ditolong Allah menjalani ujian fana ini, dibentuk menjadi muslim dan muslimah yang istiqomah dan kaffah, menjadi manusia yang lebih baik lagi bagi dirinya sendiri dan bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala agar di matikan dalam keadaan Husnul Khotimah.. in syaa Allah.. Aamin Amin ya mujibassailin.” Doa Hanny Kristianto yang ditulis di akun Facebook pribadinya. [islamedia/mh].
Sumber :
http://ift.tt/1Vp1LET
Seperti yang dialami Felisia Y. Kurniasari yang merupakan putri dari seorang Katekis di Gereja Katolik Santa Maria Pekanbaru Riau akhirnya memutuskan diri untuk memeluk Agama Islam.
Katekis merupakan orang yang mendapat mandat dari Uskup sebagai pengganti misionaris dalam mengajar orang-orang bukan kristen (pemurtadan), sebagai pengajar guru agama Katolik terutama pada masa persiapan penerimaan sakramen Baptis (katekumenat), memberi katekese kepada para katekumen dan mereka yang sudah dibaptis, memimpin doa dalam kelompok (terutama pada liturgi dan hari Minggu ketika tidak ada imam), mengunjungi orang sakit dan mempimpin upacara penguburan, memberi pelatihan kepada katekis lainnya di pusat-pusat khusus bimbingan katekis relawan dalam tugas mereka, mengambil inisiatif-inisiatif pastoral dan mengorganisir tugas-tugas paroki dengan terstruktur dan sistematik.
Proses Ikrar Syahadat Felisia berlangsung di Wisma Mualaf Bintaro, ahad (29/5/2016) dan dibimbing langsung oleh Sekjen Mualaf Centre Indonesia (MCI) Hanny Kristianto, dengan disaksikan oleh 3 mualaf akhwat: Fitria Zuhdah, Vera dan Nanda Putri.
Felisia mengungkapkan meskipun sejak kecil dibesarkan dikeluarga Katolik yang taat, ketertarikanya terhadap Islam sangat tinggi. Selama 1 tahun terakhir tekadnya untuk mengenal Islam lebih dekat dan belajar Islam harus secara diam – diam dan sembunyi – sembunyi. Keputusan Felisian memluk Islam juga atas kemauanya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
“Kita doakan kita semua, khususnya mualaf dijaga dimudahkan dan ditolong Allah menjalani ujian fana ini, dibentuk menjadi muslim dan muslimah yang istiqomah dan kaffah, menjadi manusia yang lebih baik lagi bagi dirinya sendiri dan bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala agar di matikan dalam keadaan Husnul Khotimah.. in syaa Allah.. Aamin Amin ya mujibassailin.” Doa Hanny Kristianto yang ditulis di akun Facebook pribadinya. [islamedia/mh].
Sumber :
http://ift.tt/1Vp1LET
Tidak ada komentar:
Posting Komentar